Pengaruh Komunikasi yang efektif, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ( Studi pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Semarang ).
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
1
Pengaruh Komunikasi Yang Efektif, Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
( Studi Pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Semarang )
Agus Syaiful Amrhy
Jurusan Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Jalan Nakula I No. 5- 11 Semarang Jalan Imam Bonjol No. 207 Semarang
Abstract :The basic of this research is developed by the world banking competition so intensifies, it is also a business in the field of banking services is frequently by global financial shocks that can be widely influential in the world banking. In particulary, this research reviews related to the influence on the performance of the Bank BTPN Semarang. This study specifically tested the human resource elements consisting of effective communication, motivation and work discipline. The purpose of this study was to analyze the influence of three elements of the human resources on the employee’s performance in the Bank BTPN Semarang. After finished the literature review and hypothesis formulation, the data were collected through by questionnaire method using purposive sampling technique against that 82 employees have worked with the criteria of 3 years or more, in order to get 54 respondents employees of Bank BTPN Semarang, then performed an analysis of the data obtained by using quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis includes validity and reliability, the classic assumption test, multiple regression analysis, hypothesis testing via t-test and F-Test, and the coefficient of determination (R2). Qualitative analysis is the interpretation of the data obtained in the study and the results of data processing that has been carried out by giving a description and explanation. The Data that has meet the test of validity, reliability and classical assumption is processed to produce a regression equation as follows: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Where the performance variable (Y), effective communication (X1), work motivation (X2) and work discipline (X3). Hypothesis testing using t-test, showed that there are two independent variables effective communication (X1) and work discipline ( X3 ) studied found to significantly the affect of the dependent variable that employee performance, but there is one independent variable does not affect the dependent variable by the employee performance is work motivation (X2). Then through the F-test can be seen that all the independent variables is feasible to test the dependent variable by Employee Performance. The Adjusted R Square is 0.505 indicates that 50.5 percent of employee performance variation can be explained by three independent variables in the regression equation. While the remaining 49.5 percent is explained by other variables
(2)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
2
outside of the three variables used in this study.Keywords : Performance, Effective communication, work motivation, work discipline.
Pendahuluan
Sumber daya manusia adalah asset
yang paling penting dalam sebuah
perusahaan atau organisasi. karyawan dapat mempunyai potensi yang tinggi, bila dikelola dengan tepat dan benar, tetapi sebaliknya akan menjadi beban manakala salah kelola. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi kekuatan bagi manajemen dan mendukung kinerja suatu perusahaan atau organisasi sehingga dapat mencapai tujuan dengan lebih baik. Suatu perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif tidak lagi hanya bergantung pada teknologi, hak paten ataupun posisi strategis tetapi lebih menekankan pada bagaimana perusahaan mengelola tenaga kerjanya. Kemudian kekuatan suatu organisasi terletak pada manusianya, bukan pada sistemnya, teknologinya, prosedurnya atau sumber dananya. Tak hanya itu, sistem memang penting, tetapi kepercayaan kita yang utama harus selalu diletakkan pada manusianya daripada sistemnya.
Berfungsi atau tidaknya bagian-bagian
dalam organisasi tergantung pada
kemampuan manusia dalam organisasi yang
bersangkutan yang menggerakkannya
menuju arah pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk menggerakkannya
manusia harus berinteraksi dengan manusia yang lainnya sehingga terbentuk kerja sama. Untuk membentuk kerja sama yang baik perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada didalam organisasi tersebut. Komunikasi yang terjalin dengan baik akan menimbulkan pengertian dan kenyamanan dalam bekerja. Namun sesuai dengan pernyataan tersebut seberapa besar
fungsi komunikasi berperan dalam
organisasi sering terabaikan. Hal yang seperti inilah yang sering terjadi didalam pengembangan organisasi modern tentang
terjadinya kesalahan persepsi (
misunderstanding ) dalam komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan maupun
bawahan dengan bawahan dalam
organisasi.Untuk mewujudkan keselarasan kerja dalam memenuhi dua kepentingan
masing-masing anggota organisasi
diperlukan kerja sama antar anggota.
Motivasi kerja itu sendiri merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan. Motivasi juga berhubungan dengan faktor-faktor psikologis seseorang sebagai wujud hubungan antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi dalam diri manusia. Ini merupakan rangsangan bagi manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat material maupun non
material. Pemenuhan kebutuhan yang
bersifat material merupakan motivasi kerja yang berasal dari luar karyawan namun besar pengaruhnya kepada kondisi kepuasan psikologis seorang karyawan. Terpenuhinya kebutuhan karyawan minimal kebutuhan pokoknya, karyawan akan lebih fokus dalam bekerja dan menunjukkan kinerja yang sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.
Disiplin dalam bekerja juga sangat penting artinya bagi karyawan sebuah bank, karena itu kedisiplinan harus ditanamkan secara terus menerus kepada karyawan.
Penanaman yang terus menerus
menyebabkan disiplin tersebut menjadi kebiasaan bagi karyawan. Orang – orang yang berhasil dalam bidangnya masing –
(3)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
3
masing, pada umumnya mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin. Sesungguhnya masalah kedisiplinan ini menjadi perhatian bagi setiap manusia. Disiplin mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan kehidupan manusia untuk meraih cita – citanya serta kesuksesan dalam bekerja, karena tanpa adanya kedisiplinan maka seseorang tidak mempunyai patokan tentang apa yang baik dan yang buruk dalam tingkah lakunya.
Berdasarkan latar belakang di atas dan dengan adanya kondisi – kondisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi yang efektif, motivasi serta disiplin kerja tinggi yang menjadi tonggak dasar yang berasal dari dalam diri seorang karyawan sangat memiliki peran penting dalam pembentukan kinerja yang baik, Motivasi kerja karyawan untuk bekerja lebih baik akan membuat perusahaan berkembang dan mencapai tujuan dari perusahaan tersebut., dengan kata lain bahwa komunikasi yang
efektif, Motivasi serta kedisiplinan
karyawan yang ada di Bank BTPN dapat mempengaruhi kinerja karyawan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi yang efektif terhadap kinerja karyawan PT Bank BTPN area Semarang. 2. Ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank BTPN area Semarang.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank BTPN area Semarang.
4. Ada pengaruh yang simultan antara komunikasi yang efektif, Motivasi kerja dan disiplin
kerja terhadap kinerja
karyawan PT Bank BTPN area Semarang.
METODE
Penentuan Variabel
Variabel – variabel dalam penelitian ini meliputi Variabel Independen (X) yang terdiri dari Variabel Komunikasi yang efektif (X1), Motivasi Kerja (X2) dan
Disiplin Kerja (X3). Variabel dependen (Y)
merupakan Variabel Kinerja karyawan (Y). Populasi dan Sampel
Adapun yang dijadikan sebagai
populasi adalah seluruh karyawan PT Bank BTPN area Semarang baik karyawan tetap,
karyawan kontrak maupun Outsourching
yang berjumlah 82 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Purposive
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2009 : 85 ). Sampel dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Bank BTPN area Semarang berdasarkan pada lama kerja 3 tahun berjumlah 54 karyawan .
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
(X1)
MOTIVASI KERJA (X2)
DISIPLIN KERJA (X3)
H2 H1
H3 H4
Kinerja Karyawan (Y)
(4)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
4
Teknik Pengambilan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, data primer merupakan data dan informasi yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank BTPN area Semarang sebagai responden mengenai komunikasi yang efektif, motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, misalnya dari PT. Bank BTPN serta sumber – sumber lain yang berkaitan.
Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yaitu Komunikasi Yang Efektif ( X1 ), Motivasi Kerja ( X2 ) dan
Disiplin Kerja ( X3 ) terhadap Variabel
dependen Yaitu Kinerja Karyawan ( Y ). Maka persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y= -2,173+0,349X1+0,260X2+0,471X2 Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien beta masing –
masing variabel Independen
X1 = Komunikasi yang efektif
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Disiplin Kerja
Dalam pengujian Instrumen
menggunakan uji Validitas dan Uji
Reliabilitas. Untuk uji Validitas diketahui bahwa n = 54 dan = 0,05 kemudian df = n-2 jadi df = 54-2= 52 maka rtabel = 0,283
dengan ketentuan hasil rhitung > rtabel ( 0,283 )
maka valid dan jika rhitug < rtabel ( 0,283 )
maka tidak valid. Dari hasil uji validitas instrument dapat diketahui bahwa semua keseluruhan indikator mempunyai rhitung
yang lebih besar daripada rtabel ( 0,283 )
sehingga dapat dikatakan keseluruhan
indikator valid. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila hasil > 0,60 maka Reliabel dan jika < 0,60 maka tidak Reliabel. Dari uji Reliabilitas dapat diketahui bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach’s Alpha diatas nilai = 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing – masing variabel dari kuesioner adalah reliabel. Untuk mengetahui data yang digunakan itu berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Kolmogorov-smirnov test pada uji normalitas dengan nilai signifikansi 0,536 yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal. Variable – variabel independen tidak boleh
saling berhubungan secara linear (
Multikolinearitas ), model regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi Multikolinearitas hal ini bisa dilihat dari nilai Tolerancevarian
besar dari 0,01 dan nilai Inflantion Factor ( VIF ) kurang dari 10. Dari pengujian
Multikolinearitas yang dilakukan
menunjukkan tidak adanya Multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
Hasil Analisis
Hasil Analisis Pengaruh Variabel Independen ( X ) terhadap Variabel Dependen ( Y ) secara Simultan
Dari hasil analisi regresi diperoleh nilai Fhitung sebesar 19,029 ( sig. F = 0,000 ),
maka secara simultan variabel Komunikasi yang efektif, Motivasi kerja dan Disiplin
(5)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
5
terhadap Kinerja karyawan, dengan nilai Koefisien Determinasi R2 atau Adjusted R Square sebesar 0,505 yang berarti bahwa variabel Komunikasi yang efektif, Motivasi kerja dan Disiplin kerja mampu menjelaskan Kinerja karyawan sebesar 50,5 %, sisanya 49,5 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hal ini sekaligus membuktikan
hipotesis yang menyatakan terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel komunikasi yang efektif, Motivasi kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bank BTPN Semarang. Hasil Analisis Pengaruh Variabel Independen ( X ) terhadap Variabel Dependen ( Y ) secara Parsial
Secara parsial hanya dua variabel independen yang berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja karyawan yaitu
Komunikasi yang efektif dan Disiplin kerja, dimana nilai signifikansi masing – masing variabel adalah Komunikasi yang efektif 0,05 dan Disiplin kerja 0,009 itu lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel Motivasi Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yakni sebesar 0,258. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi yang efektif dan Disiplin kerja berpengaruh signifikan secara Parsial terhadap Variabel Kinerja karyawan
dan Variabel Motivasi kerja tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Karyawan Bank BTPN Semarang.
Tabel 1 Hasil Analisi Regresi antara Variabel Komunikasi yang efektif ( X1 ), Motivasi Kerja ( X2 ) dan Disiplin Kerja ( X3 ) terhadap Kinerja Karyawan ( Y )
Variabel Independen
Koefisien Regresi
t hitung Sig. t
Konstanta -2,173 -1,107 0,274
Komunikasi yang efektif
(X1)
0,349 2,004 0,05
Motivasi Kerja (X2)
0,260 1,143 0,258
Disiplin Kerja (X3)
0,471 2,705 0,009
R = 0,730
R2 = 0,533
Adjusted R Square = 0,505
Fhitung = 19,029
Sig. F = 0,000
Pembahasan
1. Pengaruh Komunikasi yang efektif Terhadap Kinerja
Penelitian ini berusaha untuk menguji pengaruh komunikasi yang efektif terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel Komunikasi yang efektif (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja (Y) dengan nilai
koefisien sebesar 0,349 dan nilai
probabilitas sebesar 0,05 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa Komunikasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruhnya sangat besar serta sangat berdampak banyak pada kinerja karyawan Bank BTPN area Semarang. Dari hasil kuesioner komunikasi diatas menunjukkan semakin bagus Komunikasi di Bank BTPN,
(6)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
6
maka semakin tinggi Kinerja karyawannya.
Sebaliknya, semakin lemah tingkat
Komunikasi pada Bank BTPN, maka semakin rendah Kinerja Karyawannya.
Dari hasil kuesioner yang didapatkan, item terkecil jumlah rata – ratanya adalah item ke 2 yaitu sikap terbuka terhadap komunikasi dari sesama rekan kerja, berarti dapat disimpulkan bahwa para karyawan tidak mempunyai sikap terbuka terhadap sesama rekan kerja, sebaiknya perusahaan menekankan kepada karyawan nya untuk
terbuka dalam berkomunikasi kepada
sesama rekan kerja agar kinerja karyawan baik dan terus meningkat. Sedangkan item yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item pertanyaan ke 3 yaitu saya bertindak sesuai dengan komunikasi dari
atasan. Hal ini membuktikan bahwa
karyawan selalu bertindak sesaui dengan perintah dari atasan, hal tersebut harus dipertahankan karena dapat meningkatkan kinerja karyawan sekaligus mempunyai pengaruh yang baik pada perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anang
Mardianto (2004), yang menyatakan
komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji hipotesis
memperlihatkan bahwa variabel Motivasi (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Kinerja (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,260 dan nilai probabilitas sebesar 0,258 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Hal ini berarti motivasi mempengaruhi kinerja namun pengaruhnya hanya sedikit dan tidak begitu berdampak banyak pada kinerja karyawan Bank BTPN area Semarang.
Adanya angka tidak signifikan ini
mengindikasikan bahwa semakin bagus atau tidak Motivasi di Bank BTPN, maka tidak begitu meningkatkan terhadap Kinerja karyawannya.
Dari hasil kuesioner penelitian tentang motivasi diatas item yang mempunyai nilai rata – rata terkecil adalah item pertanyaan ke 2 yaiu saya mempunyai pengabdian kerja yang tinggi, berarti dapat disimpulkan
bahwa sebagian karyawan kurang
mempunyai pengabdian yang tinggi
terhadap perusahaannya, padahal
pengabdian merupakan rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik itu berupa pikiran, pendapat maupun tenaga sebagai wujud kesetiaan kepada perusahaan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Sebaiknya perusahaan harus
membuat karyawan tersebut bekerja
senyaman mungkin, entah itu lingkungan kerja yang ada, hubungan sesama rekan kerja terhadap bawahan maupun dengan atasan agar kinerja karyawan baik dan terus meningkat, karena keberadaan karyawan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan perusahaan. Sedangkan item yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item pertanyaan ke 3 yaitu saya mempunyai dorongan untuk bekerja dengan baik. Hal tersebut sangat baik, karena karyawan mempunyai dorongan untuk bekerja dengan baik dan lebih baik lagi, jadi hal tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan agar kinerja karyawan semakin baik dan sangat mempunyai pengaruh yang baik kepada perusahaan, hal ini bisa dilakukan dengan pemberian bonus kepada karyawan yang telah bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Binawan Nur Tjahjono dan Tri Gunarsih (
(7)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
7
berpengaruh terhadap Kepuasan karyawan, namun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Vera Parlinda dan M. Wahyuddin ( 2004 ), yang
menyatakan bahwa motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja
Berdasarkan hasil uji hipotesis
memperlihatkan bahwa variabel Disiplin kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,471 dan nilai probabilitas sebesar 0,009 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank BTPN area Semarang.
Dari hasil kuesioner bisa dilihat item pertanyaan yang terkecil adalah item pertanyaan ke 2 yaitu saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu sebesar 3,74, hal ini dapat dikatakan bahwa masih banyak karyawan yang datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan jadwal atau peraturan yang telah ditetapkan, karyawan sebaiknya mematuhi dan mentaati peraturan ditempat kerja bukan sekedar takut terhadap sanksi yang akan diberikan jika melanggar, akan tetapi terlebih karena rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaannya dan sebaiknya
perusahaan membuat peraturan yang lebih tegas terhadap karyawan yang kurang disiplin. Sedangkan item pertanyaan yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item ke 3 yaitu saya selalu taat terhadap peraturan yang ada diperusahaan, hal tersebut harus dipertahankan agar karyawan selalu mentaati peraturan yang ada dan memberikan pengaruh yang baik bagi perusahaan, namun yang terpenting adalah karyawan bukan sekedar mentaati peraturan
perusahaan dengan perasaan terpaksa akan
tetapi karyawan harus bisa mentaati
peraturan tersebut sebagai kebiasaan yang dilakukan dengan ikhlas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Brahmasari dan Peniel Siregar ( 2009 ), yang menyatakan Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4. Pengaruh Komunikasi yang
efektif, Motivasi kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan Hasil uji hipotesis dari uji F memperlihatkan bahwa semua variabel independent yakni Komunikasi yang efektif ( X1 ), Motivasi kerja ( X2 ) dan Disiplin
Kerja ( X3 ) Secara bersama - sama
mempengaruhi Kinerja ( Y ) secara positif dan signifikan. Hal ini bisa dilihat dari nilai F pada uji-F sebesar 19,029 lebih besar dari nilai = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,000. Jadi semakin tinggi Komunikasi yang efektif ( X1 ) ), Motivasi kerja ( X2 ) dan
Disiplin Kerja ( X3 ), maka semakin
meningkat pula Kinerja ( Y ) karyawan Bank BTPN Semarang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi yang efektif (X1)
terhadap Kinerja karyawan
(Y)dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti apabila Komunikasi yang efektif dinaikkan maka akan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan dan kinerja akan
(8)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
8
ikut naik pula.
2. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial adanya pengaruh positif dan tidak signifikan antara Motivasi kerja ( X2 ) terhadap Kinerja
Karyawan ( Y ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,258. Hal ini berarti meningkat atau tidaknya
Motivasi tidak berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan.
3. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin kerja ( X3 ) terhadap
Kinerja Karyawan ( Y ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,09. Hal ini berarti apabila Disiplin kerja
dinaikkan maka berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan dan kinerja akan ikut naik pula.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis diatas diketahui bahwa disiplin berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal – hal yang harus ditingkatkan lagi yaitu datang dan pulang kerja sesuai jadwal yang telah ditentukan meskipun sedang tidak ada pekerjaan dan pimpinan tidak ada ditempat. Sebaiknya para karyawan tetap mentaati peraturan dan pulang sesuai jam yang telah ditetapkan oleh perusahaan baik saat ada pimpinan ditempat maupun tidak ada pimpinan. Perusahaan juga sebaiknya lebih mengontrol
absensi para karyawannya,
walaupun sudah memakai sidik jari masih banyak karyawan yang datang dan pulang tidak sesuai dengan jadwal. Dengan kontrol yang ketat mengenai absensi bisa
meminimalisir tingkat
ketidaktepatan waktu karyawan, hal ini bertujuan agar karyawan lebih
bertanggung jawab akan
pekerjaannya dan pekerjaanya bisa lebih efisien. Tingkat kehadiran karyawan akan meningkat jika
perusahaan membuat peraturan
yang tegas kepada karyawannya
yang tidak masuk, seperti
pemberian SP ( surat peringatan ) satu sampai tiga, jika karyawan
tersebut tetap melakukan
pelanggaran bisa dilakukan
pemotongan gaji atau penundaan
kanaikan jabatan dan bahkan
pemecatan untuk karyawan
tersebut.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, Komunikasi yang efektif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Sebaiknya hal – hal yang perlu ditingkatkan yaitu setiap karyawan
harus bisa terbuka dalam
berkomunikasi dengan sesama
rekan kerja selama hal itu
berhubungan dengan pekerjaan
yang berkaitan dengan perusahaan, alangkah baiknya jangan ada yang ditutup – tutupi jika menyangkut masalah pekerjaan, karena ini adalah demi kepentingan bersama
dan demi tujuan perusahaan.
Perusahaan juga harus lebih menekankan kepada karyawannya untuk lebih memahami komunikasi baik itu dari atasan maupun bawahan, jika ada yang kurang
(9)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
9
jelas dan susah dipahami bisa ditanyakan dan karyawan tidak boleh malu – malu atau merasa risih dalam bertanya.. Dalam hal ini karyawan juga harus bertindak
sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh atasan, jangan sampai semaunya sendiri atau melenceng dari perintah atasan sehingga bisa saja merugikan
perusahaan. Dalam hal ini
organisasi atau perusahaan harus
bisa mengembangkan suatu
hubungan saling mempercayai dan terbuka diantara para karyawan dalam semua jenjang. Jika suasana yang demikian bisa diciptakan, maka atasan tidak mudah suka menghukum dan berorientasi pada
pemecahan masalah bila
menemukan bawahan yang
menemui kesulitan serta atasan juga
membantu merencanakan
bagaimana menghindarkan
kesalahan – kesalahan yang sama pada masa mendatang. Komunikasi ini harus memakai media yang
sesuai, bila informasi
dikomunikasikan secara lisan
semakin banyak sambungan dalam rantai komunikasi semakin besar pula kesempatan informasi akan dikurangi atau diselewengkan. Daftar Pustaka
Brahmasari, I. A., & siregar, P. (2009).
Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT Central Proteina Prima Tbk. Jurnal Aplikasi Manajemen, 240-241. Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan
& Efektivitas Kelompok. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fathoni. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fitria, D. (2012, 11 08). MataHolang Kehidupan. Retrieved 06 28, 2013,
from Wordpress:
derafitria.wordpress.com
Ghozali, I. (2005). Analisis Multivariate SPSS. Semarang: BP Universitas Semarang.
Handoko, H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (kedua ed., Vol. kelimabelas). Yogyakarta: BPFE.
Handoko, H. (2003). Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Handoko, H. T. (2002). Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Hardinalis. (2007). Pengaruh Motivasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Pegawai Pada Kantor BAPPEDA
Kabupaten Pasaman. Journal
Management, 35.
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (pertama ed.). Jakarta: PT Gunung Agung.
Hasibuan, M. (2007). Organisasi dan
Motivasi (3rd ed.). Jakarta: Bumi aksara.
Hasibuan, M. S. (2003). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi aksara. Heidjarchman, R., & Husnan, S. (2003).
(10)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
10
Yogyakarta: BPFE.
Idayanti. (2009, Februari). Pengaruh
Kepribadian, Keluarga, Human
Capital Terhadap Karier dan Kinerja Manajer studi pada perbankan di
Makassar. Jurnal Aplikasi
Manajemen, 7(1).
Kenneth, W. N., & Gary, Y. A. (2005).
Orgaizational Behavior and Personnel Psycology (3rd ed.). (M. Shobaruddin, Trans.) Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mangkunegara, A. P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: remaja rosda karya.
Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Manullang. (2005). Dasar - Dasar
Manajemen (kedelapan belas ed.).
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Mardianto, A. (2004). Analisis Pengaruh Komunikasi Atasan Bawahan dan Motivasi Terhadap Kinerja Di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah Cabang Surakarta. DAYA
SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, V, 44-53.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber
Daya Manusia (2nd ed., Vol. I). Bandung: Alfabeta.
Masfufah. (2012, maret 13). Bank BTPN.
Retrieved 12 8, 2013, from Blogger: fhufah.blogspot.com
Mathis, R. L., & John, J. H. (2002). Human Resource Management (9th ed.).
Ohio: South-Western.
Narmodo, H., & Wajdi, M. F. (2007). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Wonogiri. Jurnal Manajemen, 3. Parlinda, V., & Wahyuddin, M. (2004).
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. DAYA SAING, IV(2), 86-101.
Reksohadiprodjo, S., & Handoko, H. T.
(2001). Organisasi Perusahaan
Teori Struktur dan Perilaku.
Yogyakarta: BPFE.
Robbins, S. (2001). Organizational
Behavior. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Robbins, S. (2005). Organizational
Behaviour (11th ed.). New jersey: Prentice Hall International.
Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Slamet, A. (2007). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Semarang:
Universitas negeri Semarang press. Sofyandi, H., & Garniwa, I. (2007). Perilaku
Organisasional (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudiro, A., & et.al. (2005, Desember). Pengaruh Komunikasi yang Efektif
dalam Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada bagian produksi studi pada PT Tirta
(11)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
11
Manajemen, III(3), 204-211.Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian
(VI ed.). Jakarta: Rineka Cipta. Tjahjono, N. B., & Gunarsih, T. (2008).
Pengaruh Motivasi Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Bina
Marga Propinsi Jawa Tengah.
DAYASAING, 15-22.
Wahjono, S. I. (2010). Perilaku Organisasi
(1)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
6
maka semakin tinggi Kinerja karyawannya. Sebaliknya, semakin lemah tingkat Komunikasi pada Bank BTPN, maka semakin rendah Kinerja Karyawannya.
Dari hasil kuesioner yang didapatkan, item terkecil jumlah rata – ratanya adalah item ke 2 yaitu sikap terbuka terhadap komunikasi dari sesama rekan kerja, berarti dapat disimpulkan bahwa para karyawan tidak mempunyai sikap terbuka terhadap sesama rekan kerja, sebaiknya perusahaan menekankan kepada karyawan nya untuk terbuka dalam berkomunikasi kepada sesama rekan kerja agar kinerja karyawan baik dan terus meningkat. Sedangkan item yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item pertanyaan ke 3 yaitu saya bertindak sesuai dengan komunikasi dari atasan. Hal ini membuktikan bahwa karyawan selalu bertindak sesaui dengan perintah dari atasan, hal tersebut harus dipertahankan karena dapat meningkatkan kinerja karyawan sekaligus mempunyai pengaruh yang baik pada perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anang Mardianto (2004), yang menyatakan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel Motivasi (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Kinerja (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,260 dan nilai probabilitas sebesar 0,258 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Hal ini berarti motivasi mempengaruhi kinerja namun pengaruhnya hanya sedikit dan tidak begitu berdampak banyak pada kinerja karyawan Bank BTPN area Semarang.
Adanya angka tidak signifikan ini mengindikasikan bahwa semakin bagus atau tidak Motivasi di Bank BTPN, maka tidak begitu meningkatkan terhadap Kinerja karyawannya.
Dari hasil kuesioner penelitian tentang motivasi diatas item yang mempunyai nilai rata – rata terkecil adalah item pertanyaan ke 2 yaiu saya mempunyai pengabdian kerja yang tinggi, berarti dapat disimpulkan bahwa sebagian karyawan kurang mempunyai pengabdian yang tinggi terhadap perusahaannya, padahal pengabdian merupakan rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik itu berupa pikiran, pendapat maupun tenaga sebagai wujud kesetiaan kepada perusahaan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Sebaiknya perusahaan harus membuat karyawan tersebut bekerja senyaman mungkin, entah itu lingkungan kerja yang ada, hubungan sesama rekan kerja terhadap bawahan maupun dengan atasan agar kinerja karyawan baik dan terus meningkat, karena keberadaan karyawan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan perusahaan. Sedangkan item yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item pertanyaan ke 3 yaitu saya mempunyai dorongan untuk bekerja dengan baik. Hal tersebut sangat baik, karena karyawan mempunyai dorongan untuk bekerja dengan baik dan lebih baik lagi, jadi hal tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan agar kinerja karyawan semakin baik dan sangat mempunyai pengaruh yang baik kepada perusahaan, hal ini bisa dilakukan dengan pemberian bonus kepada karyawan yang telah bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Binawan Nur Tjahjono dan Tri Gunarsih ( 2008 ), yang menyatakan motivasi
(2)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
7
berpengaruh terhadap Kepuasan karyawan, namun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Vera Parlinda dan M. Wahyuddin ( 2004 ), yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel Disiplin kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,471 dan nilai probabilitas sebesar 0,009 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank BTPN area Semarang.
Dari hasil kuesioner bisa dilihat item pertanyaan yang terkecil adalah item pertanyaan ke 2 yaitu saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu sebesar 3,74, hal ini dapat dikatakan bahwa masih banyak karyawan yang datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan jadwal atau peraturan yang telah ditetapkan, karyawan sebaiknya mematuhi dan mentaati peraturan ditempat kerja bukan sekedar takut terhadap sanksi yang akan diberikan jika melanggar, akan tetapi terlebih karena rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan sebaiknya perusahaan membuat peraturan yang lebih tegas terhadap karyawan yang kurang disiplin. Sedangkan item pertanyaan yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi adalah item ke 3 yaitu saya selalu taat terhadap peraturan yang ada diperusahaan, hal tersebut harus dipertahankan agar karyawan selalu mentaati peraturan yang ada dan memberikan pengaruh yang baik bagi perusahaan, namun yang terpenting adalah karyawan bukan sekedar mentaati peraturan
perusahaan dengan perasaan terpaksa akan tetapi karyawan harus bisa mentaati peraturan tersebut sebagai kebiasaan yang dilakukan dengan ikhlas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Brahmasari dan Peniel Siregar ( 2009 ), yang menyatakan Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4. Pengaruh Komunikasi yang
efektif, Motivasi kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan Hasil uji hipotesis dari uji F memperlihatkan bahwa semua variabel independent yakni Komunikasi yang efektif ( X1 ), Motivasi kerja ( X2 ) dan Disiplin
Kerja ( X3 ) Secara bersama - sama
mempengaruhi Kinerja ( Y ) secara positif dan signifikan. Hal ini bisa dilihat dari nilai F pada uji-F sebesar 19,029 lebih besar dari nilai = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,000. Jadi semakin tinggi Komunikasi yang efektif ( X1 ) ), Motivasi kerja ( X2 ) dan
Disiplin Kerja ( X3 ), maka semakin
meningkat pula Kinerja ( Y ) karyawan Bank BTPN Semarang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi yang efektif (X1)
terhadap Kinerja karyawan (Y)dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti apabila Komunikasi yang efektif dinaikkan maka akan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan dan kinerja akan
(3)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
8
ikut naik pula.
2. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial adanya pengaruh positif dan tidak signifikan antara Motivasi kerja ( X2 ) terhadap Kinerja
Karyawan ( Y ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,258. Hal ini berarti meningkat atau tidaknya Motivasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
3. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara individu atau parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin kerja ( X3 ) terhadap
Kinerja Karyawan ( Y ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,09. Hal ini berarti apabila Disiplin kerja dinaikkan maka berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dan kinerja akan ikut naik pula.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas diketahui bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal – hal yang harus ditingkatkan lagi yaitu datang dan pulang kerja sesuai jadwal yang telah ditentukan meskipun sedang tidak ada pekerjaan dan pimpinan tidak ada ditempat. Sebaiknya para karyawan tetap mentaati peraturan dan pulang sesuai jam yang telah ditetapkan oleh perusahaan baik saat ada pimpinan ditempat maupun tidak ada pimpinan. Perusahaan juga sebaiknya lebih mengontrol
absensi para karyawannya, walaupun sudah memakai sidik jari masih banyak karyawan yang datang dan pulang tidak sesuai dengan jadwal. Dengan kontrol yang ketat mengenai absensi bisa meminimalisir tingkat ketidaktepatan waktu karyawan, hal ini bertujuan agar karyawan lebih bertanggung jawab akan pekerjaannya dan pekerjaanya bisa lebih efisien. Tingkat kehadiran karyawan akan meningkat jika perusahaan membuat peraturan yang tegas kepada karyawannya yang tidak masuk, seperti pemberian SP ( surat peringatan ) satu sampai tiga, jika karyawan tersebut tetap melakukan pelanggaran bisa dilakukan pemotongan gaji atau penundaan kanaikan jabatan dan bahkan pemecatan untuk karyawan tersebut.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, Komunikasi yang efektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebaiknya hal – hal yang perlu ditingkatkan yaitu setiap karyawan harus bisa terbuka dalam berkomunikasi dengan sesama rekan kerja selama hal itu berhubungan dengan pekerjaan yang berkaitan dengan perusahaan, alangkah baiknya jangan ada yang ditutup – tutupi jika menyangkut masalah pekerjaan, karena ini adalah demi kepentingan bersama dan demi tujuan perusahaan. Perusahaan juga harus lebih menekankan kepada karyawannya untuk lebih memahami komunikasi baik itu dari atasan maupun bawahan, jika ada yang kurang
(4)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
9
jelas dan susah dipahami bisa ditanyakan dan karyawan tidak boleh malu – malu atau merasa risih dalam bertanya.. Dalam hal ini karyawan juga harus bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan, jangan sampai semaunya sendiri atau melenceng dari perintah atasan sehingga bisa saja merugikan perusahaan. Dalam hal ini organisasi atau perusahaan harus bisa mengembangkan suatu hubungan saling mempercayai dan terbuka diantara para karyawan dalam semua jenjang. Jika suasana yang demikian bisa diciptakan, maka atasan tidak mudah suka menghukum dan berorientasi pada pemecahan masalah bila menemukan bawahan yang menemui kesulitan serta atasan juga membantu merencanakan bagaimana menghindarkan kesalahan – kesalahan yang sama pada masa mendatang. Komunikasi ini harus memakai media yang sesuai, bila informasi dikomunikasikan secara lisan semakin banyak sambungan dalam rantai komunikasi semakin besar pula kesempatan informasi akan dikurangi atau diselewengkan.
Daftar Pustaka
Brahmasari, I. A., & siregar, P. (2009). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT Central Proteina Prima Tbk. Jurnal Aplikasi Manajemen, 240-241. Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan
& Efektivitas Kelompok. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fathoni. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fitria, D. (2012, 11 08). MataHolang Kehidupan. Retrieved 06 28, 2013, from Wordpress: derafitria.wordpress.com
Ghozali, I. (2005). Analisis Multivariate SPSS. Semarang: BP Universitas Semarang.
Handoko, H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (kedua ed., Vol. kelimabelas). Yogyakarta: BPFE.
Handoko, H. (2003). Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Handoko, H. T. (2002). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Hardinalis. (2007). Pengaruh Motivasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Pegawai Pada Kantor BAPPEDA Kabupaten Pasaman. Journal Management, 35.
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (pertama ed.). Jakarta: PT Gunung Agung. Hasibuan, M. (2007). Organisasi dan
Motivasi (3rd ed.). Jakarta: Bumi aksara.
Hasibuan, M. S. (2003). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi aksara. Heidjarchman, R., & Husnan, S. (2003).
(5)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
10
Yogyakarta: BPFE.
Idayanti. (2009, Februari). Pengaruh Kepribadian, Keluarga, Human Capital Terhadap Karier dan Kinerja Manajer studi pada perbankan di Makassar. Jurnal Aplikasi Manajemen, 7(1).
Kenneth, W. N., & Gary, Y. A. (2005).
Orgaizational Behavior and Personnel Psycology (3rd ed.). (M. Shobaruddin, Trans.) Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mangkunegara, A. P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: remaja rosda karya.
Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Manullang. (2005). Dasar - Dasar
Manajemen (kedelapan belas ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mardianto, A. (2004). Analisis Pengaruh Komunikasi Atasan Bawahan dan Motivasi Terhadap Kinerja Di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Surakarta. DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, V, 44-53.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (2nd ed., Vol. I). Bandung: Alfabeta.
Masfufah. (2012, maret 13). Bank BTPN.
Retrieved 12 8, 2013, from Blogger: fhufah.blogspot.com
Mathis, R. L., & John, J. H. (2002). Human Resource Management (9th ed.).
Ohio: South-Western.
Narmodo, H., & Wajdi, M. F. (2007). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. Jurnal Manajemen, 3. Parlinda, V., & Wahyuddin, M. (2004).
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. DAYA SAING, IV(2), 86-101.
Reksohadiprodjo, S., & Handoko, H. T. (2001). Organisasi Perusahaan Teori Struktur dan Perilaku.
Yogyakarta: BPFE.
Robbins, S. (2001). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Robbins, S. (2005). Organizational Behaviour (11th ed.). New jersey: Prentice Hall International.
Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Slamet, A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Universitas negeri Semarang press. Sofyandi, H., & Garniwa, I. (2007). Perilaku
Organisasional (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudiro, A., & et.al. (2005, Desember). Pengaruh Komunikasi yang Efektif dalam Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada bagian produksi studi pada PT Tirta Investama Pandaan. Aplikasi
(6)
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN, MARET 2014 Agus Syaiful Amrhy
11
Manajemen, III(3), 204-211.Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian
(VI ed.). Jakarta: Rineka Cipta. Tjahjono, N. B., & Gunarsih, T. (2008).
Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah.
DAYASAING, 15-22.
Wahjono, S. I. (2010). Perilaku Organisasi