Analisis Masalah Sistem Pencarian Jalur Terpendek Di Kota Medan Menggunakanalgoritma Floyd-Warshall

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Masalah

Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan - persoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, selain itu hal ini juga dilakukan agar mampu meminimalisir kesalahan pada saat proses perancangan program simulasi pencarian rute optimal sehingga dalam pelaksanaannya bisa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta dapat berjalan dengan baik. Dalam analisis sistem ini, sistem yang akan di analisa meliputi, analisis kebutuhan sistem dan spesifikasi aplikasi. 3.2 Analisis Algoritma Floyd-Warshall pada penentuan jarak terpendek Algoritma Floyd-Warshall membandingkan semua kemungkinan lintasan pada graf untuk setiap sisi dari semua simpul. Menariknya, algoritma ini mampu mengerjakan proses perbandingkan ini sebanyak V³ kali bandingkan dengan kemungkinan jumlah sisi sebanyak V² kuadrat jumlah simpul pada graf, dan setiap kombinasi sisi diujikan. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya perkiraan pengambilkan keputusan pemilihan jalur terpendek pada setiap tahap antara dua simpul, hingga perkiraan tersebut diketahui sebagai nilai optimal. Misalkan terdapat suatu graf G dengan simpul-simpul V yang masing-masing bernomor 1 s.d. N sebanyak N buah. Misalkan pula terdapat suatu fungsi shortestPath i, j, k yang mengembalikan kemungkinan jalur terpendek dari i ke j dengan hanya memanfaatkan simpul 1 s.d. k sebagai titik perantara. Tujuan akhir penggunaan fungsi ini adalah untuk mencari jalur terpendek dari setiap simpul i ke simpul j dengan perantara simpul 1 s.d. k+1. Ada dua kemungkinan yang terjadi: 1. Jalur terpendek yang sebenarnya hanya berasal dari simpul-simpul yang berada antara 1 hingga k. 2. Ada sebagian jalur yang berasal dari simpul-simpul i s.d. k+1, dan juga dari k+1 hingga j. Untuk lebih jelasnya berikut adalah contoh dari algoritma Floyd-Warsahall. Misalkan terdapat suatu graf berbobot yang merepresentasikan kondisi keterhubungan antar node di suatu kota, dengan ilustrasi sebagai berikut. Gambar 3.1 Representasi keterhubungan antar kota dalam graf berbobot. Misalkan seseorang akan melakukan perjalanan dari node A ke node C. Orang tersebut mencoba untuk menerapkan algoritma Floyd-Warshall dalam memilih rute terpendek didalam perjalanannya. Tahap 1. Tahap 2. S2 F2s Solusi optimum B F H F2 s x2 C 74 90 - 74 B E - 56 - 56 F G - 94 89 89 H Dari hasil pencarian jalur terpendek dari A ke C menggunakan algoritma Floyd- Warshall ditemukan bahwa jarak terpendek dari A ke C adalah 74 km dengan jalur A– B – C. 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahapan Analisis kebutuhan sistem, penulis memaparkan secara garis besar tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun. 3.3.1 Kebutuhan Fungsional Dari tahapan perencanaan, analisis, perancangan, dan pembangunan yang telah dilakukan nanti, Sistem yang dihasilkan nanti diharapkan mampu memberikan suatu penyelesaian masalah dengan menampilkan gambar peta disertai dengan petunjuk arah yang akan dilalui pengguna. Dalam tahapan proses perancangan sistem yang akan dibuat ada langkah – langkah yang dilakukan yaitu mulai dari menginput node awal dan node tujuan serta mencatat waktu keberangkatan. Kemudian dari keseluruhan data tersebut akan dicari beberapa node terdekat dengan node awal, selanjutnya sistem melakukan pengelompokan node dari awal sampe node tujuan berupa rute yang memiliki jarak tertentu. Dari keseluruhan hasil analisis beberapa rute, sistem akan melakukan simulasi untuk menghasilkan rute terpendek pada peta. 3.3.2 Kebutuhan nonFungsional Kebutuhan nonfungsional terdiri dari beberapa macam karakteristik, antara lain : 1. Performa Aplikasi yang akan dibangun dapat menampilkan hasil dari fungsi sistem untuk jalur terpendek yang akan dilalui. 2. Efisiensi Aplikasi yang akan dibangun diharuskan sederhana, agar memudahkan pengguna untuk memakainya. 3. Ekonomi Aplikasi yang akan dibangun tidak mengeluarkan biaya tambahan dalam penggunaannya.

3.4 Perancangan Sistem