5.9.7. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Untuk analisa statistik lama rawatan rata-rata berdasarakan keadaan sewaktu pulang, penderita  yang pulang sembuh hanya 1 penderita, maka penderita tersebut
tidak diikutkan dalan analisa statistik.
Tabel 5.16. Lama  Rawatan  Rata-Rata Penderita  Gagal  Ginjal Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RS Haji Medan Tahun 2009
No Keadaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan hari
N Mean
SD 1
PBJ 45
11,42 8,4
2 PAPS
18 12,72
15,605
3
Meninggal 42
6,24 8,599
F= 3,968 df=2
p= 0,022 Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p  0,05 artinya ada perbedaan
yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Dari  tabel  5.16. dapat  dilihat  bahwa  lama  rawatan  rata-rata  penderita  gagal
ginjal  yang  meninggal  secara  bermakna  lebih  singkat  6  hari  dari  pada  penderita yang pulang berobat jalan 11 hari dan pulang atas permintaan sendiri 13 hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Berdasarkan Sosiodemografi 6.1.1. Umur dan Jenis Kelamin
Gambar 6.1. Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Gagal Ginjal Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RS Haji Medan Tahun 2009
Berdasarkan Gambar 6.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita gagal ginjal berdasarkan jenis kelamin laki-laki untuk kelompok umur 47-55 tahun yaitu 26,4 ,
menurun jumlahnya pada kelompok umur 56-64 dan 65-73 tahun yaitu 10,4, 38-46 tahun 5,7 dan menurun lagi pada kelompok umur 20-28 tahun, 29-37 tahun, 74-82
tahun dan 83-91 tahun yaitu 0,9. Proporsi penderita gagal ginjal berdasarkan jenis kelamin  perempuan pada kelompok  umur  56-64  tahun yaitu 14,2,  menurun
jumlahnya  pada  kelompok  umur  47-55  tahun  8,5,  38-46  tahun  7,5,  65-73 tahun  5,7,  29-37  4,7,  20-28  2,8 dan menurun  kembali  pada  kelompok
umur 74-82 dan 83-91 tahun yaitu 0.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat penderita dengan usia 20 tahun, yang merupakan penderita dengan jenis  gagal  ginjal  kronis,  menjalani  perawatan  selama  empat  hari  dengan  1  kali
hemodialisa  dan  pulang  berobat  jalan.  Penderita  dengan  usia  tertua  yaitu  penderita dengan usia 89 tahun, merupakan penderita dengan jenis gagal ginjal kronis dengan
penyakit  hipertensi.  Setelah  menjalani  perawatan  selama  dua  hari  dan  1  kali hemodialisa, penderita pulang meninggal.
Pertambahan  usia  akan mengubah  bentuk  anatomi  tubuh  manusia  dan  juga disertai penurunan fungsi anggota tubuh, ginjal mengalami perubahan anatomis dan
fisiologis  yang  khas  untuk  proses  penuaan.  Proses  ini  dimulai  pada  usia  30  tahun, setelah seseorang berusia 30 tahun mulai terjadi penurunan faal ginjal, dan penurunan
faal  ginjal  tersebut  bisa  sampai  50  ketika  usia  mencapai  60  tahun.  Hal  ini disebabkan  oleh  proses  penuaan  yang  mengakibatkan  berkurangnya  jumlah  nefron
dan  berkurangnya  kemampuan  untuk  menggantikan  sel-sel  yang  telah  mengalami kerusakan. Proses ini tidak sama pada setiap orang, ada yang mempertahankan LFG
dengan baik tetapi faal ini dapat menurun dengan cepat misalnya karena Hipertensi atau gangguan fungsi jantung.
37
Semakin lanjutnya usia terjadi berbagai kondisi yang memudahkan terjadinya penyakit antara lain proses degenerasi, penurunan daya tahan tubuh, gangguan nutrisi
serta akibat adanya komplikasi berbagai penyakit. Konsumsi obat yang terus-menerus dapat  mendukung  perubahan  fisiologis  seperti  penurunan  massa otot,  cairan  tubuh,
LFG,  aliran  darah  ke  hepar  serta  peningkatan  lemak  tubuh.  Semakin  banyak  obat yang dikonsumsi, kejadian efek samping obat, seperti gagal ginjal kemungkinannya
Universitas Sumatera Utara
juga semakin besar. Efek samping obat kebanyakan disebabkan oleh kadar obat di reseptor terlalu tinggi.
29
Hasil  penelitian  ini  tidak  jauh  berbeda  dengan  penelitian  Armelia  di RSMH Palembang 2008, dimana umur penderita terbesar pada kelompok umur 41-
50 tahun 35.
38
Berdasarkan  penelitian  Hidayat  dkk,  di  RSU  Hasan  Sadikin  dan  Pusat Hemodialisa RA. Habibie Bandung Agustus 1999-Juni 2000, dimana proporsi jenis
kelamin  penderita  ESRD  yang  menjalani  hemodialisa  terbesar  adalah  laki-laki 60.
25
Hal  ini  juga  sesuai  dengan  hasil  penelitian  Choi  dkk  1999,  di  RS  St. Columban, Mokpo, Korea, dimana proporsi jenis kelamin penderita gagal ginjal yang
menjalani hemodialisa terbesar adalah laki-laki 59,3.
39
6.1.2. Agama