Uji Signifikansi Uji Koefisien Determinasi

Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014 Hubungan Beban Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Intensi Berhenti Bekerja Karyawan Contact Center Garuda Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Masuk pada program SPSS  Masukkan skor responden  Klik Analysis – bivariate  Masukkan variabel yang akan di korelasikan  Klik Spearman  Klik two-tailed  Klik Ok Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi kemudian dapat dilihat seberapa kuat tingkat korelasi antar variabel dengan tabel berikut. Tabel 3.14 Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah Sumber : Riduwan 2004: 136

4. Uji Signifikansi

Untuk pengujian selanjutnya yaitu uji signifikasi hubungan. Uji signifikansi digunakan untuk untuk melihat apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Pengujian signifikansi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 18.0 dalam penelitian ini uji signifikansi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel beban kerja X 1 dengan variabel intensi berhenti bekerja Y dan variabel kepuasan kerja X 2 dengan variabel intensi berhenti bekerja Y, serta variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y. Berikut adalah kriteria signifikansinya: Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014 Hubungan Beban Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Intensi Berhenti Bekerja Karyawan Contact Center Garuda Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.15 Kriteria Signifikansi Variabel Kriteria Probabilitas 0,05 H diterima Probabilitas ≤ 0,05 H ditolak

5. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya presentasi kontribusi variabel beban kerja X 1 terhadap variabel intensi berhenti bekerja Y dan variabel kepuasan kerja X 2 terhadap variabel intensi berhenti bekerja Y dengan menggunakan rumus berikut: Keterangan : d : Koefisien Determinasi r xy : Koefisien Korelasi d = r xy 2 . 100 Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014 Hubungan Beban Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Intensi Berhenti Bekerja Karyawan Contact Center Garuda Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian hipotesis yang telak dilaksanan mengenai hubungan beban kerja, kepuasan kerja, dan intensi berhenti bekerja karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada umumnya, karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung memiliki beban kerja, kepuasan kerja, dan intensi berhenti bekerja pada kategori sedang. 2. Terdapat hubungan positif yang lemah dan signifikan antara beban kerja dengan intensi berhenti bekerja karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung. Hal ini menandakan bahwa semakin tingginya beban kerja yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi pula keinginan karyawan untuk berhenti bekerja dengan kontribusi sebasar 4,16. 3. Terdapat hubungan negatif dan sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi berhenti bekerja karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka keingan karyawan untuk berhenti bekerja akan semakin rendah dengan kontribusi sebesar 30,25. 4. Terdapat hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja terhadap intensi berhenti bekerja karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan contact center Garuda Indonesia lebih besar kontribusinya terhadap intensi berhenti bekerja dibandingkan dengan beban kerja yang dirasakan oleh karyawan contact center Garuda Indonesia area Bandung .Terlihat dari koefisien determinasi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan.

0 3 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan.

0 3 12

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Beban Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Karyawan Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Mata “Dr.YAP” Yogyakarta.

0 1 16

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Beban Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Karyawan Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Mata “Dr.YAP” Yogyakarta.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BUDAYA PERUSAHAAN DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI Hubungan Antara Persepsi Terhadap Budaya Perusahaan dan Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Pada Karyawan PT dan Liris Sukoharjo.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Pada Karyawan PT dan Liris Sukoharjo.

0 2 17

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI BERHENTI BEKERJA KARYAWAN CONTACT CENTER GARUDA INDONESIA - repository UPI S PSI 0908598 Title

0 0 5