Reliabilitas Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x = nilai hasil tes yang dicari validitasnya y = jumlah skor total tiap soal n = jumlah responden Setelah didapat harga koefisien validitas maka harga tersebut diinterpretasikan terhadap kriteria tertentu dengan menggunakan tolak ukur yang dibuat Guilford sebagaimana yang terdapat dalam Suherman, 1990 seperti pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Kriteria Validitas Butit soal Validitas Interpretasi 0,90 r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,70 r xy ≤ 0,90 Validitas tinggi 0,40 r xy ≤ 0,70 Validitas sedang 0,20 r xy ≤ 0,40 Validitas rendah 0,00 r xy ≤ 0,20 Validitas sangat rendah r xy ≤ 0,00 Tidak Valid Hasil perhitungan validitas tiap item tes uji coba, untuk mengetahui signifikansi korelasi yang didapat, selanjutnya diuji dengan menggunakan rumus uji t, yaitu : t hitung = √ √ r = Koefisien korelasi hasil r hitung N = Jumlah responden Jika t hitung t tabel maka validitas butirnya soalnya valid.

4. Reliabilitas

Reliabilitas atau keajegan suatu tes merupakan ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan tes itu, artinya tes itu memiliki keandalan untuk digunakan Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebagai alat ukur dalam jangka waktu yang relatif lama oleh siapapun dan di manapun. Karena bentuk tes dalam instrumen berupa soal uraian, maka untuk menghitung reliabilitas tes ini digunakan koefisien alpha Cronbach dengan rumus: 11 r = 2 2 1 1 i t s n n s                …………..Suherman, 1990, hlm. 194 Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas n = banyaknya butir soal s i 2 = varians skor tiap butir soal s t 2 = varians skor total Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas ini, digunakan kriteria Guilford sebagaimana terdapat dalam Suherman, 1990 pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas Interpretasi 0,90 r 11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,70 r 11 ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,70 Reliabilitas sedang 0,20 r 11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah r 11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

5. Analisis Butir Tes

a. Daya Pembeda

Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sebuah soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik bila siswa yang pandai dapat mengerjakan dengan baik dan siswa yang kurang tidak dapat mengerjakan dengan baik. Discriminatory power daya pembeda dihitung dengan membagi testee ke dalam dua kelompok, yaaitu Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelompok atas the higer group – kelompok testee yang tergolong kelompok rendah the lower group Untuk menunjukkan besarnya Daya Pembeda digunakan indeks diskriminasi. Indeks ini berkisar antara 0,00 –1,00. Pada Penelitian ini, perhitungan indeks diskriminan dilakukan dengan mengambil 27 untuk masing- masing kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menguji daya pembeda Arikunto, 2002. adalah : : I S S DP B A   Dimana, DP : Indeks Daya Pembeda S A : Jumlah skor kelompok atas pada item soal yang diolah S B : Jumlah skor kelompok bawah pada item soal yang diolah I : Jumlah skor ideal Interpretasi untuk Indeks Daya Pembeda menurut Suherman 1990, seperti pada Tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik

b. Tingkat Kesukaran

Untuk menyatakan tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh indeks kesukaran . Indeks ini berkisar antara 0 sampai 1. Rumus yang digunakan : B A B A I I S S TK    dimana, TK : Indeks tingkat kesukaran S A : Jumlah skor kelompok atas pada item soal Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S B : Jumlah skor kelompok bawah pada item soal I : Jumlah skor ideal pada item soal Kriteria yang digunakan untuk interpretasi adalah Suherman 1990, seperti pada tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interpretasi IK = 0,00 Terlalu sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu mudah

6. Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam penelitian ini terdiri dari 8 soal berbentuk uraian, adapun pokok bahasannya mengenai Bilangan Desimal. Penilaian untuk jawaban berpikir kritis matematis siswa disesuaikan dengan keadaan soal dan hal-hal yang ditanyakan, adapun pedoman penilaian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Responsiswa Terhadap Soal Skor Menyimpulkan dari fakta yang diobservasi tentang pengubahan pecahan biasa ke desimal. Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah Dapat menemukan fakta,data dan konsep tapi belum bisa menyimpulkan antara fakta dan konsep yang didapat. 1 Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Responsiswa Terhadap Soal Skor Menemukan fakta dan konsep serta bisa menyimpulkan serta salah dalam melakukan perhitungan 2 Bisa menemukan fakta dan konsep dan bisa menyimpulkan serta benar dalam melakukan perhitungannya. 3 Bisa menemukan fakta dan konsep dan bisa menyimpulkan serta benar dalam melakukan perhitungannya dan dapat memberikan alasan. 4 Mengemukakan pendapat dari suatu asumsi yang dianggap benar. Pada pecahan senilai. Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah Menjawab pertanyaan tapi belum memberikan jawaban yang tepat 1 Menjawab pertanyaan dan memberikan jawaban yang tepat tapi tidak memberikan kesimpulan 2 Menjawab pertanyaan dan memberikan memberikan jawaban yang tepat tapi belum memberikan kesimpulan yang tepat 3 Menjawab pertanyaan dan memberikan jawaban yang tepat serta memberikan kesimpulan yang tepat 4 Mengambilmenentukan kesimpulan dari beberapa kategori tentang penjumlahan dan Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah Dapat menemukan informasi dari data yang diberikan tapi masih keliru dalam 1 Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Responsiswa Terhadap Soal Skor pengurangan pecahan desimal. menjawab soal tersebut Dapat menemukan informasi dari data yang diberikan tapi strtegi yang digunakan belum tepat. 2 Dapat menemukan informasi dari data yang diberikan tapi strtegi yang digunakan sudah tepat tapi belum bisa menyimpulkan. 3 Dapat menemukan informasi dari data yang diberikan dan strategi yang digunakan sudah tepat dan benar. 4 Membuat kesimpulan yang logis berdasarkan informasi Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah Dapat menemukan informasi dari soal yang diajukan tetapi masih keliru dalam menghitung soal tersebut 1 Strategi yang digunakan tepat tapi jawaban salah 2 Jawaban benar, dan bukti bahwa strategi yang digunakan tepat, namun pelaksanaan strategi tidak sepenuhnya jelas 3 Dapat menemukan informasi, memfokuskan jawaban pada pertanyaan yang diajukan, menjawab pertanyaan dengan tepat dan menyimpulkan berdasarkan fakta. 4 Mengevaluasi kebenaran Tidak menjawab atau memberikan Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Responsiswa Terhadap Soal Skor pernyataan tentang pengubahan decimal ke persen jawaban yang salah Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting dari soal yang diberikan. 1 Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting , tetapi membuat kesimpulan yang salah 2 Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting , serta kesimpulan yang benar, tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan 3 Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting , serta kesimpulan yang benar, tetapi melakukan perhitungan yang benar 4 Sebelum soal tes kemampuan berpikir kritis matematis tersebut digunakan, terlebih dahulu divalidasi untuk melihat validitas isi dan validitas mukanya oleh dosen pembimbing dan tiga dosen matematika. Validitas isi perlu dilakukan untuk mengetahui tanggapan penimbang terhadap kesahihan instrumen dengan materi yang akan ditanyakan, baik menurut per butir soal maupun menurut soalnya secara menyeluruh. Sedangkan validitas muka dilakukan untuk melihat kejelasan soal tes dari segi bahasa, redaksi, sajian, dan akurasi gambar atau ilustrasi. Selanjutnya, soal yang validasi isi dan validasi mukanya telah sesuai kemudian diujicobakan pada tanggal 10 April 2015 kepada 3 siswa kelas V dari sekolah di luar subjek sampel untuk dapat mengetahui apakah soal tersebut dapat dipahami oleh siswa serta penentuan alokasi waktu tes yang ideal. Hasil yang diperoleh keseluruhan siswa dapat memahami maksud dari soal dengan alokasi waktu 60 menit. Secara lengkap, kisi-kisi dan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan penyelesaiannya dapat dilihat pada lampiran A. Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebagai langkah analisis empiris untuk mengetahui validitas butir soal, realibilitas tes, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, pada tanggal 16 April 2015 soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis diujicobakan kepada 39 orang siswa kelas V SD IT Persis Garut. Sekolah ini dipilih menjadi tempat uji coba, karena sekolah ini merupakan sekolah swasta yang berstandar Nasional SSN sehingga siswanya dianggap dapat menyelesaikan soal-soal yang memerlukan kemampuan berpikir kritis. Data hasil ujicoba serta perhitungan validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal kemampuan kemampuan berpikir kritis matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B. Perhitungan perangkat instrumen soal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan perangkat Microsoft excel. Adapun hasil perhitungan hasil analisis secara keseluruhan dari validitas butir soal, realibilitas tes, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal untuk soal kemampuan pemecahan masalah, seperti pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Karakteristik Tes Berpikir Kritis Matematis No Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan r xy Tafsiran DP Tafsiran TK Tafsiran Soal dipakai 1 0,636 Valid 0,288 Cukup 0,644 Sedang Soal dipakai 2 0,679 Valid 0,538 Baik 0,596 Sedang Soal dipakai 3 0,657 Valid 0,308 Cukup 0,635 Sedang Soal dipakai 4 0,666 Valid 0,269 Cukup 0,712 Mudah Soal dipakai 5 0,652 Valid 0,462 Baik 0,692 Sedang Soal dipakai 6 0,722 Valid 0,635 Baik 0,337 Sedang Soal dipakai 7 0,678 Valid 0,481 Baik 0,317 Sedang Soal dipakai 8 0,622 Valid 0,269 Cukup 0,192 Sukar Soal dipakai Reliabilitas 0,795 Tinggi Signifikan Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa 8 soal untuk tes kemampuan berpikir kritis valid, mempunyai nilai realibilitas yang tinggi, daya pembeda baik dan tingkat kesukaran soal 6 soal sedang, 1 soal mudah, dan 1 soal sukar. Elin Ruslina, 2015 PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan demikian, melihat hasil analisis secara keseluruhan dari validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal, maka instrumen tes berpikir kritis matematis dianggap memenuhi semua kriteria dan dapat digunakan dalam penelitian.

7. Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis