Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik BAB I - III

(1)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sejalan dengan berkembangnya dinamika kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat maka sistem pemerintahan mengalami perubahan yang mengharuskan pemerintah mewujudkan pemerintahan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dituntut untuk menyelenggarakan manajemen pemerintahan dan pembangunan yang efektif dan efisien serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Dalam mendukung terwujudnya tata pemerintahan yang baik maka diperlukan sistem akuntabilitas pada penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan salah satunya dengan menyusun Renstra. Sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Perangkat Daerah (PD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis PD (Renstra PD) sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai.

Atau dengan kata lain dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD maka perlu disusun Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang memuat pernyataan visi, misi, arah kebijaksanaan dengan pendekatan pembangunan, yang didasarkan pada kondisi politik, permasalahan kebutuhan nyata PD, dan aspirasi masyarakat yang timbul dan berkembang di daerah serta berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Sleman Tahun 2006 - 2025 dan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun 2016 - 2021. Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2017-2021 dimaksudkan untuk menjamin konsistensi pencapaian indikator kinerja pembangunan sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya khususnya dokumen perubahan RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021.


(2)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Proses penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 disusun melalui 5 (lima) tahapan: (1). Penyusunan rencana; (2). Penetapan rencana; (3). Sosialisasi Rencana; (4). Pengendalian dan pelaksanaan rencana; (5). Evaluasi pelaksanaan rencana. Kelima tahapan penyusunan Renstra dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga membentuk sebuah siklus perencanaan yang utuh.

Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017 – 2021 akan sangat bermanfaat guna memberikan arah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat, juga sebagai pedoman bagi Kantor Kesatuan Bangsa dalam menyusun rencana kerja tahunan (Renja) yakni pedoman pelaksanaan program dan kegiatan setiap tahunnya. Alur proses penyusunan Renstra PD adalah sebagai gambar 1.1 di bawah ini:

Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010


(3)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

1.2.

Landasan Hukum

Rencana strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman ini disusun berdasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukkan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya UU 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 dan hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/barat dan Daerah-Daerah Istimewa Yogyakarta;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Sleman Tahun 2006-2025;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031;

9. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman;

10.Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021;

11.Peraturan Bupati Sleman Nomor 104 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.


(4)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

1.3.

Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Maksud penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017 - 2021 adalah

1. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh personil Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

2. Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang rencana program dan rencana kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

3. Memberikan kerangka dasar untuk merencanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri selama kurun waktu lima tahun.

4. Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah guna menunjang pencapaian target kinerja pembangunan daerah terutama pada penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang bersifat tahunan.

B. Tujuan

Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017 - 2021 adalah:

1. Mendukung perencanaan pembangunan daerah dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah selama kurun waktu lima tahun.

2. Menjamin terciptanya integrasi, konsistensi dan sinergi antara PD, pemangku kepentingan dan pihak terkait dalam melaksanakan program dan kegiatan. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dalam rangka membantu mewujudkan visi dan misi yang hendak dicapai dalam jangka waktu empat tahun.


(5)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan serta untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.

5. Memberikan acuan dasar penilaian (tolok ukur) dalam penilaian kinerja penyelenggaraan, pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat selama lima tahun.

1.4.

Sistematika Penulisan

Sistematika Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tahun 2017 – 2021 disusun sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN berisi tentang uraian latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra PD serta sistematika penulisan renstra PD.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN SLEMAN berisi gambaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman yang terdiri dari tugas, fungsi dan struktur organisasi, susunan kepegawaian dan sarana prasarana, kondisi umum yang mejadi kewenangan PD, dan jenis pelayanan dan kelompok sasaran yang diampu.

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN SLEMAN

mengemukakan indentifikasi permasalahan yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, telaah Visi, Misi dan Program RPJMD, telaah Renstra K/L dan Renstra OPD Provinsi, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-Isu Strategis.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN berisi tentang pernyataan Visi dan Misi Kantor Kabupaten Sleman, tujuan dan sasaran jangka menengah yang ingin dicapai yang merupakan penjabaran dari misi serta strategi cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan.

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF berisi tentang rencana


(6)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD berisi tentang indikator kinerja dan targetnya per tahun selama 5 tahun (2017 – 2021) yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran RPJMD yang menjadi tanggung-jawab PD.

BAB VII. PENUTUP berisi tentang intisari dari seluruh materi yang diuraikan yang merupakan penegasan komitmen Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terhadap pelaksanaan Renstra PD.


(7)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN

POLITIK KABUPATEN SLEMAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman merupakan salah satu perangkat daerah yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 104 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kedudukan Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman dengan adanya Peraturan Bupati Kabupaten Sleman Nomor 104 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris daerah.

2.1.1.Tugas dan Fungsi

Tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman yakni membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. Dalam melaksanakan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Sleman menyelenggarakan fungsi antara lain:

a. Penyusunan rencana kerja Badan Kesatuan Bangsa dan politik;

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

c. Pelaksanaan dan pembinaan urusan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;


(8)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 e. Pelaksanaan kesekretariatan badan; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.1.2. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, sesuai dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 104 Tahun 2016, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :

a. Kepala Badan

b. Sekretariat terdiri dari: Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian Keuangan Perencanaan dan Evaluasi.

c. Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa terdiri dari:

Subbidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan Subbidang Pembinaan Karakter Bangsa.

d. Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional terdiri dari: Subbidang Politik Dalam Negeri; dan Subbidang Ketahanan Nasional.

e. Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional terdiri dari: Subbidang Penanganan Konflik; dan Subbidang Kewaspadaan Nasional.

f. Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Agar lebih jelas dalam mengambarkan struktur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman berikut bagan struktur organisasi dimaksud.


(9)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

Sumber: Peraturan Bupati Sleman Nomor 104 Tahun 2016.


(10)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan kepegawaian, urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, serta mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

c. Pelaksanaan urusan umum;

d. Pelaksanaan urusan kepegawaian; e. Pelaksanaan urusan keuangan;

f. Pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi;

g. Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi lingkup Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian, dan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Perumusan kebijakan teknis urusan umum dan urusan kepegawaian; c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;

d. Pengelolaan perlengkapan, keamanan dan kebersihan; e. Pengelolaan dokumentasi dan informasi;

f. Penyusunan perencanaan kebutuhan, pengembangan dan pembinaan pegawai;

g. Pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha kepegawaian; dan

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian.


(11)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 2) Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi

Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, dan dalam pelaksanaan tugasnya mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi;

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi;

c. Pelaksanaan perbendaharaan dan pembuku, serta pelaporan keuangan; d. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. Penggordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan pelaksanaan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi.

2. Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa

Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa melaksanakan tugas membina ideologi, wawasan kebangsaan, dan karakter bangsa melaksanakan :

a. Penyusunan rencana kerja Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa;

b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan ideologi, wawasan kebangsaan, dan karakter bangsa;

c. Pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan; d. Pembinaan karakter bangsa;

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.


(12)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 1) Subbidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Subbidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan ideologi negara, wawasan kebangsaan, dan pembauran kebangsaan melaksanakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan ideologi negara, wawasan kebangsaan, dan pembauran kebangsaan;

c. Pembinaan pemantapan dan penguatan ketahanan ideologi negara; d. Pembinaan wawasan kebangsaan, pembauran kebangsaan dan

penghargaan kebangsaan; dan

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

2) Subbidang Pembinaan Karakter Bangsa

Subbidang Pembinaan Karakter Bangsa mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan karakter bangsa melaksanakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Pembinaan Karakter Bangsa; b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan karakter bangsa:

c. Pembinaan karakter bangsa, kesadaran bela negara dan cinta tanah air; d. Pembinaan kesadaran, semangat dan jiwa kejuangan;

e. Pembinaan dan fasilitasi toleransi dan kerukunan dalam hidup beragama; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Pembinaan Karakter Bangsa.

3. Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional

Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional melaksanakan tugas membina politik dalam negeri dan ketahanan nasional melaksanakan :

a. Penyusunan rencana kerja Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional;


(13)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan politik dalam negeri dan ketahanan

nasional;

c. Pembinaan politik dalam negeri; d. Pembinaan ketahanan nasional; dan

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional.

1) Subbidang Politik Dalam Negeri

Subbidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan politik dalam negeri melaksanakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Politik Dalam Negeri; b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan politik dalam negeri;

c. Pembinaan kehidupan demokrasi, hak asasi manusia dan pendidikan politik;

d. Pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan Legislatif serta pemilihan Kepala Daerah;

e. Pembinaan kelembagaan partai politik; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Politik Dalam Negeri.

2) Subbidang Ketahanan Nasional

Subbidang Ketahanan Nasional mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan ketahanan nasional melaksanakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Ketahanan Nasional; b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan ketahanan nasional; c. Pembinaan ketahanan nasional;

d. Pelayanan, pembinaan dan pengawasan dan fasilitasi organisasi kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan asing dan orang asing di daerah;

e. Pengoordinasioan, pelaksanaan dan pembinaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan peredaran gelap narkotika; dan


(14)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Ketahanan Nasional.

4. Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional

Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas melaksanakan penanganan konflik dan membina kewaspadaan nasional

melaksanakan tugas :

a. Penyusunan rencanan kerja Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional;

b. Perumusan kebijakan teknis penanganan konflik dan pembinaan kewaspadaan nasional;

c. Pelaksanaan penanganan konflik; d. Pembinaan kewaspadaan nasional;

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksnaan kerja Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional.

1) Subbidang Penanganan Konflik

Subbidang Penanganan Konflik mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan penanganan konflik melaksanakan :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Penanganan Konflik; b. Perumusan kebijakan teknis penanganan konflik;

c. Pelaksanaan pencegahan dan penanganan konflik, dan pemulihan pasca konflik;

d. Pengoordinasian dan pelaksanaan kerjasama intelijen keamanan; e. Pengoordinasian dan pembinaan masyarakat perbatasan;

f. Pemantauan daerah rawan konflik; dan

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang Penanganan Konflik.


(15)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 2) Subbidang Kewaspadaan Nasional

Subbidang Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan kewaspadaan dini masyarakat melaksanakan :

a. Penyusunan rencana kerja Subbidang Kewaspadaan Nasional;

b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan kewaspadaan dini masyarakat; c. Pelaksanaan dan pembinaan kewaspadaan dini masyarakat;

d. Fasilitasi Forum Kewaspdaan Dini Masyarakat;

e. Pelayanan rekomendasi penelitian dan pengawasan penelitian; dan f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Kewaspadaan Nasional.

2.1.3 Tatalaksana

Tatalaksana merupakan sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penataan tatalaksana dilakukan melalui serangkaian proses analisis dan perbaikan tata laksana yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada sebuah instansi.

Kegiatan dalam rangka penataan tatalaksana Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, tata laksana Internal berupa penyusunan tahapan dan mekanisme yang diberlakukan dalam pelaksanaan tugas di lingkup instansi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik seperti menyusun Anjab, ABK, SKM, dan juga menyusun berbagai SOP yang mengatur kegiatan internal misalnya SOP penyusunan rencana kerja, SOP pelayanan cuti pegawai dan lain sebagainya. Tata laksana eksternal kaitan dengan pihak lain di luar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik misalnya Kominda, FKDM, FKUB dll juga telah disusun SOP kegiatannya.

2.2. Sumberdaya

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman didukung oleh sumber daya aparatur dan Sarana Prasarana.


(16)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 2.2.1. Sumberdaya Manusia

Jumlah personil Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman sejumlah 30 (tiga puluh) PNS yang terdiri dari :

1. Jabatan struktural esselon II b sebanyak : 1 orang 2. Jabatan struktural esselon III a sebanyak : 1 orang 3. Jabatan struktural esselon III b sebanyak : 3 orang 4. Jabatan struktural esselon IV A sebanyak : 8 orang 5. Staf sebanyak 17 orang.

Secara kuantitatif kondisi Sumber Daya Manusia yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman masih belum mencukupi untuk pencapaian kinerja yang lebih baik. Namun jumlah pegawai yang ada sekarang, tetap dapat dianggap sebagai potensi yang signifikan. Potensi SDM ini baru dapat dimanfaatkan apabila manajemen pengelolaan SDM dapat dioptimalkan terutama yang berkaitan dengan masalah pembinaan dan penilaian kinerja aparatur, serta penerapan reward and punishment yang ketat, akurat, adil dan seimbang. Profesionalisme juga akan tercapai apabila setiap aparat mengetahui tugas dan kewajiban masing-masing terhadap kinerja unit kerjanya serta perlunya bimbingan teknis maupun diklat teknis.

Untuk mengetahui keadaan personil perlu juga diketahui komposisi pegawai menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat usia dan lainnya. Komposisi yang disajikan dalam tabel-tabel ini dimaksudkan agar pengelolaan SDM dan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dapat berlangsung optimal. Berikut table komposisi pegawai yang terdiri dari:

Tabel: 2.1.

Pegawai Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

1 Laki-laki 22


(17)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel: 2.2.

Pegawai Menurut Usia

No Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah (Orang)

1 < 30 th 1 0 1

2 31 th – 49 th 10 3 13

3 > 50 th 11 5 16

Tabel: 2.3.

Pegawai Menurut Golongan

No Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah (Orang)

1 I - - 0

2 II 5 1 6

3 III 12 7 19

4 IV 5 - 5

Tabel: 2.4.

Pegawai Menurut Pendidikan

No Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah (Orang)

1 SLTP - - 0

2 SLTA 8 5 13

3 DI - D3,Sarjana Muda - - 0

4 D4-S1 8 2 10


(18)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel: 2.5.

PNS Berdasarkan Diklat Struktural

No Diklat Struktural Laki-Laki Perempuan Jumlah (Orang)

1 ADUM 6 3 6

2 ADUMLA/SEPADA 1 1 2

3 SPALA 1 - 0

4 DIKLAT PIM III 2 - 1

5 DIKLAT PIMPINANIV 3 1 4

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman perlu adanya sarana dan prasarana yang harus dimiliki. Sarana dan prasarana tersebut antara lain lahan/tanah, peralatan dan mesin penunjang, bangunan/gedung serta lain-lain yang menunjang operasional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Adapun data sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6.

Sarana dan Prasarana Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

NO NAMA BARANG JUMLAH

KONDISI

BAIK SEDANG RUSAK

1 Meja Biro 2 2 - -

2 Meja ½ Biro 12 12 - -


(19)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

4 Kursi Kayu/besi/rapat 27 27 - -

5 Kursi Lipat - - - -

6 Kursi Putar 3 3 - -

7 Almari Kayu 3 - 3 -

8 Almari Sorok 1 - 1 -

9 Almari Besi 1 - 1 -

10 Almari Brankas 2 1 1 -

11 Meja Komputer 3 1 2 -

12 Kursi Panjang 1 - 1 -

13 Kursi Tamu 7 7 - -

14 Rak Kayu 4 2 2 -

15 Rak Besi 2 1 - 1

16 Almari Arsip 1 1 - -

17 Filling Kabinet 8 8 - -

18 Komputer 6 4 2 -

19 Laptop 4 3 - 1

20 LCD/Infocus 1 1 - -


(20)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

22 Handy cam 1 1 - -

23 Kendaraan Roda Dua 4 2 2 -

24 Kendaraan Roda Empat 2 2 - -

25 Televisi 1 - 1 -

26 Kipas Angin 2 1 1 -

27 Wirelles 2 1 1 -

28 Pesawat HT 9 4 5 -

29 Pesawat RIG 2 1 1 -

23 Mesin Fax 1 1 - -

24 Telephone ekstensi 1 1 - -

25 Dispenser 1 1 - -

26 Printer 2 2 - -

2.3.

Kinerja Pelayanan

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik secara optimal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dukungan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang handal, dukungan sarana prasarana, serta dukungan anggaran yang prposional dan memadai. Berikut ini pelayanan yang diberikan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman melewati:

a. Penyelenggaraan dan pembinaan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan, dan penghargaan kebangsaan; Penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi kehidupan demokrasi dan politik dalam negeri;


(21)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 b. Penyelenggaraan pembinaan budaya dan pendidikan politik;

c. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan fasilitas kelembagaan partai politik; dan

d. Penyelenggaraan dan pembinaan kewaspadaan nasional;

e. Penyelenggaraan kerjasama intelejen keamanan, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, dan penanganan konflik sosial;

f. Penyelenggaraan kewaspadaan dini;

g. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan orang asing dan lembaga asing; dan

h. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan fasilitasi ketahanan ekonomi, seni, budaya, agama, dan kemasyarakatan;

i. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan fasilitasi organisasi kemasyarakatan;

Masyarakat Kabupaten Sleman cukup responsif dalam merespon dinamika sosial, ekonomi, politik nasional hal tersebut dikarenakan kondisi masyarakatnya yang cukup heterogen, selain itu akses informasi yang cukup mudah serta mobilitas penduduknya yang cukup tinggi. Hal tersebut potensial memunculkan konflik sosial dan mampu mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah.

Selama kurun waktu lima tahun (2012-2016) Kantor Kesatuan Bangsa sebagai embrio Badan Kesatuan Bangsa dan Politik telah melaksanakan berbagai macam kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian Kabupaten Sleman di bidang Kesatuan Bangsa. Berbagai masalah dapat tertangani dengan baik, potensi konflik dapat diantisipasi sehingga kondisi di wilayah cukup kondusif. (Gambaran jenis pelayanan dan kelompok sasaran ada pada lampiran)

Tingkat capaian kinerja Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman berdasarkan target/sasaran Renstra dari tahun ke tahun menunjukan trend yang menggembirakan. Bahkan beberapa melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti persatuan dan kesatuan, pendidikan politik masyakat, meningkatkan pemahaman akan demokrasi, HAM, kerukunan beragama dan sinergitas yang baik antara ormas dan pemerintah Daerah.


(22)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Realisasi penurunan jumlah konflik di masyarakat menunjukan penurunan yang signifikan, kejadian konflik berada jauh dibawah target. Meskipun tidak ada aktor tunggal yang mampu mengendalikan konflik yang muncul namun sebagai instansi pengampu indikator penurunan konflik di RPJMD Kabupaten Sleman, Kantor Kesatuan Bangsa terbukti mampu melakukan tugasnya yaitu melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan instansi terkait selain itu pengaruh tokoh-tokoh masyarakat yang mampu merangkul elemen-elemen masyarakat.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik pada kegiatan pemilihan umum trennya juga cenderung positif, tingkat partisipasi rata-rata selama empat tahun terakhir sekitar 81,47% angka tersebut diatas rata-rata tingkat partisipasi nasional. Selain tingkat partisipasi dalam pemilihan umum, partisipasi masyarakat dalam berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat melalui organisasi masyarakat/LSM pun mengalami peningkatan terakhir tercatat sekitar 77 ormas/LSM yang aktif (terdata di Kantor Kesatuan Bangsa dan aktif dalam Forum Ormas/LSM). Ormas dan LSM merupakan aset daerah atau mitra pemerintah daerah dalam bersama-sama membangun Kabupaten Sleman dan mensejahterakan masyarakat Sleman.

Tingkat pemahaman masyarakat akan kehidupan demokrasi dan HAM (Hak Asasi Manusia) sudah cukup baik, tercatat selama empat tahun terakhir belum pernah terjadi kejadian pelanggaran HAM yang masuk pengadilan maupun yang diputus atas pelanggaran HAM pada pengadilan HAM. Meskipun demikian perlu terus ditingkatkan upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang kehidupan demokrasi dan HAM. Tingkat capaian yang kurang optimal adalah pada upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menciptakan kerukunan beragama. Meskipun tingkat kejadian/konflik akibat SARA masih berada di bawah target namun kekerasan yang diakibatkan intoleransi SARA mengalami peningkatan jumlah kasus. Penyerangan terhadap tempat ibadah, penolakan tempat ibadah maupun aksi penyerangan/tawuran antar etnis merupakan kasus yang mendominasi kejadian intoleransi SARA di Kabupaten Sleman. Capaian Kinerja Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa terlampir.


(23)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman Tahun 2012-2016

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra PD ke Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Indeks kepuasan layanan (SPM

Mandiri) - - - 79 80 - - - 81,64 81,78 - - - 103 102

2

Menurunnya jumlah insiden/kejadian konflik di

masyarakat ≤ 0

- - - 48 45 42 39 - 4 2 2 7 - 191 195 195 182

3

Menurunnya jumlah insiden/kejadian konflik SARA di

masyarakat

- - - ≤6 ≤6 ≤6 ≤6 - 2 1 3 2 - 150 167 150 167

4 Jumlah Ormas aktif - - - 67 67 67 67 - 67 68 77 84 - 100 101 113 125

5 Angka kejadian pelanggaran HAM - - - 5 5 1 1 - 0 0 0 0 - 200 200 200 200

6

Tingkat partispasi masyarakat dalam Pilpres, Pileg, Pilkada,

Pilkades, Pilduk

- - - 70,5 71 78 79 - 85,5 78,69 83,28 76,75 - 121 110 106 97


(24)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman Tahun 2012-2015

Uraian Anggaran Tahun ke- Realisasi Anggaran Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

Pendapatan - - - -

Belanja Tidak Langsung

- 2,610,669,000 1,201,570,600 1,201,570,600 1,231,609,000 - 892,517,496 1,011,850,116 1,041,108,107 1,059,739,364 - 34% 84% 87% 85,05% (17)% 6%

Belanja Langsung

- 844,073,000 1,020,455,000 2,125,383,050 3,486,848,700 - 759,398,000 952,835,180 1,660,370,340 2,876,632,043 - 90% 93% 78% 82,50% 64% 58%

Belanja Pegawai

- 404,220,000 472,425,500 1,333,730,000 1,773,362,900 - 393,778,000 460,585,500 1,063,022,000 1,587,295,600 - 97% 97% 85% 90% 77% 66%

Belanja Barang dan

Jasa

- 438,253,000 548,029,500 791,653,050 1,713,485,800 - 364,050,737 492,249,680 597,348,340 1,289,336,143 - 83% 90% 75% 75% 62% 57%

Belanja Modal


(25)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan yang bersifat tidak langsung adalah kegiatan-kegiatan terkait fasilitasi forum-forum, koordinasi keamanan maupun fasilitasi kegiatan seperti pengamanan Pilkada/Pileg/Pilpres maupun monitoring situasi ipoleksosbud. Pelayanan yang bersifat langsung kepada masyarakat antara lain pelayanan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) keberadaan Organisasi Kemasyarakatan dan LSM/Lembaga Asing, Surat Rekomendasi Penelitian, surat rekomendasi pendirian tempat ibadah.

Dengan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan dalam melaksanakan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik harus dapat menjawab tantangan yang muncul, yaitu : tuntutan masyarakat terhadap prosedur perizinan yang cepat, nyaman dan sederhana; tuntutan masyarakat terhadap kenyamanan dalam kehidupan beragama; Sedangkan peluang dalam melaksankan pelayanan, yaitu masih memungkinkan untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mendukung tugas pokok, fungsi kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, adanya hubungan dengan stakeholder/mitra kerja yang harmonis. Berikut data Capaian Renstra Perangkat Daerah dibanding dengan Bakesbangpol Pemerintah Daerah DIY dan Renstra K/L

Tabel 2.8

Komparasi Capaian Sasaran Renstra PD Kantor Kesatuan Bangsa

Kabupaten Sleman terhadap Sasaran Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah DIY dan Renstra Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019

No Indikator Kinerja

Capaian Sasaran Renstra Kantor

Kesbang

Sasaran pada Renstra SKPD

Provinsi

Sasaran pada Renstra K/L

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Indeks kepuasan layanan (SPM Mandiri) 81,78 - -

2 Menurunnya jumlah insiden/kejadian konflik di

masyarakat ≤ 0 7 5 ≤8

3 Menurunnya jumlah insiden/kejadian konflik

SARA di masyarakat 2 - -

4 Jumlah Ormas aktif 84 - -


(26)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

6 Tingkat partispasi masyarakat dalam Pilpres,

Pileg, Pilkada, Pilkades, Pilduk 76,75 - 77,5

7 Menurunnya angka konflik sosial 0 33 -

8 Indeks Aspek Kebebasan Sipil dalam IDI - 91 -


(27)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Kondisi sosial dan politik Kabupaten Sleman yang majemuk dan kompleks menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Secara umum, di sisi timur dan selatan, Kabupaten Sleman identik dengan kehidupan masyarakat yang urban (perkotaan), plural secara etnik dan agama, serta menjadi pusat perdagangan dan pendidikan. Sementara, daerah-daerah yang terletak di sisi utara dan barat Kabupaten Sleman cenderung identik dengan kehidupan yang rural (pedesaan), relatif homogen, dan menjadi pusat kegiatan pertanian. Karakter sosial yang kompleks antar daerah di Kabupaten Sleman serta situasi politik yang terus berubah ini menuntut kesigapan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman untuk selalu tanggap dan responsif. Dengan demikian, kesatuan dan persatuan bangsa, keamanan serta ketertiban sosial tetap dapat senantiasa diciptakan.

Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sosial dan politik yang menjadi tugas, tanggungjawab dan wewenangnya. Permasalahan-permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi yang diidentifikasi tersebut menjadi dasar pemikiran ditetapkannya Rencana Strategis lima tahunan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam rangka melaksanakan pembangunan di bidang kesatuan bangsa. Berdasarkan konteks sosial dan politik yang ada di Kabupaten Sleman, permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi sebagai tugas dan fungsi pelayanan yang diemban oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, mencakup hal-hal sebagaimana berikut:

1. Persatuan dan kesatuan nasional; 2. Isu keamanan dan ketertiban;

3. Kesadaran dalam menegakkan demokrasi dan Hak Azasi Manusia (HAM); 4. Kenakalan remaja, maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan


(28)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Pelaksanaan tugas dan fungsi PD dalam menangani permasalahan-permasalahan ini, bagaimanapun juga perlu menilik kondisi internal. Di antara kondisi internal yang sangat berpengaruh adalah sebagai berikut:

1. Terkait dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

2. Terkait dengan sarana dan prasarana;

3. Terkait dengan jejaring (networks) yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan politik.

Selain itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menjalankan tugasnya juga menghadapi hal-hal di luar kewenangannya, yang bagaimanapun juga tetap berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya. Hal-hal tersebut antara lain semakin meningkatnya jumlah pendatang, baik yang bekerja maupun menuntut ilmu di DIY, serta semakin masifnya kunjungan wisata, yang menuntut kesigapan pengaturan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Hal ini menuntut perencanaan yang strategis agar tugas, fungsi dan wewenang dapat dilaksanakan dengna baik dalam lima tahun ke depan. Untuk lebih detilnya, penjelasan mengenai permasalahan-permasalahan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta faktor internal dan eksternal berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi, dijabarkan dalam Tabel 3.1 sebagaimana berikut.


(29)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 3. 1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

ASPEK KAJIAN CAPAIAN/KONDISI

SAAT INI

STANDAR YANG DIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN SLEMAN Internal (Termasuk

Kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik)

Eksternal (Diluar Kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Gambaran Permasalahan yang menjadi tugas dan fungsi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1. Persatuan dan kesatuan nasional yang perlu dipupuk; 2. Isu keamanan dan

ketertiban yang perlu ditingkatkan; 3. Kesadaran dalam

menegakkan demokrasi dan Hak Azasi Manusia (HAM) yang perlu diperkuat; 4. Kenakalan remaja

dan penggunaan narkoba yang perlu diatasi.

Kondisi sosial dan politik yang aman dan stabil

Ketersediaan dukungan anggaran

Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan kesatuan bangsa, keamanan, ketertiban dan kenyamanan sosial.

Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang memadai.

Ketersediaan kualitas sumberdaya yang sesuai kebutuhan.

Penguatan kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Penerapan SOP Bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik

Semakin tingginya

kemajemukan penduduk Sleman secara etnik.

Semakin tingginya

kemajemukan penduduk secara agama dan kepercayaan Semakin tingginya jumlah

pendatang, baik yang bekerja maupun belajar, dengan beragam latar belakang sosial ekonomi

Semakin tingginya jumlah WNA, baik yang bekerja maupun belajar, di Kabupaten Sleman Semakin masifnya kedatangan

wisatawan dari luar Kabupaten Sleman dengan kebudayaan dan

 Semakin rentannya konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi

(pembauran) sosial lintas etnis.  Semakin rentannya konflik antar agama

sebagai akibat dari minimnya toleransi sosial dan pembauran sosial lintas agama.  Semakin rentannya gesekan antara

penduduk asli dan pendatang, maupun antara sesama pendatang di Sleman.  Gerakan terorisme, radikalisme,

fundamentalisme dan separatisme yangmasih mengkhawatirkan yang kadang-kadang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan.  Perlunya penguatan partisipasi politik


(30)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 kebiasaan masing-masing

Semakin kompleksnya

kebutuhan penguatan kesadaran politik dan partisipasi warga, termasuk perempuan, baik dalam pemilihan dan pemilihan umum, serta dalam proses kebijakan publik.

Meningkatnya jumlah NGO dan lembaga donor yang

memperoleh sponsor dari luar negeri di Kabupaten Sleman Semakin kompleksnya

konstelasi politik, baik di level lokal maupun level nasional

warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades, maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari.  Keterlibatan perempuan yang masih minim

dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades, dan pildukuh) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

 Masih seringnya kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

 Penyalahgunaan narkobadan peredaran cenderung meningkat.

Gambaran Kondisi Internal Saat ini

1. Terkait dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

2. Terkait dengan jejaring (networks) yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa

Peningkatan Kualitas Kinerja

Ketersediaan dukungan anggaran

Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan kesatuan dan persatuan bangsa, keamanan dan ketertiban sosial.

Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang memadai.

Ketersediaan kualitas sumberdaya yang sesuai kebutuhan.

Jumlah organisasi sosial yang fokus pada bidang kesatuan bangsa

Jumlah forum lintas agama yang fokus pada penguatan kesatuan bangsa

Jumlah lembaga penelitian yang fokus pada bidang kesatuan bangsa

Jumlah organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang aktif dalam kegiatan Badan Kesatuan Bangsa

 Jumlah petugas pelaksana kegiatan yang relatif sudah memadai

 Kualitas petugas pelaksana kegiatan yang masih perlu ditingkatkan

 Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja yang perlu ditingkatkan.

 Data organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang fokus pada bidang kesatuan bangsa yang perlu diperbarui.

 Komunikasi dengan organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang


(31)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dan Politik. Jumlah sarana dan prasarana

yang tersedia

Penguatan kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Penerapan SOP Bidang

Kesatuan Bangsa dan Poldagri

dan Politik Kabupaten Sleman. Jaringan kerjasama Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dengan organisasi sosial yang fokus pada bidang kesatuan bangsa dan Politik

fokus pada bidang kesatuan bangsa yang perlu ditingkatkan.

 Kerjasama dengan organisasi sosial, forum lintas agama, dan lembaga penelitian yang fokus pada kesatuan bangsa yang perlu diperkuat.


(32)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dalam rangka mewujudkan nawacita pemerintah Republik Indonesia, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berusaha memastikan sinkronisasi, koherensi, dan kesesuaian tugas dan fungsinya dengan RPJMD struktur pemerintahan di atasnya, mulai dari RPJMD Kabupaten Sleman, Renstra Kesbang, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi DIY, Renstra Kesbangpol Kemendagri, dan Prioritas Nawacita. Sinkronisasi awal dilakukan terhadap RPJMD Kabupaten Sleman 2016-2021. Sebagaimana RPJMD, visi

pemerintah Kabupaten Sleman adalah: Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system e-goverment menuju smart regency pada tahun 2021.

Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Sejahtera artinya suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya baik lahir maupun batin, secara merata; Kedua, Mandiri artinya suatu keadaan dimana pemerintah Kabupaten Sleman memiliki kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumberdaya yang ada, memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta kemampuan mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada di sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya; Ketiga, Berbudaya artinya suatu keadaan dimana di dalam masyarakat tertanam dan terbina nilai-nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan seni; Keempat; terintegrasikannya Sistem e-government artinya terintegrasinya system e-Govt, bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan system pelayanan yang lebih baik yang merupakan panduan system regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku, yang didukung dengan teknologi informasi yang modern yang mampu memberikan respond an efektifitas yang tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang naik dalam rangka menuju Smart Regency.


(33)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Visi ini diturunkan ke dalam misi pemerintah Kabupaten Sleman.

Tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman sendiri terkait erat dengan misi RPJMD Kabupaten Sleman yang ke-1 dan misi ke-5. Telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih terkait dengan identifikasi permasalahan-permasalahan yang harus ditangani PD, sekaligus faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Penjabaran permasalahan, serta faktor penghambat dan pendorong lebih detil dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri,

Berbudaya dan terintegrasikannya sistem

e-government menuju Smart Regency pada

tahun 2021 1.Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif

dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan

bagi masyarakat 3. Meningkatkan

penguatan sistem ekonomi kerakyatan,

aksesibilitas dan kemampuan ekonomi

rakyat, serta penanggulangan

kemiskinan.

4.Memantapkan dan meningkatkan kualitas

pengelolaan sumberdaya alam,

penataan ruang, lingkungan hidup dan

kenyamanan 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan

dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi

semua lapisan masyarakat

5.Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang


(34)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 3.2.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa da Politik Kabupaten Sleman Tehadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi Pemerintah Kab. Sleman:

Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system E-Government menuju Smart Regency

pada Tahun

No Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih

Permasalahan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab.

Sleman

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (1) (2) (3) (4)

Misi 1:

Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat

Program:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;

2. Program perencanaan pembangunan daerah;

3. Program peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH;

4. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan;

5. Program peningkatan kualitas pelayanan public; 6. Program pelayanan administrasi perkantoran;

7. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

• Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk

Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi

(pembauran) sosial lintas etnis. • Konflik antar agama sebagai

akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama.

• Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman.

• Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan

separatisme yang masih

Kualitas sumberdaya yang perlu

ditingkatkan

Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan

Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki

Jalinan sinergitas Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat.

Peran dan fungsi lembaga yang belum sepenuhnyamengacu pada Tupoksi.  Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai,  Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,

 Kebijakan pembangunan wawasan

kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,


(35)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 8. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

9. Program penyelematan dan pelestarian dokumen/arsip daerah;

10. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

11. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal;

12. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa;

13. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).

Misi 5:

Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional

Program:

1. Program pengembangan wawasan kebangsaan;

2. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 3. Program pendidikan politik masyarakat

mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. • Perlunya penguatan partisipasi

politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

• Keterlibatan perempuan yang

masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari. • Masih seringnya kejadian

tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan narkoba di

kalangan remaja yang masih sering ditemukan.

Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal

Akses terhadap data dan informasi yang perlu dioptimalkan. anggaran yang memadai,  Dukungan program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM.  Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai  Dukungan perluasan jaringan yang memadai


(36)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.3. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi

Berdasarkan Renstra Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia periode 2015-2019 dalam upaya mencapai kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara, Kementerian Dalam Negeri menetapkan sasaran yaitu terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dengan indikator jumlah peristiwa konflik sosial ≤ 83 peristiwa; kemudian terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas dengan indikator persentasi partisipasi politik masyarakat pada saat pemilu 73,2% (tahun 2015) dan 77,5% (tahun 2019) serta persentase peristiwa konflik berlatar belakang pemilu dan pilkada < 10 %. Terkait permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman pada dasarnya berdasarkan analisis atas sasaran Renstra Kementerian Dalam Negeri telah selaras dan ada keterkaitan. Adapun data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan PD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman berdasar Sasaran Renstra Kemendagri beserta factor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya.

No

Sasaran Jangka Menengah Renstra

K/L

Permasalahan Pelayanan Badan

Kesbangpol Kab. Sleman

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa

• Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin

 Kualitas

sumberdaya yang

 Jumlah


(37)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 2

Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas. meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis. • Konflik antar

agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama. • Gesekan antara

penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. • Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme yang masih mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. • Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, perlu ditingkatkan  Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan

 Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki

 Jalinan sinergitas Tupoksi

antarbidang yangperlu diperkuat.

 Peran dan fungsi lembaga yang belum

sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi.

 Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal

 Akses terhadap data daninformasi yang perlu dioptimalkan. kesatuan bangsa yang memadai,  Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,  Kebijakan pembangunan wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,  Dukungan anggaran yang memadai,  Dukungan program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNNK dan LSM.

 Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai  Dukungan perluasan jaringan yang memadai


(38)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 pilkades maupun

dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

• Keterlibatan perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

• Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

Adapun Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY menetapkan sasaran yaitu terciptanya situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif dengan indikator kebebasan sipil dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar 91, selanjutnya meningkatnya kebebasan sipil dan hak politik masyarakat dengan indikator indeks aspek hak-hak politik dalam IDI sebesar 60.

Penjabaran untuk tolok ukur kinerja di Bidang Kesatuan Bangsa pada Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk periode 2016-2017 adalah jumlah penyelesaian potensi konflik dan atau konflik pada tahun berjalan sebesar 80%, Indeks Aspek Indentitas dalam Perubahan Sosial dan Potensi Konflik sebesar 17%, penurunan aktivitas radikalisme dan separatisme target sebesar 7 kasus, Prosentase meningkatnya jumlah korban laka/musibah yang selamat sebesar 85,2%, Prosentase parpol yang melaksanakan pendidikan politik 100%.


(39)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Apabila melihat sasaran renstra Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan sasaran Renstra Badan Kesbanglinmas DIY maka telah ada keserasian, alur benang merah dengan sasaran Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Meskipun ada beberapa sasaran atau indikator yang belum terwadahi namun paling tidak beberapa indikator secara garis besar sudah selaras dan sinergi. Berikut gambaran permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman berdasarkan Sasaran Renstra Bakesbangpol Pemda DIY:

Tabel 3.4

Permasalahan Pelayanan PD Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman berdasar Sasaran Renstra Bakesbangpol DIY beserta factor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan Badan Kesbangpol Kab. Sleman Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Terciptanya situasi dan kondisi social

politik yang kondusif;

Meningkatnya kebebasan hak-hak sipil dan masyarakat;

Meningkatnya perlindungan

masyarakat.

• Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis. • Konflik antar

agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial  Kualitas sumberdaya yang perlu ditingkatkan  Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan

 Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki

 Jalinan sinergitas Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat.  Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai,  Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,  Kebijakan pembangunan wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,


(40)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 lintas agama.

• Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. • Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme yang masih mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. • Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari. • Keterlibatan perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

 Peran dan fungsi lembaga yang belum

sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi.

 Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal

 Akses terhadap data daninformasi yang perlu dioptimalkan.  Dukungan anggaran yang memadai,  Dukungan program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM.  Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai  Dukungan perluasan jaringan yang memadai


(41)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

• Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan dokumen Telaah RTRW dalam Penyusunan Rumusan RPJMD 2016-2021 Kabupaten Sleman, tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Sleman adalah

untuk, mewujudkan ruang Kabupaten yang tanggap terhadap bencana dan berwawasan lingkungan dalam rangka menciptakan masyarakat yang sejahtera,

demokratis dan berdaya saing.’ Tujuan ini dituangkan ke dalam Rencana Struktur

Ruang, Rencana Pola Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah yang Berbatasan, dan Penelaahan Program-program Sektoral terkait RTRW.

Tabel 3.5

Permasalahan Pelayanan PD berdasarkan Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No

Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas

dan Fungsi SKPD

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 Rencana Struktur Ruang

terdiri atas rencana pengembangan sistem

pusat kegiatan dan rencana jaringan prasarana, meliputi

konteks sistem perkotaan, konteks jaringan transportasi,

konteks sumber dan

• Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan  Kualitas sumberdaya yang perlu ditingkatkan  Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan  Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai,  Komitmen pimpinan yang kuat dalam


(42)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 jaringan, konteks

jaringan

telekomunikasi, konteks jaringan sumber daya

air, konteks sistem pengelolaan lingkungan,

konteks jalur dan ruang evakuasi bencana.

aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis.

• Konflik antar agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama.

• Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. • Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalism e dan separatisme yang masih mengkhawatirk an yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. • Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades

 Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki

 Jalinan sinergitas Tupoksi

antarbidang yangperlu diperkuat.

 Peran dan fungsi lembaga yang belum

sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi.

 Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal

 Akses terhadap data daninformasi yang perlu

dioptimalkan.

memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,  Kebijakan pembanguna n wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,  Dukungan anggaran yang memadai,  Dukungan program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM.  Dukungan pengembang an Informasi dan Teknologi yang memadai  Dukungan perluasan jaringan yang memadai

2 Rencana Pola Ruang

Kawasan Utama yaitu kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

3 Rencana Tata Ruang

Wilayah, wilayah yang berbatasan dengan Kota

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten

Gunungkidul, Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang.

4 Program-program

Sektoral Terkait RTRW mencakup Rencana Induk Pembangunan Kepariwisata Daerah (RIPPDA), Rencana Induk Pengembangan

Kampus (RIK) UGM, RTRK Taman Nasional Gunung Merapi, Kajian


(43)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 maupun dalam

pengambilan keputusan sehari-hari. • Keterlibatan

perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

• Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

Dengan titik tekan penataan ruang wilayah pada aspek ekonomi, permukiman, pariwisata, pendidikan, dan lingkungan, sebagaimana jabaran singkat telaahan RTRW di atas, jelas sekali bahwa fungsi dan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menjadi sangat relevan. Pertama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mendukung terwujudnya keamanan dan pertahanan nasional. Sementara, Keberhasilan pengembangan aspek ekonomi, permukiman, pariwisata, pendidikan dan lingkungan jelas mensyaratkan kestabilan sosial dan politik. Tupoksi Kesatuan Bangsa bagaimanapun merupakan penyangga penting bagi terwujudnya keamanan, pertahanan dan kestabilan sosial dan politik serta pencegahan peredaran narkoba.


(44)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Kedua, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bertugas memastikan bahwa perwujudan tujuan pengembangan aspek-aspek tersebut sejalan dengan tujuan kesatuan dan persatuan bangsa. Hal ini disebabkan, dalam pengembangan aspek-aspek tersebut, persentuhan antar individu, maupun kelompok, dengan berbagai latar belakang, tidak terhindarkan. Dalam kaitannya dengan hal ini, pengelolaan kesatuan bangsa, sebagaimana Tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, sangat diperlukan. Penyusunan Renstra Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman dengan demikian disusun dengan pertimbangan telaahan tata ruang wilayah, guna memastikan relevansinya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis 3.5.1. Isu-isu Strategis

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, telaahan terhadap Renstra Kemendagri, Renstra Badan Kesbangpol Pemerintah Daerah DIY, dan RPJMD Pemerintah Kabupaten Sleman, serta dari hasil Focus Group Discussion yang diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, maka isu-isu strategis terkait dengan tugas pokok dan fungsi kesatuan bangsa yang bisa diidentifikasi sesuai urutan prioritas adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama.

2. Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial antar kelompok masyarakat. 3. Penyelesaian konflik sosial yang muncul di masyarakat.

4. Pencegahan, penangkalan, pengawasan dan pembinaan masyarakat akan bahaya terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme.

5. Pemantauan, pendataan dan pembinaan WNA/WNI Keturunan, NGO (LSM) yang disponsori lembaga asing, lembaga donor, dan lembaga asing lainnya. 6. Pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi politik dan kesadaran HAM


(45)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 7. Pendidikan politik perempuan untuk mendorong partisipasi dan keterwakilan

perempuan di parlemen dan proses pembuatan kebijakan.

8. Pemantauan dan pengamanan Pilpres, Pilleg, Pemilukada, Pilkades, Pildukuh dan Pengisian Perangkat Desa.

9. Penyusunan data base parpol, tempat ibadah, potensi konflik. 10.Penguatan Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

11.Penguatan Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

12.Pembinaan remaja dan masyarakat untuk peningkatan kesadaran akan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta implementasi nilai-nilai-nilai-nilai pancasila.

13.Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gangguan Narkoba (P4GN).

14.Penguatan jaringan dan kerjasama dengan organisasi sosial, lembaga non-pemerintah dan institusi penelitian yang fokus pada isu kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan.


(1)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 lintas agama.

• Gesekan antara penduduk asli dan pendatang,

maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman.

• Gerakan

terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme yang masih mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan.

• Perlunya

penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam

pemilu, pemilukada, pilkades maupun dalam

pengambilan keputusan sehari-hari.

• Keterlibatan perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

 Peran dan fungsi lembaga yang belum

sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi.  Pelaksanaan

Tupoksi yang belum optimal  Akses terhadap

data daninformasi yang perlu

dioptimalkan.

 Dukungan anggaran yang memadai,  Dukungan

program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga

hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM.  Dukungan

pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai  Dukungan

perluasan jaringan yang memadai


(2)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

• Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan dokumen Telaah RTRW dalam Penyusunan Rumusan RPJMD 2016-2021 Kabupaten Sleman, tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Sleman adalah

untuk, mewujudkan ruang Kabupaten yang tanggap terhadap bencana dan

berwawasan lingkungan dalam rangka menciptakan masyarakat yang sejahtera,

demokratis dan berdaya saing.’ Tujuan ini dituangkan ke dalam Rencana Struktur

Ruang, Rencana Pola Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah yang Berbatasan, dan Penelaahan Program-program Sektoral terkait RTRW.

Tabel 3.5

Permasalahan Pelayanan PD berdasarkan Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No

Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas

dan Fungsi SKPD

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 Rencana Struktur Ruang

terdiri atas rencana pengembangan sistem

pusat kegiatan dan rencana jaringan prasarana, meliputi

konteks sistem perkotaan, konteks jaringan transportasi,

konteks sumber dan

• Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan

 Kualitas

sumberdaya yang perlu ditingkatkan  Kompetensi

aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan

 Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai,

 Komitmen

pimpinan yang kuat dalam


(3)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 jaringan, konteks

jaringan

telekomunikasi, konteks jaringan sumber daya

air, konteks sistem pengelolaan lingkungan,

konteks jalur dan ruang evakuasi bencana.

aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis.

• Konflik antar agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama.

• Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. • Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalism e dan separatisme yang masih mengkhawatirk an yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. • Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades

 Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki  Jalinan sinergitas

Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat.  Peran dan fungsi

lembaga yang belum

sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi.  Pelaksanaan

Tupoksi yang belum optimal  Akses terhadap

data daninformasi yang perlu

dioptimalkan.

memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,  Kebijakan

pembanguna n wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,

 Dukungan

anggaran yang memadai,

 Dukungan

program peningkatan kualitas SDM,  Menjaga

hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM.

 Dukungan

pengembang an Informasi dan Teknologi yang memadai

 Dukungan

perluasan jaringan yang memadai

2 Rencana Pola Ruang

Kawasan Utama yaitu kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

3 Rencana Tata Ruang

Wilayah, wilayah yang berbatasan dengan Kota

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten

Gunungkidul, Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang.

4 Program-program

Sektoral Terkait RTRW mencakup Rencana Induk Pembangunan Kepariwisata Daerah (RIPPDA), Rencana Induk Pengembangan

Kampus (RIK) UGM, RTRK Taman Nasional Gunung Merapi, Kajian


(4)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 maupun dalam

pengambilan keputusan sehari-hari. • Keterlibatan

perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

• Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

• Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

Dengan titik tekan penataan ruang wilayah pada aspek ekonomi, permukiman, pariwisata, pendidikan, dan lingkungan, sebagaimana jabaran singkat telaahan RTRW di atas, jelas sekali bahwa fungsi dan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menjadi sangat relevan. Pertama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mendukung terwujudnya keamanan dan pertahanan nasional. Sementara, Keberhasilan pengembangan aspek ekonomi, permukiman, pariwisata, pendidikan dan lingkungan jelas mensyaratkan kestabilan sosial dan politik. Tupoksi Kesatuan Bangsa bagaimanapun merupakan penyangga penting bagi terwujudnya keamanan, pertahanan dan kestabilan sosial dan politik serta pencegahan peredaran narkoba.


(5)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Kedua, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bertugas memastikan bahwa perwujudan tujuan pengembangan aspek-aspek tersebut sejalan dengan tujuan kesatuan dan persatuan bangsa. Hal ini disebabkan, dalam pengembangan aspek-aspek tersebut, persentuhan antar individu, maupun kelompok, dengan berbagai latar belakang, tidak terhindarkan. Dalam kaitannya dengan hal ini, pengelolaan kesatuan bangsa, sebagaimana Tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, sangat diperlukan. Penyusunan Renstra Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman dengan demikian disusun dengan pertimbangan telaahan tata ruang wilayah, guna memastikan relevansinya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

3.5.1. Isu-isu Strategis

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, telaahan terhadap Renstra Kemendagri, Renstra Badan Kesbangpol Pemerintah Daerah DIY, dan RPJMD Pemerintah Kabupaten Sleman, serta dari hasil Focus Group Discussion yang diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, maka isu-isu strategis terkait dengan tugas pokok dan fungsi kesatuan bangsa yang bisa diidentifikasi sesuai urutan prioritas adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama.

2. Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial antar kelompok masyarakat.

3. Penyelesaian konflik sosial yang muncul di masyarakat.

4. Pencegahan, penangkalan, pengawasan dan pembinaan masyarakat akan

bahaya terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme.

5. Pemantauan, pendataan dan pembinaan WNA/WNI Keturunan, NGO (LSM)

yang disponsori lembaga asing, lembaga donor, dan lembaga asing lainnya.

6. Pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi politik dan kesadaran HAM


(6)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

7. Pendidikan politik perempuan untuk mendorong partisipasi dan keterwakilan

perempuan di parlemen dan proses pembuatan kebijakan.

8. Pemantauan dan pengamanan Pilpres, Pilleg, Pemilukada, Pilkades, Pildukuh dan Pengisian Perangkat Desa.

9. Penyusunan data base parpol, tempat ibadah, potensi konflik.

10.Penguatan Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

11.Penguatan Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

12. Pembinaan remaja dan masyarakat untuk peningkatan kesadaran akan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta implementasi nilai-nilai-nilai-nilai pancasila.

13. Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gangguan

Narkoba (P4GN).

14.Penguatan jaringan dan kerjasama dengan organisasi sosial, lembaga non-pemerintah dan institusi penelitian yang fokus pada isu kesatuan bangsa dan