Kualitas Fisik Daging Domba Garut dan Domba Ekor Tipis Muda yang Diberi Pakan Mengandung Limbah Tauge

KUALITAS FISIK DAGING DOMBA GARUT DAN DOMBA
EKOR TIPIS MUDA YANG DIBERI PAKAN
MENGANDUNG LIMBAH TAUGE

SKRIPSI
ASTRA MAYANTI NAIBAHO

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
Astra Mayanti Naibaho. D14080133. 2012. Kualitas Fisik Daging Domba Garut
dan Domba Ekor Tipis Muda yang Diberi Pakan Mengandung Limbah Tauge.
Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Ir. Sri Rahayu, M.Si.

: Tuti Suryati, S.Pt., M.Si.

Indonesia memiliki berbagai jenis domba lokal yang potensial untuk
dikembangkan sebagai ternak penghasil daging. Kendala pengembangan domba pada
masyarakat adalah ketersediaan pakan yang semakin sedikit. Limbah tauge menjadi
pakan alternatif yang bisa memungkinkan untuk diberikan kepada domba. Pakan dan
bangsa ternak merupakan faktor yang menentukan kualitas daging pada ternak.
Indikator kualitas daging salah satunya dapat dilihat dari sifat fisiknya. Sifat fisik
daging yang baik dipengaruhi oleh faktor sebelum dan sesudah pemotongan.
Penelitian untuk mempelajari dan membandingkan pengaruh bangsa, yaitu
domba ekor tipis dan domba garut terhadap kualitas fisik daging dengan pakan
mengandung limbah tauge. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ruminansia Kecil
dan Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada bulan
Juni hingga Oktober 2011. Materi penelitian berupa delapan ekor domba berumur
delapan bulan yang terdiri atas empat ekor domba ekor tipis yang diperoleh dari UP3
Jonggol dan empat ekor domba garut yang diperoleh dari Mitra Tani Farm. Pakan
dan minum diberikan ad libitum. Domba dipelihara tiga bulan kemudian dipotong
pada umur 11 bulan. Sampel daging pada bagian Longisimus dorsi diamati kualitas
fisiknya yang meliputi: nilai pH, daya mengikat air, keempukan yang diukur melalui
daya putus Warner Blatzer (WB), susut masak dan warna daging. Hasil yang didapat

diuji t dengan membandingkan perlakuan bangsa domba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bangsa tidak memberikan
hasil yang berbeda nyata kualitas fisik daging domba seperti nilai pH, daya mengikat
air, susut masak dan warna daging. Rataan nilai pH daging domba garut dan ekor
tipis adalah (5,85 ± 0,17), rataan persentase air bebas (22,6% ± 6,5%), rataan susut
masak (24,6% ± 2,44%) dan rataan skor warna daging (2,38 ± 0,53). Perbedaan yang
sangat nyata (P0.05) between garut and thin tail lamb in pH,
water holding capacity (WHC), meat color, and cooking weight loss. There was
significant difference (P