3 satu karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut, dalam suatu wawancara dan data yang diambil dari
data document yang dilakukan oleh penulis. Dari hasil yang diperoleh
kesimpulan bahwa karyawan tersebut merasa tidak punya motivasi kerja bisa
dibilang motivasi kerja karyawan menurun. Hal ini dikarenakan kurangnya
komunikasi antara pemimpin dengan karyawan dan kurangnya kerja sama
antara karyawan dan pemimpin.Gaya kepemimpinan demokratis, anggota
memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin
hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk
mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga
diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Seorang pemimpin mempunyai peranan yang besar dalam usaha
pencapaian tujuan perusahaan. Pemimpin dalam memotivasi dan
mengarahkan karyawan hendaknya memiliki ciri khasgaya tertentu dalam
proses kepemimpinannya, karena gaya kepemimpinan demokratis
mencerminkan tindakan seorang pemimpin dalam memotivasi,
mengarahkan dan mempengaruhi karyawan. Oleh karena itu, pemimpin
harus dapat menggunakan gaya kepimpinannya secara tepat agar secara
langsung dapat memotivasi. Dari beberapa uraian tersebut di
atas dan dari beberapa teori maka muncul rumusan masalah yang penulis
kemukakan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh gaya kepemimpinan
demokratis terhadap motivasi kerja karyawan pabrik tahu Sejahtera,
Cikampek Jawa Barat.” Adapun tujuan dari penelitian ini
ialah bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja
karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pimpinan perusahaan, dapat
memberikan informasi tentang pentingnya gaya kepemimpinan
terhadap karyawan. 2.
Bagi subjek penelitian, memberikan informasi dan menambah wawasan
tentang gaya kepemimpinan
4 demokratis dalam meningkatkan
motivasi kerja 3.
Bagi ilmuan psikologi, dapat menjadi bahan informasi dan bahan
pertimbangan yang bermanfaat untuk penelitian sejenis.
4. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini
dapat dijadikan sebagai refrensi atau acuan dalam pengembangan
penelitian yang sejenis.
1. TINJUAN PUSTAKA
A. Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan pemberian gaya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang bekerja agar efektif dan terintegrasi
dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan Winardi; 2002.
Menurut McCormick dalam Mangkunegara, 2004 mengemukakan
bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja ialah
pemberian gaya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang
bekerja agar efektif yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Proses Timbulnya Motivasi Kerja
Siagian 1999 menyebutkan tentang proses pertama timbulnya
motivasi yaitu seseorang memiliki motif atau
need sehingga menimbulkan keinginan kemudian timbul persepsi dan
termotivasi untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Lebih lanjut Siagian
mengemukakan mengenai situasi motivasi yang terdiri dari dua aspek
yaitu aspek subjektif dan aspek objektif. Aspek subjektif adalah kondisi dalam
diri individu yang disebut dengan needs atau kebutuhan. Sedangkan aspek
objektif dalah kondisi di luar individu yang disebut dengan insentif. Jadi untuk
menciptakan situasi motivasi atau motivating situation harus ada
kebutuhan needs dan kesempatan insentif.
Aspek-aspek motivasi kerja
Maslow1993 mengemukakan bahwa aspek-aspek motivasi kerja antara
lain: a Biological needs, b Safety needs, c Social needs, d Esteem needs,
dan e Self actualitation needs. Sedangkan menurut Munandar 2001
5 menjelaskan tentang aspek-aspek
motivasi kerja karyawan yaitu: Adanya kedisiplinan dari karyawan, Imajinasi
yang tinggi dan daya kombinasi, Kepercayaan diri, Daya tahan terhadap
tekanan, dan Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa aspek- aspek motivasi kerja adalah, imajinasi
dan inovasi, kepercayaan diri, daya tahan terhadap tekanan dan tanggung
jawab menyelesaikan masalah, kesehatan. Serta Mempertahankan
keseimbangan dalam jiwa manusia. Seseorang akan berusaha untuk
mencapai keseimbangan apabila dalam keadaan yang tidak seimbang.
Pencapaian suatu tujuan. Tingkah laku akan terarah pada suatu tujuan yang
ingin dicapai.
Faktor-faktor motivasi kerja
Jurgensen dalam Habibi, 2005 dalam penellitiannya membagi 10
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, yaitu: a rasa aman, b
tipe pekerja, c nama baik tempat kerja, d rekan kerja, e gaji atau upah, f
pemimpin yang demokratis, gkondisi lingkungan kerja, h jam kerja, i
fasilitas, j kesempatan. Sedangkan menurut Menurut Djalali dalam Habibi,
2005 mengemukakan, motivasi yang timbul karena faktor internal disebut
dengan motivasi instrinsik. Misalnya individu yang melakukan suatu
pekerjaan karena memang menyenangi pekerjaan yang dilakukan sehingga
dengan demikian aktivitas dalam pekerjaan tadi dapat memberikan
kepuasan tersendiri bagi individu yang bersangkutan. Motivasi yang timbul
karena faktor eksternal disebut faktor ekstrinsik. Misalnya individu yang
melakukan pekerjaan karena mengharapkan gaji dan upah yang bisa
di dapat dibalik pekerjaan itu. Dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja ialah faktor yang berasal dari instrinsik dan ekstrinsik.
B. Gaya Kepemimpinan
Demokratis
Menurut Purwanto 1991 kepemimpinan yang demokratis
merupakan pemimpin yang yang bukan diktator, melainkan sebagai pemimpin
yang berada ditengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin selalu berusaha
menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam kepemimpinan demokratis keputusan