a. Kompresor tipe resipro Crank Shaft
Kompresor tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft kompresor. Di dalam kompresor gerak putar dari crank shaft diubah
menjadi menjadi gerak bolak balik torak untuk menghisap dan memampatkan refrigerant. Prinsip kerja kompresor torak terdiri dari dua langkah, yaitu langkah hisap dan
langkah kompresi. Saat langkah hisap torak bergerak turun dari titik mati atas ke titik mati bawah, volume silinder mengembang sehingga tekanan di dalam silinder turun atau terjadi
kevakuman di dalam silinder. Akibatnya katup hisap membuka dan refrigerant masuk ke dalam silinder. Proses ini berlangsung sampai torak mencapai titik mati bawah.
Pada langkah kompresi, torak bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas. Refrigerant mengalami pemampatan sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Akibat
tekanan refrigerant yang tinggi, katup hisap akan menutup dan katup buang membuka sehingga refrigerant keluar dan mengalir ke kondensor. Gambar 2 memperlihatkan cara kerja
kompresor torak.
b. Kompresor tipe Swash Plate
Pada kompresor jenis ini, gerakan torak diatur oleh swash plate pada jarak tertentu dengan 6 atau 10 silinder. Ketika salah satu sisi pada torak melakukan langkah tekan, maka
sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya, proses kompresi pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe crank shaft. Perbedaannya terletak pada adanya
tekanan oleh katup isap dan katup tekan. Selain itu , perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui batang penghubung connecting rod, sehingga getarannya lebih kecil. Gambar
dibawah ini memperlihatkan bagian-bagian dari kompresor tipe swash plate.
c. Kompresor tipe Wobble Plate
Sistem kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe
wobble plate lebih menguntungkan, diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan
kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh kopling magnetic magnetic clutch. Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah
menjadi gerak bolak-balik oleh plat penggerak drive plate dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke torak melalui
batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor jenis wobble plate hanya menggunakan satu torak untuk satu silinder.
Meskipun jenis kompresor di atas mempunyai cara kerja dan konstruksi yang berbeda, namun pada prinsipnya sama, yaitu menekan refrigerant dan menghasilkan laju
aliran massa refrigerant. Sebenarnya masih ada tipe kompresor lainnya, yaitu kompresor tipe rotary vane dan tipe scroll, namun jarang digunakan. Berikut ini gambar kompresor
tipe wobble plate.
2. KONDENSOR