Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU
SKRIPSI
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN USU
OLEH
MUHAMMAD IRFAN SINULINGGA 110521065
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
2014
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Muhammad Irfan Sinulingga
NIM : 110521065
Program Studi : S1 - Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin
KerjaTerhadap Kinerja Karyawan Pada PT.BankSyariahMandiri Kantor CabangPembantu Medan USU
Medan, Agustus 2014
110521065
Muhammad Irfan Sinulingga
(4)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Muhammad Irfan Sinulingga
NIM : 110521065
Program Studi : S1 - Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin
KerjaTerhadap Kinerja Karyawan Pada PT.BankSyariahMandiri Kantor CabangPembantu Medan USU
Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai
Dra. Lucy Anna, M.S NIP. 19510421 197603 2 003
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 8 001
Ketua Program Studi
NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.
(5)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Muhammad Irfan Sinulingga
NIM : 110521065
Program Studi : S1 - Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Nilai Pelanggan dan Hambatan Berpindah
(Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Gerai Alfamart Medan
Tanggal : Agustus 2014 Ketua Program Studi Manajemen
NIP. 19620513 199203 2 001
Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.
Tanggal : Agustus 2014 Ketua Departemen
NIP. 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E.
(6)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Medan USUMedan
Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Agustus 2014
110521065
Muhammad Irfan Sinulingga
(7)
i
ABSTRAK
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN USU
Budaya dalam sebuah organisasi biasanya dikaitkan dengan nilai, norma, sikap dan etika kerja yang dipegang bersama oleh setiap komponen organisasi.Masalah-masalah yang berkaitan dengan budaya organisasi perusahaan diantaranya kurangnya teladan dari pimpinan dalam hal datang dan pulang kerja tepat pada waktunya sehingga hal tersebut membudaya atau menjadi tradisi dikalangan karyawan. PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU membuat kebijakan - kebijakan yang harus dipatuhi para karyawannya diantaranya diwajibkan untuk mengikuti kegiatan doa bersama di pagi hari, briefing pagi dan karyawan yang melakukan fraud (kesalahan dalam kerja) harus bertanggung jawab atas tindakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode kuisionerdengan skala Likert adalah instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap statement.Populasi dalam penelitian inimeliputi seluruh karyawan pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU yang berjumlah 35 orang dengan sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (sensus).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Signifikan Parsial (Uji - t).
Berdasarkan nilai sebesar 0.684 berarti 68,4% variabel kinerja karyawan dapatdijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 31,6% dapat dijelaskan olehvariabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci :Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.
(8)
ii
ABSTRACT
EFFECT OFORGANIZATIONALCULTUREANDDISCIPLINEOFTHE PERFORMANCE OF EMPLOYEESWORKINGIN ISLAMIC
BANKMANDIRIFIELDBRANCH OFFICEHELPERUSU
Cultureinanorganizationis usuallyassociatedwithvalues, norms, attitudesandwork ethicsthat are heldtogetherbyeverycomponent ofthe organization. The issuesrelated to organizational cultureexemplarycompanies such asthe lackofleadershipin terms ofcomingto and from workjust in timeso thatitbecomespart of the cultureortraditionamongemployees. PT. BankSyariahMandiriBranch OfficeMedanUSUcreate policies-policies thatmust be complied withsuchemployeesare requiredto participate ina prayer in themorning, and themorning briefingemployeeswhoperformfraud(errors in work) shouldbe responsiblefor his actions.
This studyaims to identify andanalyzethe influence oforganizational cultureon the performanceanddisciplineof employeesworkingatPT BankSyariah
MandiriBranch Office inMedanUSU. Sampling techniqueusinga
questionnairewithLikertscaleis an instrumentgenerallyusedtoaskrespondentstoprovide a response
tosomestatementtoindicatewhethershestrongly agree, agree, disagree, disagree, strongly disagreetoeachstatement. The populationin this study includedall
employeesatPT BankSyariah MandiriBranch OfficeMedanUSUtotaling35peoplewiththe sampletakenallthatresearchisthe
studypopulation(census).
The method usedin this studyis to comparethevalue ofthe correlationorr
countconsisting ofNormality Test, TestandTest
ofSignificantPartialHeteroskidastity(Test -t).
Based ona value of0.684means that68.4% of employeesperformance variablescan be explainedbythe variableof organizational cultureandwork discipline. While the remaining31.6% can be explainedbyother variablesnot examined inthis study.
Keywords: Organizational Culture, Work Discipline, EmployeePerformance.
(9)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nyayang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orangtua tercintaPapa Asnan Sinulingga dan Mama Siti Elfiana Sebayang serta keluarga besar Sei Padangyang selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. dan Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
(10)
iv
4. Dra. Lucy Anna, M.S, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti, dan Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
6. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2011 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.
Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar memberikan anugerah dan Kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.
Medan, Agustus 2014 Peneliti,
Muhammad Irfan Sinulingga
(11)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Penelitian Terdahulu ... 10
2.2 Pengertian Budaya Organisasi ... 12
2.2.1 Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi ... 12
2.2.2 Jenis-Jenis Budaya Organisasi ... 15
2.2.3 Indikator Budaya Organisasi ... 17
2.3 Pengertian Disiplin Kerja... 19
2.3.1 Tujuan Disiplin Kerja ... 20
2.3.2 Dimensi-Dimensi Disiplin Kerja ... 21
2.3.3 Indikator Disiplin Kerja ... 22
2.4 Kinerja Karyawan... 23
2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 23
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 24
2.4.3 Indikator Kinerja ... 30
2.5 Kerangka Konseptual ... 32
2.5.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 32
2.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 32
2.6 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
3.3 Batasan Operasional ... 35
3.4 Defenisi Operasional ... 36
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 37
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
3.7 Jenis Data ... 38
(12)
vi
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39
3.9.1 Uji Validitas ... 39
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 41
3.10 Teknik Analisis ... 42
3.10.1 Analisis Deskriptif ... 42
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 42
3.10.3 Analisis Linier Berganda ... 43
3.10.4 Uji Hipotesis ... 44
3.10.5 Koefesien Determinasi (R2) ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri... 46
4.1.1 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan ... 48
4.1.2 Logo Perusahaan... 49
4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 50
4.2.1 Karakteristik Responden ... 50
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan ... 52
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 61
4.3.1 Uji Normalitas ... 61
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 64
4.4 Analisis Linier Berganda ... 66
4.5 Uji Hipotesis ... 68
4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 68
4.5.2 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 70
4.5.3Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 71
4.6 Pembahasan ... 73
4.6.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 73
4.6.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 79
(13)
vii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan BSM KCP Medan USU ... 5
Tabel 1.2 Target Penjualan Jasa Simpanan dan Pinjaman ... 7
Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu... 11
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 37
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 38
Tabel 3.3 Uji Validitas ... 40
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 42
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 50
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 51
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 51
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi (X1)... 52
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 55
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 58
Tabel 4.8 Uji Kolmogrov Smirnov ... 64
Tabel 4.9 Uji Glejser... 66
Tabel 4.10 Variables Entered/Removed ... 67
Tabel 4.11 Analisis Linier Berganda ... 67
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 70
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 71
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 72
(14)
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Fungsi Budaya Organisasi ... 14
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 33
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 49
Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogram ... 62
Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 63
Gambar 4.4 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot ... 65
(15)
v
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 79
2 Output Uji Validitas & Reliabilitas ... 82
3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 84
4 Output Uji Asumsi Klasik ... 87
5 Output Analisis Linier Berganda ... 89
(16)
i
ABSTRAK
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN USU
Budaya dalam sebuah organisasi biasanya dikaitkan dengan nilai, norma, sikap dan etika kerja yang dipegang bersama oleh setiap komponen organisasi.Masalah-masalah yang berkaitan dengan budaya organisasi perusahaan diantaranya kurangnya teladan dari pimpinan dalam hal datang dan pulang kerja tepat pada waktunya sehingga hal tersebut membudaya atau menjadi tradisi dikalangan karyawan. PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU membuat kebijakan - kebijakan yang harus dipatuhi para karyawannya diantaranya diwajibkan untuk mengikuti kegiatan doa bersama di pagi hari, briefing pagi dan karyawan yang melakukan fraud (kesalahan dalam kerja) harus bertanggung jawab atas tindakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode kuisionerdengan skala Likert adalah instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap statement.Populasi dalam penelitian inimeliputi seluruh karyawan pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU yang berjumlah 35 orang dengan sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (sensus).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Signifikan Parsial (Uji - t).
Berdasarkan nilai sebesar 0.684 berarti 68,4% variabel kinerja karyawan dapatdijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 31,6% dapat dijelaskan olehvariabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(17)
ii
ABSTRACT
EFFECT OFORGANIZATIONALCULTUREANDDISCIPLINEOFTHE PERFORMANCE OF EMPLOYEESWORKINGIN ISLAMIC
BANKMANDIRIFIELDBRANCH OFFICEHELPERUSU
Cultureinanorganizationis usuallyassociatedwithvalues, norms, attitudesandwork ethicsthat are heldtogetherbyeverycomponent ofthe organization. The issuesrelated to organizational cultureexemplarycompanies such asthe lackofleadershipin terms ofcomingto and from workjust in timeso thatitbecomespart of the cultureortraditionamongemployees. PT. BankSyariahMandiriBranch OfficeMedanUSUcreate policies-policies thatmust be complied withsuchemployeesare requiredto participate ina prayer in themorning, and themorning briefingemployeeswhoperformfraud(errors in work) shouldbe responsiblefor his actions.
This studyaims to identify andanalyzethe influence oforganizational cultureon the performanceanddisciplineof employeesworkingatPT BankSyariah
MandiriBranch Office inMedanUSU. Sampling techniqueusinga
questionnairewithLikertscaleis an instrumentgenerallyusedtoaskrespondentstoprovide a response
tosomestatementtoindicatewhethershestrongly agree, agree, disagree, disagree, strongly disagreetoeachstatement. The populationin this study includedall
employeesatPT BankSyariah MandiriBranch OfficeMedanUSUtotaling35peoplewiththe sampletakenallthatresearchisthe
studypopulation(census).
The method usedin this studyis to comparethevalue ofthe correlationorr
countconsisting ofNormality Test, TestandTest
ofSignificantPartialHeteroskidastity(Test -t).
Based ona value of0.684means that68.4% of employeesperformance variablescan be explainedbythe variableof organizational cultureandwork discipline. While the remaining31.6% can be explainedbyother variablesnot examined inthis study.
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin lama semakin pesat perkembangannya terutama mengenai sistem
informasinya.Ini membuat perusahaan atau lembaga pemerintah harus dapat
memaksimalkan dan harus mampu mengimbangi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut.
Lembaga/instansi pemerintah pun sangat membutuhkan sistem informasi akuntansi. Adanya sistem informasi akuntansi ini, lembaga pemerintah dapat menghasilkan suatu informasi yang dapat membantu pihak-pihak yang terkait
dalam mengambil keputusan.Sistem informasi ini juga diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi, terutama sistem informasi akuntansi mengenai kas (penerimaan kas dan pengeluaran kas) saat menghasilkan
informasi keuangannya dapat sesuai dengan standar akuntansi.
Kas merupakan hal yangpaling penting dalam setiap transaksi perusahaan
ataupun lembaga.Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi kas
yang mengatur mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang
sedemikian rupa sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas
dapat dicatat dengan baik.
Sistem informasi akuntansi jugasangat berperan, karena dapat memberikan
informasi yang diperlukan pihak manajemen. Selain itu, dapat memberikan
bantuan dalam menyajikan suatu pertanggung jawaban keuangan bagi
(19)
2
dan perhitungan laba rugi.Berdasarkan informasi yang diberikan akuntansi,
manajemen dapat mengambil keputusan dan kebijakan serta pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Agar informasi yang dimaksud benar
dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun prosedur yang baik.
Penulis melakukan penelitian pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi
Swasta Wilayah I Sumatera Utara yang beralamatkan di Jalan Setia Budi
Tanjung sari Medan.Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I
Sumatera Utara merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan.Penulis melakukan penelitian di bidang keuangan
yaitu bagian dimana pencatatan kas dilakukan.Kantor Koordinasi Perguruan
Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara sebagai salah satu lembaga/instansi
pemerintah tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dimana volume transaksi yang terjadi sangat besar dan cepat.Kas sebagai alat
pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindari
penyelewengan dan penyimpangan.Penyelewengan dan penyimpangan kas
dapat dihindari dengan adanya suatu sistem informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang baik.Dengan adanya sistem informasi akuntansi,
maka hal-hal yang merugikan perusahaan dapat dihindari dan diminimalisisasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penguji perlu menguji keefektifan sistem
informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam salah satu lembaga pemerintah ini.Maka penulis merasa tertarik untuk mengadakanpenelitian dan menyajikannya dalam bentuk tugas akhir yang
berjudul “SistemInformasi Akuntansi Kas Pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi
(20)
3
Swasta Wilayah I Sumatera Utara”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah
Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara sudah menerapkan sistem informasi akuntansi dalam kasnya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian
adalah:
a. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Kantor Koordinasi
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara dan sejauh mana
sistem informasi akuntansi tersebut diterapkan,
b. Untuk mengetahui bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas
pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera
Utara,
c. Untuk dapat melihat dan memahami secara langsung bagaimana
praktek pelaksanaan sistem informasi akuntansi kas pada Kantor
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara,
d. Peranan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan efektivitas
terhadap penerimaandan pengeluarankas Kantor KoordinasiPerguruan
Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
(21)
4
sebagai berikut :
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem informasi
akuntansi yang digunakan oleh Kopertis Wilayah I Sumatera Utara,
b. Sebagai pemahaman bagi penulis untuk mengaplikasikan teori-teori
yang didapat diperkuliahan kedalam organisasi atau perusahaan,
c. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pemerintah untuk
menyempurnakan sistem informasi akuntansi kas pada Kantor
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara,
d. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi peneliti lain yang
berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan adalah uraian tentang penyusunan tugas akhir secara
singkat dan jelas. Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini
terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.
1. Jadwal Survei/Observasi
Jadwal penelitian dilakukan saat penulis telah selesai melakukan
magang di Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I
Sumatera Utara yang dilaksanakan tanggal 12 Maret 2014 s/d 23 April
2014, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan tugas akhir
sampai dengan selesai. Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir ini
terdiri dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh si penulis mulai dari
pengesahan penulisan tugas akhir sampai dengan pengesahan tugas
(22)
5
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO. KEGIATAN
JUNI JULI
MINGGU KE
I II III IV I II 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan dan Bimbingan Tugas
Akhir
7. Pengesahan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Penyusunan laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu
pendahuluan, profil instansi (Kantor Koordinasi perguruan Tinggi Swasta
Wilayah I Sumatera Utara), topik penelitian, dan penutup dimana satu
sama lain saling berkaitan.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan
tentang latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas
akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan
(23)
6
BAB II : KANTOR KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTAWILAYAH I SUMATERA UTARA
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarahsingkat instansi, struktur organisasi, job description,uraian tugas,
jaringan kegiatan, kinerja terkini, danrencana kegiatan Kantor Koordinasi Perguruan TinggiSwasta Wilayah I Sumatera Utara.
BAB III :SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA
KANTORKOORDINASI PERGURUAN TINGGI
SWASTA WILAYAH I SUMATERA UTARA
Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan mengevaluasi pengertian sistem informasi akuntansi, komponen sistem informasi akuntansi, tujuan dan peranan
sistem informasi akuntansi, sistem informasi yang digunakan oleh Kantor Koordinasi perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara, sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dan prosedur penerimaan
dan pengeluaran kas.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang
terdiri dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai sebapenelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka
sebagai referensi dari kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.
(24)
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Napitupulu (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin
Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Tonga
Tiur Putra Medan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen Karyawan (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y)
karyawan pada kantor PT. Tonga Tiur Medan. Dengan hipotesis Disiplin Kerja
dan Komitmen Karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi
Kerja karyawan pada PT. Tonga Tiur Medan. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian asosiatif dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah 65 orang
karyawan tetap pada PT. Tonga Tiur Medan. Metode analisis yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis
regresi berganda dan data diolah dengan program SPSS versi 17.00 yang terlebih
dahulu diuji validitas dan realibilitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen Kerja (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi karyawan (Y) pegawai pada PT. Tonga Tiur Medan,
artinya semakin baik disiplin kerja dan komitmen karyawan, maka prestasi kerja
juga semakin tinggi. Koefisien determinan dari hasil analisis sebesar 22%
sedangkan sisanya sebesar 78% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kontribusi
(25)
11 Arda (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara
Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat
Indonesia Cabang Putri Hijau Medan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kepuasan kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y) Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan anaislis linier
berganda dan data diolah menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari pengujian
ANOVA dengan menggunakan uji F memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 3.896
dengan Sig adalah 0,032.
Tabel 2.1
Mapping Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Tahun Judul Metode Hasil Penelitian
1. Napitupulu 2011
Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Tonga Tiur Putra Medan Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi berganda dan data diolah dengan program SPSS versi 17.00 yang terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi karyawan (Y) pegawai pada PT. Tonga Tiur Medan, artinya semakin baik disiplin kerja dan komitmen karyawan, maka prestasi kerja juga semakin tinggi. Koefisien determinan dari hasil analisis sebesar 22% sedangkan sisanya sebesar 78% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kontribusi penelitian ini.
2. Arda 2013
Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan anaislis linier berganda dan data diolah
menggunakan program SPSS
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 3.896 dengan Sig adalah 0,032.
(26)
12
2.2Pengertian Budaya Organisasi
2.2.1 Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan
mempersepsikan karakteristik dari budaya suatu organisasi, bukannya dengan apa
mereka menyukai budaya itu atau tidak. Artinya, budaya itu merupakan suatu
istilah deskriptif. Budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang
dianut oleh semua anggota organisasi. Untuk lebih jelasnya pengertian budaya
organisasi berikut ini akan dikemukakan pendapat beberapa ahli Perilaku
Organisasi, diantaranya:
Robbins (2001:247) menyatakan: “Budaya organisasi adalah mengacu
kepada suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakannya organisasi itu dari organisasi - organisasi lain.”Selanjutnya
David (2004:145) menyatakan:
“Budaya organisasi adalah pola tingkah laku yang dikembangkan oleh
suatu organisasi yang dipelajarinya ketika menghadapi masalah adaptasi eksternal
dan integrasi internal, yang telah terbukti cukup baik untuk disahkan dan
diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk menyadari, berpikir dan
merasa.”
Menurut Sule dan Saefullah (2005:72) : “Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait
(27)
13 Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
mengungkapkan nilai-nilai inti yang dianut bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Budaya organisasi dapat memberikan stabilitas bagi suatu organisasi,
tetapi juga dapat sebagai penghambat terhadap perubahan.
Kreitner dan Kinicki (2003, 79) menyatakan:“Budaya organisasi adalah
salah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi
terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.”
Pengertian ini menyoroti 3(tiga) karakteristik budaya oarganisasi yang
penting. Pertama, budaya organisasi diberikan kepada para karyawan baru melalui
proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi perilaku karyawan di
tempat kerja, dan akhirnya budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang
berbeda. Masing-masing tingkat bervariasi dalam kaitannya dengan pandangan
keluar dan kemampuan bertahan terhadap perubahan.
Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong
dan meningkatkan efektivitas kinerja organisasi, khususnya kinerja karyawan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peran budaya organisasi adalah
sebagai alat untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, bagaimana mengalokasikan sumber daya organisasional
dan juga sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan
(28)
14 Menurut Kreitner dan Kinicki (2003:83) budaya organisasi mempunyai 4
(empat) fungsi yaitu:
1) Memberikan identitas kepada karyawannya 2) Memudahkan komitmen kolektif
3) Mempromosikan stabilitas sistem sosial
4) Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya.
Tiap karakteristik ini berlangsung pada suatu kontinum dari rendah ke tinggi. Dengan menilai organisasi itu berdasarkan 7 (tujuh) karakteristik ini, akan
diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi suatu organisasi.
Sumber : Kreitner dan Kinicki (2003:86)
Gambar 2.1
Fungsi Budaya Organisasi
WT Heelen dan Hunger (dalam Sopiah 2008:136) secara spesifik
mengemukakan sejumlah peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan,
yaitu:
1) Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja
2) Dapat dipakai untuk mengembangkan ikatan pribadi dengan perusahaan.
Komitmen Budaya
Identitas
Cara bi
(29)
15 3) Membantu stabilisasi perusahaan sebagai suatu sistem sosial.
4) Menyajikan pedoman sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah
terbentuk..
Budaya organisasi sangat penting perannya di dalam mendukung
terciptanya suatu organisasi yang efektif.
2.2.2 Jenis-Jenis Budaya Organisasi
Para peneliti telah berusaha mengidentifikasi dan mengukur beberapa tipe
budaya organisasi dalam rangka mempelajari hubungan antara tipe efektivitas dan
organisasi. Pencarian ini didorong oleh kemungkinan bahwa budaya tertentu lebih
efektif dibandingkan dengan yang lain. Menurut Kreitner dan Kinicki (2003:86)
bahwa secara umum terdapat 3 (tiga) jenis budaya organisasi yaitu:
1) Budaya konstruktif
2) Budaya pasif-defensif
3) Budaya agresif defensif
Berikut ini penjelasannya:
1) Budaya konstruktif
Budaya konstruktif adalah budaya dimana para karyawan didorong untuk
berinteraksi dengan orang lain dan mengerjakan tugas dan proyeknya dengan cara
yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan
(30)
16 dengan pencapaian tujuan aktualisasi diri, penghargaan yang manusiawi dan
persatuan.
2) Budaya pasif-defensif
Budaya pasif - defensif bercirikan keyakinan yang memungkinkan bahwa
karyawan berinteraksi dengan karyawan lain dengan cara yang tidak mengancam
keamanan kerja sendiri. Budaya ini mendorong keyakinan normatif yang
berhubungan dengan persetujuan, konvensional, ketergantungan, dan
penghidupan.
3. Budaya agresif defensif
Budaya agresif - defensif mendorong karyawan untuk mengerjakan
tugasnya dengan kerja keras untuk melindungi keamanan kerja dan status mereka.
Tipe budaya ini lebih bercirikan keyakinan normatif yang mencerminkan oposisi,
kekuasaan, kompetitif dan perfeksionis.
Meskipun sebuah organisasi dapat menampilkan satu tipe budaya
organisasi secara menonjol, ia tetap dapat menunjukkan keyakinan normative dan
karakteristik yang lain. Riset menunjukkan bahwa organisasi dapat memiliki sub
budaya fungsional, sub budaya hierarkis berdasarkan posisi seseorang dalam
organisasi, sub budaya geografis, sub budaya pekerjaan berdasar pada gelar atau
posisi seseorang, sub budaya sosial yang diambil dari aktivitas sosial seperti
budaya liga bowling atau golf dan budaya berlawanan (Kreitner dan Kinicki,
(31)
17 Sonnenfeld (dalam Sunarto 2004:36) dari Universitas Emory telah
mengembangkan suatu bagan label yang dapat membantu kita melihat perbedaan
antara budaya-budaya organisasi dan pentingnya mencocokkan orang-orang pada
budaya itu secara tepat. Dari telaah organisasinya ia telah mengenali 4 (empat)
tipe budaya yaitu : akademi, kelab, tim bisbol dan benteng.
Sonnenfeld menemukan bahwa banyak organisasi tidak dapat dengan rapi
dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena mereka memiliki suatu
paduan budaya atau karena mereka dalam masa peralihan.
2.2.3 Indikator Budaya Organisasi
Robbins (2001:247) menyatakan riset paling baru mengemukakan 2 (dua)
karakteristik primer yang bersama-sama menangkap hakikat dari suatu budaya
suatu organisasi yaitu:
1) Inovasi dan pengambilan resiko
Sejauhmana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko
2) Perhatian
Sejauhmana karyawan diharapkan memperlihatkan perhatian kepada
rincian.
3) Artefak ( simbol )
Sejauhmana karyawan diwajibkan mengenakan atribut resmi
(32)
18 Luthans dalam Sopiah (2008:129) menyebutkan sejumlah karakteristik
yang penting dari budaya organisasi, yang meliputi:
1) Aturan-aturan perilaku
Yaitu bahasa, terminologi dan ritual yang biasa digunakan oleh anggota
organisasi.
2) Norma
Adalah standar perilaku yang meliputi yang meliputi petunjuk bagaimana
melakukan sesuatu. Lebih jauh di masyarakat kita kenal adanya norma agama,
norma sosial, norma susila, norma adat dan lain-lain
3) Nilai-nilai dominan
Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan oleh para anggota, misalnya tinggi kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya produktivitas dan efisiensi serta tingginya disiplin kerja.
4) Filosofi
Adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para karyawan dan pelangganya, seperti “Kepuasan Anda adalah harapan Kami”,
“Konsumen adalah Raja” dan lain-lain.
5) Peraturan-peraturan
Adalah aturan yang tegas dari organisasi. Karyawan baru harus mempelajari
(33)
19 6) Iklim organisasi
Adalah keseluruhan “perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.
2.3 Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan organisasi, karyawan dan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya
mempunyai kedisiplinan yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Kedisiplinan dapat
diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan
perusahaan dan norma sosial yang berlaku (Fathoni, 2006:126).
Hasibuan (2006:193), memberikan defenisi disiplin sebagai kesadaran
sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya. Jadi seseorang akan mematuhi / mengerjakan
semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan dan kesedihan. Seseorang
(34)
20 Menurut Mangkunegara (2011:129) ada 2 (dua) bentuk kedisiplinan kerja, yaitu :
1. Kedisiplinan preventif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai mengikuti
dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh
organisasi. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin
diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap
peraturan organisasi.
2. Kedisiplinan korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk mematuhi peraturan
sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi.
2.3.1 Tujuan Disiplin Kerja
Tujuan utama disiplin kerja adalah demi keberlangsungan organisasi atau
perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
baik hari ini maupun hari esok. Menurut Sastrohadiwiryo (2002:292) secara
khusus tujuan disiplin kerja para karyawan, antara lain :
1. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan
maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis
maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.
2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu
memberikan pelayanan maksimum kepada pihak tertentu yang
berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
3. Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang
(35)
21 4. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma
yang berlaku pada organisasi.
5. Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan
harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2.3.2 Dimensi-Dimensi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2009:194) kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu
datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik,
mematuhi semua peraturan organisasi dan norma - norma yang berlaku. Maka
dapat disimpulkan bahwa dimensi - dimensi dalam disiplin kerja dapat
dikelompokkan menjadi tiga diantaranya :
1. Selalu datang dan pulang tepat pada waktunya
Ketepatan pegawai datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat dijadikan
ukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan pulang tepat dengan
waktunya, atau sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan maka dapat
mengindikasikan baik tidaknya kedisiplinan dalam organisasi tersebut.
Merupakan dimensi yang berhubungan dengan pengawasan melekat karena
dengan pengawasan ini atasan aktif dan langsung untuk mengawasi perilaku,
moral, gairah kerja, prestasi kerja bawahan, dan sikap karyawan untuk datang
dan pulang tepat pada waktunya.
2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik
Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik merupakan salah satu dimensi
kedisiplinan, dengan hasil pekerjaan yang baik dapat menunjukkan
(36)
22 diberikan. Hal ini berhubungan dengan kemampuan karyawan, balas jasa dan
hubungan kemanusiaan.
3. Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma - norma yang berlaku
Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma - norma yang berlaku
merupakan salah satu sikap disiplin pegawai sehingga apabila pegawai
tersebut tidak mematuhi aturan dan melanggar norma - norma yang berlaku
maka itu menunjukkan sikap tidak disiplin. Merupakan dimensi yang
berhubungan dengan teladan pimpinan, keadilan, sanksi hukuman dan
ketegasan pimpinan agar pegawainya dapat mematuhi peraturan organisasi
dan norma-norma yang berlaku.
2.3.3 Indikator Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2006:194) ada 3 (tiga) indikator kedisiplinan antara lain
adalah :
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan
(pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya.
2. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan
harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata
(37)
23 pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin),
para bawahan pun akan kurang disiplin.
3. Balas jasa
Balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan/pekerjaannya. Semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan
karyawan. Karyawan sulit berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan
primernya tidak terpenuhi dengan baik.
2.4 Kinerja Karyawan
2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Dalam melaksanakan kerjanya, karyawan menghasilkan sesuatu yang
disebut dengan kinerja. Kinerja merupakan hasil kerja seseorang karyawan
selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya
standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma dan
etika.
Mangkunegara (2000:67) mengatakan: “Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
(38)
24 atas dengan jelas memperlihatkan bahwa istilah kinerja merupakan hasil kerja
yang dinyatakan dalam kualitas dan kuantitas oleh seorang karyawan
Hasibuan (2005:94) mengatakan: “Kinerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.”
Sedangkan menurut Hariandja (2002:195) menyatakan: “Kinerja
merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang
ditampilkan sesuai dengan peranannya dalam organisasi”
Menurut pengertian ini hanya sebagai hasil kerja dari seorang karyawan.
Kinerja kayawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi
untuk meningkatkannya. Salah satu adalah melalui penilaian kinerja atau
manajemen kinerja. Untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling
dominan adalah sumber daya manusia, walaupun perencanaan telah tersusun
dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan tidak
berkualitas dan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan
yang telah disusun tersebut akan sia-sia.
2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja yang dicapai karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam menjamin kelangsungan hidup organisasi. Dalam mencapai kinerja yang
tinggi beberapa faktor yang mempengaruhi menjadi pemicu apakah kinerja
(39)
25 Menurut Mangkunegara (2000:67) faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan adalah:
1) Faktor kemampuan
2) Faktor motivasi
Berikut penjelasan faktor-faktor tersebut di atas:
1) Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + skill). Artinya, karyawan
yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan. Oleh
sebab itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya.
2) Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi
situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi mengerakkan diri karyawan yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
William Stern (dalam Mangkunegara 2006:16) menyatakan bahwa
faktor-faktor penentu kinerja individu adalah faktor-faktor individu dan faktor-faktor lingkungan kerja
(40)
26 1) Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal yang memiliki integritas yang tinggi
antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas
yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka inidividu tersebut memiliki
konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama
individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam
mencapai tujuan organisasi
2) Faktor Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian
jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola
komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan
dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
Menurut Pandji Anoraga (2004:178), ada faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut :
1) Motivasi
2) Pendidikan
3) Disiplin kerja
4) Keterampilan
5) Sikap etika kerja
(41)
27 7) Tingkat penghasilan
8) Lingkungan dan sistem kerja
9) Teknologi
10)Sarana produksi
11)Jaminan sosial
12)Manajemen
13) Kesempatan berprestasi
Berikut ini dijelaskan satu persatu faktor-faktor tersebut: 1). Motivasi
Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi
karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong
karyawan bekerja lebih baik.
2). Pendidikan
Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
kinerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat yang penting
dalam meningkatkan kinerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan, mustahil orang
akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru dalam cara atau suatu
sistem.
3). Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
(42)
28 ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai
waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan.
4). Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Keterampilan
karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus
dan lain-lain.
5). Sikap etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,
selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok
lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya
hubungan seimbang antara prilaku dalam proses produksi akan meningkatkan
kinerja.
6). Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang
didapat, hal itu mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semua itu akan
(43)
29 7). Tingkat penghasilan
Penghasilan yang cukup berdasarkan kinerja karyawan karena semakin tinggi
prestasi karyawan maka akan semakin besar penghasilan yang diterima. Dengan
itu maka akan memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi
sehingga kinerja karyawan akan tercapai.
8). Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari karyawan termasuk hubungan kerja antara karyawan,
hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan penerangan dan sebagainya.
Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan karena sering
karyawan enggan bekerja, karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja
atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini menganggu kerja karyawan.
9). Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin
otomatis dan canggih akan mendapat dukungan tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
10). Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses
(44)
30 11). Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang
kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah
dan mempunyai semangat untuk bekerja.
12). Manajemen
Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi dengan
baik, dengan demikian kinerja akan tercapai.
13). Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan
diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan kinerja.
2.4.3 Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur.
Dalam menetapkan indikator kinerja, harus dapat diidentifikasi suatu bentuk
pengukuran yang akan menilai hasil atau outcomes yang diperoleh dari aktivitas
yang dilaksanakan. Indikator kinerja ini digunakan untuk menyajikan bahwa
kinerja hari demi hari karyawan membuat kemajuan menuju tujuan dan sasaran
dalam rencana strategis. Menurut Edwin Flippo dalam Sunyoto (2012:22)
(45)
31 1. Kualitas kerja.
Mencerminkan peningkatan mutu dan standar kerja yang telah ditentukan
sebelumnya, biasanya disertai dengan peningkatan kemampuan dan nilai
ekonomi. Berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan dan kepribadian dalam
melakukan pekerjaan.
2. Prestasi kerja
Berkaitan dengan pencapaian target yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Sikap
Merupakan sikap yang ada pada karyawan yang menunjukkan seberapa
jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan
seberapa jauh tingkat kerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini juga
berkaitan dengan cara karyawan bekerja sama dalam kelompok dan inisiatif
karyawan dalam bekerja.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa para karyawan
diharapkan harus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjanya, dapat
tidaknya diandalkan, serta sikap terhadap perusahaan karyawan lain serta
kerjasama diantara rekan kerja. Pimpinan juga dalam hal ini bisa memotivasi para
(46)
32
2.5 Kerangka Konseptual
2.5.1Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa budaya organisasi memiliki peran
yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kinerja
organisasi, khususnya kinerja karyawan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Peran budaya organisasi adalah sebagai alat untuk menentukan arah
organisasi, mengarahkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya organisasional dan juga sebagai alat untuk
menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan organisasi.
2.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pentingnya peranan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dikemukakan
oleh Musanef (2002:116) yang berpendapat bahwa : “Disiplin juga tidak kalah
pentingnya dengan prinsip-prinsip yang lainnya, artinya disiplin setiap pegawai
selalu mempengaruhi hasil prestasi kerja. Oleh sebab itu dalam setiap organisasi
perlu ditegaskan disiplin pegawai-pegawainya. Melalui disiplin yang tinggi
produktivitas kerja pegawai pada pokoknya dapat ditingkatkan. Oleh sebab itu
perlu ditanamkan kepada setiap pegawai disiplin yang sebaik – baiknya”.
Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi.
Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi kinerja
karyawan dalam organisasi. Semakin tinggi disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapai. Pada umumnya disiplin yang baik apabila
(47)
33 pekerjaannya dengan baik dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Maka karyawan tersebut akan menghasilkan jumlah
dan kualitas pekerjaan (kinerja) yang memuaskan. Disiplin adalah kesadaran sikap
seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya (Hasibuan, 2006:193). Jadi seseorang akan mematuhi
mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan dan kesedihan.
Secara sederhana kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Musanef (2002,116), Hasibuan (2006:194), dan Sunyoto (2012:22)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual. 2.6 Hipotesis
Hipotesis penelitian menunjukkan secara jelas arah pengujiannya, dengan
kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di
lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah budaya organisasi
dandisiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU. Disiplin Kerja (X2)
Kinerja (Y) Budaya Organisasi (X1)
(48)
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
survey eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang
didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk
kedalam pendekatan assosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih untuk mengetahui tingkat hubungan kinerja karyawan yang ada
di perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Medan USU yang beralamat di Jalan Jamin GintingNo.10 Medan.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai selama 3 (tiga) bulan daribulan Desember 2013
sampai bulan Pebruari 2014.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antara budaya organisasi dan
disiplin kerja yang merupakan variabel bebas terhadap kinerja karyawan sebagai
variabel terikat pada karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
(49)
35
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi
unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Budaya Organisasi (X1)
Budaya organisasi adalah merupakan nilai- nilai yang dianut bersama oleh
semua karyawan PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Medan USU.
2. Disiplin Kerja (X2)
Disiplin kerja adalah kesadaran sikap seseorang karyawan Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU yang secara sukarela
menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Kinerja Keryawan (Y)
Kinerja adalah sesuatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang karyawan
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USUdalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan diatas, maka peneliti
(50)
36
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Pengukuran
Budaya Organisasi (X1)
Budaya organisasi adalah merupakan nilai- nilai yang dianut bersama oleh semua karyawan PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU.
1. Inovasi dan
pengambilamn resiko
2. Perhatian
3. Artefak (simbol)
Likert
Disiplin Kerja (X2)
Kesadaransikap
seseorang karyawan BSM yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.
1. Selalu datang dan tepat
pada waktunya
2. Mengerjakan semua
pekerjaan dengan baik
3. Mematuhi semua
peraturan organisasi dan noma-norma yang berlaku
Likert
Kinerja (Y)
Sesuatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
karyawan BSMdalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
1. Kualitas kerja
2. Prestasi Kerja
3. Sikap
Likert
Sumber : Sutrisno (2011:80), Hasibuan (2006:194), dan Sunyoto (2012:22), data diolah.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui
masing-masing variabel yaitu variabel X1 (budaya organisasi), X2 (disiplin kerja) dan
variabel Y (kinerja karyawan) adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang / kelompok tentang fenomena
(51)
37 Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pertanyaan
akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skala likert
menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
NO PERTANYAAN SKOR
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (ST) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2006 : 86)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh karyawan pada PT.Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU yang berjumlah 35 orang.
Untuk menentukan sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi (sensus).
3.7 Jenis Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan
kuesioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada karyawan
(52)
38 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan
laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan
dan tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode kuisioner. Jenis kuisioner ini adalah kuisioner tertutup dengan skala
Likert. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan
dengan memberi tanda checklist (√). Kuisioner dengan skala Likert adalah instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan
respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat
setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap
statement. Setiap statement akan di beri bobot atau nilai.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan
uji validitas dan reliabilitas :
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah
penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada
(53)
39 Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai
korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian
validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat
lunaksoftware SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 16.0 for windows.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitasdiberikan
kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapimemiliki karakteristik
yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabeldengan ketentuan df = N-2
(30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar5% , maka angka yang diperoleh =
0.361.
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan
(54)
40
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,391 0,361 Valid
2 P2 0,372 0,361 Valid
3 P3 0,375 0,361 Valid
4 P4 0,384 0,361 Valid
5 P5 0,396 0,361 Valid
6 P6 0,388 0,361 Valid
7 P7 0,397 0,361 Valid
8 P8 0,391 0,361 Valid
9 P9 0,376 0,361 Valid
10 P10 0,658 0,361 Valid
11 P11 0,371 0,361 Valid
12 P12 0,399 0,361 Valid
13 P13 0,362 0,361 Valid
14 P14 0,363 0,361 Valid
15 P15 0,369 0,361 Valid
16 P16 0,375 0,361 Valid
17 P17 0,404 0,361 Valid
18 P18 0,375 0,361 Valid
19 P19 0,366 0,361 Valid
20 P20 0,376 0,361 Valid
21 P21 0,388 0,361 Valid
22 P22 0,392 0,361 Valid
23 P23 0,404 0,361 Valid
24 P24 0,418 0,361 Valid
25 P25 0,405 0,361 Valid
26 P26 0,451 0,361 Valid
27 P27 0,380 0,361 Valid
28 P28 0,379 0,361 Valid
29 P29 0,384 0,361 Valid
30 P30 0,431 0,361 Valid
31 P31 0,470 0,361 Valid
32 P32 0,472 0,361 Valid
33 P33 0,365 0,361 Valid
34 P34 0,400 0,361 Valid
35 P35 0,371 0,361 Valid
36 P36 0,378 0,361 Valid
(55)
41 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah validkarena r
hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan padatahap
pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang,2008:179)
butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam ujivaliditas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha> 0.60 maka pertanyaanreliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha> 0.80 makapertanyaan reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.753 .759 36
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
Pada 36pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahuibahwa
koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,753 ini berarti 0,753 > 0,60
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesionertersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden untukdijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknik Analisis
(56)
42
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data
yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah
yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang
tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus
dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:97)
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel terikat (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser
dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik
(57)
43 Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan
model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3.10.3 AnalisisLinier Berganda
Analisis linierberganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan
dan pengaruh variabel bebasyang jumlahnya lebih dari dua (X1,X2) terhadap
variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti
menggunakan bantuan perangkat lunaksoftware SPSS (Statistical Package for the
Social Sciens) dengan rumus :
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b1, b2,b3 = Koefisien Regresi Berganda
X1 = Budaya Organisasi
X2 = Disiplin Kerja
e = Standar error
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatmaka
dilakukan pengujian dengan menggunakan:
Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
(58)
44 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%
3.10.5 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati
nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
(59)
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri Nilai-nilai perusahaan yang
menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap
insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM
sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis
ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang
sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian
bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
(60)
46 menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi
(61)
47 PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun
Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
4.1.1 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan VISI
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha
MISI
- Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
- Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan
pada segmen UMKM
- Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja
yang sehat
- Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
- Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat
- Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain,
(1)
85
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No.
Pernyataan
JLH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
2
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
59
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
59
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
7
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
4
57
8
5
4
5
3
5
5
3
3
5
5
5
5
53
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
10
5
5
5
5
5
4
4
1
3
3
5
2
47
11
5
3
3
5
4
5
3
3
5
2
4
4
46
12
5
5
5
5
5
4
4
1
3
3
5
2
47
13
5
3
3
5
4
5
3
3
5
2
4
4
46
14
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
15
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
16
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
17
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
45
18
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
57
19
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
58
20
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
4
5
55
21
5
5
5
5
5
4
4
5
3
4
5
5
55
22
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
23
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
24
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
5
5
56
25
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
59
26
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
27
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
28
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
5
5
56
29
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
57
30
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
58
31
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
32
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
33
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
60
34
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
4
57
(2)
86
Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik
Regression
Variables Entered/Removed Model Variables Entered VariablesRemoved Method
1 Disiplin_Kerja,
Budaya_Organis asia
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Mod
el R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .184a .034 -.027 4.799 .034 .558 2 32 .578 1.353
a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 25.722 2 12.861 .558 .578a
Residual 736.963 32 23.030
Total 762.686 34
a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 62.981 14.956 4.211 .000
Budaya_Organisasi .119 .202 .105 .587 .561 .938 1.066
(3)
87
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 62.981 14.956 4.211 .000
Budaya_Organisasi .119 .202 .105 .587 .561 .938 1.066
Disiplin_Kerja -.227 .228 -.179 -.997 .326 .938 1.066
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficient Correlationsa
Model Disiplin_Kerja
Budaya_Organis asi
1 Correlations Disiplin_Kerja 1.000 -.249
Budaya_Organisasi -.249 1.000
Covariances Disiplin_Kerja .052 -.011
Budaya_Organisasi -.011 .041
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Budaya_Organisasi Disiplin_Kerja
1 1 2.994 1.000 .00 .00 .00
2 .004 28.508 .02 .83 .39
3 .002 39.481 .98 .17 .61
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 54.93 59.30 56.74 .870 35
Std. Predicted Value -2.080 2.941 .000 1.000 35
Standard Error of Predicted Value
.846 2.638 1.325 .475 35
(4)
88
Residual -11.705 5.066 .000 4.656 35
Std. Residual -2.439 1.056 .000 .970 35
Stud. Residual -2.513 1.202 .010 1.002 35
Deleted Residual -12.423 6.566 .100 4.969 35
Stud. Deleted Residual -2.760 1.211 -.014 1.050 35
Mahal. Distance .086 9.300 1.943 2.342 35
Cook's Distance .000 .143 .022 .035 35
Centered Leverage Value .003 .274 .057 .069 35
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Lampiran 5. Output Analisis Linier Berganda
Regression
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual
Kinerja_Karyawa
n Predicted Value Residual
1 .833 60 56.00 3.998
2 .127 59 58.39 .607
3 .146 60 59.30 .699
(5)
89
5 .582 60 57.21 2.795
6 .582 60 57.21 2.795
7 .313 57 55.50 1.504
8 -.667 53 56.20 -3.199
9 1.056 60 54.93 5.066
10 -1.826 47 55.76 -8.765
11 -2.177 46 56.45 -10.446
12 -1.968 47 56.45 -9.446
13 -2.177 46 56.45 -10.446
14 .835 60 55.99 4.008
15 .639 60 56.93 3.068
16 .639 60 56.93 3.068
17 -2.439 45 56.70 -11.705
18 .062 57 56.70 .295
19 .317 58 56.48 1.523
20 -.495 55 57.38 -2.376
21 -.283 55 56.36 -1.359
22 .833 60 56.00 3.998
23 .808 60 56.12 3.879
24 -.145 56 56.69 -.694
25 .602 59 56.11 2.889
26 .716 60 56.57 3.435
27 .784 60 56.24 3.760
28 -.192 56 56.92 -.921
29 -.056 57 57.27 -.267
30 .058 58 57.72 .279
31 .759 60 56.36 3.641
32 .734 60 56.48 3.523
33 .450 60 57.84 2.160
34 .109 57 56.48 .523
35 .336 59 57.39 1.614
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
(6)
90
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 54.93 59.30 56.74 .870 35
Residual -11.705 5.066 .000 4.656 35
Std. Predicted Value -2.080 2.941 .000 1.000 35
Std. Residual -2.439 1.056 .000 .970 35