Metode Dan Jenis-Jenis Pelatihan

C. Metode Dan Jenis-Jenis Pelatihan

1. Pelatihan di Tempat Kerja (On The Job Training)

Pelatihan ditempat kerja atau pelatihan langsung kerja berarti meminta seseorang untuk mempelajari pekerjaan itu dengan langsung mengerjakannya. Metode pelatihan ini banyak kali dilakukan oleh banyak perusahaan dimana setiap karyawan hingga direktur melakukan metode ini saat mereka bergabung dengan perusahaan. Pada metode menempatkan trainee ke dalam situasi pekerjaan nyata. Pelatihan ini biasanya dilakukan oleh para manajer atau karyawan lainnya atau keduanya. Adapun bentuk on the job training yaitu:

 Metode coaching (membimbing) atau under study (sambil belajar): Seorang pekerja yang telah berpengalaman yang dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih dapat

memperoleh keterampilan dengan mengamati penyelianya. Misalnya seorang calon CEO masa dapat bekerja selama setahun sebagai asisten dari CEO sekarang.

 Rotasi pekerjaan

Seorang calon karyawan pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.

 Tugas khusus Memberi tugas khusus kepada karyawan sebagai pengalaman langsung

berkaitan dengan pekerjaan itu.

2. Magang

Suatu proses terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang terampil melalui kombinasi dari pelajaran di kelas dan pelatihan langsung di pekerjaan misalnya magang pembukuan, perkantoran.

3. Simulasi

Pendekatan pelatihan yang menggunakan tempat pelatihan yang diatur sedemikian rupa agar identik dengan tempat kerja. Pelatihan simulasi (terkadang disebut pelatihan di ruang depan) adalah sebuah metode di mana orang-orang dilatih belajar dengan peralatan yang sebenarnya atau dengan simulasi yang akan digunakan dalam pekerjaan tetapi sebenarnya mereka dilatih di luar pekerjaan. Pelatihan simulasi dapat dilakukan pada sebuah ruangan terpisah dengan peralatan yang sama yang akan digunakan dalam pekerjaan. Namun, sering dengan menggunakan simulator peralatan itu. Misalnya dalam pelatihan pilot, perusahaan penerbangan menggunakan simulator penerbangan untuk keamanan, efisien belajar

dan penghematan biaya termasuk penghematan pemeliharaan, biaya pilot, bahan bakar dan biaya karena tidak memiliki sebuah pesawat terbang mewah.

4. Belajar Secara Informal

Survei dari The American Society for Training and Development memperkirakan sekitar 80% dari yang dipelajari karyawan mengenai pekerjaan diperoleh bukan karena program pelatihan formal tapi melalui perangkat informal. Contohnya Transmisi dan Distribusi Listrik Siemens di Raleigh Carolina Utara telah meletakkan peralatan di area kantin agar dapat digunakan oleh karyawan untuk berdiskusi terkait pekerjaan.

5. Pelatihan Instruksi Kerja (Job Instruction Training)

Adapun langkah-langkah dalam pelatihan instruksi kerja: Adapun langkah-langkah dalam pelatihan instruksi kerja:

b. Menyampaikan informasi  Menyampaikan, menunjukkan, menanyakan;

 Menyampaikan secara satu persatu;  Memeriksa, menanyakan, mengulangi;  Memastikan mereka mengetahuinya.

c. Praktik peserta  Meminta mereka melakukan tugasnya;

 Mengajukan pertanyaan;  Mengamati dan mengoreksi;  Memastikan mereka mengetahuinya.

d. Melakukan tindak lanjut pelatihan  Membuat mereka mandiri;

 Memeriksa secara rutin;  Mengurangi tindak lanjut yang ketat saat kinerja meningkat.

6. Pelajaran yang Terprogram

Metode sistematis untuk mengajarkan keterampilan pekerjaan dengan memberikan pertanyaan atau fakta, yang memungkinkan orang memberikan respons dan memberikan orang yang belajar itu jawaban timbal balik yang akurat. Pelajaran yang terprogram ini medianya dapat berupa buku teks, komputer atau internet. Pelajaran yang terprogram (instruksi program) adalah metode belajar sendiri langkah demi langkah yang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:

 Menyajikan pertanyaan, fakta atau permasalahan kepada orang yang belajar;

 Mengizinkan orang itu untuk memberikan respons;  Memberikan timbal balik untuk mendapatkan jawaban yang akurat.

7. Pelatihan dengan Peralatan Audio Visual

Teknik menggunakan audiovisual seperti film, power point, video konferensi, kaset audio.

8. Pelatihan Berbasis Komputer

Pelatihan ini menggunakan sistem berbasis komputer dan/atau cakram digital untuk secara interaktif meningkatkan pengetahuan atau keterampilannya.

9. Pelatihan Jarak Jauh Berbasis Internet

Perusahaan saat ini menggunakan beragam metode belajar jarak jauh untuk pelatihan. Metode jarak jauh diantaranya kursus korespondensi tradisional, teletraining yaitu pelatih di lokasi pusat mengajar di lokasi yang jauh melalui sambungan televisi, konferensi video yaitu orang dalam satu lokasi untuk berkomunikasi langsung melalui sebuah kombinasi dari peralatan audio dan visual dengan orang kota atau negara lain di beberapa kota.

10. Off The Job Training

Dilaksanakan pada lokasi yang terpisah dengan tempat kerja. Program ini memberikan kepada individu-individu keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menunaikan pekerjaan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja reguler mereka. Misalnya kursus, seminar, kuliah, studi kasus, simulasi komputer.

11. On The Job Traning Manajerial

On the job training tidak hanya digunakan untuk karyawan non manajer tetapi juga manajerial yang meliputi:  Rotasi pekerjaan yang berarti memindahkan orang yang dilatih dari

departemen satu ke departemen lain untuk memperluas pengalamannya dan mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya;

 Pendekatan belajar sambil dibimbing yaitu setiap orang yang dilatih bekerja secara langsung dengan seorang manajer senior atau dengan orang akan digantikannya. Orang yang digantikan tersebut bertanggung jawab membimbing orang yang akan dilatih. Secara perlahan sambil

belajar, manajer senior akan melepaskan tanggung jawabnya kepada orang yang dilatih tersebut untuk mempelajari pekerjaan itu;

 Belajar bertindak yaitu calon manajemen diizinkan untuk bekejra penuh untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan di departemen lain.

Jadi memberi kebebasan kepada para manajer dan yang lain untuk bekerja penuh pada proyek-proyek, menganalisis dan memecahkan permasalahan di departemen selaian departemennya sendiri.

12. Pelatihan dengan Pengalaman Perilaku

Metode pelatihan yang berhubungan dengan lebih sedikit keterampilan fisik daripada permasalahan sikap, persepsi dan hubungan interpersonal. Jenis pelatihan dengan pengalaman perilaku seperti:

 Bermain peran Partisipan memainkan peran-peran di dalam situasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan dapat memperbaiki hubungan interpersonal.

 Permainan bisnis Simulasi komputer dimana para peserta pelatihan membuat keputusan- keputusan manajemen dan mendapatkan umpan balik dari keberhasilan mereka. Melatih orang-orang untuk membuat keputusan bisnis tanpa benar-benar mempengaruhi bisnis itu sendiri.

 Pelatihan sensivitas Usaha yang tidak terstruktur untuk menunjukkan bagaimana orang lain memandang si individu. Dapat memberikan pandangan pada keterampilan hubungan interpersonal.

 Pelatihan beragam Pendekatan kuliah dalam ruang kelas untuk meringankan tekanan rasial atau gender di pekerjaan.

 Pelatihan dalam keranjang Serangkaian surat-surat atau memorandum yang harus ditangani biasanya dengan cara yang cepat. Dapat dibuat agar relevan dengan keputusan-keputusan bisnis yang sebenarnya.

 Kejadian/studi kasus Deskripsi dari perusahaan yang sebenarnya atau situasi yang menuntut

adanya penanganan terhadap banyak fakta, serta pembuatan keputusan. Dapat menyediakan banyak kesempatan untuk menghadapi perusahaan yang berbeda-beda dan berbagai permasalahannya.

Dari berbagai metode yang ada, maka memilih metode yang tepat dalam melakukan suatu pelatihan dan pengembangan ada beberapa pertimbangan yaitu biaya; individual dan kelompok; jumlah peserta pelatihan; batas waktu; alokasi waktu; sifat subjek permasalahan; tujuan pelatihan; mandiri dan terarah; sumber-sumber pelatihan.