Sifat Keeratan Data antar Stasiun

4.1.2 Sifat Keeratan Data antar Stasiun

Karakteristik yang ingin dilihat berdasarkan sifat keeratan data antar stasiun didapatkan dari nilai koefisien korelasi dan p-value. Nilai tersebut merupakan hasil kombinasi semua stasiun hujan per kelompok DAS yang mempunyai kesamaan rentang ketersediaan data lampiran 2 dan 3. Koefisien korelasi menunjukkan derajat kekuatan hubungan antar parameter yang dibandingkan, dalam hal ini nilai curah hujan antar dua stasiun dalam skala akumulasi yang berbeda. Skala akumulasi hujan yang digunakan yakni 3-harian, 5-harian, 7-harian, 10-harian, 30-harian, dan tahunan. Nilai koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan kemiripan pola naik dan turunnya curah hujan pada skala akumulasi yang sama, tanpa memperhatikan nilai curah hujannya. Rentang data yang digunakan untuk kelompok DAS Ia yakni 19 tahun, DAS IIa 12 tahun, DAS IIIb 7 tahun, dan 6 tahun untuk DAS IVc, Vd, dan VIe. Perbedaan rentang data yang dianalisis tersebut berpengaruh kepada nilai p-value yang dihasilkan untuk tiap skala akumulasi hujan. P-value menunjukkan peluang spesifik dari uji statistik terhadap parameter yang dibandingkan, dimana derajat bebas yang digunakan yakni 0.05. Semakin banyak jumlah data yang digunakan maka p-value cenderung kecil. Nilai p-value yang kecil menunjukkan bahwa peluang kesalahan dua parameter yang dibandingkan juga kecil. Dalam hal ini jika nilai p-value kurang dari 0.05 maka keeratan antar dua stasiun hujan yang dibandingkan bersifat nyata untuk skala akumulasi hujan tersebut. Secara umum nilai koefisien korelasi untuk setiap kombinasi stasiun hujan pada masing-masing kelompok DAS memiliki nilai yang lebih tinggi pada akumulasi hujan 30-harian dengan p-value 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa data curah hujan di satu stasiun mempunyai hubungan yang kuat dan bersifat nyata dengan stasiun pembanding pada data akumulasi hujan 30-harian. Sedangkan untuk kombinasi stasiun yang memiliki nilai koefisien korelasi rendah dan p-value tinggi dapat disebabkan oleh dominannya karakteristik lokal stasiun yang mempengaruhi hujan pada tahun-tahun pengamatan. Dengan demikian berdasarkan DAS didapatkan karakteristik hujan yang jika dilihat sifat data per stasiunnya maka masing- masing stasiun mempunyai keragaman data hujan yang besar baik untuk skala akumulasi harian, 10-harian, 30-harian, dan tahunan. Sedangkan sifat keeratan data antar stasiun untuk masing-masing DAS di wilayah Jawa bagian Barat secara umum mempunyai hubungan yang kuat dan nyata dengan stasiun lain pada data akumulasi hujan 30-harian.

4.2 Karakteristik Hujan Berdasarkan