Persamaan Model NWP Kualitas Hasil Prediksi

untuk beberapa jam yang akan datang, biasanya tidak lebih dari 6 jam, 2. prediksi cuaca jangka pendek prediksi cuaca untuk 12 jam hingga beberapa hari yang akan datang, 3. prediksi cuaca jangka menengah prediksi cuaca untuk 3 hingga 8,5 hari yang akan datang, dan 4. prediksi cuaca jangka panjang prediksi cuaca untuk lebih dari 8,5 hari yang akan datang, namun keakuratan hasil akan sangat buruk untuk prediksi suhu dan curah hujan untuk prediksi lebih dari 16 hari.

2.2. Model Numerical Weather Prediction

NWP Model dapat diartikan sebagai penyederhanaan suatu sistem. Sedangkan sistem adalah gambaran suatu proses atau beberapa proses beberapa subsistem yang teratur. Model hanya menggambarkan beberapa aspek dari suatu sistem dan tidak harus mencerminkan seluruh proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Berdasarkan tujuannya, model dapat dibagi menjadi tiga macam Handoko 1994, yaitu: pemahaman proses, prediksi, serta keperluan manajemen. Model NWP adalah sekumpulan kode komputer yang merepresentasikan secara numerik persamaan-persamaan atmosfer, digunakan untuk memprediksi kondisi atau status atmosfer yang akan datang dengan menggunakan kemampuan komputer yang sangat tinggi BMG 2006. Stull 2000 menjelaskan bahwa prediksi cuaca dilakukan dengan terlebih dahulu menyelesaikan beberapa persamaan gerak atmosfer seperti persamaan momentum, kontinuitas masa, dan konservasi kelembaban. Namun, sangat sulit untuk menyelesaikan persamaan-persamaan tersebut secara analitik dikarenakan sistem atmosfer yang sangat kompleks. Sehingga, untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini perlu menggunakan tiga alternatif: 1. Menentukan solusi analitik sederhana sebagai upaya pendekatan, 2. Membangun model fisik sederhana, 3. Menentukan solusi numerik sebagai upaya pendekatan seluruh persamaan atmosfer. Model NWP yang dibangun sekarang ini menggunakan metode alternatif yang ketiga solusi numerik. Pendekatan yang digunakan adalah metode elemen terbatas finite- difference pada lokasi yang diskrit yang biasa disebut sebagai grid Gambar 1. Gambar 1 Grid model NWP global Sumber: en.wikipedia.org Solusi persamaan gerak atmosfer dapat dicari dengan menggunakan metode numerik. Metode numerik merupakan suatu teknik meramu permasalahan matematika sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan dengan operasi aritmatik. Tujuan dari metode numerik adalah memperoleh metode terbaik yang efisien dan akurat Dukkipati 2010. Perbandingan antara metode analitik dan numerik ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan metode analitik dan numerik Metode analitik Metode numerik 1 Menggunakan aturan kalkulus Menggunakan aritmatika 2 Hasil berupa suatu fungsirelasi Hasil berupa angka 3 Nilai perhitungan adalah nilai sejati exact Nilai perhitungan adalah hampiran terdapat error 4 Tidak selalu mudah memproses solusi Solusi selalu dapat diperoleh dengan bantuan komputer Model numerik merupkan model yang menggambarkan bentuk-bentuk hubungan kuantitatif berdasarkan persamaan-persamaan matematik. Dalam pemodelan numerik, fenomena atmosfer skala global memiliki kaitan erat dengan sirkulasi atmosfer skala yang lebih kecil. Kondisi ini telah banyak dibuktikan oleh keandalan Model Atmospheric Global Circulation Model AGCM dalam melakukan forcing kepada sirkulasi atmosfer berskala regional maupun lokal Swarinoto 2001 dalam Swarinoto 2009.

2.2.1. Persamaan Model NWP

Persamaan-persamaan pergerakan atmosfer dibangun berdasarkan tiga prinsip dasar fisika: konservasi masa, konservasi momentum, dan konservasi energi Holton 2004: a. Persamaan Momentum dalam Koordinat Berotasi: Jika kita mengasumsikan bahwa hanya gaya-gaya nyata yang bekerja di atmosfer adalah gaya gradien tekanan PGF, gravitasi, dan friksi, maka bentuk persamaan momentum adalah: r p F g U Dt U D               1 2 dimana r F  menunjukkan gaya friksi, dan gaya sentrifugal telah digabungkan dengan gravitasi yang kemudian disebut sebagai gravitas g  . Untuk tujuan analisis teoritis dan prediksi numerik, penting sekali untuk mengembangkan persamaan momentum vektorial ke dalam komponen skalar. Akan sangat baik sekali jika persamaan tersebut dikembangkan dalam kordinat spherical z , ,   , dimana  adalah bujur,  adalah lintang, dan z adalah jarak vertikal di atas permukaan bumi Gambar 2. Gambar 2 Koordinat spherical Sehingga, persamaan gerak dalam kordinat spherical adalah: rx F w v x p a uw a uv Dt Du                cos 2 sin 2 1 tan ry F u y p a vw a u Dt Dv             sin 2 1 tan 2 rz F u g z p a v u Dt Dw             cos 2 1 2 2 b. Persamaan Kontinuitas Metode Eulerian:         U t     c. Hukum I Termodinamika: J Dt D p Dt D c v     Persamaan-persamaan pergerakan atmosfer persamaan primitif juga dirinci oleh Riegel 1992 sebagai berikut: a. Persamaan pergerakan relatif: F g p V dt dV         1 2 b. Persamaan kontinuitas:     V dt d   c. Hukum I Termodinamika: dt q dt d p dt dT c v     d. Persamaan Status: RT p  

2.2.2. Kualitas Hasil Prediksi

Prediksi cuaca menitikberatkan pada kondisi nilai awal initial value problem. Sehingga, untuk melakukan prediksi cuaca harus diawali dengan observasi kondisi cuaca sebenarnya yang biasa dilakukan di stasiun meteorologi. Sehingga, model numerik akan memberikan hasil yang kurang baik jika menggunakan nilai observasi yang kurang baik jarak antar stasiun yang jauh, sedikitnya observasi udara atas, adanya nilai error dalam observasi, dan fenomena lokal. Keakuratan hasil model NWP telah meningkat secara signifikan sejak pertama kali dibangun sekitar empat puluh tahun lalu. Indikator yang digunakan untuk melihat peningkatan keakuratan salah satunya adalah skor S1 Gambar 3. Gambar 3 Perkembangan skill prediksi yang semakin membaik di Amerika Utara Sumber: Kalnay 2003 Semakin kecil nilai skor S1, semakin baik akurasi hasil prediksi model NWP. Sebaliknya, semakin besar nilai skor S1 maka semakin buruk akurasi hasil prediksi model NWP. Perhitungan nilai skor tersebut didapatkan dari persamaan Stull 2000: , max , max . 100 1 y y x x y y x x V F V F V F V F S              dimana: j i F j i F x F , 1 ,     gradien prediksi timur-barat 1 , ,     j i j i y F F F gradien prediksi utara-selatan j i j i x V V V , 1 ,     gradien verivikasi timur-barat 1 , ,     j i j i y V V V gradien verifikasi utara-selatan Peningkatan akurasi skill prediksi NWP dikarenakan empat faktor Kalnay 2003: 1. Peningkatan kekuatan super-computer sehingga menghasilkan resolusi numerik yang lebih baik, 2. Perbaikan representasi dari proses fisik skala kecil awan, hujan, kelembaban, momentum, turbulensi dalam model, 3. Penggunaan metode yang lebih akurat untuk asimilasi data, dan 4. Peningkatan ketersediaan data, khususnya data satelit dan pesawat di atas lautan dan di Belahan Bumi Selatan BBS.

2.2.3. Tipe Model NWP