Konsep Produktivitas Kerja

A. Konsep Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

Manajemen sumber daya manusia memiliki sasaran yaitu menciptakan kinerja produktif bagi para karyawannya. Secara konseptual

produktivitas sebagai perbandingan antar totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tertentu (Muchdarsyah, 2003). Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, l987).

Greeberg

mengartikan

Produktivitas sering dibandingkan dengan estándar yang sudah ditentukan sebelumnya. Apabila lebih banyak keluaran dihasilkan dari jumlah masukan yang sama ataukan lebih sedikit dapat dipergunakan untuk mendapatkan keluaran yang sama, produktivitas diperbaiki. Konsekuensinya produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang berharga tentang seberapa baik sumber daya dipergunakan dalam masyarakat. Hal itu berarti lebih sedikit masukan diperlukan untuk menghasilkan keluaran. Lebih sedikit pemborosan dan lebih baik konversi sumber daya.

Wexley (1982) berpendapat bahwa produktivitas kerja individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan individu yaitu bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerjanya dalam mencapai hasil yang ditargetkan.

Paul Mali (1978) menyatakan bahwa produktivitaaas berkaitan dengan bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan segala sumber daya secara efisien.

Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2009) bahwa produktivitas dapat diukur dengan dua stándar utama yaitu produktivitas fisik dan produdktivitas nilai. Produktivitas fisik diukur dari aspek kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, sedangkan produktivitas nilai diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi dan komitmen terhadap pekerjaan. Menurut Paul Mali bahwa mengukur produktivitas akan dilakukan dengan rujukan yang menggabungkan efektivitas dan efisiensi.

Efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan sedangkan efisiensi adalah rasio keluaran efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai kesukesan, contohnya sebuah rumah sakit dikatakan efektif apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan, dan dikatakan efisien apabila dapat melakukannya dengan biaya lebih rendah.

Perusahaan bisnis dikatakan efektif jika mencapai tujuan penjualan dan pangsa pasar, tetapi produktivitas juga tergantung pada mencapai tujuan tersebut secara efisien. Ukuran efisiensi organisasi adalah retun on investment, keuntungan rupiah dari penjualan, menurunkan masukan atau keduanya.

Pakar lain mendeskripsikan produktivitas meruakan ukuran seberapa baik suatu sistem operasi berfungsi dan indikator efisien dan daya saing dari suatu perusahaan atau departemen. Produktivitas adalah rasio dari keluaran terhadap masukan, merupakan ukuran efisiensi manajer dalam menggunakan sumber daya organisasi yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar nilai angka rasio semakin besar efisiensi.

Terdapat dua tipe produktivitas yaitu total productivity dan partial productivity . Total productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai semua masukan, sedangkan partial productivity ratio menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai kategori utama masukan. Kantor bantuan hukum di atas menunjukkan partial productivity ratio, yang dinamakan labor productivity ratio atau output per work hour ratio.

Kebanyakan ukuran produktivitas dipakai ekonom dan eksekutif bisnis labor productivity index karena tenaga kerja merupakan komponen biaya terbesar. Ukuran tersebut memberikan indikasi apakah sumber daya telah digunakan dengan baik ataukah telah diboroskan. Ukuran produktivitas parsiap diperoleh dengan membagi keluaran total organisasi dengan masukan tunggal. Keluaran dibagi pekerja, keluaran dibagi bahan-bahan, keluaran dibagi modal atau keluaran dibagi energi. Ukuran produktivitas parsiap berguna tetapi mempunyai keterbatasan, yaitu suatu ukuran parsiap dapat diperbaiki atas beban lainnya. Hal ini ditentukan sebagai pengaruh substitusi.

2. Pegawai yang Produktif

Produktivitas dapat ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolok ukur masing-masing. Tolok ukur produktivitas dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan karyawan. Untuk mengetahui sejauh mana produktivitas kerja karyawan, diperlukan indikator tentang produktivitas kerja. Indikator produktivitas dikembangkan dan dimodifikasi dari pemikiran yang disampaikan Gilmore (1074). Erich Fromm (1975) tentang individu yang produktif yaitu:

u Tindakannya konstruktif; u Percaya pada diri sendiri; u Bertanggung jawab; u Mempunyai pandangan ke depan; u Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan; u Mampu mengatasi persolan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

yang berubah-ubah; u Mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya (kreatif,

imajinatif dan inovatif); u Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya.

Produktivitas kerja karyawan selain berkaitan dengan tugas utamanya juga dilihat dari kualifikasi dan pengembangan profesionalnya sebab karyawan tidak dapat melaksanakan tugas dengan produktif bisa saja karena kualifikasi akademiknya kurang menunjang dengan bidang tugas yang akan dikerjakannya.

A Dale Timpe (1989) mengungkapkan beberapa ciri karyawan yang produktif yaitu:

t Cerdas dan dapat belajar dengan cepat; t Kompeten secara profesional/teknis selalu memperdalam pengetahuan

dalam bidangnya; t Kreatif dan inovatif, memperlihatkan kecerdikan dan keanekaragaman;

t Memahami pekerjaan; t Belajar “cerdik” menggunakan logika, mengorganisasikan pekerjaan

dengan efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan. Selalu mempertahankan kinerja rancangan, mutu, kehandalan, pemeliharaan keamanan, mudah dibuat, produktivitas, biaya dan jadwal;

t Selalu mencari perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti menyempurnakan;

t Dianggap bernilai oleh pengawasnya; t Memiliki catatan prestasi yang berhasil; t Selalu meningkatkan diri.

Gambaran pribadi yang produktif adalah suatu pribadi yang didukung oleh potensi (latar belakang ilmu, profesional, terampil), Gambaran pribadi yang produktif adalah suatu pribadi yang didukung oleh potensi (latar belakang ilmu, profesional, terampil),