11
yang seharusnya suatu kain batik yang tidak lazim disebut batik, tetapi masih mengguankan proses pembuatan yang sama seperti mambuat batik.
2.2 Anak Berkebutuhan Khusus
2.2.1 Teori Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam Anak
Berkebutuhan Khusus ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa [11].
2.2.1.1 TunaNetra Pengertian tunanetra mencakup tidak saja mereka yang buta, tetapi
mencakup juga mereka yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup sehari-hari terutama
dalam belajar, jadi, individu dengan kondisi penglihatan yang termasuk setengah melihat, low vision atau rabun adalah bagian dari kelompok
tunanetra. Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian tunanetra adalah
individu yang indera penglihatannya kedua-duanya tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti
halnya orang berpenglihatan normal. Individu dengan gangguan penglihatan ini dapat diketahui dalam
kondisi berikut: 1. Ketajaman penglihatannya kurang dari ketajaman yang
dimiliki orang berpenglihatan normal. 2. Terjadi kekeruhan pada lensa mata atau terdapat cairan
tertentu. 3. Posisi mata sulit dikendalikan oleh syaraf otak
12
4. Terjadi kerusakan susunan syaraf otak yang berhubungan dengan penglihatan.
Seseorang dikatakan tunanetra bila ketajaman penglihatannya visusnya kurang dari 621. Artinya, berdasarkan tes, seseorang hanya
mampu membaca huruf pada jarak 6 meter yang oleh orang berpenglihatan normal dapat dibaca pada jarak 21 meter [12].
2.2.1.2 Tunarungu Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian
daya pendengarannya, sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Secara fisik anak tunarungu tidak berbeda dengan anak-anak
dengar pada umumnya, sebab orang anak mengetahui bahwa anak penyandang ketunarunguan pada saat berbicara mereka berbicara tanpa
suara atau dengan suara yang kurang jelas artikulasinya, atau bahkan mereka tidak bicara sama sekali mereka berisyarat [13].
2.2.1.3 Tunagrahita Beberapa pengertian tunagrahita menurut beberapa ahli :
a. Tunagrahita ialah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual
di bawah rata-rata. Istilah lain untuk siswa anak tunagrahita dengan sebutan anak dengan hendaya
perkembangan. Diambil dari kata Children with developmental impairment. Kata impairment diartikan
sebagai hendaya atau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampauan dalam segi kekuatan, nilai,
kualitas, dan kuantitas [14]. b. Penyandang tunagrahita cacat ganda adalah seorang
yang mempunyai kelainan mental, atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu, adakalanya cacat
13
mental dibarengi dengan cacat fisik sehingga disebut cacat ganda Misalnya, cacat intelegensi yang mereka
alami disertai dengan keterbelakangan penglihatan cacat pada mata, ada juga yang disertai dengan
gangguan pendengaran. Adanya cacat lain yang dimiliki selain cacat intelegensi inilah yang menciptakan istilah
lain untuk anak tunagrahita yakni cacat ganda. Penanganan pada setiap ABK memiliki cara
tersendiri.Mulai dari segi akademik, pribadi dan sosial mereka. Semuanya disesuaikan dengan kondisi fisik dan
mental mereka [15]. Apapun klasifikasi, ciri-ciri, dan penggolongan Tunagrahita:
1. Klasifikasi anak Tunagrahita: a. Debil, yaitu retardasi mental ringan.Penyandang cacat yang
termasuk dalam kelompok ini dapat dilatih dan dididik. b. Embisil, yaitu retardasi mental sedang. Penyandang cacat yang
termasuk dalam kelompok ini mampu latih. c. Idiot, yaitu retardasi mental berat. Penyandang cacat yang termasuk
dalam kelompok ini tidak dapat dilatih atau dididik karena tingkat kecerdasan IQ sangat rendah, sehingga hanya mampu rawat.
2. ciri-ciri Tunagrahita antara lain : 1. Kecerdasan sangat terbatas.
2. Ketidakmampuan sosial yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri, sehingga selalu memerlukan bantuan orang lain.
3. Keterbatasan minat. 4. Daya ingat lemah.
5. Emosi sangat labil.
14
6. Apatis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya. 7. Kelainan badaniah khusus jenis mongoloid badan bungkuk,
tampak tidak sehat, muka datar, telinga kecil, badan terlalu kecil, kepala terlalu besar, mulut melongo, mata sipit [15].
3. Penggolongan anak Tunagrahita: a. Tunagrahita ringan IQ : 51-70,
a. Tunagrahita sedang IQ : 36-51, b. Tunagrahita berat IQ : 20-35,
c. Tunagrahita sangat berat IQ dibawah 20 [16]. 2.2.1.4 Tunadaksa
Tunadaksa berarti suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam
fungsinya yang normal. Tunadaksa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Kerusakan yang dibawa sejak lahir atau kerusakan yang
merupakan keturunan. b. Kerusakan pada waktu kelahiran.
c. Infeksi. d. Kondisi traumatik atau kerusakan traumatik.
e. Tumor [17].
2.3 Media Pembelajaran