a. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah high and low point method mernisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan kapasitas
clan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b x dapat ditentukan.
Langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dengan Metode titik tertinggi dan terendah adalah :
1. Menentukan biaya variabel satuan atau b Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt
Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr Perbedaan Yt – Yr = bxt – bxr
Jadi : b xt – xr = Yt - Yr
dimana : Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi
Yr = jumlah biaya pada titik terendah a = jumlah total biaya tetap
xt = kapasitas tertinggi xr = kapasitas terendah
Yt - Yr B =
Xt - Xr
2. Menentukan Besamya Total Biaya Tetap atau a Total biaya tetap a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada titik
terendah, dengan rumus :
Pada titik tertinggi adalah :
Sedangkan titik terendah adalah
3. Menentukan besamya Anggaran Fleksibel Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus biaya
dengan anggaran fleksibel adalah : Y= a + bx
Contoh : Biaya listrik untuk pabrik PT. Nusantara dalam tahun 19AA tampak pada tabel 1 :
Tabel 1 Beban Biaya Listrik
n Bulan
x Kapasitas
Jam Mesin Y
Biaya Listrik Januari
Pebruari Maret
April Mei
Juni Juuli
Agustus Septembe
r Oktober
November Desember
Rp. 1.400 Rp. 1.600
Rp. 1.200 Rp. 1.800
Rp. 2.400 Rp. 2.000
Rp. 1.800 Rp. 2.400
Rp. 2.600 Rp. 3.000
Rp. 2.200 Rp. 1.600
Rp. 30.880 Rp. 33.920
Rp. 28.000 Rp. 37.360
Rp. 46.000 Rp. 40.400
Rp. 37.720 Rp. 45.040
Rp. 49.000 Rp. 55.000
Rp. 43.000 Rp. 33.680
Rp. 24.000 Rp. 480.000
a = Yt - bxt
a = Yr - bxr
Dari data listrik pabrik tersebut dapat dipisahkan ke dalam elemen biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah tampak
pada tabel berikut : PT. NUSANTARA
Pemisah Biaya Semi Variabel Tahun 2008
Titik Kapasita
s Bulan
X Jam
Mesin Y
Biaya LIstrik
Tertinggi t
Terendah r
Oktobe r
Maret 3000
1200 55.00
28.00 Selisih
1.800 27.00
B = Yt – Yr 55.000 – 28.000 27.000
= =
= Rp. 15 Perjam
Xt - Xr 3000 – 1200 1800
Keterangan Tertinggi
Terendah Jumlah Biaya Y
Biaya Variabel : BXt = Rp. 15 x 3000
Bxr = Rp. 15 x 1.800 55.000
45.000 28.000
18.000 Total Biaya Per bulan
Rp. 10.000 Rp. 10.000
Persamaan Besarnya biaya listrik perbulan Y = a + b X y = 10.000 + 15 X
Persamaan besarnya biaya listrik pertahun Y = ax12 + b x Y = 120.000 + 15 x
b.
Metode Biaya Bersiap berjaga
Metode Biaya bersiap stand by cost nethod atau metode biaya berjaga adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung
bersanya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi dalam keadaan siap berproduksi besarnya biaya pada keadaan perusahaan
tutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap atau a.
Setelah total biaya tetap atau a diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya biaya variabel saw all tingkatan kegiatan rata-rata dan biaya rata-rata,
dengan rumus : Y = a + bx
b x = Y - a Langkah terakhir adalah menentukan besarnya anggaran fleksibel.
Jadi urutan langkah-langkah pada metode biaya bersiap adalah : a Menentukan besarnya total biaya tetap atau a
b Menentukan besarnya biaya variabel satuan atau b c Menentukan besarnya anggaran fleksibel atau y = a + bx
Dengan rnenggunakan contoh I yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara misalnya pada saat kegiatan pabrik dihentikan sementara dalam jangka waktu satu
bulan besarnya biaya bersiap Rp. 15.000, maka biaya ini adalah total biaya tetap perbulan atau a. Besarnya biaya variabel satuan adalah :
Y = Y = Rp. 480.000 = Rp. 40.000 n
12
B = Y – a x
x = x = Rp. 24.000 jam mesin = 2.000 jam mesin n
12 b = Y - a = Rp. 40.000 - Rp. 15.000 = Rp.12,5 per jam mesin
x 2.000 jam mesin
Jadi anggaran fleksibel adalah : Per bulan y = a + bx = Rp. 15.000 + Rp. 12,5 x
Per tahun y = a 12 + bx = Rp. 180.000 + Rp. 12,5 x
c. Metode Grafik Statistikal