METODE PENELITIAN | 34 METODE PENELITIAN | 35

BAB III METODE PENELITIAN | 34 Universitas Kristen Maranatha Asymp sig 0.05 H diterima Asymp sig ≤ 0.05  H ditolak

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen Ghozali, 2013:105. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan hipotesis pengujian: H : Tidak ada multikolinearitas H a : Ada multikolinearitas Kriteria penerimaanpenolakan: Apabila tolerance ≥ 0.1 dan VIF ≤ 10  H diterima Apabila tolerance 0.1 dan VIF 10  H ditolak

3.6.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2013:139. BAB III METODE PENELITIAN | 35 Universitas Kristen Maranatha Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Plot. Dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED denganr esidualnya SPRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-stundentized Ghozali, 2013:139. Adapun dasar analisis yang digunakan ketika menggunakan plot antara lain: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.6.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series Ghozali, 2013:110. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan cara Run Test dengan hipotesis pengujian: H : Tidak ada autokolerasi H a : Ada autokolerasi BAB III METODE PENELITIAN | 36

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011

0 2 1

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

0 2 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

1 3 15

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

0 0 2

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI PERIODE 2008-2010

0 0 14

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2010-2012)

0 1 14

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 116

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

0 0 18