85
Okti Maulani, 2013 Analisis Fungsi Partikel KA, SA, NA, WA, Dalam Drama Serinhotaru No Hikari 2
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik lanjutan yang digunkan dalam penelitian ini adalah teknik lesap, teknik ganti serta teknik balik.
1. Teknik Lesap
Teknik analisis yang berupa penghilangan atau pelesapan unsur satuan lingual data itu menghasilkan tuturan berbentuk ABC, ABD, ACD,
atau BCD bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD. Hal itu sepenuhnya bergantung pada unsur mana yang akan dilesapkan atau
dihilangkan. Satu hal yang perlu diperhatikan: unsur manapun yang dilesapkan, unsur yang dimaksud selalulah merupakan unsur yang justru
sedang menjadi pokok perhatian dalam analisis. Jadi, bila dalam tuturan berbentuk ABCD unsur D dilesapkan sehingga menghasilkan ABC maka
unsur D itu unsur yang sedang menjadi pokok perhatian. Hal yang sama berlaku untuk pelesapan unsur C, B atau A. Alat yang digunakan dalam
pemanfaatan teknik lesap itu adalah satuan lingual yang justru lesap. Dalam hal ini, lalu istilah yang lebih tepat bukan lesap atau terlesapkan melainkan
melesapkan diri. Sudaryanto, 1993:41 Hasil pelesapan itu kemungkinannya ada dua, yaitu berupa tuturan
yang dapat diterima oleh para penutur, dapat pula tidak. Bila diterima berarti tuturan itu gramatikal; bila tidak, berarti tidak gramatikal. Dalam hal ini,
“diterima‟ berarti dipandang ada, mungkin terjadi, dapat dipakai dalam penggunaan bahasa. Sudaryanto, 1993:42
Kegunaan teknik lesap adalah untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan. Jika hasil dari pelesapan itu tidak gramatikal maka
berarti unsur yang bersangkutan memiliki kadar keintian yang tinggi atau bersifat inti: artinya, sebagai unsur pembentuk satuan lingual, unsur yang
bersangkutan mutlak diperlukan. Demi keutuhan sebagai satuan lingual, unsur itu tidak boleh tidak harus ada. Hilangnya unsur berarti runtuhnya
pula pola satuan lingual yang bersangkutan; dan hal ini berarti pula
86
Okti Maulani, 2013 Analisis Fungsi Partikel KA, SA, NA, WA, Dalam Drama Serinhotaru No Hikari 2
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
hilangnya tipe satuan lingual tertentu yang termanifestasikan dalam wujud satuan lingual itu. Sudaryanto, 1993:42
Penerapan teknik lesap dalam penelitian ini dapat dilihat dari contoh sebagai berikut, dengan teknik lesap, partikal ka dalam kalimat 1
dilesapkan sehingga menjadi kalimat 1a.
1. 雨宮先輩もう大丈夫なんですか。
Amemiya senpai mou daijobunandesuka?. Apakah kak Amemiya sudah sembuh?.
1a. 雨宮先輩もう大丈夫なんです。
Amemiya senpai mou daijyobunandesu. Kak Amemiya sudah sembuh.
Kalimat 1a gramatikal atau dapat diterima. Hal ini menunjukan kadar keintian partikel ka dalam kalimat 1 rendah. Kalimat 1a
menujukan ungkapan pernyatan bahwa “Amemiya sudah sembuh”, hal ini
menujukan keberadaan partikel ka tidak boleh dihilangkan atau mutlak diperlukan untuk mengajukan ungkapan pertanyaan.
Alat penentu dalam teknik lesap ini adalah unsur yang akan diteliti, dalam penelitian ini berupa partikel ka, sa, na dan wa. Dengan
menghilangkan partikel tersebut dapat diketahui kadar keintian unsur yang dihilangkan dalam kalimat. Dengan mengetahui kadar keintian unsur yang
diteliti dalam kalimat, bila kadar keintiannya rendah maka dalam pemakaian bahasa, unsur tersebut boleh dihilangkan karena inti dan maksud dari
kalimat tersebut masih bisa disampaikan. Bila kadar keintiannya tinggi maka unsur tersebut tidak boleh tidak ada dalam kalimat agar tujuan,
maksud serta inti kalimat dapat disampaikan dengan jelas dan menghindari kesalahpahaman dalam kegiatan berkomunikasi.
87
Okti Maulani, 2013 Analisis Fungsi Partikel KA, SA, NA, WA, Dalam Drama Serinhotaru No Hikari 2
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Ganti