HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendimensian Elemen Kolom Dan Balok

Pada perencanaan ini didapatkan dimensi kolom dan balok dengan tulangan minimum yang dibutuhkan untuk menahan gaya dalam yang timbul dari hasil analisa menggunakan program ETABS. Perhitungan pendimensian kolom dan balok dan penulangan minimum yang dibutuhkan untuk menahan gaya dalam yang timbul dapat dilihat pada Lampiran C.3.10 sampai Lampiran C.3.11 halaman 116 sampai halaman 125.

Berdasarkan hasil perhitungan digunakan kolom ukuran (40x60) cm 2 pada As A, As B, As G dan As H, Kolom ukuran (40x40) cm 2 pada As C, As D, As E

dan As F, dimensi kolom yang digunakan sama untuk setiap lantai. Balok-balok yang digunakan pada perencanaan ini untuk bangunan induk berukuran (25x40)

cm 2 untuk ringbalk, (30x45) cm untuk balok As memanjang dan (30x60) cm untuk balok As melintang. Dimensi yang digunakan untuk bangunan penghubung

2 berukuran (25x40) cm 2 untuk ringbalk dan (30x45) cm untuk balok induk.

4.2 Hasil Analisis Struktur dan Pembahasan

Hasil analisis struktur akibat penggunaan dilatasi dan tanpa dilatasi dengan analisis dinamik tiga dimensi terdiri atas perpindahan nodal, pusat massa dan pusat kekakuan, momen, gaya lintang, gaya aksial dan reaksi tumpuan. Output pusat massa dan pusat kekakuan dapat dilihat pada Lampiran C.3.6 halaman 103. Gaya-gaya dalam berfungsi untuk menentukan dimensi dan jumlah tulangan yang

diperlukan sedangkan perpindahan nodal berfungsi untuk menentukan nilai simpangan (drift) lateral yang timbul. Perhitungan analisa varian dapat dilihat pada Lampiran C.3.11 halaman 126. Penomoran elemen dapat dilihat pada Lampiran A.3.19 sampai Lampiran A.3.22 pada halaman 66 sampai halaman 69.

4.2.1 Perbandingan Gaya Dalam Ultimit Pada Balok

Perbandingan gaya dalam ini dilakukan pada momen dan gaya geser ultimit yang timbul pada TD dan DD, perbandingan ini dilakukan pada balok yang jauh dari pusat kekakuan dan yang dekat dari pusat kekakuan, balok yang dibandingkan adalah balok lantai 2 pada as 1 dan as 8 . Perbandingan momen dan gaya geser ultimit dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.

Tabel 4.1 Gaya dalam yang timbul pada balok

DD

TD

As Dimensi

ton.m ton As 1 (A-B) 30x60

ton.m ton

B40 27,20 17,42 As 1 (B-C) 30x60 2,4

8 B99

B18 20,88 19,16 As 8 (A-B) 30x60

B77

B40 25,01 14,48 As 8 (B-C) 30x60 2,4

Gambar 4.1 Grafik momen yang timbul pada balok

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya momen yang timbul pada balok, momen yang timbul pada as 1 lebih besar dari as 8, ini terjadi karena bangunan mengalami defleksi torsional sehingga as 1 yang terletak jauh dari pusat kekakuan mengalami defleksi lateral yang lebih besar.

Gambar 4.2 Grafik gaya geser yang timbul pada balok

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya gaya geser yang timbul pada balok, gaya geser yang timbul pada as 1 lebih besar dari as

8, ini terjadi karena bangunan mengalami defleksi torsional sehingga as 1 yang terletak jauh dari pusat kekakuan mengalami defleksi lateral yang lebih besar.

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan gaya dalam balok TD terhadap DD

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya momen dan gaya geser yang timbul pada balok, dilatasi memberikan pengaruh yang lebih besar pada as 8 dibandingkan dengan as 1. Ini menunjukkan dilatasi memberikan pengaruh yang lebih besar pada balok yang dekat dengan pusat kekakuan dibandingkan dengan balok yang jauh dari pusat kekakuan. Hal ini disebabkan karena defleksi torsional yang timbul pada TD lebih kecil dari DD, sehingga pengaruh dilatasi pada balok yang jauh dari pusat kekakuan lebih kecil.

Tabel 4.2 Analisis Varian Pengaruh Dilatasi Terhadap Momen Balok Sumber

F 0 F tabel varian

kuadrat kebebasan kuadrat Perlakuan

Tabel 4.3 Analisis Varian Pengaruh Dilatasi Terhadap Gaya Geser Balok Sumber

F 0 F tabel varian

kuadrat kebebasan kuadrat Perlakuan

Perhitungan analisis varian yang dilakukan terhadap momen dan gaya geser balok menunjukkan bahwa F 0 hitung lebih kecil dari F 0 tabel, seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 diatas. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dilatasi memberikan pengaruh yang kurang signifikan terhadap gaya dalam yang timbul pada balok, ini disebabkan karena perbedaan eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan bangunan antara TD dan DD memiliki nilai yang kecil, sehingga defleksi torsional pada bangunan menjadi kecil. Sesuai dengan pendapat dari Schodek (1998:530) “struktur simetris tidak mengalami gaya torsi besar sehingga jenis struktur ini lebih dikehendaki dibandingkan struktur tidak simetris ”.

4.2.2 Perbandingan Gaya Dalam Ultimit Pada Kolom

Perbandingan gaya dalam ini didasarkan pada momen, gaya geser dan gaya aksial ultimit yang timbul pada TD dan DD, yang jauh dari pusat kekakuan dan yang dekat dari pusat kekakuan. Kolom yang dibandingkan adalah kolom A1, B1, C1, A8, B8 dan C8 lantai 1. Perbandingan momen, gaya geser dan gaya aksial ultimit pada kolom antara TD dan DD dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.

Tabel 4.4 Gaya dalam yang timbul pada kolom

DD As Dimensi

TD

Mu Vu Pu Elemen

ton.m ton ton A1 60x60

ton.m ton

ton

25,08 9,53 64,54 B1 60x60

29,76 13,09 107,70 C1 40x40

C1 9,51 4,33 58,46 A8 60x60

22,53 8,92 89,35 B8 60x60

26,58 11,67 119,88 C8 40x40

Gambar 4.7 Grafik perbandingan momen kolom

Pada Gambar 4.7 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya momen yang timbul pada kolom, momen yang timbul pada as 1 lebih besar dari as 8, ini

terjadi karena bangunan mengalami defleksi torsional sehingga as 1 yang terletak jauh dari pusat kekakuan mengalami defleksi lateral yang lebih besar.

Gambar 4.8 Grafik perbandingan gaya geser kolom

Pada Gambar 4.8 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya gaya geser yang timbul pada kolom, gaya geser yang timbul pada as 1 lebih besar dari as 8, ini terjadi karena bangunan mengalami defleksi torsional sehingga as 1 yang terletak jauh dari pusat kekakuan mengalami defleksi lateral yang lebih besar.

Gambar 4.9 Grafik perbandingan gaya aksial

Pada Gambar 4.9 dapat dilihat dilatasi tidak menyebabkan penurunan gaya aksial yang signifikan pada kolom, gaya aksial yang timbul pada as 1 lebih kecil dari as 8, ini terjadi karena as 1 terletak pada ujung bangunan sehingga pelimpahan beban dari balok lebih kecil dari kolom pada as 8.

Gambar 4.10 Grafik perbandingan gaya dalam kolom TD terhadap DD

Pada Gambar 4.10 dapat dilihat dilatasi menyebabkan menurunnya momen dan gaya geser yang timbul pada kolom, dilatasi memberikan pengaruh yang lebih besar pada as 8 dibandingkan dengan as 1. Ini menunjukkan dilatasi memberikan pengaruh yang lebih besar pada balok yang dekat dengan pusat kekakuan dibandingkan dengan balok yang jauh dari pusat kekakuan. Hal ini disebabkan karena defleksi torsional yang timbul pada TD lebih kecil dari DD, sehingga pengaruh dilatasi pada balok yang jauh dari pusat kekakuan lebih kecil.

Dilihat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap momen dan gaya geser yang timbul pada kolom dibandingkan dengan pengaruh dilatasi terhadap gaya aksial. Gaya aksial yang timbul pada kolom tidak terjadi penurunan yang signifikan, ini terjadi karena gaya gempa bekerja dalam arah lateral, sedangkan

gaya aksial bekerja dalam arah gravitasi, sehingga gaya aksial yang timbul pada kolom tidak terpengaruh secara signifikan.

Tabel 4.5 Analisis Varian Pengaruh Dilatasi Terhadap Momen Kolom Sumber

F 0 F tabel varian

Tabel 4.6 Analisis Varian Pengaruh Dilatasi Terhadap Gaya Geser Kolom Sumber

F 0 F tabel varian

Tabel 4.7 Analisis Varian Pengaruh Dilatasi Terhadap Gaya Aksial Kolom Sumber

F 0 F tabel varian

Perhitungan analisis varian yang dilakukan terhadap momen, gaya geser dan gaya aksial kolom menunjukkan bahwa F 0 hitung lebih kecil dari F 0 tabel. Ini menunjukkan bahwa dilatasi memberikan pengaruh yang kurang signifikan untuk mengurangi gaya dalam yang timbul pada bangunan, ini terjadi karena perbedaan eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan bangunan memiliki nilai yang kecil, sehingga perbedaan torsional pada bangunan menjadi kecil.

4.3 Pusat Massa Dan Pusat Kekakuan

Pusat massa dan pusat kekakuan untuk TD dan DD pada tiap lantai dapat dilihat pada tabel 4.8 sampai tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.8 Massa, pusat massa dan pusat kekakuan TD

Koordinat

Eksentrisitas

Pusat kekakuan Lantai

Massa

Pusat massa

Diafragma

(kg.dt²/m)

Lantai 2 D1 123602,63 22,11 17,40

Lantai 3 D2 123602,63 22,11 17,40

Lantai 4 D3 140701,89 22,39 17,40

Tabel 4.9 Massa, pusat massa dan pusat kekakuan DD

Pusat kekakuan Lantai

Pusat massa

Diafragma

X Y eX eY

(kg.dt²/m)

Lantai 2 D1 55465,36 22,19 5,38

Lantai 3 D2 55465,36 22,19 5,38

Lantai 4 D3 63644,85 22,57 5,80

Dari tabel 4.8 dan 4.9 dapat diketahui pusat massa dan pusat kekakuan TD memiliki nilai eksentrisitas yang lebih besar dari DD pada arah X dan lebih kecil pada arah Y.

4.4 Simpangan (Drift)

Perhitungan drift dapat dilihat pada Lampiran C.3.5 halaman 102. Simpangan (drift) lateral maksimum atau dapat juga disebut dengan Δ s maksimum yang timbul pada struktur yang menggunakan dilatasi dan tanpa dilatasi dibatasi berdasarkan Δ m pada persamaan 2.3. Pembatasan simpangan ini dilakukan untuk membatasi kemungkinan terjadinya keruntuhan struktur gedung yang dapat menimbulkan korban jiwa manusia dan untuk mencegah benturan berbahaya antar-gedung atau antar bagian struktur gedung yang dipisah dengan sela pemisah (sela dilatasi). Perhitungan simpangan lateral dan Δ m struktur gedung dapat dilihat pada tabel 4.10 dan tabel 4.11 berikut;

Tabel 4.10 Drift maksimum dan rata-rata

δmax/δrerata

δmax δrerata δmax δrerata δx δy (m) (m) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lantai Gedung B L

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat nilai drift maksimum dibagi drift rata-rata pada TD menghasilkan nilai yang lebih kecil dari DD, ini menunjukkan bahwa dilatasi tidak mengurangi efek torsional pada bangunan. TD dan DD tidak mengalami ketidak beraturan torsi, sesuai dengan pernyataan (Wight dan Macgregor 2012:1034) tidak beraturan torsi terjadi ketika drift maksimum antar tingkat pada salah satu ujung bangunan, lebih dari 1,2 kali dari drift rata-rata pada lantai yang sama.

Tabel 4.11 Simpangan lateral dan drift maksimum Δs

drift Δs drift Δm 0,03.hi/R 0,02hi Gedung (mm) (mm)

Δm

(mm) TD

DD blok 1 23,98 142,68

80,00 DD blok 2 27,32 162,53

DD blok 3 23,98 142,68

Dari tabel 4.11 dapat diperhitungkan jarak dilatasi yang dibutuhkan dengan menjumlahkan Δs DD blok 1 dan Δs DD blok 2 didapatkan hasil sebesar

40

51,30 mm, jarak dilatasi harus memenuhi syarat-syarat 0,025 tinggi gedung sebesar 400 mm, dan jarak Dilatasi tidak boleh kurang dari 75 mm, dari perhitungan didapatkan jarak Dilatasi yang dibutuhkan sebesar 400 mm.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65