Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder

2.8. Pencegahan

2.8.1. Pencegahan Primer

6,36 Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain: a. Modifikasi gaya hidup Pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan seseorang. Mengatur pola makan rendah lemak dan mengurangi garam, minum air yang cukup disarankan 10 gelas atau dua liter per hari, berolahraga secara teratur dan mengatur berat badan ideal, hidup dengan santai merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga fungsi organ tubuh untuk dapat bekerja maksimal. Bernafas dalam dan perlahan selama beberapa menit perhari dapat menurunkan hormon kortisol sampai 50. Kortisol adalah hormon stress yang apabila terdapat dalam jumlah berlebihan akan mengganggu fungsi hampir semua sel di dalam tubuh. Bersantai dan melakukakn latihan relaksasi serta mendengarkan musik juga merupakan alternatif untuk mengurangi stress. b. Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik tanpa sepengetahuan dokter, misalnya obat pereda nyeri yang dijual bebas dan mengandung ibuprofen maupun obat-obatan herbal yang belum jelas kandungannya. c. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang diketahui nefrotoksik. Universitas Sumatera Utara

2.8.2. Pencegahan Sekunder

a. Penegakan diagnosa secara tepat 29 Pengelolaan terhadap penyakit ginjal yang efektif hanya dapat dimungkinkan apabila diagnosisnya benar. Pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemilahan maupun interpretasi pemeriksaan laboratorium yang tepat amat membantu penegakan diagnosis dan pengelolaannya. Ginjal mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi organ-organ lain dan demikian pula sebaliknya, oleh karena itu haruslah penderita dihadapi secara utuh bukan hanya ginjalnya saja, baik pada pengambilan anamnesis maupun pada pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan lainnya. b. Penatalaksanaan medik yang adekuat 29 Pada penderita gagal ginjal, penatalaksanaan medik bergantung pada proses penyakit. Tujuannya untuk memelihara keseimbangan kadar normal kimia dalam tubuh, mencegah komplikasi, memperbaiki jaringan, serta meredakan atau memperlambat gangguan fungsi ginjal progresif. Tindakan yang dilakukan diantaranya: b.1. Penyuluhan pasienkeluarga 30 Pasien lebih mampu menerima pendidikan setelah tahap akut. Materi yang dapat dimasukkan dalam pendidikan kesehatan meliputi: penyebab kegagalan ginjal, obat yang dipakai nama obat, dosis, rasional, serta efek dan efek samping, terapi diet termasuk pembatasan cairan pembatasan kalium, fosfor dan protein, makan sedikit tetapi sering, perawatan lanjutan untuk gejalatanda yang memerlukan bantuan medis segera perubahan haluaran urine, edema, berat badan bertambah tiba- tiba, infeksi, meningkatnya gejala uremia. Universitas Sumatera Utara b.2. Pengaturan diet protein, kalium, natrium. 29,30,36 Pengaturan makanan dan minuman menjadi sangat penting bagi penderita gagal ginjal. Bila ginjal mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan cairan tubuh yang berlebihan akan menumpuk dalam darah karena tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal. Konsumsi protein terlalu banyak dapat memperburuk kondisi kerusakan ginjal karena hasil metabolismenya yang paling berbahaya, urea, menumpuk didalam darah sehingga terjadi peningkatan Blood Urea Nitrogen BUN. Diet gagal ginjal juga didukung dengan pembatasan asupan natrium garam untuk mengatur keseimbangan cairan-elektrolit, pemberian makanan yang kaya kalsium untuk mencegah osteotrofi ginjal penurunan masa jaringan, kelemahan otot dan memperbaiki gangguan irama jantung yang tidak seimbang aritmia. b.3. Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit 6,30 Perubahan kemampuan untuk mengatur air dan mengekskresi natrium merupakan tanda awal gagal ginjal. Tujuan Dari pengendalian cairan adalah memepertahankan status normotensif tekanan darah dalam batas normal dan status normovolemik volume cairan dalam batas normal. Dapat dilakukan dengan pengendalian elektrolit, seperti: Hiperkalemia dikendalikan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya dengan kalium pisang, jeruk, kentang, kismis, dan sayuran berdaun hijau. Universitas Sumatera Utara

2.8.3. Pencegahan Tersier