Kerangka Pemikiran PRODUKSI BIOSURFAKTAN MENGGUNAKAN MINYAK KEDELAI SECARA BIOTRANSFORMASI OLEH Rhodococcus rhodochrous DAN APLIKASINYA UNTUK RECOVERY ION LOGAM Cd

B. Kerangka Pemikiran

Biosurfaktan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan surfaktan sintetis sehingga penggunaannya cenderung lebih banyak diminati. Penelitian tentang biosurfaktan perlu dilakukan dalam rangka memproduksi biosurfaktan dari berbagai media sumber karbon dan berbagai mikroorganisme. Produksi biosurfaktan memerlukan suatu media tertentu yang digunakan sebagai tempat tumbuh bakteri. Media yang digunakan dalam produksi biosurfaktan menggunakan R. rhodochrous adalah Tryptic Soy Broth TSB karena mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri. Minyak kedelai mempunyai kandungan asam lemak tidak jenuh yang cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam produksi biosurfaktan. Beberapa penelitian yang sudah ada membuktikan bahwa biosurfaktan yang diperoleh dari substrat yang mempunyai kandungan asam lemak tidak jenuh yang cukup tinggi, menghasilkan suatu hidroksi alkanoat. R. rhodochrous digunakan sebagai mikroorganisme yang berperan dalam proses biotransformasi, karena telah terbukti dapat digunakan untuk biotransformasi asam lemak tidak jenuh menjadi suatu biosurfaktan. Produksi biosurfaktan dapat dipengaruhi oleh banyaknya sumber karbon dalam media fermentasi dan lama fermentasi. Untuk menghasilkan biosurfaktan yang optimal maka diperlukan variasi konsentrasi minyak kedelai dalam media fermentasi vv dan lama fermentasi. Parameter yang digunakan adalah Absorbansi kepadatan sel OD, indeks emulsi dan tegangan permukaan. Biosurfaktan yang optimal diperoleh saat mempunyai kepadatan sel yang cukup tinggi, indeks emulsi besar dan mengalami penurunan tegangan permukaan yang besar pula. Biosurfaktan yang dihasilkan diidentifikasi menggunakan FT-IR untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang ada dalam biosurfaktan dan kemudian dikarakterisasi. Karakterisasi yang dilakukan meliputi penentuan konsentrasi kritik misel, penurunan tegangan permukaan, sistem emulsi dan stabilitas emulsi. Biosurfaktan yang diproduksi kemungkinan adalah suatu hidroksi alkanoat yang mengandung gugus karboksilat sebagai gugus hdrofilik dan rantai panjang hidrokarbon sebagai gugus hidrofobik. Gugus karboksilat tersebut akan melepas H + sehingga bermuatan negatif dan dapat berikatan dengan logam yang bermuatan positif. Dalam hal ini biosurfaktan dapat diaplikasikan untuk recovery ion logam berat sehingga dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi adanya pencemaran lingkungan.

C. Hipotesis