34 GPM =
Laba kotor x 100 Penjualan bersih
Gross profit margin ratio mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila rasio ini dikurangkan terhadap
angka 100 maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian ini adalah :
1. Takarini dan Ekawati 2003 menganalisis rasio keuangan dalam
memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di pasar modal Indonesia dengan sample sebanyak 42 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEJ selama tahun 1997-2000. Variabel independen yang dianalisis adalah: Current Liabilities to Inventory CLI, Current Liabilities to Equity CLE,
Operating Income to Total Liabilities OITL, Current Ratio CR, Cash Flow to Current Liabilities CFCL, Working Capital to Total Assets
WCTA, Sales to Total Asset STA, Inventory to Net Working Capital INWC, Quick Asset to Inventory QAI, Net Worth to Sales NWS, Net
Profit Margin NPM, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE dengan variabel dependennya perubahan laba. Hasil Regression Logistic
menunjukkan bahwa CLE dan WCTA berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan laba di masa mendatang pada tingkat signifikansi sebesar
5, sedangkan ROE berpengaruh negatif signifikan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun ke depan pada tingkat signifikansi sebesar 5.
Universitas Sumatera Utara
35 Rasio STA dan NPM tidak berpengaruh signifikan untuk memprediksi
perubahan laba. 2.
Juliana dan Sulardi 2003 melakukan penelitian mengenai manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada 52 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ dengan tahun pengamatan 1998-2000. Variabel independen yang digunakan adalah Current Ratio, Gross Profit
Margin, Operating Profit Margin OPM, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, Return On Investment, Return On Equity dan Leverage Ratio LR.
Variabel dependen yang digunakan yaitu perubahan laba. Hasil regresi berganda menunjukkan GPM dan OPM berpengaruh positif signifikan
terhadap perubahan laba satu tahun kedepan pada tingkat signifikansi 5, sedangkan TAT dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa GPM dan OPM berpengaruh positif signifikan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun
kedepan dengan tingkat signifikansi kurang dari 5. Sedangkan TAT dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
3. Dwi Raharjo dan Kusumaning 2004 menganalisis rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang dengan sampel sebanyak 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama tahun
2000-2003. Variabel independen yang dianalisis adalah Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dengan variabel
dependen adalah perubahan laba. Berdasarkan hasil analisis regresi, disimpulkan bahwa variabel independen tersebut tidak layak digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
36 memprediksi variabel dependen dan tidak dapat dimasukkan dalam model,
sehingga variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
4. Meythi 2005 menganalisis rasio keuangan yang paling baik untuk
memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Sampel yang digunakan adalah perusahaan sektor basic and chemical
periode 2000-2003. Variabel independen yang digunakan adalah: CR, QR, DR, Equity to Total Taxes ETA, Equity to Total Liabilities ETL, Equity to
Fixed Asset EFA, NPM, GPM, ROA, ROE, Inventory Turnover ITO, Average collection Period ACP, Fixed Assets Turnover FAT, Total Asset
Turnover TAT dan pertumbuhan Laba PL. Hasil factor analysis menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Rasio TAT dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
5. Widiasih 2006 yang menguji rasio keuangan dalam memprediksi perubahan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2001- 2003. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Gross Profit Margin,
Leverage, Earning Per Share, Price Earning Ratio, perputaran aktiva tetap dan perputaran persediaan. Hasil penelitian menunjukkan hanya variabel
Gross Profit Margin dan Leverage yang berpengaruh secara parsial. 6.
Haryanti 2007, untuk memperoleh bukti empiris mengenai manfaat rasio keuangan Total Assets to Debt Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit
Margin, dan Return On Investment dalam memprediksi pertumbuhan laba
Universitas Sumatera Utara
37 pada KPRI di Kota Semarang tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan
secara simultan Total Assets to Debt Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, dan Return On Investment berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial hanya variabel Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Return On Investment yang berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan laba dan variabel yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah ROI.
7. Tahun 2008, Ningsih juga melakukan penelitian serupa yang menguji
pengaruh rasio profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas pada perusahaan manufaktur periode 2002- 2005. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah
long term debt to total assets, rasio solvabilitas menggunakan net income to sales, dan untuk rasio aktivitas digunakan total asset turnover. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketiga rasio yang digunakan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan laba.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Judul Variabel
Hasil penelitian 1
Takarini dan Ekawati
2003 Analisis rasio
keuangan dalam
memprediksi pertumbuhan
laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEJ selama tahun 1997-
2000. Variabel independen
yang dianalisis adalah: Current Liabilities to
Inventory CLI,
Current Liabilities to Equity
CLE, Operating Income to
Total Liabilities OITL, Current Ratio
CR, Cash Flow to Current Liabilities
CFCL,
Working Capital to Total Assets
WCTA, Sales to Total Asset STA,
Inventory to Net Working Capital
• CLE dan WCTA berpengaruh
positif signifikan terhadap
perubahan laba pada tingkat
signifikansi sebesar 5
• Rasio STA dan NPM tidak
berpengaruh signifikan untuk
memprediksi perubahan laba.
Universitas Sumatera Utara
38
INWC, Quick Asset to Inventory
QAI, Net Worth to Sales NWS,
Net Profit Margin NPM, Return on
Asset ROA dan Return on Equity
ROE dengan variabel
dependennya perubahan laba.
2 Juliana dan
Sulardi 2003
Manfaat rasio keuangan
dalam memprediksi
perubahan laba pada 52
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ dengan
tahun pengamatan
1998-2000. Variabel independen
yang digunakan adalah CR,GPM,Operating
Profit Margin OPM, NPM, TAT, ROI, ROE
dan Leverage Ratio LR.
Variabel dependen yang digunakan yaitu
perubahan laba. GPM dan OPM
berpengaruh positif signifikan terhadap
perubahan laba satu tahun kedepan
sengan tingkat signifikansi 5.
3 Dwi Raharjo
dan Kusumaning
2004 Analisis rasio
keuangan dalam
memprediksi perubahan
laba di masa yang akan
datang dengan sampel
sebanyak 50 perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEJ selama tahun 2000-
2003. Variabel independen
yang dianalisis adalah Debt to Equity Ratio,
Current Ratio, Total Asset Turnover, Net
Profit Margin dengan variabel dependen
adalah perubahan laba. Debt to Equity Ratio,
Current Ratio, Total Asset Turnover, Net
Profit Margin tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
Universitas Sumatera Utara
39
4 Meythi
2005 Analisis rasio
keuangan yang paling baik
untuk memprediksi
pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ. studi
kasus: perusahaan
sektor
basic and chemical
periode 2000- 2003
Variabel independen yang digunakan
adalah: CR, QR, DR, Equity to Total Taxes
ETA, Equity to Total Liabilities
ETL, Equity to Fixed Asset
EFA, NPM, GPM, ROA, ROE,Inventory
Turnover ITO,
Average collection Period ACP, Fixed
Assets Turnover FAT, Total Asset
Turnover TAT dan pertumbuhan Laba
PL. • Hanya ROA
yang berpengaruh
positif signifikan
dalam memprediksi
pertumbuhan laba
• TAT dan NPM tidak
berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
laba.
5 Widiasih
2006 Analisis Rasio
Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan
Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar di BEJ
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Gross Profit Margin, Leverage,
Earning Per Share, Price Earning Ratio,
perputaran aktiva tetap dan perputaran
persediaan; dan variabel depen-dennya
adalah perubahan laba Hasil penelitian
menunjukkan secara simultan seluruh
variabel berpengaruh dalam memprediksi
perubahan laba dan secara parsial hanya
variabel Gross Profit Margin dan Leverage
sedangkan keempat rasio lainnya tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba.
6 Haryanti
2007 Evaluasi
Manfaat Rasio Keuangan
Memprediksi Pertumbuhan
Laba Pada KPRI di Kota
Semarang Variabel independen
dalam penelitian ini adalah Total Assets to
Debt Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover,
Net Profit Margin,dan Rate of Return On
Investment
ROI; sedangkan variabel
dependennya adalah pertumbuhan laba
Hasil penelitian menunjukkan secara
simultan seluruh variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan secara
parsial hanya variabel Total Asset Turnover,
Net Profit Margin dan ROI berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan
laba dan variabel yang paling baik dalam
memprediksi pertumbuhan laba
adalah ROI.
Universitas Sumatera Utara
40
7 Ningsih 2008 Analisis
Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Solvabilitas
dan Aktivitas terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEJ periode
2002-2005 Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Long Term Debt to Total Assets, Net
Income to Sales, dan Total Asset Turnover;
sedangkan variabel dependennya adalah
pertumbuhan laba Hasil penelitian
menunjukkan baik secara parsial maupun
simultan Long Term Debt to Total Assets,
Net Income to Sales, dan
Total Asset
Turnover berpengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan laba
Sumber: diolah penulis 2013
2.3 Kerangka Konseptual