4.1.3 Profil Objek Wisata Goa Kreo
Objek wisata Goa Kreo adalah sebuah objek wisata alam yang berada di dukuh Talun Kacang, desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Menurut
sejarah Goa Kreo merupakan petilasan Sunan Kalijaga pada saat mencari kayu jati yang digunakan untuk membangun Masjid Agung Demak. Sunan Kalijaga
berjalan ke arah barat untuk mencari kayu jati, setelah menempuh perjalanan yang jauh Sunan Kalijaga menemukan pohon jati. Kayu jati tersebut berpindah tempat
pada saat Sunan Kalijaga akan menebangnya, sehingga daerah tersebut dinamai oleh Sunan Kalijaga dengan nama Jatingaleh karena kayu jati menghilang dengan
sendirinya ketika ingin di tebang. Sunan Kalijaga memutuskan untuk mencari kayu jati tersebut ke tempat lain, hingga pada akhirnya Sunan Kalijaga
menemukan pohon jati tersebut. Pada saat Sunan Kalijaga ingin menebang pohon jati tersebut, Sunan dihadang oleh sekelompok orang sembarang tidak sopan.
Setelah melakukan perlawanan dengan orang-orang tidak sopan, Sunan meminta mereka pergi. Tempat tersebut dinamai oleh Sunan Kalijaga dengan nama
Jatibarang. Di perjalanan selanjutnya Sunan Kalijaga menemukan pohon jati yang ia
inginkan, namun sebelum menebang pohon jati tersebut Sunan mengikatnya dengan selendangnya kemudian ditebang. Sunan Kalijaga terkejut setelah
memotong batang kayu jati ukurannya semakin besar, hingga pada akhirnya tempat tersebut dinamai dengan Jatiombo. Kayu jati yang sudah dipotong,
kemudian dihanyutkan ke sungai oleh Sunan. Di tengah perjalanan kayu jati tersebut terjepit diantara tebing-tebing, kemudian Sunan Kalijaga beristirahat di
sebuah Goa dan bersemedi. Setelah bersemedi Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Demak, namun ditengah jalan Sunan dikagetkan
dengan oleh empat kera yang berwarna merah, kuning putih dan hitam. Kedatangan kera tersebut bermaksud untuk membantu Sunan mengambilkan kayu
yang tersangkut tebing, kemudian Sunan memotong kayu menjadi dua bagian agar bagian yang satu hanyut dan yang satu dapat dibawa ke Demak. Cara
tersebut berhasil dan empat ekor kera meminta Sunan agar diijinkan menemani Sunan ke Demak. Sunan Kalijaga tidak mengijinkan kera-kera tersebut ikut,
namun meminta kera tersebut untuk menjaga goa tersebut. Kata “Kreo” berasal
dari kata “Mangreho” yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata tersebut yang menjadikan goa ini disebut dengan Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang
menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu. Kera-kera ekor panjang Macaca fascicularis yang berada di Goa Kreo dipercaya sebagai keturunan
sekawanan kera yang bertemu dengan Sunan Kalijaga.
4.2 Gambaran Umum Responden