FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
(PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

JUANTI
NIM. 7123220032

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRACT

Juanti, 7123220032. The Factors that Influence Audit Quality (At Inspektorat in
Province of North Sumatera). Thesis. Departement of Accounting, Faculty of

Economics, State University Of Medan, 2016.
The problem in this research is the audit findings are not detected by the
internal auditor of the government but can detected by external government
auditor. This has caused the quality of government internal auditors audit call
into doubt. Audit quality is a very important factor in the welfare of the nation, it
is necessary to study the factors that may affect audit quality. The purpose of this
study is to examine the factors that can affect the quality of the audit.
The population in this study is the auditors and implementation of inspectors
in local government affairs (P2UPD) in the province of North Sumatra. The
sampling method is purposive sampling, with total sample are 78. The data
analysis technique used is multiple regression and Simple regression analysis
analysis using SPSS version 19.
The hypothesis testing results obtained with significance level of 5% shows
that in partial spiritual intelligence, competence, and independence of the effect
on audit quality. This means that the spiritual intelligence, competence, and
independence are all factors that very need to be improved auditors and
supervisors implementation of government affairs in the area ( P2UPD ) in North
Sumatra province in improving audit quality. Meanwhile, the variables emotional
intelligence, locus of control, time budget pressure, morality auditors and
professional commitment has no effect on audit quality. This means that the

emotional intelligence, locus of control, time budget pressure, morality auditors
and professional commitment are not factors that very need to be improved
auditors and supervisors implementation of government affairs in the area (
P2UPD ) in North Sumatra province in improving audit quality.

Key Words: Emotional intelligence, spiritual intelligence, Locus of Control, Time
Budget Pressure, Auditor Morality, Professional Commitment,
Competence, Independency , Audit Quality.

ABSTRAK

Juanti, 7123220032. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Medan, 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Pada
Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara). Dosen Pembimbing Skripsi : Dr.
Nasirwan, SE., M.Si., Ak., CA.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya temuan-temuan audit yang
tidak terdeteksi oleh auditor internal pemerintah namun terdeteksi oleh auditor
eksternal pemerintah. Hal ini menyebabkan munculnya keraguan terhadap kualitas
audit auditor internal pemerintah. Audit yang berkualitas merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor dan pengawas penyelenggaraan
urusan pemerintah di daerah (P2UPD) Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel
sebanyak 78. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda
dan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 19.
Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dengan taraf signifikan 5%
menunjukkan bahwa secara parsial variabel kecerdasan spiritual, kompetensi, dan
independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa
kecerdasan spiritual, kompetensi, dan independensi merupakan faktor-faktor yang
sangat perlu ditingkatkan auditor dan pengawas penyelenggaraan urusan
pemerintah di daerah (P2UPD) di Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan
kualitas auditnya. Sementara itu, variabel kecerdasan emosional, locus of control,
time budget pressure, moralitas auditor, dan komitmen professional tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kecerdasan emosional,
locus of control, time budget pressure, moralitas auditor, dan komitmen
professional bukan merupakan faktor-faktor yang sangat perlu ditingkatkan
auditor dan pengawas penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah (P2UPD) di
Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan kualitas auditnya.


Kata Kunci : Kecerdasan emosional, Kecerdasan spiritual, Locus of Control, Time
Budget Pressure, Moralitas Auditor, Komitmen Professional,
Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
kasih dan rahmat-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Audit (Pada Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara)”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk sebagian persyaratan untuk memenuhi
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Dr. Eko Wahyudi Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan dan selaku Dosen Penguji Skripsi saya yang telah banyak
membantu memberi kritik dan saran dalam memperbaiki penulisan skripsi
ini.

5.

Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Medan dan Penguji Skripsi saya yang telah

memberikan kritik, saran, dan perbaikan kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.

6.

Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Medan dan Dosen Pembimbing Skripsi saya
yang telah banyak membantu dalam bimbingannya hingga penyelesaian
skripsi ini.

7.

Ibu Yulita Triadiarti, S.E, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji Skripsi saya
yang telah banyak membantu memberi kritik dan saran dalam
memperbaiki penulisan skripsi ini.

8.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan ilmu kepada

penulis selama masa perkuliahan.

9.

Kepada Bang Riky Adrian selaku Staf administrasi Jurusan Akuntansi
yang telah membantu penulis dalam mengurus berkas-berkas administrasi
selama peneliti berada di Jurusan Akuntansi.

10. Kepada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, Inspektorat Kota Binjai, dan
Inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai yang telah mengizinkan dan
membantu penulis dalam melakukan observasi sampai dengan penelitian.
11. Kepada orang tua saya yang saya cintai Bapak H. Aruan dan Ibu N.
Silitonga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan baik moral
maupun material selama penulis menempuh perkuliahan.
12. Kepada adik saya Maria Aruan yang selalu membawa saya dalam doanya
agar dilancarkan semua proses perkuliahan dan pengerjaan skripsi yang
saya jalani.

13. Buat Letkol Vicky Damai Saputra Sembiring yang tetap setia mendukung
penulis bahkan membantu penulis di dalam proses pengerjaan Skripsi ini.

14. Buat TEGAR Small Group “Kak Tuti, Kak Vera, Lenny, Yeni, Rizki,
Yuni” yang menjadi teman berjuang bersama.
15. Teman-teman Jurusan Akuntansi seperjuangan mengejar Wisuda Bulan
Oktober 2016, “Kak Putri, Bang Radiansyah, Alfaron, Andreas, Herwin,
Faisal, Ritha, Zulmi, Enggan, Nurcahyono, Rini”.
16. Seluruh Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2012 yang selalu
memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis selama pengerjaan
skripsi ini.
17. Kepada pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dalam susunan kata, kalimat pembahasan dan penulisannya. Apabila nantinya
terdapat kekeliruan dalam penulisan skripsi ini penulis sangat mengharapkan
kritik dan sarannya. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Medan,
2016
Penulis

September


Juanti
NIM.7123220032

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 9
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................................ 10

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................ 10
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 11
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 13
2.1 Kerangka Teoritis ............................................................................................ 13
2.1.1 Teori Atribusi ....................................................................................... 13

i

2.1.2 Kualitas Audit ..................................................................................... 14
2.1.3 Kecerdasan Emosional ......................................................................... 17
2.1.4 Kecerdasan Spiritual ............................................................................ 19
2.1.5 Locus Of Control .................................................................................. 22
2.1.6 Time Budget Pressure .......................................................................... 23
2.1.7 Moralitas Auditor ................................................................................. 25
2.1.8 Komitmen Profesional ......................................................................... 27
2.1.9 Kompetensi........................................................................................... 29
2.1.10 Independensi......................................................................................... 31
2.2 Tinjauan Penelitian terdahulu ......................................................................... 32
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 34

2.4 Hipotesis .......................................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 36
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 36
3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 36
3.2.1 Populasi .................................................................................................. 36
3.2.2 Sampel.................................................................................................... 37
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................. 38
3.3.1 Variabel Penelitian ................................................................................. 38
3.3.2 Definisi Operasional .............................................................................. 38
3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 44
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 45
ii

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 46
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 47
3.6.2 Uji Kualitas Data ..................................................................................... 47
3.6.2.1 Uji Validitas .................................................................................... 47
3.6.2.2 Uji Reliabilitas................................................................................. 48
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 48
3.6.3.1 Uji Normalitas ................................................................................ 48
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 49
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 49
3.6.4 Uji Hipotesis ........................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 52
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................. 52
4.1.1 Gambaran Objek Penelitian .................................................................... 52
4.1.2 Uji Statistik Deskriptif ........................................................................... 55
4.1.3 Uji Kualitas Data ..................................................................................... 56
4.1.3.1 Uji Validitas .................................................................................... 56
4.1.3.2 Uji Reliabilitas................................................................................. 67
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 72
4.1.4.1 Uji Normalitas Data ........................................................................ 72
4.1.4.2 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 73
4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 74
4.1.5 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 76
iii

4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 86
BAB V KESIMPULAN & SARAN ..................................................................... 95
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 95
5.2 Keterbatasan ..................................................................................................... 97
5.3 Saran ................................................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 98
LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................32
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...........................................39
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Kuesioner ................................................................53
Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner .......................................................53
Tabel 4.3 Umur Responden.................................................................................54
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ...................................................................54
Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Responden .........................................................54
Tabel 4.6 Lama Bekerja Responden ...................................................................55
Tabel 4.7 Uji Statistik Deskriptif ........................................................................55
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional .........................................57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional (Item Deleted).................58
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual ..........................................59
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual (Item Deleted) ..................60
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Locus of Control ................................................61
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure ........................................62
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure (Item Deleted) ................62
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Moralitas Auditor ...............................................63
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional .......................................64
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional (Item Deleted) ...............65
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Kompetensi ........................................................65
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Independensi ......................................................66
Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit ....................................................67

Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional ...................................68
Tabel 4.22 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual ......................................68
Tabel 4.23 Hasil Uji Reliabilitas Locus of Control .............................................69
Tabel 4.24 Hasil Uji Reliabilitas Time Budget Pressure ....................................69
Tabel 4.25 Hasil Uji Reliabilitas Moralitas Auditor ...........................................70
Tabel 4.26 Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Profesional....................................70
Tabel 4.27 Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi.....................................................71
Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas Independensi...................................................71
Tabel 4.29 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Audit ................................................72
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov .........................73
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikoliniearitas ..............................................................74
Tabel 4.32 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Gletser...............................76
Tabel 4.33 Hasil Uji Regresi Sederhana Kecerdasan Emosional .......................77
Tabel 4.34 Hasil Uji Regresi Sederhana Kecerdasan Spiritual ...........................78
Tabel 4.35 Hasil Uji Regresi Sederhana Locus Of Control ................................79
Tabel 4.36 Hasil Uji Regresi Sederhana Time Budget Pressure .........................80
Tabel 4.37 Hasil Uji Regresi Sederhana Moralitas Auditor ...............................80
Tabel 4.38 Hasil Uji Regresi Sederhana Komitmen Profesional ........................81
Tabel 4.39 Hasil Uji Regresi Sederhana Kompetensi .........................................82
Tabel 4.40 Hasil Uji Regresi Sederhana Independensi .......................................83

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 34
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot ................... 75

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Kuesioner dan Tabulasi Data

Lampiran B

Hasil Analisis Data

Lampiran C

Berkas Administrasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit yang berkualitas dapat membantu mengurangi penyalahgunaan dana
publik dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa pemborosan,
inefisiensi atau penyalahgunaan keuangan dapat diungkapkan terkait dengan
pengelolaan keuangan perusahaan maupun pemerintah (Zeyn, 2014). Kebutuhan
audit sektor pemerintah sebenarnya didasari oleh adanya tuntutan akuntabilitas
terhadap entitas pemerintah oleh masyarakat (Mulgan, 1997 dalam Zeyn, 2014).
Setelah adanya otonomi daerah, setiap daerah diberikan hak, wewenang dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan dan kepentingan
masyarakatnya termasuk pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Menurut UU No.23 Tahun 2014, pengelolaan keuangan daerah harus
diselenggarakan secara tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan,
efisien,

ekonomis,

efektif,

transparan,

dan

bertanggung

jawab.

Sebagai

pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangannya, pemerintah daerah diwajibkan
menyediakan laporan keuangan. Untuk menjamin laporan keuangan yang disusun
oleh setiap daerah telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan dapat
diandalkan, maka pemerintah membentuk badan audit pemerintah.
Auditor pemerintah terdiri dari Inspektorat Jendral Departemen, Satuan
Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga Negara dan BUMN/BUMD,

Inspektorat Wilayah Propinsi, Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota, Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan (dalam Lestari, dkk,
2015). Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terdiri dari Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi, Inspektorat
Kabupaten Kota. Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) melakukan

pengawasan intern melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain.
Kondisi saat ini, masih banyak daerah yang belum siap untuk menyelenggarakan
pemerintah daerah yang sesuai dengan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih.
Berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, dalam
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2014 mengungkapkan sebanyak
6.531 kasus kelemahan sistem pengendalian intern dan 8.323 kasus ketidakpatuhan
terhadap ketentuan perundang-undangan senilai Rp30,87 triliun. Sebanyak 4.900
kasus senilai Rp25,74 triliun dari jumlah kasus ketidakpatuhan tersebut merupakan
temuan yang berdampak finansial yaitu temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan
kekurangan penerimaan. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2014
mengungkapkan 7.950 temuan yang di dalamnya terdapat 2.482 permasalahan
kelemahan SPI dan 7.789 ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan senilai Rp40,55 triliun. Sebanyak 3.293 dari permasalahan ketidakpatuhan
tersebut,

merupakan

permasalahan

berdampak

pada

pemulihan

keuangan

negara/daerah/perusahaan senilai Rp14,74 triliun. IHPS I Tahun 2015 disusun dari

10.154 temuan yang memuat 15.434 permasalahan, yang meliputi 7.544
permasalahan kelemahan SPI dan 7.890 permasalahan ketidakpatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan senilai Rp33,46 triliun. Sebanyak 4.609
kasus dari permasalahan ketidakpatuhan itu, merupakan permasalahan berdampak
finansial senilai Rp21,62 triliun. Selain itu, banyaknya praktik kecurangankecurangan yang terungkap seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang membuat
kepercayaan masyarakat kepada kinerja aparat birokrasi menurun.
Melihat perbandingan antara fungsi dan tugas APIP seperti yang terulis dalam
Pasal 33 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang pelaporan
keuangan dan kinerja pemerintah, bahwa APIP pada pemerintah daerah melakukan
reviu atas laporan keuangan dan kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan
informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh gubernur, bupati, dan walikota
kepada BPK, dengan banyaknya permasalahan kinerja keuangan serta permasalahan
ketidakpatuhan pengelolaan keuangan negara/daerah terhadap perundang-undangan
yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa APIP belum maksimal dalam
melaksanakan tugasnya. Hal ini diperkuat oleh Ketua KPK Abraham Samad dalam
sambutannya (dalam www.kpk.go.id) menjelaskan bahwa APIP memiliki peranan
yang vital dalam pemberantasan korupsi, khususnya dalam melakukan pengawasan
internal atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah melalui kegiatan
audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Sayangnya,
APIP masih belum banyak memberikan kontribusi nyata. Hingga Oktober 2013
Direktorat Pengaduan masyarakat KPK hanya menerima 12 (dua belas) informasi

berupa laporan hasil audit kinerja dan audit investigasi. Berutu (2014) dan Zeyn
(2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kualitas audit yang dilaksanakan oleh
Aparat Pengawas Internal Pemerintah masih menjadi sorotan karena banyak temuan
audit yang dinilai tidak terdeteksi oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah, tetapi
dapat dideteksi oleh auditor eksternal pemerintah yaitu Badan Pemeriksa Keuangan.
Bahkan kualitas audit APIP semakin dipertanyakan karena terjadi kasus praktik mafia
anggaran, kasus penyuapan yang melibatkan oknum BPKP Jawa Barat dengan
oknum pejabat pemerintah kota Bekasi. Kasus serupa juga terjadi pada auditor
pemerintah di Sulawesi Utara dimana menerima suap dari Pemda Tomohon agar
mendapatkan opini “Wajar Dengan Pengecualian” atas hasil pemeriksaan laporan
keuangan Pemda Tomohon TA 2007 yang lebih baik dari opini “Tidak Memberikan
Pendapat” (dalam www.manadopost.co.id, Juni 2011).
Untuk dapat meningkatkan kualitas audit maka perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas audit tersebut. Penelitian yang berhubungan dengan kualitas
audit telah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan
bukti bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pertama, kecerdasan emosional. Kinerja tidak hanya dilihat oleh faktor
intelektualnya saja tetapi juga ditentukan oleh faktor emosinya. Seseorang yang dapat
mengontrol emosinya dengan baik maka akan dapat menghasilkan kinerja yang baik
pula. Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas audit diantaranya penelitian Pertiwi (2015), Choiriah (2013), Sukmawati, dkk
(2014) yang menyatakan kecerdasan emosional berpengaruh positif signifikan

terhadap kualitas audit. Sebaliknya, penelitian Surya dan Hananto (2004) menyatakan
bahwa keterampilan emosi dan nilai dan keyakinan emosi berpengaruh tidak
signifikan terhadap kinerja auditor. Penelitian Imani (2014) juga menyatakan bahwa
kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor, walaupun dalam
hal ini variabel dependennya bukanlah kualitas audit melainkan kinerja auditor.
Kedua, kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual mempengaruhi tujuan
seseorang dalam mencapai karirnya di dunia kerja. Seseorang yang membawa makna
spiritualitas dalam kerjanya akan merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti.
Hal ini akan memotivasi mereka agar bekerja lebih baik sehingga kinerjanya juga
baik. Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh kecerdasan spiritual terhadap
kualitas audit diantaranya penelitian Notoprasetio (2012) yang menyatakan dalam
penelitiannya bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Choiriah (2013) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
kinerja auditor. Sementara itu, Ariati (2014) yang menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Ketiga, locus of control. Locus of control dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
locus of control internal yang memiliki karakteristik suka bekerja keras, selalu
berusaha untuk menemukan pemecahan masalah, memiliki inisiatif yang tinggi dan
locus of control eksternal yang memiliki karakteristik yang bertolak belakang dengan
locus of control internal, yakni kurang memiliki inisiatif dan kurang suka berusaha
(Crider, 1983:222 dalam Damanik, 2015). Penelitian terdahulu yang menguji
pengaruh locus of control terhadap kualitas audit diantaranya Pertiwi (2015)

menyatakan locus of control berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.
Damanik (2015) menyatakan bahwa locus of control memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap kualitas audit.
Keempat, time budget pressure. Lestari (2010) dalam Damanik (2015)
menyatakan keberadaan time budget pressure memaksa auditor untuk menyelesaikan
tugas secepatnya atau sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan prosedur audit seperti ini tentu saja tidak akan sama hasilnya bila
prosedur audit dilakukan dalam kondisi tanpa time budget pressure. Penelitian
terdahulu yang menguji pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit di
antaranya penelitian Fonda, penelitian Dewayanto, dan penelitian Muhshysi dalam
Damanik (2015) yang mengatakan bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap
kualitas audit. Sementara itu, Damanik (2015) menyatakan time budget pressure tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Roberts dalam Hastuti
(2013) menyatakan time budget pressure tidak berpengaruh terhadap penurunan
kualitas audit.
Kelima, moralitas auditor. Menurut Budiningsih (2004) dalam Kurniawan
(2008), moralitas terjadi apabila orang mengambil yang baik karena ia sadar akan
kewajiban dan tanggung jawabnya, bukan karena ia mencari keuntungan. Penelitian
terdahulu yang menguji pengaruh moralitas auditor terhadap kualitas audit di
antaranya Damanik (2015) menyatakan bahwa pengaruh moralitas auditor terhadap
kualitas audit tidak signifikan.

Keenam, komitmen profesional. Menurut Nur Ali (2003:9) dalam Damanik
(2015) komitmen profesional adalah janji atau tanggung jawab profesi yang berupa
kepatuhan terhadap standar profesi. Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh
komitmen profesional terhadap kualitas audit di antaranya penelitian Damanik (2015)
dan penelitian Tandiontong (2013) mengatakan bahwa komitmen profesional
berpengaruh

signifikan

terhadap

kualitas

audit.

Ussahawanitchakit

(2011)

menyatakan komitmen professional berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas
audit.
Ketujuh, kompetensi. Standar umum pertama SPAP ( 2011) menyebutkan bahwa
audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Selain itu, standar umum ketiga SPAP
(2011) menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit akan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit di
antaranya penelitian Efendy (2010) menyatakan kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit. Samsi, dkk (2013) menyatakan bahwa kompetensi
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Irawati (2011) menyatakan bahwa
kompetensi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kualitas audit.
Kedelapan, independensi. Standar Umum Kedua SPAP (2011) menyebutkan
dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor. Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh
independensi terhadap kualitas audit di antaranya adalah Kharismatuti (2012)

menyatakan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Sementara Febriyanti (2014) menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
ketidakkonsistenan hasil penelitian dengan menggunakan variabel yang sama, hal ini
mendorong peneliti untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, locus of control, time budget pressure, moralitas
auditor, komitmen profesional, kompetensi, dan independensi terhadap kualitas audit.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Damanik (2015).
Perbedaannya adalah adanya penambahan dua variabel independen yaitu kompetensi
dan independensi serta adanya perbedaan objek penelitian. Kompetensi dan
independensi adalah dua faktor yang penting untuk diikutsertakan dalam meneliti
kualitas audit. Pertama, apabila audit dilakukan oleh auditor yang kurang
berkompeten maka probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan
suatu penyelewengan dalam sistem akuntansi menjadi kurang maksimal. Kedua, jika
auditor tidak independen, maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan (Supriyono, 1988) dalam Efendy (2010).
Penelitian

ini

mengambil

sampel

auditor

pemerintah

dan

pengawas

penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah (P2UPD) di Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara, Inspektorat Kota Binjai, dan Inspektorat Kabupaten Serdang

Bedagai, dengan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya
melalui memperluas cakupan sampel penelitian.
Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan di atas, maka judul dalam
penelitian ini adalah: “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Pada
Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
berbagai masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah ke depan yang akan diambil pemerintah dalam memenuhi
tuntutan akuntabilitas publik terhadap entitas pemerintah oleh masyarakat?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi masih banyaknya daerah yang
belum siap dalam menyelenggarakan pemerintah daerah yang sesuai dengan
tata kelola pemerintah yang baik dan bersih?
3. Bagaimanakah

aparat

pemerintah

akan

meningkatkan

kepercayaan

masyarakat yang telah menurun terhadap pemerintah akibat banyaknya
praktik-praktik kecurangan dalam kinerjanya?
4. Apakah badan audit pemerintah di Indonesia telah menjalankan fungsi dan
tanggung jawabnya dengan maksimal melihat bahwa terdapat banyak kasuskasus kelemahan pengendalian internal, kurang patuh terhadap peraturan
perundang-undangan, dan permasalahan finansial baik di daerah maupun
pemerintah?

5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan perilaku auditor
pemerintah di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan?
6. Apakah faktor-faktor yang diduga meliputi, kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual, locus of control, time budget pressure, moralitas auditor, komitmen
profesional, kompetensi, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara?

1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terpusat dan tidak terlalu melebar, mengingat
keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini
dibatasi pada pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, locus of control,
time budget pressure, moralitas auditor, komitmen profesional, kompetensi, dan
independensi terhadap kualitas audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat
di Provinsi Sumatera Utara?
2. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat
di Provinsi Sumatera Utara?

3. Apakah locus of control berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat di
Provinsi Sumatera Utara?
4. Apakah time budget pressure berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat
di Provinsi Sumatera Utara?
5. Apakah moralitas auditor berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat di
Provinsi Sumatera Utara?
6. Apakah komitmen profesional berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat
di Provinsi Sumatera Utara?
7. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat di
Provinsi Sumatera Utara?
8. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat di
Provinsi Sumatera Utara?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
kualitas audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui apakah locus of control berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.

4. Untuk mengetahui apakah time budget pressure berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
5. Untuk mengetahui apakah moralitas auditor berpengaruh terhadap kualitas
audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
6. Untuk mengetahui apakah komitmen profesional berpengaruh terhadap
kualitas audit Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
7. Untuk mengetahui apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit
Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.
8. Untuk mengetahui apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit
Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara.

1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti dalam memahami pengaruh
kecerdasan emosional, keserdasan spiritual, locus of control, time budget
pressure, moralitas auditor, komitmen profesional, kompetensi, dan
independensi terhadap kualitas audit.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan
meneliti topik yang sama atau berkaitan.
3. Bagi Inspektorat di Provinsi Sumatera Utara, diharapkan penelitian ini dapat
menjadi masukan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas auditnya.

BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan simpulan, keterbatasan dan saran-saran untuk penelitian
berikutnya. Simpulan diambil berdasarkan hasil bukti empiris yang diperoleh pada
penelitian ini. Keterbatasan penelitian diuraikan dengan harapan para peneliti dapat
mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi linear sederhana dapat disimpulkan
bahwa :
1.

Variabel kecerdasan emosional (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,069 yang
lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional bukan
merupakan faktor yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.

2.

Variabel kecerdasan spiritual (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kecerdasan spiritual merupakan faktor
yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.

3.

Variabel locus of control (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,069 yang lebih

besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa locus of control bukan merupakan
faktor yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.
4.

Variabel time budget pressure (X4) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,170 yang
lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa time budget pressure bukan
merupakan faktor yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.

5.

Variabel moralitas auditor (X5) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,123 yang
lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa moralitas auditor bukan
merupakan faktor yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.

6.

Variabel komitmen profesional (X6) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,261 yang
lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa komitmen profesional bukan
merupakan faktor yang signifikan dalam hal meningkatkan kualitas audit.

7.

Variabel kompetensi (X7) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi merupakan faktor yang signifikan
dalam hal meningkatkan kualitas audit.

8.

Variabel independensi (X8) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukan bahwa independensi merupakan faktor yang signifikan
dalam hal meningkatkan kualitas audit.

1.2 Keterbatasan
Penelitian ini tidak dapat dilakukan wawancara yang menjangkau seluruh
responden guna mengetahui latar belakang setiap jawaban yang diberikan responden.
Wawancara atu pendampingan terhadap responden saat mengisi kuesioner dapat
meminimalkan kemungkinan ada responden yang memberikan jawaban dengan tidak
sungguh-sungguh dan pemahaman responden yang kurang tepat terhadap kuesioner
penelitian. Penelitian ini hanya mengambil sampel hanya dari 3 inspektorat untuk
mewakili Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

1.3 Saran
1.

Bagi peneliti selanjutnya
Untuk menambahkan metode pengumpulan data yaitu wawancara langsung
terhadap responden atau mendampingi responden dalam pengisian kuesioner.
Kemudian, diharapkan dapat melakukan penambahan jumlah sampel dari
Inspektorat yang lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

2.

Bagi Auditor Inspektorat
Audit yang berkualitas merupakan hal yang wajib diberikan oleh setiap auditor.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa kecerdasan spiritual,
kompetensi, dan independensi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
kualitas audit. Oleh karena itu, khususnya kepada auditor dan P2UPD Inspektorat
di Provinsi Sumatera Utara diharapkan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual,
kompetensi, dan independensi untuk dapat meningkatkan kualitas auditnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel
Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar
Alkam, Rahayu. 2013. Pengaruh Moral reasoning Auditor Pemerintah terhadap
Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Amdan, Suhaiel, et. al. 2015. The Role of Extrinsic Motivation on the Relationship
between Office Environment and Organisational Commitment. Fifth
International Conference On Marketing and Retailing (5TH INCOMaR).
Procedia Economics and Finance.
Arens, A.A., J.K. Loebbecke. 2000. Auditing: An Integrated Approach. Eight Edition.
New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Ariati, Kurnia K. 2014. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit
dengan kecerdasan Spiritual sebagai Variabel Moderating (Studi persepsi
Auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah). Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Atmadja, Anantawikrama Tungga, dan Komang Adi Kurniawan Saputra. 2014. The
Effect Of Emotional Spiritual Quotient (ESQ) To Ethical Behavior In
Accounting Profession With Tri Hita Karana Culture’s As A Moderating
Variable. Research Journal of Finance and Accounting Vol.5, No.7, 2014
Badan Pemeriksa Keuangan RI. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II tahun 2014.
Badan Pemeriksa Keuangan RI. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I tahun 2015.
Berutu, Rolasdi Janetro. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
Carolita, Metha kartika. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektifitas, Integritas, Kompetensi, dan Komitmen Organisasi terhadap
Kualitas Hasil Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Skripsi.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Choiriah, Anis. 2013. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor dalam KAP

(Studi Empiris Pada Auditor dalam Kantor Akuntan Publik di Kota Padang
dan Pekanbaru). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Damanik, Dessy. 2015. Pengaruh Emotional Spiritual Quotient (ESQ), Locus of
Control (LOC), Time Budget Pressure, Moralitas Auditor, dan Komitmen
Profesional terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten
Dairi). Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Efendy, Muh Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi
Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan
Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis. Semarang :
Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Farmer, Suzanne, et al. 2013. Emotional Intelligence Questionnaire. UT South
western’s Office of Development and Training.
Furiady, Olivia, Ratnawati Kurnia. 2015. The effect of Work Experiences,
Competency, Motivation, Accountability and Objectivity towards Audit Quality.
2nd Gloobal Conference on Bussines and Social Science-2015.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20. Edisi
V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Harahap, Lukman. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Objektivitas dan
Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada
Auditor BPKP DIY Yogyakarta). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hastuti, Ratna Puji. 2013. Pengaruh Tekanan Waktu, Locus of Control, dan
Komitmen Profesional terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit. Tesis.
Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Hidayah, Huzaifah Makmur. 2009. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Locus of
control, dan Karakteristik Individu terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di
Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kaban Jahe. Tesis. Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Huntoyungo, Siti Badriyah. 2009. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Kualitas Audit. Studi Pada Inspektorat Daerah Gorontalo. Tesis tidak untuk
dipublikasikan.

Imani, Rendianto Dozer. 2014. Pengaruh Kecerdaasn Emosional, Kecerdasan
Intelektual, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor pada KAP Yogyakarta.
Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Indah, Siti NurMawar. 2010. Pengaruh kompetensi dan independensi auditor
terhadap kualitas audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang).
Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Irawati, ST Nur. 2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit Pada kantor Akuntan Publik di Makassar. Makasar : Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Kharismatuti, Norma. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris
Pada Internal Auditor BPKP DKI Jakarta). Skripsi. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Kurniawan, Gusnardi. 2008. Pengaruh Moralitas, motivasi dan sistem pengendalian
intern terhadap kecurangan laporan keuangan (Studi Empiris pada SKPD di
Kota Solok). Artikel. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Lestari, dkk. 2015. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit BPK
RI Perwakilan Provinsi Bali. Jurnal. Singaraja : Jurusan Akuntansi Universitas
Ganesha.
Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi. The McGraw – Hill Companies, Inc.
Marwanto. 2007. Pengaruh pemikiran moral, tingkat idealisme, tingkat relativisme,
dan locus of control terhadap sensitivitas, pertimbangan, motivasi dan karakter
mahasiswa akuntansi (Studi Eksperimen Pada Politeknik Negeri Samarinda).
Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Munthe, Hendra. 2014. Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control terhadap
Gaya kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor Studi Empiris pada KAP di
Medan. Medan : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
Notoprasetio, Christina Gunaeka. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Auditor terhadap Kinerja Auditor pada KAP di Surabaya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, No. 4, Juli 2012.

Ningsih, Sholawatun. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Jenis Kelamin
Auditor terhadap Kualitas Audit dengan Kecerdasan Emosional Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Malang).
Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara PER/05/M.PAN/03/2008.
Pertiwi, dkk. 2015. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor terhadap Tingkat
Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit dan Kualitas Hasil Audit.
Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 1, Oktober 2015 : 70 – 85
Prasita, Andin dan Priyo Adi. 2007. Pengaruh kompleksitas audit dan tekanan
anggaran dan waktu terhadap kualitas audit dengan moderasi pemahaman
terhadap sistem informasi. Semarang : Fakultas ekonomi Universitas Kristen
Satya Wacana.
Putra, Nugraha Agung Eka. 2012. Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu,
Pengalaman Kerja, Etika dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Skripsi. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Uiversitas Negeri Yogyakarta.
Putri. 2009. Pengaruh pendidikan, Pengalaman, Pelatihan dan independensi
terhadap Persepsi tentang Kualitas Audit oleh Auditor yang Bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Barat. Jakarta : Universitas Bina
Nusantara.
Rusyanti, Rina. 2010. Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor,
dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Samsi, Nur, Akhmad Riduawan, dan Bambang Suryono. 2013. Pengaruh
Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit :
Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Vol. 1 No. 2 Hal : 207-226.
Sari, Nungky Nurmalita. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit. Skripsi
tidak dipublikasikan Universitas Diponeoro Semarang.
Siaran Pers Badan Pemeriksa Keuangan. Hasil Pemeriksaan BPK Semester I tahun
2014.
Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Disfungsional Auditor dalam Pelaksanaan Program
Audi