FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA.

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA INSPEKTORAT

PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

ROLASDI JANETRO BERUTU NIM. 709330045

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Motivasi Auditor Independen dalam Melakukan Audit Pemerintah .. 22

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... 25

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 41

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 41

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Independensi ... 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Pengalaman Audit ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit ... 45

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ... 49

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 51

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi... 53

Tabel 4.13 Uji F ... 54


(6)

ABSTRAK

ROLASDI JANETRO BERUTU, 709330045 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Jurusan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah Kompetensi, Independensi, Motivasi dan Pengalaman Audit secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, Pengalaman Audit terhadap Kualitas Audit di Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh staf bagian pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sensus yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada populasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan memberikan 35 kuesioner kepada Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penyebaran kuesioner dan pengumpulannya kembali data yang dapat diolah berjumlah 32 kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regretion) dengan bantuan SPSS 16.00. Hasil yang diperoleh dari analisis data menunjukkan Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 2,255 > ttabel 1,703, Independensi berpengaruh secara

signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 2,546 > 1,703, Motivasi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung 0,120 < ttabel

1,703, Pengalaman Audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit dimana thitung -1,224 < ttabel 1,703. Secara Simultan Kompetensi,

Independensi, Motivasi dan Pengalaman Audit memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihat dari F hitung > F tabel (9,684 > 2,728)

dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah Kompetensi, Independensi, motivasi dan pengalaman audit memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit secara simultan.

Kata kunci : Kompetensi, Independensi, Motivasi, Pengalaman Audit dan Kualitas Audit


(7)

iii

KATA

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan kekuatan, pertolongan dan curahan berkat yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera

Utara”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materiil maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, Ayahanda G. Berutu dan kepada Ibunda S. Br. Manik serta saudara-saudariku Yulida Berutu/ L. Simamora, Adi Semarto Berutu, Ira Nova Berutu/ J. Sipahutar, Ermailis Berutu, dan adik kami si Dodom Agave atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moriil dan materill yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. La Ane, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Pembanding Utama yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penysusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak M. Ridha Habibie Z, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat dan juga telah


(8)

iv

banyak meluangkan waktu kepada penulis selama dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si selaku Dosen Pembanding Utama saya yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Yulita Triadiarti SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding Utama saya yang telah memberikan koreksi dan memberi masukan kepada penulis. 8. Bang Ricky bagian administrasi jurusan akuntansi yang selalu membantu

penulis dalam melengkapi berkas-berkas penulis.

9. Buat sahabat-sahabat seperjuangan penulis : Aroon William Silalahi, Nico Reymond Manurung, Syailendra Saragih dan Naupal Siregar. Apa Cerita, Gas teruus laee..!!

10. Buat itok ku Giot Marito Sihombing, SE dan Melly Ros Siregar, SE untuk bantuan SPSSnya.

11. Untuk adik-adik stambuk Dian Siregar, Sabarudin Lase, Mega Sianturi, Andi Simanjuntak dan yang lainnya.

12. Terkhusus untuk teman-teman Persekutuan Pemuda dan Pemudi Asal Aceh Singkil (PERSADA), yang tanpa dapat saya sebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih untuk segala masukan, pertemanan, kekompakan dan persaudaraan yang kita bina selama ini. Mari semakin kita tingkatkan kekuatan persaudaraan dan kesehatian kedepannya, Tuhan menyertai kita dan tanah kelahiran kita. Kita untuk Aceh Singkil. Semangat...!

13. Anak kost Ambai 96 atas kebersamaan dan dukungan selama ini.

14. Rekan-rekan mahasiswa Akuntansi Kekhususan Akuntansi Pemerintahan stambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

15. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Terima Kasih.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk


(9)

v

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan, Januari 2014

Penulis,

Rolasdi Janetro Berutu NIM. 709330045


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang masalah ... 1

1.2 Identifikasi masalah... 6

1.3 Pembatasan masalah ... 7

1.4 Rumusan masalah ... 7

1.5 Tujuan masalah ... 8

1.6 Manfaat penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka teoritis ... 11

2.1.1 Kualitas Audit ... 11

2.1.2 Kompetensi ... 14

2.1.3 Independensi ... 16

2.1.4 Motivasi ... 18

2.1.5 Pengalaman Audit ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Berpikir ... 27

2.4 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30


(11)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.3 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ... 30

3.3.1 Variabel Penelitian ... 30

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 31

3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Teknik Analisis Data ... 34

3.6.1 Analisis Deskriptif ... 35

3.6.2 Analisis Kuantitatif ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Inspektorat Provinsi Sumatera Utara 40 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 40

4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 41

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif... 41

4.1.3.2 Uji Kualitas Data ... 42

4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.1.3.4 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 51

4.1.3.5 Uji Hipotesis ... 53

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 28 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot... 48 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 50


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian, Tabulasi Data

LAMPIRAN B Hasil SPSS


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evalusai mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut. Aparat pengawas keuangan pemerintah di Indonesia dilakukan secara berlapis-lapis, seperti BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Pemerintah Provinsi, Inspektorat Pemerintah Kabupaten dan Inspektorat Pemerintah Kota. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai eksternal auditor daari pemerintahan bertugas melakukan pemeriksaan dan pemberian opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang ada. Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara/daerah merupakan upaya untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).


(15)

Menurut Mardiasmo (2009), terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif, yaitu masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin bahwa sistem dan kebijakan manajemen dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Sedangkan pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Inspektorat daerah merupakan salah satu unit yang melakukan audit/pemeriksaan terhadap pemeriksaan daerah. Inspektorat daerah merupakan auditor internal pemerintah yang mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah daerah dan tugas lain yang diberikan kepala daerah.

Badan Pengawas Daerah (Bawasda) atau yang sekarang ini lebih dipopulerkan dengan sebutan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota (selanjutnya disingkat dengan Inspektorat) merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan pemerintahan daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten, atau kota, memainkan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan keberhasilan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintahan daerah dalam menyelengarakan pemerintahan di daerah dan mencapai tujuan dan sasaran.


(16)

Mulyadi (2004:29) mendefenisikan “auditor pemerintah adalah auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah”.

Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama, perencanaan program pengawasan; kedua, perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; dan ketiga, pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan.

Kualitas audit yang dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah saat ini masih menjadi sorotan, karena masih banyaknya temuan audit yang tidak terdeteksi oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah, akan tetapi ditemukan oleh auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang tidak ditemukan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah, maka kualitas audit Aparat Pengawas Internal Pemerintah masih relatif rendah.

Seperti yang dikemukakan oleh Efendy (2010) dalam penelitiannya kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kota Gorontalo masih relatif rendah dikarenakan hasil pemeriksaan BPK tahun 2007 atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Gorontalo tahun anggaran 2006


(17)

menemukan delapan temuan audit tetapi Inspektorat Kota Gorontalo tidak menemukan adanya temuan audit.

Efendy (2010) menyatakan bahwa penyebab rendahnya kualitas audit aparat inspektorat dikarenakan rendahnya kompetensi aparat inspektorat yang disebabkan kurangnya pendidikan dan pelatihan fungsional. Sedikitnya jumlah penduduk Kota Gorontalo juga menyebabkan dekatnya kekerabatan antar sesama yang mengurangi independensi auditor.

Menurut De Angelo, 1981 (dalam Djamil, 2011) mendefenisikan bahwa kualitas audit sebagai probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan dalam sistem akuntansi. Probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Dengan kata lain, kompetensi dan independensi dapat mempengaruhi kualitas audit.

Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit. Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum.

Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Auditor harus memiliki dan meningkatkan pengetahuan mengenai metode dan teknik audit serta segala hal yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi, fungsi, program, dan kegiatan pemerintahan (BPKP, 1998).


(18)

Selain keahlian audit, seorang auditor juga harus memiliki independensi dalam melakukan audit agar dapat memberikan pendapat atau kesimpulan yang apa adanya tanpa ada pengaruh dari pihak yang berkepentingan (BPKP, 1998).

Kompetensi dan independensi harus dimilikii oleh seorang auditor untuk dapat melakukan audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang memiliki kedua hal di atas akan memiliki komitmen untuk melakukan audit dengan baik. Sebagaimana dikatakan oleh Goleman (2001) dalam Efendy (2010), hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi.

Pengalaman audit merupakan proksi dari keahlian auditor yang akan menentukan pembentukan pertimbangan auditor. Berbagai penelitian auditing menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu ia menghasilkan kinerja yang dalam tugas-tugas yang semakin komplek (libby 1995 dalam Tri 2005).

Dari penjelasan diatas penulis akan melakukan penelitian terhadap kualitas audit aparat inspektorat dengan memperluas wilayah penelitian yakni pada Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Efendy, Muh. Taufik (2010). Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, selain obyek penelitian yang berbeda yaitu auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, penelitian ini menguji kembali faktor-faktor kualitas audit menggunakan empat


(19)

faktor kualitas audit. Alasan peneliti menambah satu variabel yaitu Pengalaman Audit karena penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik faktor-faktor kualitas audit yang ada walaupun masih saja ada variabel yang terabaikan.

Alasan dilakukan pada inspektorat Provinsi Sumatera Utara karena masih banyak disorot/dilihat akibat dari masih adanya temuan BPK terhadap LKPD yang dapat mengakibatkan kerugian daerah. Kemungkinan banyaknya temuan yang tidak terdeteksi oleh pihak Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Kepala Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang saat ini banyak terjerat kasus korupsi juga mengindikasikan bahwa kurangnya peran Badan Pengawas Daerah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengawas daerah.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah diatas dengan judul : “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil pemeriksaan antara Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang berfungsi sebagai auditor internal dengan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai auditor eksternal?


(20)

2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi auditor tehadap kualitas audit aparat Inspektorat?

3. Apakah terdapat pengaruh independensi auditor tehadap kualitas audit aparat Inspektorat?

4. Apakah terdapat pengaruh motivasi yang dimiliki auditor tehadap kualitas audit aparat Inspektorat?

5. Apakah terdapat pengaruh pengalaman audit terhadap kualitas audit aparat inspektorat?

6. Apakah terdapat pengaruh kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit yang dimiliki auditor tehadap kualitas audit aparat Inspektorat?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas yang cukup luas, untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan mengingatkan adanya keterbatasan penulis, maka peneliti membatasi pada pengaruh kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit terhadap kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:


(21)

1. Apakah kompetensi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap kualitas audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah?

2. Apakah independensi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap kualitas audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah?

3. Apakah motivasi aparat pengawasan berpengaruh positif terhadap kualitas audit Inspektorat Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah? 4. Apakah pengalaman audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit di

Inspektorat Provinsi Sumatera Utara?

5. Apakah kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit aparat pengawasan berpengaruh positif secara simultan terhadap kualitas audit Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam pengawasan keuangan daerah?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparat inspektorat terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

2. Untuk mengetahui pengaruh independensi aparat inspektorat terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi aparat inspektorat terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.


(22)

4. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman audit terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

5. Untuk mengetahui Pengaruh simultan antara kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit aparat inspektorat terhadap kualitas audit aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah, sehingga akan dapat dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kualitas audit Inspektorat.

2. Bagi Inspektorat, sebagai masukan dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah khususnya peranan Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah dan dalam rangka mewujudkan good governance. Sehingga Inspektorat diharapkan dapat membuat program yang berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kapabilitasnya.

3. Bagi peneliti ini diharapkan dapat menambah pengalaman, pemahaman dan kemampuan intelektual yang mempunyai kontribusi yang berarti bagi perkembangan teori dan praktek bagi akuntansi khususnya dibidang audit.


(23)

4. Bagi akademisi, memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi sektor publik di Indonesia terutama sistem pengendalian manajemen di sektor publik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian akuntansi sektor publik. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada inspektorat provinsi sumatera utara yang ditetapkan sebagai variabel independennya yakni kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat kompetensi, maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukan aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

2. Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit sehingga independensi yang dimiliki aparat Inspektorat Provinsi Suamtera Utara menjamin yang bersangkutan akan melakukan audit yang berkualitas.

3. Motivasi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini menunjukkan bahwa Motivasi tidak mengindikasikan kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik.

4. Pengalaman Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini menunjukkan Pengalaman Audit tidak mengindikasikan bahwa kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik.


(25)

5. Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, motivasi Auditor dan Pengalaman Audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian dalam penelitian ini maka peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut

1. Bagi Peneliti selanjutnya

a. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperluas objek penelitian pada aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yakni dengan menambah jumlah sampel, sehingga hasilnya dapat digeneralisasi.

b. Pada penelitian ini, variabel independen (Kompetensi, Independensi, Motivasi, dan Pengalaman Audit). Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini.


(26)

62

DAFTAR PUSTAKA

Afiah, Nunuy Nur. 2009. Pengaruh Kompetensi Anggota DPRD dan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi. October 2009 Research Days. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Aren, Alvin A. Et.al. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh kualitas auditor independen pada Kantor Akuntansi Publik (KAP) Jawa Tengah. Jurnal studi Ekonomi. Vol.3.No. 2. Hal 45-50.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

BPKP. 1998. Modul Diklat Peningkatan Kemampuan APFP Provinsi DI Yogyakarta. Unit Pengelola Pendidikan dan Latihan Pengawasan Perwakilan BPKP DI Yogyakarta.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4, No. 2: 54-56.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Darise, Nurlan. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta : PT Indeks.

Djamil Nasrullah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya. http://www.google.com (27 Juni 2009)

Efendy. Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan Kota Gorontalo). Universitas Diponegoro Semarang.

Fakultas Ekonomi. 2009. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi AnalisisMultivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ida Rosnidah, Rawi, & Kamaruddin. 2011. Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalime Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Cirebon). Pekbis Jurnal, Vol. 3, No.2, Juli 2011 : 456-466.


(27)

63

Lastansi Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol. 5 No.1 April 2005.

Mardiasmo, 2004, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Edisi ke-2, Yogyakarta: Penerbit Andi.

_______. 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi ke-4. Yogyakarta. Penerbit Andi Mulyadi. 1998. Auditing. Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.

_______. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Pedoman Teknis Organisasi dan Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/04/M.PAN/03/2008. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan. Jakarta.

Rosnidah, Ida. Studi Komparatif Karakteristik Kualitas audit dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Auditing di Masa Depan. hhtp://www.google.com (8 Juni 2011)

Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. (Survey Empiris Auditor Yang Bekerja Pada Kantor Akuntan Publik dan Koperasi Jasa Audit di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Diponegoro Semarang

Trisnaningsih, Sri. 2003. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intevening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6, :199-216

Ulum, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi ke-2. Jakarta: PT Taja Grafindo Pustaka.


(28)

64

Yuliana, Arvita. 2012. Pengaruh pengenalan kerja, independensi objektivitas, integritas dan kompetensi terhadap kualiatas hasil audit. Jurnal Akuntansi. Vol 1 No. 2 Tahun 2012. Hal. 1-10


(1)

4. Bagi akademisi, memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi sektor publik di Indonesia terutama sistem pengendalian manajemen di sektor publik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian akuntansi sektor publik. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada inspektorat provinsi sumatera utara yang ditetapkan sebagai variabel independennya yakni kompetensi, independensi, motivasi dan pengalaman audit. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat kompetensi, maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukan aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

2. Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit sehingga independensi yang dimiliki aparat Inspektorat Provinsi Suamtera Utara menjamin yang bersangkutan akan melakukan audit yang berkualitas.

3. Motivasi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini menunjukkan bahwa Motivasi tidak mengindikasikan kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik.

4. Pengalaman Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini menunjukkan Pengalaman Audit tidak mengindikasikan bahwa kualitas audit aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara baik.


(3)

5. Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, motivasi Auditor dan Pengalaman Audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian dalam penelitian ini maka peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut

1. Bagi Peneliti selanjutnya

a. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperluas objek penelitian pada aparat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yakni dengan menambah jumlah sampel, sehingga hasilnya dapat digeneralisasi.

b. Pada penelitian ini, variabel independen (Kompetensi, Independensi, Motivasi, dan Pengalaman Audit). Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini.


(4)

62

DAFTAR PUSTAKA

Afiah, Nunuy Nur. 2009. Pengaruh Kompetensi Anggota DPRD dan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi. October 2009 Research Days. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Aren, Alvin A. Et.al. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh kualitas auditor independen pada Kantor Akuntansi Publik (KAP) Jawa Tengah. Jurnal studi Ekonomi. Vol.3.No. 2. Hal 45-50.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

BPKP. 1998. Modul Diklat Peningkatan Kemampuan APFP Provinsi DI Yogyakarta. Unit Pengelola Pendidikan dan Latihan Pengawasan Perwakilan BPKP DI Yogyakarta.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4, No. 2: 54-56.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Darise, Nurlan. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta : PT Indeks.

Djamil Nasrullah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor

Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya.

http://www.google.com (27 Juni 2009)

Efendy. Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan Kota Gorontalo). Universitas Diponegoro Semarang.

Fakultas Ekonomi. 2009. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi AnalisisMultivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ida Rosnidah, Rawi, & Kamaruddin. 2011. Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalime Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Cirebon). Pekbis Jurnal, Vol. 3, No.2, Juli 2011 : 456-466.


(5)

63

Lastansi Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol. 5 No.1 April 2005.

Mardiasmo, 2004, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Edisi ke-2, Yogyakarta: Penerbit Andi.

_______. 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi ke-4. Yogyakarta. Penerbit Andi Mulyadi. 1998. Auditing. Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.

_______. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Pedoman Teknis Organisasi dan Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/04/M.PAN/03/2008. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan. Jakarta.

Rosnidah, Ida. Studi Komparatif Karakteristik Kualitas audit dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Auditing di Masa Depan. hhtp://www.google.com (8 Juni 2011)

Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. (Survey Empiris Auditor Yang Bekerja Pada Kantor Akuntan Publik dan Koperasi Jasa Audit di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Diponegoro Semarang

Trisnaningsih, Sri. 2003. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intevening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6, :199-216

Ulum, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi ke-2. Jakarta: PT Taja Grafindo Pustaka.


(6)

64

Yuliana, Arvita. 2012. Pengaruh pengenalan kerja, independensi objektivitas, integritas dan kompetensi terhadap kualiatas hasil audit. Jurnal Akuntansi. Vol 1 No. 2 Tahun 2012. Hal. 1-10


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Pemeriksa (Auditor) Pada Inspektorat Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara

2 34 127

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara

0 30 89

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA).

0 2 38

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT APARAT INSPEKTORAT DALAM KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Aparat Inspektorat Dalam Keuangan Daerah(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT APARAT INSPEKTORAT DALAM KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Aparat Inspektorat Dalam Keuangan Daerah(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 2 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT INSPEKTORAT DI PEMERINTAH KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Inspektorat Di Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT INSPEKTORAT DI PEMERINTAH KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Inspektorat Di Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

0 1 22

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL PADA INSPEKTORAT DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

0 0 19