Kesimpulan Akhir Proyek

8 Kesimpulan Akhir Proyek

Berdasarkan perencanaan di atas yang telah di jelaskan pada bab dan subbab sebelumnya, proyek Konservasi dan Restorasi Hutan Mengrove di Indonesia membutuhkan waktu mulai dari perencanaan hingga evaluasi selama 1498 hari yang dimulai dari 25 Januari 2016 hingga

20 Oktober 2021. Faktor-faktor yang menyebabkan proyek ini memiliki durasi waktu yang cukup panjang adalah kegiatan proyek ini diadakan di delapan pulau di Indonesia yang memiliki populasi mangrove yang sangat besar dan berjalan secara terus-menerus dan bersifat rangkaian. Hal ini menyebabkan daftar kegiatan proyek cukup banyak yaitu 752 kegiatan. Oleh karena, kegiatan ini bersifat rangkaian menyebabkan banyaknya predecessor FS dalam proyek ini yang berarti kegiatan sebelumnya harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum rangkaian kegiatan selanjutnya dimulai. Hal ini menyebabkan durasi proyek panjang. Berbeda halnya jika sebuah proyek memiliki banyak jenis predecessor SS atau FF maka total waktu yang dibutuhkan proyek akan lebih singkat karena banyak kegiatan yang dimulai bersamaan atau berakhir di waktu yang sama. Faktor lain yang menyebabkan proyek ini memiliki durasi yang panjang adalah proyek ini berkaitan dengan penanaman Mangrove yang merupakan tumbuhan sehingga dalam melakukan evaluasi diperlukan waktu tunggu yang cukup panjang untuk melihat pertumbuhan Mangrove dan melihat apakah Mangrove dapat bertumbuh dengan baik dan cocok dengan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya Mangrove.

Dalam menjalankan suatu proyek, pastilah dibutuhkan sumber daya demi keberlangsungan proyek tersebut. Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya yang digunakan dalam proyek ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya material. Sumber daya manusia yang berperan sebagai pelaksana seluruh kegiatan proyek dan sumber daya material yang dalam hal ini berperan sebagai penunjang kegiatan proyek. Contoh dari sumber daya manusia ialah manajer proyek, seluruh kepala bidang, staf, dan lain-lain yang ditandai sebagai work. Sedangkan contoh dari sumber daya material adalah benih tanaman Mangrove, alat tanam mangrove, alat tulis, dan lain-lain yang ditandai sebagai material. Pada proyek ini, sumber daya material memiliki biaya masing-masing sesuai dengan informasi yang telah dicari sebelumnya. Akan tetapi, jenis sumber daya work tidak membutuhkan biaya karena para personil proyek tidak digaji melihat latar belakang proyek yang merupakan proyek sosial lingkungan. Semua personil proyek yang terlibat hanya akan ditanggung biaya konsumsi, akomodasi,dan transportasi. Sumber daya yang berjenis cost adalah akomodasi, tiket untuk transportasi, bahan bakar, dll.

Durasi dan sumber daya merupakan dua faktor yang menentukan berapa dana yang dibutuhkan pada sebuah proyek. Di bawah ini merupakan informasi yang dapat disajikan mengenai desain awal proyek Konservasi dan Restorasi Hutan Mangrove di Indonesia:

• Total seluruh kegiatan proyek sebesar $972.117,70. • Kegiatan perencanaan proyek sebesar 719.367.184 atau 74% dari total biaya proyek • Kegiatan konferensi dan aksi lingkungan di 11 negara menghabiskan dana sebesar

$87.211,7 atau 10% dari total biaya proyek. • Kegiatan closing rangkaian kegiatan dan pemilihan duta muda perubahan iklim Asia Tenggara di Singapura membutuhkan dana sebesar $30.002 atau 3% dari total biaya

proyek. • Rapat evaluasi dan penutupan proyek membutuhkan dana 3% dari total biaya keseluruhan proyek atau $30.181,5

Dari informasi di atas, dapat dilihat sejak awal dimulainya proyek hingga akhir proyek grafik mengalami fluktuasi selama dua tahun berjalannya proyek. Proyek ini, menghabiskan dana yang besar pada tahap persiapan, karena pada tahap ini, banyak sekali kegiatan yang dilakukan dan membutuhkan sumber daya berjenis material demi menjamin lancarnya acara seperti pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, pemesanan konsumsi, penyewaan bus, dan lain- lain sehingga mengakibatkan biaya yang sangat besar. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, sumber daya yang dibutuhkan kebanyakan berjenis work, yaitu seluruh pekerja proyek mengakibatkan biaya yang dibutuhkan menjadi sedikit. Pada tahun 2014, proyek ini mengalami peningkatan biaya dari kuarter satu hingga kuarter empat. Akan tetapi peningkatan biaya tersebut belum signifikan karena pada tahun 2014 proyek masih pada tahap pembentukan strutur organisasi dan penentuan konsep secara matang. Sedangkan pada tahun 2015, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Dari kuarter satu, dua, hingga tiga. Dimana pada kuarter satu, tim melakukan survey ke setiap negara empat kegiatan berlangsung. Melakukan verifikasi data yang telah dipresentasikan saat pemaparan konsep. Pada kuarter dua dilakukan beberapa publikasi kegiatan dan pembuatan web resmi untuk acara ini sehingga bisa menarik minat para generasi muda masing-masing negara. Dilakukan juga perizinan pelaksanaan acara kepada pihak yang bersangkutan. Pada kuarter tiga terjadi penggunaan dana yang paling tinggi selama berlangsungnya proyek. Hal ini dikarenakan banyak dilakukan persiapan proyek yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada kuarter ke empat, terjadi penurunan penggunaan biaya karena pada kuarter ini kegiatan proyek adalah pelaksanaan serta evaluasi tim proyek. Pada proyek ini Dari informasi di atas, dapat dilihat sejak awal dimulainya proyek hingga akhir proyek grafik mengalami fluktuasi selama dua tahun berjalannya proyek. Proyek ini, menghabiskan dana yang besar pada tahap persiapan, karena pada tahap ini, banyak sekali kegiatan yang dilakukan dan membutuhkan sumber daya berjenis material demi menjamin lancarnya acara seperti pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, pemesanan konsumsi, penyewaan bus, dan lain- lain sehingga mengakibatkan biaya yang sangat besar. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, sumber daya yang dibutuhkan kebanyakan berjenis work, yaitu seluruh pekerja proyek mengakibatkan biaya yang dibutuhkan menjadi sedikit. Pada tahun 2014, proyek ini mengalami peningkatan biaya dari kuarter satu hingga kuarter empat. Akan tetapi peningkatan biaya tersebut belum signifikan karena pada tahun 2014 proyek masih pada tahap pembentukan strutur organisasi dan penentuan konsep secara matang. Sedangkan pada tahun 2015, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Dari kuarter satu, dua, hingga tiga. Dimana pada kuarter satu, tim melakukan survey ke setiap negara empat kegiatan berlangsung. Melakukan verifikasi data yang telah dipresentasikan saat pemaparan konsep. Pada kuarter dua dilakukan beberapa publikasi kegiatan dan pembuatan web resmi untuk acara ini sehingga bisa menarik minat para generasi muda masing-masing negara. Dilakukan juga perizinan pelaksanaan acara kepada pihak yang bersangkutan. Pada kuarter tiga terjadi penggunaan dana yang paling tinggi selama berlangsungnya proyek. Hal ini dikarenakan banyak dilakukan persiapan proyek yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada kuarter ke empat, terjadi penurunan penggunaan biaya karena pada kuarter ini kegiatan proyek adalah pelaksanaan serta evaluasi tim proyek. Pada proyek ini

yaitu mencapai sepuluh negara di Asia Negara dan melibatkan satu negara lain untuk closing sehingga total mencapai sebelas negara juga sangat berpengaruh terhadap besarnya dana yang dikeluarkan.

Panitia berkeinginan untuk menciptakan branding di mata internasional dan sponsor yang terlibat dalam proyek ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kerjasama yang baik antara pihak pelaksana proyek dan pihak sponsor. Dimana pihak sponsor juga berperan secara aktif dalam setiap perkembangan proyek sehingga proyek ini dapat mencapai semua tujuan yang telah ditentukan di awal proyek secara maksimal. Hal tersebut yang menjadi dasar mengapa proyek ini disiapkan semaksimal dan sebaik mungkin. Namun yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana koordinasi antar penanggungjawab negara sehingga durasi yang telah ditentukan pada desain awal proyek tidak bergeser atau semakin panjang. Karena bergeser dan bertambahnya durasi suatu proyek akan mengakibatkan bertambahnya biaya pada proyek ini.