AKUNTABILITAS KINERJA

Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Dalam rangka melindungi masyarakat dari penggunaan produk alat kesehatan dan PKRT yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan, maka produk alat kesehatan dan PKRT sebelum diedarkan harus didaftar terlebih dahulu pada Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan dalam mencapai tujuan yaitu menjamin mutu, manfaat dan keamanan alat kesehatan dan PKRT yang beredar di Indonesia serta melindungi masyarakat dari informasi produk yang tidak objektif dan menyesatkan, maka salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan pertemuan untuk melakukan penilaian terhadap berkas permohonan pendaftaran produk alat kesehatan dan PKRT.

Gambar 6. kegiatan evaluasi penilaian alat kesehatan dan PKRT dalam rangka

pemberian izin edar.

Launching Faralkes Online

Dalam melaksanakan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel, pendaftaran izin edar produk alat kesehatan dan PKRT dilakukan secara online melalui website dengan alamat http://www.regalkes.depkes.go.id untuk izin edar alkes, izin edar PKRT, izin penyalur alat kesehatan dan sertifikat produksi alkes/PKRT, sedangkan pelayanan perizinan surat keterangan dapat diakses melalui http://www.esuka.binfar.kemkes.go.id . Diharapkan dengan adanya aplikasi online ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan publik tanpa mengesampingkan factor keamanan, mutu dan manfaat.

Gambar 7. Launching Faralkes Online oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia

C. Kegiatan Penunjang

Dalam pencapaian sasaran Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, kegiatan penunjang yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 15. KegiatanPenunjang Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Tahun 2015

Realisasi No.

Anggaran TW Anggaran TW

1 Daftar usulan

Laporan Tahunan

dan Evaluasi Indikator Kinerja

Kinerja Evaluasi 5 Pelaksanaan

dan 6 Koordinasi

1.356.420.500 1.356.420.500 Alkes & PKRT

Teknis Perizinan

Penyusunan 7 Analisa

Kemampuan 8 SDM

Penyelenggaraan 9 Operasional dan

Pengolah Data

167.552.000 169.552.000 Penyusunan 12 Laporan Keuangan, PNBP

27.286.500 90.446.000 & BMN Pengembangan 13 Sistem

e- penatausahaan 434.000.000 - -

anggaran

Total

Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan melakukan sosialisasi dan koordinasi teknis dengan berbagai pihak antara lain Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, Satuan Kerja lain di lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Badan Standarisasi Nasional (BSN), Komite Akreditasi Nasional (KAN), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Rumah Sakit Umum Pemerintah baik UPT Vertikal maupun milik pemerintah daerah, asosiasi pengusaha bidang alat kesehatan dan PKRT seperti GAKESLAB, ASPAKI, PEKERTI serta stakeholder lainnya.

Gambar 8. Sosialisasi dan Koordinasi Teknis Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

D. KINERJA LAINNYA

Kegiatan Pembinaan Produksi dan Distibusi Alat Kesehatan dan PKRT tahun 2015 telah melaksanakan pelayanan publik berupa perizinan alat kesehatan dan PKRT yang terdiri dari pemberian izin edar alat kesehatan dan PKRT dalam negeri maupun impor, sertifikat produksi dan Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) serta surat keterangan.

Tabel 16.Data Perizinan Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

Tahun 2015

BULAN

NO Data Perizinan

Status Perm ohonan

Okt Nov Des Total

TERBIT

5 1 3 1 3 2 2 10 3 - 2 - 32

- - - - 1 S_PROD ALKES TOLAK

EXPIRED

PROSES Kemenkes

PROSES Pendaftar

- - - - - - - - - - - 2 S_PROD PKRT TOLAK

EXPIRED

PROSES Kemenkes

PROSES Pendaftar

- 1 - 5 3 IPAK

PROSES Kemenkes

- - - - - - - 1 3 15 9 28

PROSES Pendaftar

PROSES Kemenkes

- - 3 5 19 49 87 39 151 235 588

PROSES Pendaftar

PROSES Kemenkes

PROSES Pendaftar

PROSES Kemenkes

- - - - 3 23 30 107 48 318 297 826

PROSES Pendaftar

8 8 4 10 7 6 7 1 2 - - - 53 7 IE PKRT

EXPIRED

TOLAK

PROSES Kemenkes

PROSES Pendaftar

TOTAL

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan memberikan surat keterangan yangdibutuhkan perusahaan dalam melakukan ekspor-impor alat kesehatan/PKRT dan untuk melakukan proses registrasi, surat keterangan produk umtuk kebutuhan pribadi/perusahaan maupun pengadaan sektor pemerintah dan surat keterangan lainnya. Surat keterangan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan c.q. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan adalah :

1. Sertifikat Bebas Jual (Certificate of Free Sale/CFS)

2. Sertifikat Pemberitahuan Ekspor (Certificate of Exportation/COE)

3. Sertifikat Kesehatan (Health Certificate/HC)

4. Surat Persetujuan Pemasukan Alat Kesehatan melalui Mekanisme Jalur

Khusus (Special Access scheme/SAS)

5. Surat keterangan Impor (SKI) untuk sampel dalam rangka izin edar

6. Surat keterangan Impor (SKI) untuk bahan baku

7. Surat keterangan Impor (SKI) untuk spare part

8. Surat Keterangan Impor (SKI) untuk keperluan Bea dan Cukai

9. Surat Keterangan Produk (SKP) untuk pengadaan sektor pemerintah

10. Surat Keterangan Produk (SKP) untuk perusahaan/perorangan

11. Surat Keterangan sedang dalam proses perpanjangan/perubahan izin edar

12. Surat Keterangan sedang dalam proses perpanjangan/perubahan IPAK dan Sertifikat Produksi Alkes/PKRT

13. Surat Keterangan Lain

Tabel 17. Surat Keterangan Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Tahun 2015

Jenis Surat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des Total

Surat Keluar

Surat Masuk

Pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan telah memenuhi komponen standar pelayanan publik sesuai dengan UU No.

25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Hal ini dapat dilihat dari Hasil Penilaian oleh Ombudsman Republik Indonesia dimana pelayanan perizinan untuk kategori izin penyalur kesehatan dan sertifikat produksi alkes/PKRT mendapatkan nilai 105,5 dalam kategori hijau. Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.

Selain itu, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan pada tahun 2015 ini kembali dapat mempertahankan sertifkat ISO 9001 ; 2008 dengan nomor 824 100 13105 Selain itu, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan pada tahun 2015 ini kembali dapat mempertahankan sertifkat ISO 9001 ; 2008 dengan nomor 824 100 13105

Gambar 9. Penyerahan Sertifikat ISO 9001 : 2008 di lingkungan Direktorat Jenderal

Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Dari sisi eksternal pengguna jasa pelayanan perizinan juga telah dilakukan Survey Kepuasan Pelanggan oleh pihak independen (PT. Surveyor Indonesia). Dari hasil survey tersebut menunjukkan bahwa pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat mendapatkan skor IKM ServQual dengan hasil 89% (Sangat Puas) dan Skor IKM Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan hasil B (Puas). Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.

Gambar 10. Penyerahan Sertifikat Hasil Survey Kepuasan Pelanggan

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam pencapaian kinerja Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber daya anggaran. Sumberdaya manusia adalah salah satu asset organisasi yang mempengaruhi efesensi dan efektifitas kinerja dalam rangka mencapai tujuan. Kondisi Pengawai Negeri Sipil dilingkungan Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan sampai akhir tahun 2015 berjumlah 53orang terdiri dari Jabatan Struktrual sebanyak 14 orang dan Jabatan Fungsional Umum 38 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 18. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat

Kesehatan Tahun 2015

FUNGSIONAL UNIT KERJA

FUNGSIONAL

JUMLAH NO.

STRUKTURAL

TERTENTU Direktur

UMUM

Subdit Penilaian Alat Kesehatan 3 10 - 13 2

Subdit Penilaian ProdukDiagnostik 3 8 - 11 3 Invitro dan PKRT Subdit Inspeksi Alat Kesehatan dan

3 7 - 10 4 PKRT

Subdit Standard dan Sertifikasi 3 7 - 10 5

Subbag TU 1 7 - 8 6

Jumlah 14 39 - 53

Tabel 19. Distribusi PNS di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan menurut Kelompok Umur Tahun 2015

1 56 tahun ke atas

2 51-55 tahun

3 41-50 tahun

4 31-40 tahun

5 24-30 tahun

Jumlah

Grafik 1. Distribusi PNS di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

menurut Kelompok Umur Tahun 2015

Tabel 20.Distribusi Pegawai Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

menurut Jenis Kelamin Tahun 2015

Grafik 2.Distribusi Pegawai Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kesehatan menurut jenis

kelamin Tahun 2015

Tabel 21. Distribusi Pegawai Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015

2 Apoteker / Profesi

Grafik 3. Distribusi Pegawai Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

menurut Golongan Tahun 2015

Tabel 22. Distribusi Pegawai Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

menurut Golongan Tahun 2015

1 Golongan IV

2 Golongan III

3 Golongan II

Jumlah

F. SUMBER DAYA ANGGARAN

Anggaran DIPA Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan tahun 2015adalah Rp. 30.285.000.000,- (tiga puluh milyar dua ratus delapan puluh lima juta rupiah).Terdapat self-blocking anggaransenilai Rp. 9.004.200.000,- (sembilan milyar empat juta dua ratus ribu rupiah). Kemudian di lakukan refocusing sehingga total anggaran tidak mengalami perubahan.

Berikut rinciannya :  Total anggaran

: Rp.30.285.000.000,-  Alokasisumber dana Rupiah Murni (RM) : Rp.21.743.418.000,-  Alokasi sumber dana Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) :Rp. 8.541.582.000,-

Tabel 23. Anggaran dan Realisasi Tahun 2015

Persentase Anggaran

Realisasi Per

Pagu Anggaran

Desember 2015 Realisasi

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 : Rp. 30.285.000.000,- Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015

: Rp. 22.403.220.769,- Sisa anggaran sejumlah

: Rp. 7.881.779.231,- Persentase Penyerapan Anggaran

: 73.97% Dengan rincian sumber dana sebagai berikut Realisasi Sumber Dana Rupiah Murni (RM)

:Rp. 17.489.113.603,- Realisasi Sumber Dana PNBP

: Rp. 4.914.107.166,-

Grafik 4. Realisasi Anggaran DIPA Direktorat Bina Produksi dan

Distribusi Alat Kesehatan Tahun 2015

Analisis Masalah :

Dari tabel 15 di atas terlihat bahwa persentase realisasi anggaran mencapai 73,97% dimana dalam pelaksanaan kegiatan mengalami beberapa kendala antara lain sebagai berikut:

1. Adanya kebijakan efisiensi anggaran perjalanan dinas dalam bentuk self-blokir

2. Anggaran yang self-blokir tersebut kemudian dilakukan revisi melalui refocussing anggaran menjadi pengadaan

3. Revisi anggaran baru selesai pada akhir triwulan 3 sehingga tidak cukup waktu untuk melaksanakan seluruh pengadaan, hanya sebagian yang dapat direalisasikan

4. Gagal tender karena kurang penyedia

Usulan Pemecahan Masalah :

1. Mengoptimalkan belanja bersumber RM karena belanja bersumber PNBP relatif lebih rumit prosedur pencairan dana

2. Mengawal proses tender

3. Melaksanakan kegiatan secara paralel apabila memungkinkan dilaksanakan pada waktu

bersamaan