1. Seleksi, untuk memastikan arsip-arsip yang akan dimusnahkan.
2. Pembuatan daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan daftar pertelaan.
3. Pelaksanaan pemusnahan dengan saksi-saksi.
Menurut Sugiarto dan Wahyono 2005, pemusnahan arsip dapat dilakukan dengan cara:
1. Pembakaran, pembakaran merupakan cara yang paling dikenal untuk
memusnahkan arsip akan tetapi dengan cara ini, dianggap kurang aman, karena terkadang masih ada dokumen yang belum terbakar, atau masih
dapat dikenali. 2.
Pencacahan, cara pencacahan dokumen ini menggunakan alat pencacah baik manual atau mesin penghancur paper shredder. Dengan
menggunakan mesin pencacah kertas, dokumen akan terpotong-potong sehingga tidak bisa dikenali lagi.
3. Proses kimiawi, merupakan cara pemusnahan dokumen dengan
menggunakan bahan kimiawi demi melunakkan dan melenyapkan tulisan. 4.
Pembuburan Pulping, merupakan metode pemusnahan dokumen yang ekonomis, aman, nyaman dan tak terulangkan. Dokumen akan
dimusnahkan dicampur dengan air kemudian dicacah dan disaring yang akan menghasilkan lapisan bubur tersebut.
2.8 Ketentuan Pemusnahan Berkas Rekam Medis
1. Dibentuk tim pemusnahan berkas rekam medis surat keputusan direktur
yang beranggotakan sekurang-kurangnya dari: Ketatausahaan
Administrasi, audit penyelenggaraan rekam medis, unit pelayanan rawat jalan, rawat inap, komite medik.
2. Formulir rekam medis mempunyai nilai guna tertentu tidak dimusnahkan
tetapi disimpan dalam jangka terentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Membuat pertelaan arsip bagi berkas rekam medis aktif yang telah dinilai.
4. Daftar pertelaan berkas rekam medis yang akan dimusnahkan oleh tim
pemusnah, dilaporkan kepada direktur rumah sakit dan Direktur Jenderal Pelayan Medik Departemen Kesehatan RI. Panitia acara pelaksana
pemusnahan kepada pemilik rumah sakit dan kepala Direktur Jenderal Pelayan Medik Departemen Kesehatan RI Dirjen, 2006.
Tim pemusnah harus membuat dokumentasi pemusnahan berkas rekam medis yang terdiri dari :
a. Pembuatan daftar pertelaan.
Tabel 2.2 Daftar pertelaan berkas rekam medis inaktif yang akan dimusnahkan.
No Nomor Rekam
Medis Tahun
Jangka Waktu Penyimpanan Diagnosa
Akhir 1
2 3
4 5
Petunjuk pengisian daftar pertelaan rekam medis inaktif yang akan dimusnahkan: 1.
Nomor : nomor unit arsip rekam medis. 2.
Nomor rekam medis : nomor rekam medis yang akan disimpan. 3.
Tahun : tahun akhir kunjungan pasien dirumah sakit.
4. Jangka waktu penyimpanan : menunjukkan jangkalenggang waktu yang
ditentukan oleh komite rekam medis iuntuk penyimpanan arsip rekam medis inaktif yang mempunyai nilai guna tertentu.
Menurut Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. HK.00.06.1.5.01160. tentang petunjuk teknis pengadaan formulir rekam medis dasar dan pemusnahan
arsip rekam medis dirumah sakit, bahwa tata cara penilaian berkas rekam medis yang akan dimusnahkan dilkukan dengan cara sebagai berikut:
1. Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2
tahun inaktif. 2.
Indikator yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis inaktif: a.
Seringnya rekam medis digunakan untuk penelitian dan pendidikan. b.
Nilai guna primer mencakup: administrasi, hukum, keuangan, dan IPTEK.
c. Nilai guna sekunder mencakup: pembuktian dan sejarah.
3. Lembar rekam medis yang dipilih :
a. Ringkasan masuk dan keluar
b. Resume
c. Lembar operasi
d. Lembar identifikasi bayi baru lahir
e. Lembar persetujuan
f. Lembar kematian
4. Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis yang rusak atau tidak
dibaca disiapkan untuk dimusnahkan.
5. Tim peneliti dibentuk dengan SK, direktur, beranggotakan komite rekam
medis komite medis, petugas rekam medis senior, perawat senior dan petugas lainnya yang terikat.
2.9 Tata Cara Pemusnahan