Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Pendidikan Formal Kepala Keluarga Pasien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta semakin banyaknya asuransi kesehatan yang disediakan oleh pihak swasta diharapkan pelayanan kesehatan melalui asuransi semakin meningkat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pemanfaatan asuransi kesehatan oleh masyarakat dan sejauh mana pengaruh pendidikan formal kepala keluarga pasien peserta asuransi dengan pemanfaatan asuransi kesehatan oleh masyarakat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan tingkat pendidikan formal kepala keluarga pasien peserta asuransi dengan pemanfaatan asuransi kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pendidikan formal kepala keluarga pasien peserta asuransi kesehatan dengan pemanfaatan asuransi kesehatan di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan asuransi kesehatan oleh peserta asuransi kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan formal. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran untuk turut serta dalam asuransi kesehatan.

3. Manfaat Aplikatif

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai asuransi kesehatan sehingga pelayanan kesehatannya terjamin dan derajat kesehatan masyarakat meningkat melalui partisipasi dalam asuransi kesehatan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan Formal Kepala Keluarga Pasien

a. Pendidikan Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara Depdiknas, 2003. Frederick J. Mc. Donald dalam Sunggara 2009 mendefinisikan pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat. Pendidikan merupakan salah satu media untuk menumbuhkan pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pola pikir dan daya nalar dalam menghadapi suatu masalah Hutasoit, 2006. Sementara Naser 2009 mengungkapkan dengan perbedaan tingkat pendidikan tersebut akan memberikan warna dan corak perilaku yang berbeda dalam menanggapi dan memecahkan setiap permasalahan. Pendidikan akan terkait dengan luas dan sempitnya wawasan seseorang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user yang nantinya akan berpengaruh dan mewarnai tingkah laku seseorang. Tingkah laku seseorang setidaknya dipengaruhi oleh pendidikan yang diperoleh dari lingkungan hidupnya. Hal serupa disampaikan Soekanto 2000, pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. b. Tingkat Pendidikan Formal Tingkat pendidikan adalah suatu proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir Depdiknas, 2008. Berdasarkan jenisnya, pendidikan dibedakan menjadi pendidikan formal dan pendidikan informal. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan jenjang pendidikan formal terdiri dari : 1 Pendidikan dasar terdiri dari Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidaiyah MI dan Sekolah Menengah Pertama SMP atau Madrasah Tsanawiyah MTs. 2 Pendidikan menengah terdiri dari Sekolah Menengah Atas SMA atau Madrasah Aliyah MA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK atau Madrasah Aliyah Kejuruan MAK. 3 Pendidikan tinggi terdiri dari akademi atau institut atau sekolah tinggi atau universitas. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user c. Pasien Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI edisi IV, pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh dokter. d. Kepala Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal dan berkumpul di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Depkes,1988. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI edisi IV, kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab terhadap suatu keluarga biasanya bapaksuami. e. Tingkat Pendidikan Formal Kepala Keluarga Pasien Berdasarakan uraian tersebut, tingkat pendidikan formal kepala keluarga disimpulkan sebagai pendidikan terakhir yang dialami oleh kepala keluarga. Dalam hal ini terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Pemanfaatan Asuransi Kesehatan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN FREKUENSI KEJANG PADA PASIEN EPILEPSI DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Frekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN FREKUENSI KEJANG PADA PASIEN EPILEPSI DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Frekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 7 11

PENDAHULUAN Hubungan Pendidikan Kesehatan Latihan Postoperatif Sebelum Dan Sesudah Operasi Terhadap Kecemasan Pasien Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA MUSIM DENGAN KEJADIAN DERMATITISVENENATA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Musim Dengan Kejadian Dermatitis Venenatadi RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 2010-2012.

0 1 13

HUBUNGAN PENDIDIKAN FORMAL DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 8

PENDAHULUAN PERBANDINGAN GAMBARAN TERAPI DAN BIAYA TERAPI PENGOBATAN PASIEN ASMA DENGAN FASILITAS ASURANSI KESEHATAN DAN NON ASURANSI KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATUR DI RSUD DR. MOEWARDI Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Partus Prematur di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Stroke Iskemik Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 17

Hubungan antara obesitas dengan asma di RSUD dr. Moewardi Surakarta

0 0 43