9
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil 3.1.1 Sel Testikular Donor
Hasil disosiasi sel testikular gonad yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Donor yang digunakan memiliki GSI Gonado Somatic
Index sebesar 0,0132 dengan persentase sel spermatogonia sebesar 28,22. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, sel spermatogonia memiliki ukuran paling
besar 5-15 µm, diikuti spermatosit 3-5 µm, serta spermatid dan sel somatik 1,5-2,5 µm.
Tabel 2. Donor yang digunakan pada kegiatan transplantasi.
Bobot Tubuh g
Bobot Gonad g
GSI ∑ Sel Testikular
∑ Spermatogonia
Spermatogonia
598,82 0,0791
0,0132 65.200.000
18.400.000 28,22
Keterangan: tanda panah menunjukkan sel spermatogonia
Gambar 1. Sel testikular ikan gurame hasil disosiasi.
3.1.2. Konfirmasi Keberhasilan Transplantasi
DNA yang diekstraksi dari ikan resipien yang berumur 1 hari setelah penyuntikan dan kemudian dianalisis menggunakan metode PCR memiliki produk
PCR dengan ukuran pita yang sama dengan kontrol positif DNA ikan gurame dan tidak ditemukan pada sampel ikan nila bukan transplantasi Gambar 2,
ditunjukkan dengan tanda panah. Hal ini menunjukkan bahwa sel yang diinjeksikan berhasil masuk ke dalam larva ikan nila resipien. Dari lima sampel
10 yang dianalisis, semuanya menunjukkan pita yang sama dengan kontrol positif.
Artinya bahwa keberhasilan injeksi sebesar 100 dari kelima sampel yang dianalisa.
Keterangan: M = marker; 1-5 = produk PCR DNA larva resipien; C+ = produk PCR DNA ikan gurame; N = produk PCR DNA ikan nila non transplan; C- =
kontrol reagen.
Gambar 2. Deteksi keberhasilan injeksi sel donor dalam rongga peritonial larva ikan nila umur 1 hari setelah penyuntikan dengan menggunakan
metode PCR.
3.1.3. Deteksi Kolonisasi Sel Donor pada Gonad Resipien
DNA dari gonad ikan nila resipien yang telah berumur sekitar 2 bulan setelah transplantasi berhasil diekstraksi. Hasil visualisasi pada gel elektroforesis
diperoleh DNA genom berukuran lebih besar dari 10 kb Gambar 3, ditunjukkan dengan panah. Kuantifikasi DNA hasil ekstraksi dapat dilihat pada Tabel 3.
Keterangan: M = marker; 1-5 = DNA gonad ikan nila resipien.
Gambar 3. Visualisasi DNA genom gonad ikan nila resipien umur 2 bulan.
11 Tabel 3. Kuantifikasi DNA hasil ekstraksi gonad ikan nila resipien.
Sampel DNA Rasio
absorbansi 260280 nm DNA n
gμl
1 1,829
1788 2
1,861 156
3 1,871
300 4
1,830 548
5 1,794
1532
Berdasarkan Tabel 3, konsentrasi DNA tertinggi dari gonad ikan nila resipien sebesar 1788 ngµl sedangkan yang terendah sebesar 156 ngµl. Nilai
rasio yang didapat berkisar antara 1,784-1,871. Brown 2010 menyebutkan rasio absorbansi 260 nm dan 280 nm yang kurang dari 1,8 menunjukkan bahwa hasil
ekstraksi telah terkontaminasi oleh protein atau fenol. Visualisasi produk PCR dari DNA gonad ikan nila resipien tersebut
menunjukkan ukuran pita DNA yang sama dengan DNA ikan gurame Gambar 4, ditunjukkan dengan tanda panah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sel donor
terkolonisasi pada gonad ikan resipien yang berumur 2 bulan setelah transplantasi. Produk PCR menggunakan primer
β-aktin nila menunjukkan bahwa DNA gonad ikan nila juga teramplifikasi. Hasil yang diperoleh, sel donor terkolonisasi pada 3
dari 5 sampel ikan resipien yang diperiksa sampel 2, 3, dan 4 dengan tingkat keberhasilan kolonisasi 60 dari total resipien yang diperiksa.
Keterangan: M = marker; 1-5 = produk PCR DNA gonad resipien; C+ = produk PCR DNA gurame; N = produk PCR DNA nila non transplan; C- = kontrol
reagen.
Gambar 4. Deteksi kolonisasi sel donor ikan gurame pada gonad ikan nila resipien umur 2 bulan.
12 Ketebalan pita DNA hasil amplifikasi PCR berbeda pada masing-masing
sampel. Pada sampel 4, pita DNA yang muncul sangat tipis dan tidak terlihat jelas. Sedangkan pada sampel 2 dan 3, pita DNA produk PCR yang muncul
terlihat cukup jelas. Jika dibandingkan dengan produk PCR β-aktin nila, maka
tingkat ketebalan pita produk PCR GH gurame menunjukkan jumlah DNA sel donor yang terdeteksi pada DNA gonad ikan nila resipien. Semakin tipis pita
DNA yang muncul, maka semakin sedikit DNA sel donor yang terdeteksi dalam gonad ikan nila.
3.2. Pembahasan