Analisis Lingkungan Strategis Visi dan Misi Kabupaten Sleman

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

4.3.2. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis Lingkungan Strategis digunakan untuk mengkaji lingkungan yang yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Analisis Lingkungan Strategis terdiri dari analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. Analisis Lingkungan Internal ALI dan Analisis Lingkungan Eksternal ALE diperlukan karena keduanya berpengaruh terhadap kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman terkait tugas pokok dan fungsinya. Setelah dilakukan ALI dan ALI, lalu dilakukan Analisis Strategi AlternatifPilihan. Analisis Lingkungan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT, hal-hal yang dinilai meliputi kekuatan-kekuatan strenghts, kelemahan-kelemahan weaknesses, peluang- peluang opportunities, dan ancaman-ancaman threats. Penjelasan lebih detil tentang ALI, ALE dan Analisis Strategi Pilihan adalah sebagai berikut: 4.3.2.1. Analisis Lingkungan Internal ALI Faktor internal dari lingkungan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam lima tahun yang akan datang dapat diidentifikasi sebagai berikut: A. Kekuatan-Kekuatan StrenghtsS 1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan. 2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya. 3. Jumlah personil yang cukup memadai 4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia. 5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang berjalan baik. 6. Adanya SOP standart operating procedure yang terintegrasi. 7. Semangat kerja aparatur yang baik. 8. Lingkungan kerja yang kondusif. 9. Jaringan yang sudah ada dengan lembaga non-pemerintah dan lembaga penelitian. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 10. Hubungan yang baik dengan partai politik. 11. Pengembangan IT Badan mendapat dukungan yang baik. B. Kelemahan-kelemahan WeaknessesW 1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor. 2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa dan Politik tidak merata dan sesuai kebutuhan. 3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang belum memadahi. 4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang belum lengkap dan belum terintegrasi dengan IT. 5. Belum optimalnya Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing. 6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan. 7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh mitra lembaga penelitian di universitas maupun independen untuk menunjang kinerja. 8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme, separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. 9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen. 10. Belum optimalnya penyediaan data base partai. 4.3.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal ALE A. Peluang-Peluang OpportunitiesO 1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik. 2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas. 3. Tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada ketentraman dan ketertiban. 4. Partisipasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan ketertiban cukup tinggi. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap Wawasan Kebangsaan dan NKRI. 6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi. 7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial. 8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Konflik Sosial. B. Ancaman-Ancaman ThreatsT 1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah perkotaan. 2. Kurangnya integrasi pendatang dan penduduk asli. 3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. 4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara. 5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi. 6. Pengaruh negatif berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Internet. 7. Tumbuhnya aliran sesat. 8. Menjamurnya gerakan terorisme, radikalisme dan fundamentalisme. 9. Globalisasi informasi. 10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa di Kabupaten Sleman. 11. Kuatnya jaringan pengedar narkoba. 4.3.3. Analisis Strategi AlternatifPilihan Merespon analisis internal dan eksternal, penting kiranya disusun berbagai strategi. Strategi tersebut diperlukan untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan pencapaian tujuan ke depan melalui pendekatan rasional. Strategi ini disusun dengan cara: 1 memadukan kekuatan-kekuatan strengthsS dengan peluang-peluang opportunitiesO dikenal dengan Strategi Ofensif S-O; 2 memadukan kelemahan-kelemahan weaknesses, W dengan peluang- peluang opportunitiesO dikenal dengan Strategi PerkuatanKonsolidasi W-O; 3 memadukan kekuatan-kekuatan strengthsS dengan ancaman-ancaman threathsT dikenal dengan Strategi Diversifikasi S-T; serta 4 Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 memadukan kelemahan-kelemahan weaknesses, W dengan ancaman-ancaman threathsT dikenal dengan Strategi Pertahanan W-T. Strategi S-O dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap unsur kekuatan- kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang-peluang yang ada seoptimal mungkin. Strategi W-O dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-masing unsur kelemahan-kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur peluang- peluang yang ada. Strategi S-T dimaksudkan sebagai upaya untuk memaksimalkan setiap unsur kekuatan-kekuatan untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan- tantangan seoptimal mungkin. Strategi W-T dimaksudkan sebagai upaya untukmemperbaiki setiap unsur kelemahan-kelemahan agar mampu menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan-tantangan yang ada seoptimal mungkin. Dengan memadukan berbagai stategi tersebut di atas diperoleh berbagai strategi pilihan sebagaimana dalam Bagan 2. 4.3.4. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan-pilihan strategi yang telah diuji dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Hasil analisis menyebutkan, faktor penentu keberhasilan mencakup antara lain unsur pimpinan, pejabat struktural dan staf. Faktor-faktor penentu keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan arah organisasi sebagai mesin utama dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Dengan demikian faktor penentu keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai daya ungkit besar untuk mewujudkan visi, misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil pilihan strategi yang diharapkan dapat mendukung tercapainya visi dan misi Kabupaten Sleman, maka prioritas urutan faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut meliputi: Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Bagan 1 Faktor Penentu Keberhasilan FPK – 1 Optimalkan organisasi dan pelaksanaan koordinasi internal Badan dan SKPD terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. S1 S3,T2 T1 FPK – 2 Dayagunakan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi pengaruh negatif berkembangnya IPTEK, Internet, televisi, dan budaya asing. S2, T5 T6 FPK – 3 Atasi kurangnya kemampuan aparatur dan terbatasnya jumlah staf dengan memanfaatkan dukungan LSM, lembaga penelitian dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kondisi yang aman dan kondusif, mendukung toleransi beragama, dan menjaga kerukunan sosial, serta memperkuat partisipasi dan keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. W3, O5 O4 FPK – 4 Susun data daerah rawan konflik yang akurat berdasarkan kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan menyusun Perda tentang Pengawasan Orang dan lembaga Asing untuk menghindari konflik sosial, konflik agama dan konflik antar kelompok etnik. W5, O8,W2 T7 FPK – 5 Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan dan gangguan narkoba. W1, T1 T7, T11 4.3.4.1. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Setelah dilaksanakan analisis`maka Faktor Penentu Keberhasilan, pilihan strategi untuk mencapai visi dan misi mencakup hal-hal berikut: 1. Optimalisasi organisasi dan koordinasi internal Bdan dan SKPD terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara dan munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Apabila koordinasi dan fungsi organisasi berjalan baik maka tujuan untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif akan dapat terwujud. 2. Mendayagunakan pendidikan aparatur yang memadai untuk mengatasi pegaruh negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,dan budaya asing. Profesionalisme aparatur merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif, sedangkan profesionalisme dapat dicapai salah satunya melalui dukungan terhadap kemampuan aparatur dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 3. Mengatasi kurangnya kemampuan aparatur dengan memanfaatkankan dukungan LSM dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kondisi keamanan dan ketertiban. Tingginya dukungan dari seluruh komponen masyarakat merupakan salah satu kekuatan dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif. 4. Menyusun data daerah rawan konflik yang akurat dengan memanfaatkan kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk pengurangan resiko konflik sosial SARA. Data yang akurat dan mutahir merupakan informasi yang mendasar dan menentukan setiap kebijakan, strategi, dan pelaksanaan di wilayah. Oleh sebab itu tersusunnya data yang akurat dipilih sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi. SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan merupakan hasil perpaduan antar unsur kekuatan, kelemahan, dan peluang, disertai dengan analisis struktur organisasi. Dengan analisis SWOT dan Analisis Faktor Penentu Keberhasilan, diharapkan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Program Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Sleman dapat diidentifikasi dalam menyikapi permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Masing-masing strategi pilihan tentu saja harus diuji kembali relevansi dan kekuatan relasinya dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Bagan 2 Analisis SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan KEKUATAN S KELEMAHAN W ALI ALE 1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan. 2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam melaksanakan tugaspokok, fungsi dan tanggungjawabnya. 3. Jumlah personil yang cukup memadai 4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia. 5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang berjalan baik. 6. Adanya SOP standart operating procedure yang terintegrasi. 7. Semangat kerja aparatur yang baik. 8. Lingkungan kerja yang kondusif. 9. Jaringan yang sudah ada dengan lembaga non- pemerintah dan lembaga penelitian. 10. Hubungan yang baik dengan partai politik. 11. Pengembangan IT Kantor yang mendapat dukungan yang baik. 1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor. 2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa tidak merata dan sesuai kebutuhan. 3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang perlu diperbaiki. 4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang perlu diperkuat. 5. Belum adanya PERDA yang mengatur tentang Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing sebagai payung hukum. 6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan. 7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh mitra lembaga penelitian di universitas maupun independen untuk menunjang kinerja. 8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme, separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. 9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen. 10. Belum optimalnya penyediaan data base partai. PELUANG O STRATEGI OFENSIF S-O STRATEGI PERKUATANKONSOLIDASI W-O 1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik. 2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas. 3. Tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada ketentraman dan ketertiban. 1. Optimalkan organisasi dan pelaksanaan koordinasi internal Kantor dan SKPD terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif, dengan memanfaatkan partisipasi 1. Atasi belum optimalnya pelayanan umum kantor dengan memanfaatkan partisipasi dan komunikasi politik yang baik, tumbuh dan berkembangnya LSMOrmas serta partisipasi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang bebas konflik SARA. W1 – O1, O3, O4 2. Atasi kurangnya kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa dengan memanfaatkan tenaga ahli, partisipasi masyarakat dan tokoh kharismatik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4. Partisipasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan ketertiban cukup tinggi. 5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap Wawasan Kebangsaan dan NKRI. 6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi. 7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial. 8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Konflik Sosial. masyarakat dan kepedulian Ormas dan LSM dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif. S1, S3 – O3, O4, O7 2. Optimalkan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai dan semangat kerja aparatur serta lingkungan kerja yang kondusif untuk memanfaatkan tumbuh dan berkembangnya ormas dan LSM yang peduli terhadap tetap tegaknya NKRI dan peduli terhadap ketenteraman dan ketertiban. S2, S5, S6 – O3, O5 3. Optimalkan SOP dan lingkungan kerja yang kondusif serta semangat kerja aparatur untuk memanfaatkan tokoh masyarakat dalam ikut serta menciptakan kondisi aman dan tertib dalam bingkai NKRI. S4, S5, S6 – O2 demokrasi dan HAM. W3 – O6, O4, O2 3. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja yang kurang memadai dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan kepedulian OrmasLSM untuk dan menjaga kerukunan sosial, memperkuat toleransi beragama, serta untuk memperkuat partisipasi dan keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. W4 – O4, O5 4. Atasi belum adanya Perda yang mengatur tentang Pengawasan Orang dan Lembaga Asing dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat FKDM untuk menciptakan kondisi aman dan tertib. W2 – O4 5. Atasi belum adanya data dan peta daerah rawan konflik dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan dukungan ormasLSM, serta data dan informasi dari lembaga penelitian pusat studi serta kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk menciptakan situasi yang kondusif bebas konflik SARA. W5 – O4, O5 ANCAMAN T STRATEGI DIVERSIFIKASI S – T STRATEGI PERTAHANAN T – W 1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah perkotaan. 2. Kurangnya integrasi pendatang dan penduduk asli. 3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. 4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara. 5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi. 6. Pengaruh negatif berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1. Optimalkan organisasi dan koordinasi internal kantor dan SKPD terkait yang berjalan dengan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara dan munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. S1, S3 – T2, T1 2. Optimalkan SOP, semangat kerja aparatur dan lingkungan kerja yang kondusif untuk mengatasi konflik SARA. S4, S5, S6 – T7 3. Dayagunakan pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi pengaruh negatif budaya asing, televisi, Internet dan perkembangan iptek yang negatif serta munculnya aliran sesat. S2 – T3, T4, T5, T6 1. Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan dan gangguan narkoba . W1 – T7, T1 2. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja dan aparatur yang kurang memadai untuk menghindari bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. W4, W3 – T2 3. Susun data daerah rawan konflik yang akurat berdasarkan kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan menyusun Perda tentang Pengawasan Orang dan lembaga Asing untuk menghindari konflik sosial, konflik Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dan Internet. 7. Tumbuhnya aliran sesat. 8. Adanya gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme. 9. Globalisasi informasi. 10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa. agama dan konflik antar kelompok etnik, serta mengatasi pengaruh negatif IPTEK, globalisasi, serta aliran sesat. W2, W5 – T3, T4, T5, T6 Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, sedangkan kebijakan adalah arahtindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Adapun strategi dan kebijakan pembangunan kesatuan bangsa yang akan dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman dapat dilihat pada Tabel 4.2. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Visi: Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system e-government menuju smart regency pada tahun 2021. Misi 1: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan tata kelola pemerintahan. 1. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. 1. Peningkatan kapasitas aparatur yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan ketugasannya. 1. Penyediaan saranaprasana kerja. 2. Peningkatanan Kompetensi pegawai. 3. Pelayanan administrasi perkantoran. 4. Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. 5. Penguatan dan optimalisasi Perencanaan 2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat 1. Evaluasi kualitas pelayanan publik melalui Indeks Kepuasan Masyarakat IKM 2. Peningkatan saranaprasarana pelayanan. 3. Penyusunan SOP dan penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi TI 5. Pengotimalan fungsi KOMINDA 6. Optimalisasi fungsi koordinasi Muspida untuk penanganan konflik Sosial. 3. Peningkatan edukasi masyarakat terkait bahaya narkoba 1. Penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang praporsional. TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan kerukunan masyarakat. 1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam hidup berbangsa bernegara yang demokratis. 1. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap makna persatuan dan kesatuan bangsa. 1. Penguatan implementasi wawasan kebangsaan dan persatuan dan kesatuan bangsa kepada masyarakat pemuda, remaja, pelajar, mahasiswa, perempuan, masyarakat desa, dll 2. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. 1. Penguatan kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. 2. Pelatihan Bela Negara dari Masyarakat, Ormas. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3. Fasilitasi pembauran antar masyarakat di Sleman. 1. Penguatan Forum Pembauran Kebangsaan FPK Sleman 4. Pemetaan daerah rawan konflik sosial. 1. Penguatan kerjasama dan jejaring dengan instansi terkait dalam mewujudkan kenyamanan dan ketertian masyarakat. 5. Meningkatkan peran LSMOrmas dalam mendukung kerukunan hidup umat beragama 1. Penguatan fungsi dan peran Forum Komunikasi Umat Beragama FKUB. 2. Penyusunan dokumen Kerukunan Umat Beragama. 6. Pemetaan daerah rawan SARA. 1. Pendataan WNAWNI Keturunan di Kabupaten Sleman. 2. Pendataan LSM, Yayasan, lembaga donor dan Lembaga Penelitian yang didanai luar negeri. 3. Pemantauan kegiatan Agama. 7. Peningkatan kesadaran HAM di masyarakat. 1. Terjalinnya kerjasama dan jejaring dengan LSM dan pusat studi HAM. 2. Forum diskusi tentang HAM. 3. Fasilitasi promosi nilai-nilai HAM. 4. Fasilitasi Forum kemasyarakatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan optimalisasi deteksi cegah dini. 8. Peningkatan partisipasi pemilih dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades. 1. Mendorong partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades. 2. Perempuan melek politik. 3. Mendukung peran Partai Politik dalam upaya pendidikan politik bagai masyarakat. 9. Terselenggaranya pemilu yang aman dan demokratis. 1. Penyediaan supporting system bagi penyelenggaraan pemilu yang aman dan demokratis. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana ProgramKegiatan dan Indikator Kinerja

Penyusunan program dan kegiatan pembangunan kesatuan bangsa Kabupaten Sleman tahun 2017-2021 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Pemerintah Kabupaten Sleman serta sesuai dengan misi ke-1dan ke-5 Kabupaten Sleman yaitu , Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat , dan Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional . Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dianalisis, faktor internal dan eksternal serta isu-isu strategis yang disesuaikan dengan RPJMD, maka berikut daftar rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 – 2021, sedangkan untuk indikator kinerja terdapat lengkap pada tabel 5.2: Tabel 5.1 Daftar Program dan Kegiatan NO. PROGRAM KEGIATAN 1. Program pelayanan administrasi perkantoran, 1 Penyediaan jasa administrasi keuangan 2 Penyediaan makanan dan minuman rapat 3 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi 4 Penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran 5 Penyediaan jasa langganan 6 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor 7 Penunjang pelayanan administrasi perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasana aparatur 8 Pemeliharaan rutinberkala gedung dan rumah dinas 9 Pemeliharaan rutinberkala kendaraan dinasoperasional 10 Pemeliharaan rutinberkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas 11 Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas 12 Pengadaan perlengkapan kerja dan pelengkapannya