Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta
PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK
PINANG JAKARTA
Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
---_
-Lilli
...
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
EKA AGUSTINI HASANAH
NIM:I06018200750
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILlVIU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 HI 2010 M
ェ[セpust
akヲ|Nセᄋ[
I
PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK
PINANG JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OIeh:
Eka Agustini Hasanah
I)iterin.
NIM: 106018200750
Di Bawah Bimbingan
[\Zセ ヲM Zセ Z
N•. lnduk
••!:lo<
ォゥZ[ セエヲャ ゥ\Tウ
:
,
Pembimbing II
Pembimbing I
Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd.
NIP. 196507171994031005
tlari
Tgl.
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd.
NIP. 196710202001122001
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 HI 2010 M
..
,
セLエN
セエ .. 1
Lembar Pengesahan Panitia Ujian Skripsi
Skripsi Judul "PENGELOLAAN HUSEAfAS £Ii SMK Yallllsa POlldok
Pillallg
Jakarta"
yang
disllslln
oleh
Eka
Agustini
Hasanah
NJiv]:
106018200750, diajukan kepada Fakllitas Ilmll Tarbiyah dan Kegllrllan (FITK)
UIN Syarif Hidayatllliah Jakarta. dan telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqosah pada 12 November 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itll,
penulis berhak memperoleh gelar saJjana S] (S.Pd) dalal11 bidang l11anajemen
pendidikan.
JakaJ1a,
Novem ber 20 I0
Panitia Ujian Mllnaqosah
Ketlla Panitia
(Ketua Jurusan)
Drs. Rllsvdy Zalcaria. M.Ed. M.Phil
NIP. ] 9560530 ] 98503 I 002
Ketua Program Studi Manajel11en Pendidikan
Drs. H. Mua'rifSAM.. M.Pd
NIP. ] 9650717 ] 99403 ] 005
Penguji ]
J2-11 -:WID
""'''''''7
Drs. Mudjahid AK. M.Sc
N]P. ]94707141965]0] 001
MGPN Oイ セ L
Penguji ]]
Drs. Salman Tumanggor. M.Pd
NIP. 1957071 0 197903 I 002
.
C---t----
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
|セ
Prof. Dr. De
osvada. I'vI.A;y.
NIP. 1957 95 1987031 1003/
.....Nセ
セGZW]
..........
7
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang nbertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Eka Agustini Hasanah
セin
: 106018200750
Program Studi
: セ。ョェ・ュ
Jurusan
: Kependidikan Islam
Fakultas
: lImu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (SI) di Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sember yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
ABSTRAK
Eka Agustini Hasanah. NIM: 106018200750, Pengelolaan Husemas di SMK
Yanusa Pondok Pinang Jakarta. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam. Program
Studi Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri SyarijHidayatullah Jakarta. 2010.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi
timbal balik antara sekolah dan masyarakat untuk memberikan informasi tentang
kondisi sekolah dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan harapkan
masyarakat terhadap sekolah. Dengan adanya pengelolaan husemas yang baik,
maka akan terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis antara sekolah dan
masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan mutu sekolah dan pemahaman
masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan
hubungan sekolah dengan masyarakat di SMK Yanusa. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2010 di SMK Yanusa Pondok Pinang
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalahkepala
sekolah, masyarakat, gum dan orang tua siswa. Sample yang diambil 5 orang
masyarakat, dan 13 orang tua siswa yang diambil 10% dari 130 orang tua siswa.
Teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling yang artinya
pengambilan sample secara acak, sehingga setiap anggotapopulasi memiliki
kesempatan yang sarna (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Teknik dan
Instmmen Pengumpulan Data yang digunakan adalah teknikobservasi,
wawancara, dokumentasi dan angket.
Berdasarkan hasil perhitungan interprestasi data diperoleh hasil 68,0 I %
dengan kategori cukup baik, dari perhitungan angket gum dan orang tua siswa.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah yangmenyatakan
bahwa pengelolaan husemas di SMK Yanusa sudah berjalan dengan cllkup baik.
Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwakurangnya tingkat kepedulian
masyarakat dan orang tua siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan sekolah.
Kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah juga tidak terlallu banyak, khususnya
program kegiatan yang meiibatkan masyarakat hanya kegiatan bakti sosial.
Pihak sekolah hendaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan
orang tua siswa mengenai pentingnya kegiatan husemas, dan menambah kegiatan
sekolah khnsnsnya kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat dan orang tna
siswa. Dengan adanya kegiatan tersebut, secara tidak langsnng pihak sekolah
memberikan informasi mengenai keberadaan dan kondisi sekolah kepada
masyarakat.
KATAPENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang
Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabatsahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.
Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana
Sastra Satu (Sl), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatuIIah Jakarta
adalah membuat karya tulis ihniah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, penulis
membuat skripsi dengan judul "Pengelolaan HUSEMAS di SMK Yanusa Pondok
Pinang Jakarta".
Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami penuIis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,
pengumpulan data, maupun biaya yang tidak sedikit, dan sebagainya. Namun
dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta dorongan dan motivasi dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan di UIN SyarifHidayatuIIah Jakarta.
2. Drs. Rusdy Zakaria, M.Ed, M.Phi!. dan., Ketua Jurusan Kependidikan Islam
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd., Ketua Program Studi Manajeman, Dosen
Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I skripsi yang telah memberikan
bimbingan, perhatian dan pengertian, saran serta nasehat yang penulis
butuhkan selama pembuatan skripsi ini dan bantuan yang telah banyak
diberikan selama penulis menempuh studi di fakultas ini.
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., Dosen Pembimbing II skripsi yang dengan
kesabaran, pengertian, dan keikhlasan dalam memberikanbimbingan,
konsultasi dan saran yang dibutuhkan penulis selama penyusunall skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang
dengan
penuh
keiklahsan
dalam
membimbing dan mendidik penulis dengan membekali ilmu pengetahuan
yang sangat bennanfaat.
6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan
kepada penulis untuk mencari, menelaah dan meminjam buku-buku yang
diperlukan dalam perkuliahan, khususnya dalam menyelesaikan penulisan
skripi.
7. Drs. H. A. Sofwan Nizami, Kepala SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta
beselia
guru-guru,
karyawan
dan
para
siswa-siswi,
yang
telah
memperkenankan penulis mengadakan penelitian dan membantu dalam
pencarian data-data dan memberikan arahan sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
8. Teristimewa, Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mendidik penulis dari
buaian hingga sekarang yang selalu berjuang hingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah. Terima kasih banyak atas kesabarannya, ketulusannya
dan perjuangan ayahanda dan ibunda tercinta, penulis tidak mungkin
membalasnya semoga ALLAH selalu memberikan balasan yang lebih atas
semua yang telah ayahanda dan ibunda berikan untuk penulis.
9. Adik-adikku tersayang, atas semangat dan motivasi yang diberikan kepada
penulis dan bersedia membantu dalam proses penyusunan skripsi inL
10. Paman dan Bibi, juga keluarga besar Hamzah atas kritik dan motivasi yang
diberikan kepada penulis dari kecil hingga saat inL
II. Sahabat-sahabat KI-MP angkatan 2006 (terkhusus Shifrotul Ukhrowiyah, Ina
Muhdiana, Astri Dinartiwi, Syifa, Dewi Purwati), semangat dan keceriaannya
tak terlupakan.
12. Selia segenap piliak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan dan motivasinya kepada penulis dalam penyusunan skripsi inL
Semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan yang setimpaI dari Allah
SWT. Semoga rahmat, taufiq dan hidayah-Nya selalu dilimpahkan pada kita
semua sepanjang kehidupan kita. Amin.
Jakarta, 29 Oktober 20 I0
Penulis
Eka Agustini Hasanah
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR lSI
iv
DAFTAR TABEL
vi
BABI
BABII
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
7
D. Perurnusan Masalah
8
E. Manfaat Penelitian
8
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9
1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9
2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
12
3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..
14
4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
17
5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
18
6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
18
7. Bentuk Operasional Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
21
8. Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
22
B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
23
I. Perencanaan
23
2. Pengorganisasian
26
3. Pelaksanaan
27
4. Pengawasan
28
.",
BABIII
BABIV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
31
c.
32
Metodologi Penelitian
D. Populasi dan Sampel
32
E. Teknik Pengumpulan Data
33
F. Instrumen Penelitian
34
G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
36
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang
Jakarta
BABV
B. Deskripsi dan Analisis Data
41
C. Interprestasi Data
67
PENUTUP
A. Kesimpulan
71
B. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Kisi-kisi wawancara untuk kepala sekolah
37
Tabel
2. Kisi-kisi angket untuk guru
38
Tabel
3.Kisi-kisi wawancara untuk masyarakat sekitar sekolah
38
Tabel
4. Kisi-kisi angket untuk orang tua siswa
39
Tabel
5. Menyusunjadwal kegiatan
44
Tabel
6. Menarik perhatian dan partisipasi masyarakat
45
Tabel
7. Berbeda dengan sekolah lain
45
Tabel
8. Menyusun program setiap tahun
Tabel
9. Terlibat aktif dalam pembuatan program
Tabel
10. Memberi wewenang dan tanggung jawab
Tabel
11. Pelaksanaan program
48
Tabe!
12. Memberikan pemahaman
48
Tabel
13. Mengadakan musyawarah
49
Tabel
14. Masyarakat sekitar membantu merealisasikan
49
Tabel
15. Orang tua siswa membantu mcrealisasikan
50
Tabel
16. Mengadakan pertemuan
50
Tabel
17. Kerjasama yang baik
51
Tabel
18. Melaksanakan secara profesional
51
Tabel
19. Melalui tatap muka
52
Tabel
20. Terlibat aktif
52
Tabel
21. Mengadakan perlombaan
53
Tabel
22. Menginformasikan program
53
Tabel
23. Bantuan dari masyarakat
54
Tabel
24. Mengawasi progranl kegiatan
54
Tabel
25. Hadir dalam kegiatan bakti sosial
55
Tabel
26. Hadir dala kegiatan perlombaan
55
Tabel
27. Mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua siswa
56
Tabel
28. Memberikan infonnasi
56
.46
46
.47
Tabel
31. Kegiatan tahunan
57
Tabel
32. Kegiatan setiap hari-hari besar
58
Tabel
33. Membantu terlaksananya kegiatan
59
Tabel
34. Rapat dengan orang tua siswa
59
Tabel
35. Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan
60
Tabel
36. Keperdulian masyarakat
60
Tabel
37. Pengawasan kepala sekolah
61
Tabel
38. Kendala dalam menyusun program
61
Tabel
39. Terjalin hubungan baik
62
Tabel
40. Mengawasi kegiatan sekolah
62
Tabel
41. Memberikan saran-saran perbaikan
63
Tabel
42. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat..
63
Tabel
43. Bersaing dalanl hal prestasi belajar siswa
64
Tabel
44. Kualitas lulusan
64
Tabel
45. Hubungan harmonis dengan masyarakat..
65
Tabel
46. Hubungan harmonis dengan orang tua siswa
65
Tabel
47. Merealisasikan perubahan
66
Tabel
48. Menerima masukan
66
Tabel
49. Mengikutsertakan masyarakat
67
Tabel
50. Bersaing dalalll hal kompetensi guru
67
Tabel
51. Bersaing dalam hal ekstrakurikuler
68
Tabel
52. Biaya pendidikannya yang murah
68
Tabel
53. Mutunya bagus
69
Tabel
54. Mengadakan perubahan
69
Tabel
55. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Orang tua Siswa
71
Tabel
56. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Guru
71
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan masyarakat, begitupun sebaliknya masyarakat tidak dapat
dipisahkan dad sekolah. Hal ini karena sekolah merupakan lembaga untuk
mendidik dan membentuk kepribadian peserta didik bagi peranannya di
masa depan, sementara masyarakat selain sebagai pelanggan, juga sebagai
penyelenggara pendidikan, penyedia sm·ana dan prasaranapendidikan,dan
sebagai pengguna hasil lulusan. Keberhasilan suatu sekolah tidak hanya
ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah maupun tersedianya sarana
dan prasarana, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan masyarakat.
Masym·akat memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas.
Dunia pendidikan terus mengalami peningkatan, banyak sekali
orang tua yang menghendaki mlaknya untuk bersekolah di lembaga
pendidikan formal baik yang dikelola oleh pemerintah maupunoleh pihak
swasta. Mereka beranggapan bahwa pendidikan formal merupakan hal
yang paling penting bagi setiap orang, terlebih untuk masa yang akan
datang. Tingkat persaingan amat ketat yang harus dihadapi oleh setiap
individu, baik yang berkaitan dengan dunia kelja maupun denganilmu
2
Sekolah juga merupakan organisasi yang menganut sistem tebuka.
Sebagai sistem terbuka, lembaga pendidikan mau tidak mau akan selalu
menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitarnya. Hubungan ini
dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
program-program di sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan
kemajuan-kemajuan yang dapat dicapai oleh sekolah. Tetapi kenyataan
yang ada selama ini, tidak semua masyarakat mengetahui programprogram yang diadakan oleh sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan
kemajuan-kemajuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah.
Akhir-akhir ini sering ditemukan sekolah yang tidak dikenal secara
baik oleh masyarakat sehingga akhimya ditutup. Hal ini disebabkan karena
sekolah tidak mampu menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan
masyarakat, sehingga dengan berbagai alasan masyarakat tidak mau
menyekolahkan anaknya di sekolah tertentu. Demikian pula sebaliknya,
sekolah yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat
akan dicari, bahkan masyarakat akan membayar dengan biaya mahal
asalkan anaknya diterima di sekolah tersebut. 1 Semua ini tegantung
dengan bagaimana pihak sekolah, dapat menjalin hubungan yang baik atau
tidak dengan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilaknkan, tetapi sekolah masih dihadapkan
dengan berbagai permasalahan yang salah satunya menurunnya jumlah
siswa. Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya hubungan
kerjasama sekolah dengan masyarakat dalanl menentukan kebijakan
sekolah. Akibatnya masyarakat kurang mengetahui informasi mengenai
keberadaall sekolah. Padahal salah satu penentu keberhasilan suatu
sekolah, yaitu adanya kerjasarna yang baik antara sekolah dengan
masyarakat.
Lembaga sekolah sekarang ini nampaknya masih sedikit yang
menjalin hubungan dengan masyarakat dengan baik. Hal ini disebabkan
3
adanya persepsi bahwa keberhasilan suatu sekolah cukup dilakukan oleh
pihak sekolah. Atau ada semacam persepsi seolah-olah sekolah yang
bertanggung jawab sepenuhnya. Sedangkan pihak masyarakat cukup
dimintakan bantuannya dalam bentuk biaya saja, sehingga masyarakat
tidak perlu terlibat dalam upaya peningkatan mutu di sekolah. Keterlibatan
masyarakat sering diartikan sebagai bentuk intervensi yang terlalu jauh
memasuki lingkungan sekolah. Keadaan ini juga turut berpengaruh
terhadap terciptanya hubungan yang kurang harmonis antar sekolah
dengan pihak masyarakat. Persepsi yang salah ini sebagai akibat dari
kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan, dan juga
pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya
pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun.
Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan sarana yang
sal1gat penting dalam mempertahankan eksistensi sekolah ditengah-tengah
masyarakat. Masyarakat dan sekolah memiliki hubungan yang sangat erat
dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya
sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan
kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Tujuan diadakannya hubungan sekola.h dengan masyarakat itu
sendiri, dengan harapan agar masyarakat umum tertarik terhadap citra balk
lembaga pendidikan tersebut. Hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan salah satu cara yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan
jumlah siswa atau siswi yang ada agar terus mel1ingkat dari tahun-ketahun.
Dntuk itu pihak sekolah perlu secara terns menerns membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat, untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang adadi sekolah, juga
memperkenalkan berbagai keahlian yang tersedia dijerijang pendidikan
tersebut. Dari pemahaman ini, diharapkan sekolah dapatlllengembangkan
program selanjutnya, dan juga dapat menumbuhkan rasa simpati
masyarakat terhadap program-program sekolah yang dapat melibatkan
4
Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat
kuat, dan berpengaruh pula kepada para individu yang ada dalam
lingkungan
lembaga
pendidikan.
Oleh
sebab
itu
sangat
perlu
dipertimbangkan, dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan
keljasama antara masyarakat dan lembaga pendidikan, yaitu dengan
melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan
bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut. 2
Oleh karena itu, dalam konteks ini perlu adanya peran pengelola
husemas pendidikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai sekolah. Agar masyarakat khususnya orang tua murid tertarik
untuk menitipkan anaknya kepada piha.1( sekolah. Sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah tersebut memiliki banyak peminatnya. Untuk itu
peran husemas pada setiap lembaga pendidikan sangatlah penting dalam
memberikan informasi mengenai keberadaan sekolah, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang diperlukan, dan dapat mengembangkan citra
yang diharapkan lembaga pendidikan tersebut agar lebih dikenal
masyarakat luas.
Sementara itu, Sanafiah Faisal mengemukakan bahwa hubungan
antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat
dari dua segi, yaitu: 3
I. Sekolah sebagai partner masyarakat didalam melaksanakan fungsi
pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan
masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial,
dan mempunyai hubungan yang fungsional.
2. Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan
dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara
masyarakat dengan sekola.lt memiliki ikatan hubungan rasional
berdasarkan kepentingan dikedua belah pihak.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan
dikelola masyarakat. Sekolall dan masyarakat adalah partner yang
1000'1 h
2 Wahjosumidjo,
":l':l:L?:'l")
Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada,
5
seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan satu sama
lain. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat, karena
masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerjasama
yang baik antara sekolah dan masyarakat akan memberikan manfaat bagi
sekolah, karena secara tidak langsung akan membuat sekolah semakin
dikenal oleh masyarakat.
Salah satunya yang terjadi pada SMK, yang memiliki tugas
mendidik dan membentuk siswa atau siswi menjadi individu yang cerdas
sehingga mereka menjadi lebih bemlartabat, dan dapat berpartisipasi aktif
dalam kehidupan masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber
daya manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan, keterampilan dan
keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kemampuan apabila
terjun dalam dunia kerja. Tujuan dari pendidikan di Sekolah Menehgah
Kejuruan (SMK) adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
siswa untuk menyiapkan mereka sebagai tenaga keJja tingkat menengah
yang terampil, terdidik, dan profesional, serta mampu mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan ilmu pehgetahUah dan teknologi.
Fenomena menarik yang terjadi saat ini, yaitu m.el1ingkamya calon
siswa yang masuk ke SMK dari tahun ke tahun belakangan inL Men1.lrut
Suyanto, sekitar 65 persendari sekitar 3,1 juta siswa lulusan SMP tahun
2006 melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas, sebariyak
827 ribu anak atau 35 persen memilih masuk ke SMK. 4
Berdasarkan fenomena di atas dapat dilihat, bahwa dalanl halini
posisi SMK lebih diminati daripada SMA, perbandingan siswa SMKdan
SMA saat ini 60:40 dan Suyanto menargetkan pada tahun 2015
mendatang, perbandingan SMK dengan SMA mencapaiangka 70:30 5
karena siswa SMK dipersiapkan untuk siap kerja setelah lulus. Siswaatau
4
C"!. __ セ⦅N
... _
"T__
1
n'
6
siswi SMK melaksanalcan proses pembelajaran dengan tiga aspek
pembelajaran, yaitu aspek nonnatif, aspek adaptif, dan produktif yang
secat'a jelas merupakan satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap
upaya peningkatan kualitas analc didik.
SMK memiliki tugas mendidik dan membentuk siswa atau siswi
menjadi individu yang cerdas, sehingga mereka menjadi lebih bennartabat
dan dapat berpartisipasi alctif dalatn kehidupan masyaralcat. Bertolalc
belalcang dengan kenyataan yang ada, di SMK Yanusa mehgalami
penurunanjumlah siswa dalatn tahun teralchir ini.
SMK Yanusa Jalcarta adalah salah satu lembaga pendidikan swasta,
yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurussa'adatain. Pada tahun pelajaran
1985 dibuka jenjang pendidikan atas dasar pelmintaan masyaralcat sekitar.
Pada perjalanannya, SMK Yanusa Jalcarta mengalatni perkembangan dan
peningkatan baik dilihat dari sarana prasarana penunjang pendidikan dan
pembelajaran, maupun dari jumlah siswa yang belajar di sekolah tersebut.
Grafik siswa dari tahun ketahun semalcin meningkat. Hal ini disebabkan
oleh jumlah pesaing tidalc banYalc bennunculan. Natnun pada 5 tahun
teralchir setelah banyalmya sekolah pesaing, berdatnpalc pada penuiunan
jumlah siswa yang mendaftarkan diri ke SMK Yanusa. Penurunan ini
terlihat dari data jumlah siswa tahun pelajaran 2005/2006 berjunl1ah 416
siswa, tahun pelajaran 2006/2007 beIjumlah 300 siswa, tahun pelajaran
2007/2008 beIjumlah 245 siswa, tahun pelajaran 2008/2009 berjumlalI 202
siswa, dan pada tahun pelajat'an 2009/2010 berjumlalI 190 siswa.
Di sisi lain, SMK ini juga telah menghasilkah .output yang
berkualitas, telall terbukti setelah mereka lulus dari sekolalI banyak
diantara mereka yang langsung mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
jurusan yang mereka pilih di SMK sebesar 70%. Hasil ini diperolehdari
penelitian yang dilakukan oleh pihalc sekolah, melalui pehgatnatah dan
komunikasi kepada lulusan. Namun tidalc menutup kemungkinan
menurunllya jumlah siswa di sekolalI ini. karena sekblah il1i. kuranll
7
sekolah
tersebut
dituntut
melakukan
husemas
yang
baik
demi
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi sekolah di tengah
masyarakat, juga dalam menghadapi persaingan yang tetjadi saat ini.
SMK YANUSA selalu mengadakan perubahan ke arah yang lebih
baik, tetapi jumlah input yang dimiliki selalu menurut pada tahun terakhir.
Hal ini dilihat karena hubungan sekolah dengan masyarakat (HUSEMAS)
masih belurn berjalan secara maksimal. Akhimya peneliti tertarik untuk
meneliti lebih jelas tentang husemas yang tertulis dalam judul
"PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK PINANG
JAKARTA".
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifJkasi masalah yang
dikemukakan peneliti sebagai berikut :
I. Kurangnya perencanaan dalam pendanaan, sehinggapengelolaan
husemas tidak berfungsi secara optimal.
2. Tidak adanya struktural husemas yang jelas, sehingga koordinasi fugas
kurang berjalan dengan baik.
3. Pelaksanaan husemas di SMK Yanusa yang kurangoptimal,sehingga
masyarakat kurang mengetahui keberadaan sekolah.
4. Kurangnya pengawasan dari kepala sekolah, sehingga ketjasama tim
dalam pengelolaan husemas tidak optimal.
5. Kurang maksimalnya pengelolaan husemas, sehingga mel1gakibatkan
menunmnya jumlah siswa di SMK Yanusa.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang teridel1tifikasi dan agar
pembahasan masalah ini terarah, maka peneliti membatasi penelitian iill
pada masalah Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Jakarta, meliputi:
tujuan dall flmgsi husemas, jenis-jenis kegiatan husemas, tahap-tahap
pengelolaan
husemas
yang
terdiri
mulai
dari
perencanaan,
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan yang akan
diteliti adalah: bagaimanakah pengelolaan husemas di SMK Yanusa
Jakarta?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan diperoleh mengenai pengelolaan
husemas di SMK Yanusa ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi peneliti sendiri untuk menambah pengetahuan mengenai
pengelolaan husemas di SMK Yanusa Jakarta.
2. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
pengelolaan kegiatan husemas yang ada disekolah tersebut.
3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat
memberikaninformasi
mengenai pengelolaan kegiatan husemas yang ada di SMK Ya.l111sa
Jakarta.
BABII
KAJIAN TEOR!
A. Hakikat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Syamsi, hubungan suatu lembaga dengan
masyarakat bertujuan untuk mengembangkan opinipublik yang
positif terhadap suatu badan, publik harus diberipeneranganpenerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan
yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian
akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapa.t-pendapatdan
saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaanbadan ituharus
diperhatikan dan dihargai.!
Kinderd, Bagin, dan Gallagher mendefmisikan husemasini
sebagai usa.ha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan
saluran informasi dua arah yang efesien serta saling pengertian
antara sekola.h, personel dengan masyarakat. 2
Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting,
sebagai berikut:
I.
Kepentingan yang sama antara sekola.h dan masyarakat.
Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin ba.hwa anakanak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik,
demikian pula sekolah.
I
Suryosubroto, Mallajemell Pelldidikall di Sekolah, (Jakarta: PT. Renika Cipta, 2004), h.
10
2.
Peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah. Peras
serta disini adalah kepedulia.ll masyaralcat tentang hal-hal yang
teIjadi di sekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan
sekolah.
3.
Kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat,
melalui komunikasi dua arah yang efesien.
Dengan adanya hubungan efektif antara sekolah dengan
masyarakat, dapat memungkinkan orang tua dan warga sekitar
untuk berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan
pendidikan sekolah. 3 Oleh karena itu, hublmgan sekolah dan
masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam
keseluruhan kerangka penyelenggaraan pendidikan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah, agar dapat diterima di
tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat. Untuk itu periu mengupayakan teIjadinya
kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk
kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah hubungan
tersebut adalah untuk mensukseskan program-program sekolah
yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Leslie sebagaimana dikutip Piet, mengatakan bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara sekolah dan masyarakat, dengan tujuan
meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan
dari praktek pendidikan, serta mendorong minat dan kerja sama
para anpgota masyarakat dalam rangka usaha memperbaiki
sekolah.
Sekolah harns seialu siap mengantarkan peserta didik terjun
langsung ke masyarakat, dengan membekali peserta didik akan
pengetahuan, niIai-niiai dan keterampiian-keterampilan khusus
J Wahjosumidjo,
"){)[)'), h 1.1.A
kepemimpinan kepala sekolah, (Jakmta: PT. Raja Grafindo Persada,
11
baik melalui kegiatau intra maupun ekstra. Maka pengertiau
hubungan sekolah dengau masyarakat adalah rangkaian kegiatau
orgauisasi untuk menciptakau hubungan yang harmonis dengau
masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar orgauisasi tersebut,
agar mendapatkan dukungau terhadap efisiensi dau efektivitas
pelaksauaau keJja secara sadar dau sukarela.
Sebagai salah satu aspek penting dalam meningkatkau mutu
sekolah, partisipasi masyarakat dau orang tua peserta didik saugat
diperlukau dalam
pembuatau berbagai
keputusan.
Dengau
demikiau masyarakat dapat lebih memahami serta mengawasi dau
membautu
sekolah
dalam
pengelolaau
termasuk
kegiatau
pembelajarau.
Oleh karena itu hubungan sekolah dengau masyarakat harus
dikelola secara professional, untuk kepentingau meraih simpati
masyarakat karena sekolah merupakau bagiau integral dari
masyarakat sekitaruya. Sesuai dengau azas pendidikan seumur
hidup, sekolah itu hendaknya mempunyai dwi fungsi: mampu
memberikau pendidikau formal dan juga pendidikan non formal,
baik untuk para pemuda maupun U1ltu.1( orang dewasa pria wauita.
Dari definisi di atas dapat disimpulkau, bahwa hubungau
sekolah dengau masyarakat merupakau sarana yang sangat
berperau dalam membina serta mengembaugkau pertmnbuhau
pribadi peserta didik di sekolah. Masyarakat memiliki hubungan
yang saugat erat dalam mencapai tujuau atau pendidikausecara
efektif dau efisien. Sebaliknya lell1baga pendidikan juga harus
menunjaug
pencapaiau
tujuau
atau pemenuhari kebutuhari
masyarakat, khususnya kebutuhau pendidikau.
12
2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut, T. Sianipar tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat dapat ditinjau dari dua segi yaitu kepentingan sekolah
dan kepentingan masyarakat itu sendiri. 5
Ditilljau
dari
kepentingan
sekolah,
pengembangan
penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan
untuk:
a. Memelihara ke1angsungan hidup sekolah.
b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c. Memperlancar proses belajar-mengajar.
d. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang
diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu
sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk:
a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama dalam bidang mental-spiritual.
b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.
d. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin
mellingkat.
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan
tujuan meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan
program-program sekolah yang berrnutu dan relevandel1gan
kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu
melallirkan sosok-sosok individu yang mapan secara intelekfual
13
dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah akan eksis dan
semakin maju, oleh karena itu tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat diantaranya sebagai berikut:
a. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan
sekolah situasi dan perkembangannya.
b. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga
sekolah
dalam
hubungannya
dengan
pembinaan
dan
pengembangan sekolah.
c. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya
kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Menurut Mulyasa, hubungan sekolah dengan masyarakat
bertujuan antara lain untuk:
a. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
b. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
penghidupan masyarakat.
c. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah. 6
Dntuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cam yang
bisa dilakukan oleh sekolah dalam menarik simpati masyarakat
terhadap sekolah dan menjalin hubungan yangharmonis antara
sekolah dengan masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah,
baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan,
maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat
gambaran yangjelas tentang sekolah yang bersangkutan.
Tujuan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat
akan tercapai dengan baik. Apabila terj adi kesepakatan antara
sekolah dengan masyarakat tentang kebija.1(an, perencariaan
program dan strategi pelaksanaall pendidikan di sekolah. Dengan
14
demikian tidak ada lagi penghalang dalam melaksanakan program
hubungan sekolah dengan masyarakat.
3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok dari hublmgan sekolah dengan masyarakat
adalah menarik simpati masyarakat pada umurnnya publik
(masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga
dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap
sekolah tersebut, yang pada akhirnya menambah "income" bagi
sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. 7
Fungsi Sekolah dalam Masyarakat antara lain:
a.
Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang
mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola
hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan, dan sebagainya.
b.
Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang
memilih/lllelllbeda-bedakan
anggota
lllasyarakat
menurut
kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan
sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individulanggota
masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya
semaksimal mungkin.
c.
Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency),
yang membantu meningkatkan taraf sosial warga negara. dan
dengan
demikian
mengurangi/menghilangkanperbedaan
"kelas" dalam masyarakat.
d.
Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang
berusaha
mengurangi/menghilangkan
perbedaan-perbedaan
atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga terdapat usaha
penyesuaian diri yang lebih besar dalampersatuandan
kesatuan bangsa.
15
e.
Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of
preservation), yang memelihara dan meneruskan sifat-sifat
budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.
Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah
a. Sumber (suplier) yang menyediakan peserta didik, guru, sarana
dan prasarana penyelenggaraan sekolah.
b. Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerill1a kelllbali
dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu.
c. Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus
menerus mengikuti dan tutut mempengaruhi proses pendidikan
di sekolah.
Berdasarkan dua fungsi di atas, maka fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.
Mengembangkan pengertian masyarakllt tentang semua aspek
pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
b.
Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat. terhadap
sekolah dan apa harapan-harapannya mengenai
エオェ 。ョセ
pendidikan di sekolah.
c.
Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk
sekolahnya, baik finansial, material maupun moril.
d.
Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besarpllda
masyarakat terhadap kualitas pendidilcan yang dllpatdiberikan
oleh sekolah.
e.
Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukandan
memperoleh
fasilitas
dalam
merealisasikan
perubahan-
perubahan itu.
f.
Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalamusahausaha memecahkal1 persoalan pel1didikan.
16
g.
Meningkatkan semangat kerja sarna antara sekolah dengan
masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan
untuk meningkatkan kehidupan dalarn masyarakat.
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.
b.
c.
d.
Penentuan sumber dan kebutuhan belajar. Kualitas murid
dalarn arti bahwa sekolah yang bersangkutan tidak akan
kekurangan murid yang meminatinya sehingga dapat
memperoleh
murid
yang
baik
serta
marnpu
mempertahankannya untuk tetap mengikuti pendidikan di
sekolah tersebut.
Tersedianya tempat-tempat penelitian. Untuk mengimbangi
teori yang diperoleh di sekolah diperlukaan prakteklapangan.
Untuk mendapatkan praktek ini banyak dijumpaikesillitankesulitan bila temyata sekolah tersebut kurangmendapat
tempat di hati masyarakatnya. Olehsebab itu hubungan yang
baik dengan masyarakat sangat diperlukan.
Pemenuhan sarana dan prasarana. Banyak diantara sekolahsekolah yang terbentur pada masalah sarana dan prasarana
dalarn usaha me1ayani pendidikan untuk masyarakatnya.
Melalui hubungan baik dengan masyarakat memungkinkan
dapat membantu dalarn pemecahan masalah tersebut.
Pemenuhan sumber dana dan daya manusia yang terungkap
dalarn cipta, rasa, karsa dan karyanya. 8
Agar kegiatan husemas dapat beljalan dengan baik, perlu
diterapkan tiga fungsi husemas tersebut. Lembaga pendidikan
harns mengetahui apa yang menjadi keinginan atau harapan
masyarakat terhadap lembaga yang terkait. Selain itu husemas
harns dapat memelihara komunikasi yang baik dengat khalayak,
dengan memberikan informasi yang deperlukanmereka berkaitan
dengan organisasi. Husemas juga harns dapat menitik beratkan
moral dan tingkall laku yang baik, guna menjaga citra yang sela.t11a
ini sudah dibangun. Kelancaran hubungan sekolah dengan
masyarakat sangat didukung oleh adanya program yang sistematis
dan realistis, yang telah direncanakan oleh husemas.
17
4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:
a.
Memberikan informasi dan menyarnpaikan ide atau gagasan
kepada
masyarakat
atau
pihak-pihak
lain
yang
membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat
langsungmemberikan informasi kepada masyarakat atau
pihak-pihak yang memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan· bahan-bahan tentang
permasalahan dan informasi yang akan disarnpaikan atau yang
menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d. Membantu pemimpin dalanl mengembangkan rencanadan
kegiatan lanjutan yang berhubungan denganpelaksanaaan
kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik
dengan pihak luar, yang temyata menumbuhkan harapan untuk
penyempumaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh
organisasi.
e. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalarn
masyarakat tentang masalah pendidikan.
f. Membantu kepala sekolah bagaimana usahauntuk melllperoleh
bantuan dan keIja sarna.
g. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
h. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umtim.9
Hubungan sekolah dengan masyarakat dila1rukan atasdasar
kesamaan tujuan dan tanggung jawab. Sekolah menghendaki agar
peserta didik
kelak menjadi manusia pembangunan yang
berkualitas. Demikian pula masyarakat, mengharapkan agar
sekolah dapat menciptakan sumber daya manusia yangproduktif
dan berkualitas. Sehingga dapat mel1gembangkan berbagai potensi
masyarakat setelall kembali dan hidup bermasyarakat.
Sementara
menyelenggarakan
pendidikan.
Dalam
itu,
masyarakat
pendidikan
atau
masyarakat
juga
berusaha
membantu
usaha-usaha
terdapat
1embaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, lembaga keaganlaan, politik, s()sial,
olahraga, dan kesenian yang bergerak dalarn usaha pendidikan.
Nセ
18
Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu atau pribadipribadi yang simpati terhadap pendidikan.
5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a. Obyektif dan Resmi
Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada
masyarakat harns merupakan suara resmi dari instansiatau
lembaga yang bersangkutan.
b. Organisasi yang tertib dan berdisiplin
Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akanberfungsi
bilamana tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara
lancar dan efektif serta memilikihubungan ketja ke dalamdan
ke luar organisasi yang efektif pula.
c. Informasi harns bersikap mendorongtimbulnyakeinginan
untuk ikut berpartisipasi atau iknt memberikan duknng!lll seCara
wajar dari masyarakat.
d. Kontinuitas informasi
Hubungan sekolah dengan masyarakat harns berusaha agar
masyarakat memperoleh informasi secara kontinyu sesuai
dengan kebutuhan.
e. Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpanbalik dad
informasi yang disampaikan harns mel1dapatperhatian
sepenulmya. IO
6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Ngalim Purwanto ada tiga jeriis hubungan
masyarakat yang bisa dikembangkan, yakni: II
a.
Hubungan edukatif
Adalah hubungan kerja sama dalarri halmendidik
murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
Hubungan irii dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan
keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak. Untuk 1tu
sekolah dan masyarakat perIu mengadakal1 pertemuan secara
berkala guna membahas pendidikan ariak.
19
b.
Hubungall kultural
Hubungan kultural adalah usaha kerja sama autara
sekolah dan masyarakat, yang memungkinkan adanya saling
membilla dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah
itu
berada.
Misalnya
dengan
bekerja
sama
menyelellggarakan pelltas selli siswa yang menampilkan
berbagai ragam seni dan budaya masyarakat setempat,
mengundang perwakilan orang tua siswa untuk bercerita di
kelas tentang kebudayaan setempat, dsb.
c.
Hubullgan illstitusional
Yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dellgan
lembaga-Iembaga atau illstansi-instansi resmi lainnya, baik
swasta maupun pemerintah. Misaillya sekolah mengadakan
kunjungan ke media massa, kalltor kepolisian, pemadam
kebakaran, bandara, dsb., yang semuanya itu dilakukan dalam
rangka perbaikan dan kemajuan pendidikan. Dengan demikian
siswa tidak lagi asing dellgan lingkungan tempat tinggalnya
yang penuh dengan berbagai ragam jellis profesi.
Agar berbagai kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di
masyarakat sesuai dan sejalan, serta menunjang pendidikan di
sekolah,
sebaiknya
dikembangkan
oleh
program-program
yang
disusun
lembaga-Iembaga
masyarakat
dan
tersebut
dikonsultasikan dengan sekolah-sekolah tempat peserta didik
belajar. Dan akan lebih baik lagi kalau program-program tersebut
dapat disusun bersama secara kolaboratif antara pihak sekolah
dellgan lembaga-Iembaga yang ada di masyarakat.
20
Jenis kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat itu
sendiri antara lain:
a.
b.
Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi
atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kernungkinan
yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
I) Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat melalui perantara media tertentu seperti
misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi
lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak,
pameran sekolah dan berusaha independen dalam
penerbitan majalah atau buletin sekolah.
2) Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat me1alui tatap muka, rnisalnya: rapatbersama
dengan komite sekolall, konsultasi dengan tokoh
masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya.
Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas humas ke dalam, sasarannya
adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik,
karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan
dengan dua kemungkinan yakni:
1) Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian
informasi melalui surat edaran; penggunaan papan
pengunmman di sekolah; penyelenggaraanmajalahdindirig;
menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikanpada warga
sekolah; pemasangan iklao/pemberitahuan khusus melalui
mass media; dan kegiatan pentas seni.
2) Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat
dewan guru; upacara sekolah; karyaWisatalrekreasi
bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatanP
Dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
terdapat bentuk-bentuk kegiatan khusus yang telah dikerial publik,
yaitu: 13
1.
Festival, misalnya acara festival musik.Biasanya disekolah
mengadakan pentas seni yaitu kegiatan yangmenalllpilkan
kreasi-kreasi yang dimiliki siswa.
21
2.
Fair, secara periodik misalnya menyelenggarakan ulang tahun
kota Jakarta dan tennasulc juga acara yang sama berkaitan
dengan kegiatan bazar, pameran, pertunjulcan dan sebagainya.
3.
Parade, misalnya menghadapi hari kemerdekaan, yaitu
diselenggarakannya acal'a upacara bendera.
4.
Perlombaan, yaitu dengan mengikutsertakan siswa-siswi yang
memiliki bakat serta kemampuan-kemampuan dalam suatu
bidang seperti (lomba bahasa inggris dan bennain musik)
untulc dilombakan antar sekolah.
Dengan adanya program kegiatan yang relevan, maka
diharapkan sekolah mampu menggali partisipasi masyarakat untulc
berperanserta
dalam
mengembangkan
sekolah.
Sehingga
masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap sekolah
7. Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Bentulc operasional hubungan sekolah dengan masyaralcat
tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan
situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.
a.
b.
c.
Di bidang Sarana Akademik
Tillggi relldalmya prestasi lulusan (lrualitas maupun kuantitas),
penelitian, karya ilmiah (lokal, llasional, internasional), jumlah
dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana
akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan, serta
teknologi instrulcsional yang mendulcung PBM, tennasuk
ulruran prestasi dan prestise-nya.
Di bidang Sarana Pendidilcan
Gedung atau bangullan sekolah tennasulc ruang belajar, ruang
praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau
mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri
bagi popularitas sekolah.
Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja
bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan,
sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat
sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar
Z⦅セ N エ
セlN
_
1
,
."
セ
22
d.
e.
f.
g.
Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan saranahubungan
sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta
atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama
sekolah dapat dikenaI Iebih Iuas sampai luar kota. Bahkan
tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat
kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan
dilaluinya.
Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
Kegiatan ini juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah
dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar
sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa
nama hamm sekolah tersebut.
Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat
sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM,
demikian sebaIiknya fasilitas yang ada di masyal'akat
sekitamya dapat digunakan untukkepentingan sekolah.
Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalamkegiatan
kuriknler dan ekstrakurikuler sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan
operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang
dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihakpihak terkait. 14
8. SiCat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Bahwa
pada
dasamya
hubungan
sekolah
dengan
masyarakat hamslah bersifat pedagogis, sosiologis danproduktif
yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan
secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
a.
b.
c.
d.
Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa'at bagi
kedua belah pihak.
Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa
sekolah merupakan bagian yang tak tel'pisahkan (integral) dari
masyarakat.
Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan
antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan keluar sekQlah guna menambah simpati l11asyarakat
terhadap sekolah.
23
e.
Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan
mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala
pemilikan material dan immaterial sekolah. 15
B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
Hubungan Sekolah dengan masyarakat (husemas) sebagai salah
satu komponen penting dalam pengelolaan sekolah tidak dapat
diabaikan. Komponen ini mesti direncanakan dengan balk dan benar,
diorganisasikan, dilaksanakan dengan baik, dan juga mesti dievaluasi
secara terus menerus tingkat keberhasilan dan kegagalannya untuk
dapat meningkatkannya pada masa yang akan datang.
Pengelolaan Husemas sebagai penghubung dari pihak sekolah
dengan masyarakat hams selalu dipelihara dengan baik, karena sekolah
akan selalu berhubungan dengan masyarakat dan tidak bisa lepas
darinya, karena masyarakat merupakan partner sekolah dalam
mencapal kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin
tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta
didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu
yang diperolehn
PINANG JAKARTA
Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
---_
-Lilli
...
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
EKA AGUSTINI HASANAH
NIM:I06018200750
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILlVIU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 HI 2010 M
ェ[セpust
akヲ|Nセᄋ[
I
PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK
PINANG JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OIeh:
Eka Agustini Hasanah
I)iterin.
NIM: 106018200750
Di Bawah Bimbingan
[\Zセ ヲM Zセ Z
N•. lnduk
••!:lo<
ォゥZ[ セエヲャ ゥ\Tウ
:
,
Pembimbing II
Pembimbing I
Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd.
NIP. 196507171994031005
tlari
Tgl.
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd.
NIP. 196710202001122001
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 HI 2010 M
..
,
セLエN
セエ .. 1
Lembar Pengesahan Panitia Ujian Skripsi
Skripsi Judul "PENGELOLAAN HUSEAfAS £Ii SMK Yallllsa POlldok
Pillallg
Jakarta"
yang
disllslln
oleh
Eka
Agustini
Hasanah
NJiv]:
106018200750, diajukan kepada Fakllitas Ilmll Tarbiyah dan Kegllrllan (FITK)
UIN Syarif Hidayatllliah Jakarta. dan telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqosah pada 12 November 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itll,
penulis berhak memperoleh gelar saJjana S] (S.Pd) dalal11 bidang l11anajemen
pendidikan.
JakaJ1a,
Novem ber 20 I0
Panitia Ujian Mllnaqosah
Ketlla Panitia
(Ketua Jurusan)
Drs. Rllsvdy Zalcaria. M.Ed. M.Phil
NIP. ] 9560530 ] 98503 I 002
Ketua Program Studi Manajel11en Pendidikan
Drs. H. Mua'rifSAM.. M.Pd
NIP. ] 9650717 ] 99403 ] 005
Penguji ]
J2-11 -:WID
""'''''''7
Drs. Mudjahid AK. M.Sc
N]P. ]94707141965]0] 001
MGPN Oイ セ L
Penguji ]]
Drs. Salman Tumanggor. M.Pd
NIP. 1957071 0 197903 I 002
.
C---t----
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
|セ
Prof. Dr. De
osvada. I'vI.A;y.
NIP. 1957 95 1987031 1003/
.....Nセ
セGZW]
..........
7
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang nbertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Eka Agustini Hasanah
セin
: 106018200750
Program Studi
: セ。ョェ・ュ
Jurusan
: Kependidikan Islam
Fakultas
: lImu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (SI) di Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sember yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
ABSTRAK
Eka Agustini Hasanah. NIM: 106018200750, Pengelolaan Husemas di SMK
Yanusa Pondok Pinang Jakarta. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam. Program
Studi Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri SyarijHidayatullah Jakarta. 2010.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi
timbal balik antara sekolah dan masyarakat untuk memberikan informasi tentang
kondisi sekolah dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan harapkan
masyarakat terhadap sekolah. Dengan adanya pengelolaan husemas yang baik,
maka akan terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis antara sekolah dan
masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan mutu sekolah dan pemahaman
masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan
hubungan sekolah dengan masyarakat di SMK Yanusa. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2010 di SMK Yanusa Pondok Pinang
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalahkepala
sekolah, masyarakat, gum dan orang tua siswa. Sample yang diambil 5 orang
masyarakat, dan 13 orang tua siswa yang diambil 10% dari 130 orang tua siswa.
Teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling yang artinya
pengambilan sample secara acak, sehingga setiap anggotapopulasi memiliki
kesempatan yang sarna (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Teknik dan
Instmmen Pengumpulan Data yang digunakan adalah teknikobservasi,
wawancara, dokumentasi dan angket.
Berdasarkan hasil perhitungan interprestasi data diperoleh hasil 68,0 I %
dengan kategori cukup baik, dari perhitungan angket gum dan orang tua siswa.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah yangmenyatakan
bahwa pengelolaan husemas di SMK Yanusa sudah berjalan dengan cllkup baik.
Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwakurangnya tingkat kepedulian
masyarakat dan orang tua siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan sekolah.
Kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah juga tidak terlallu banyak, khususnya
program kegiatan yang meiibatkan masyarakat hanya kegiatan bakti sosial.
Pihak sekolah hendaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan
orang tua siswa mengenai pentingnya kegiatan husemas, dan menambah kegiatan
sekolah khnsnsnya kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat dan orang tna
siswa. Dengan adanya kegiatan tersebut, secara tidak langsnng pihak sekolah
memberikan informasi mengenai keberadaan dan kondisi sekolah kepada
masyarakat.
KATAPENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang
Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabatsahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.
Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana
Sastra Satu (Sl), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatuIIah Jakarta
adalah membuat karya tulis ihniah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, penulis
membuat skripsi dengan judul "Pengelolaan HUSEMAS di SMK Yanusa Pondok
Pinang Jakarta".
Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami penuIis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,
pengumpulan data, maupun biaya yang tidak sedikit, dan sebagainya. Namun
dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta dorongan dan motivasi dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan di UIN SyarifHidayatuIIah Jakarta.
2. Drs. Rusdy Zakaria, M.Ed, M.Phi!. dan., Ketua Jurusan Kependidikan Islam
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. H. Mua'rif SAM., M.Pd., Ketua Program Studi Manajeman, Dosen
Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I skripsi yang telah memberikan
bimbingan, perhatian dan pengertian, saran serta nasehat yang penulis
butuhkan selama pembuatan skripsi ini dan bantuan yang telah banyak
diberikan selama penulis menempuh studi di fakultas ini.
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., Dosen Pembimbing II skripsi yang dengan
kesabaran, pengertian, dan keikhlasan dalam memberikanbimbingan,
konsultasi dan saran yang dibutuhkan penulis selama penyusunall skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang
dengan
penuh
keiklahsan
dalam
membimbing dan mendidik penulis dengan membekali ilmu pengetahuan
yang sangat bennanfaat.
6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan
kepada penulis untuk mencari, menelaah dan meminjam buku-buku yang
diperlukan dalam perkuliahan, khususnya dalam menyelesaikan penulisan
skripi.
7. Drs. H. A. Sofwan Nizami, Kepala SMK Yanusa Pondok Pinang Jakarta
beselia
guru-guru,
karyawan
dan
para
siswa-siswi,
yang
telah
memperkenankan penulis mengadakan penelitian dan membantu dalam
pencarian data-data dan memberikan arahan sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
8. Teristimewa, Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mendidik penulis dari
buaian hingga sekarang yang selalu berjuang hingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah. Terima kasih banyak atas kesabarannya, ketulusannya
dan perjuangan ayahanda dan ibunda tercinta, penulis tidak mungkin
membalasnya semoga ALLAH selalu memberikan balasan yang lebih atas
semua yang telah ayahanda dan ibunda berikan untuk penulis.
9. Adik-adikku tersayang, atas semangat dan motivasi yang diberikan kepada
penulis dan bersedia membantu dalam proses penyusunan skripsi inL
10. Paman dan Bibi, juga keluarga besar Hamzah atas kritik dan motivasi yang
diberikan kepada penulis dari kecil hingga saat inL
II. Sahabat-sahabat KI-MP angkatan 2006 (terkhusus Shifrotul Ukhrowiyah, Ina
Muhdiana, Astri Dinartiwi, Syifa, Dewi Purwati), semangat dan keceriaannya
tak terlupakan.
12. Selia segenap piliak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan dan motivasinya kepada penulis dalam penyusunan skripsi inL
Semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan yang setimpaI dari Allah
SWT. Semoga rahmat, taufiq dan hidayah-Nya selalu dilimpahkan pada kita
semua sepanjang kehidupan kita. Amin.
Jakarta, 29 Oktober 20 I0
Penulis
Eka Agustini Hasanah
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR lSI
iv
DAFTAR TABEL
vi
BABI
BABII
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
7
D. Perurnusan Masalah
8
E. Manfaat Penelitian
8
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9
1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9
2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
12
3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..
14
4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
17
5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
18
6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
18
7. Bentuk Operasional Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
21
8. Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
22
B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
23
I. Perencanaan
23
2. Pengorganisasian
26
3. Pelaksanaan
27
4. Pengawasan
28
.",
BABIII
BABIV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
31
c.
32
Metodologi Penelitian
D. Populasi dan Sampel
32
E. Teknik Pengumpulan Data
33
F. Instrumen Penelitian
34
G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
36
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Husemas di SMK Yanusa Pondok Pinang
Jakarta
BABV
B. Deskripsi dan Analisis Data
41
C. Interprestasi Data
67
PENUTUP
A. Kesimpulan
71
B. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Kisi-kisi wawancara untuk kepala sekolah
37
Tabel
2. Kisi-kisi angket untuk guru
38
Tabel
3.Kisi-kisi wawancara untuk masyarakat sekitar sekolah
38
Tabel
4. Kisi-kisi angket untuk orang tua siswa
39
Tabel
5. Menyusunjadwal kegiatan
44
Tabel
6. Menarik perhatian dan partisipasi masyarakat
45
Tabel
7. Berbeda dengan sekolah lain
45
Tabel
8. Menyusun program setiap tahun
Tabel
9. Terlibat aktif dalam pembuatan program
Tabel
10. Memberi wewenang dan tanggung jawab
Tabel
11. Pelaksanaan program
48
Tabe!
12. Memberikan pemahaman
48
Tabel
13. Mengadakan musyawarah
49
Tabel
14. Masyarakat sekitar membantu merealisasikan
49
Tabel
15. Orang tua siswa membantu mcrealisasikan
50
Tabel
16. Mengadakan pertemuan
50
Tabel
17. Kerjasama yang baik
51
Tabel
18. Melaksanakan secara profesional
51
Tabel
19. Melalui tatap muka
52
Tabel
20. Terlibat aktif
52
Tabel
21. Mengadakan perlombaan
53
Tabel
22. Menginformasikan program
53
Tabel
23. Bantuan dari masyarakat
54
Tabel
24. Mengawasi progranl kegiatan
54
Tabel
25. Hadir dalam kegiatan bakti sosial
55
Tabel
26. Hadir dala kegiatan perlombaan
55
Tabel
27. Mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua siswa
56
Tabel
28. Memberikan infonnasi
56
.46
46
.47
Tabel
31. Kegiatan tahunan
57
Tabel
32. Kegiatan setiap hari-hari besar
58
Tabel
33. Membantu terlaksananya kegiatan
59
Tabel
34. Rapat dengan orang tua siswa
59
Tabel
35. Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan
60
Tabel
36. Keperdulian masyarakat
60
Tabel
37. Pengawasan kepala sekolah
61
Tabel
38. Kendala dalam menyusun program
61
Tabel
39. Terjalin hubungan baik
62
Tabel
40. Mengawasi kegiatan sekolah
62
Tabel
41. Memberikan saran-saran perbaikan
63
Tabel
42. Hubungan antara sekolah dengan masyarakat..
63
Tabel
43. Bersaing dalanl hal prestasi belajar siswa
64
Tabel
44. Kualitas lulusan
64
Tabel
45. Hubungan harmonis dengan masyarakat..
65
Tabel
46. Hubungan harmonis dengan orang tua siswa
65
Tabel
47. Merealisasikan perubahan
66
Tabel
48. Menerima masukan
66
Tabel
49. Mengikutsertakan masyarakat
67
Tabel
50. Bersaing dalalll hal kompetensi guru
67
Tabel
51. Bersaing dalam hal ekstrakurikuler
68
Tabel
52. Biaya pendidikannya yang murah
68
Tabel
53. Mutunya bagus
69
Tabel
54. Mengadakan perubahan
69
Tabel
55. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Orang tua Siswa
71
Tabel
56. Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Guru
71
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan masyarakat, begitupun sebaliknya masyarakat tidak dapat
dipisahkan dad sekolah. Hal ini karena sekolah merupakan lembaga untuk
mendidik dan membentuk kepribadian peserta didik bagi peranannya di
masa depan, sementara masyarakat selain sebagai pelanggan, juga sebagai
penyelenggara pendidikan, penyedia sm·ana dan prasaranapendidikan,dan
sebagai pengguna hasil lulusan. Keberhasilan suatu sekolah tidak hanya
ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah maupun tersedianya sarana
dan prasarana, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan masyarakat.
Masym·akat memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas.
Dunia pendidikan terus mengalami peningkatan, banyak sekali
orang tua yang menghendaki mlaknya untuk bersekolah di lembaga
pendidikan formal baik yang dikelola oleh pemerintah maupunoleh pihak
swasta. Mereka beranggapan bahwa pendidikan formal merupakan hal
yang paling penting bagi setiap orang, terlebih untuk masa yang akan
datang. Tingkat persaingan amat ketat yang harus dihadapi oleh setiap
individu, baik yang berkaitan dengan dunia kelja maupun denganilmu
2
Sekolah juga merupakan organisasi yang menganut sistem tebuka.
Sebagai sistem terbuka, lembaga pendidikan mau tidak mau akan selalu
menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitarnya. Hubungan ini
dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
program-program di sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan
kemajuan-kemajuan yang dapat dicapai oleh sekolah. Tetapi kenyataan
yang ada selama ini, tidak semua masyarakat mengetahui programprogram yang diadakan oleh sekolah, masalah-masalah yang dihadapi dan
kemajuan-kemajuan yang ingin dicapai oleh pihak sekolah.
Akhir-akhir ini sering ditemukan sekolah yang tidak dikenal secara
baik oleh masyarakat sehingga akhimya ditutup. Hal ini disebabkan karena
sekolah tidak mampu menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan
masyarakat, sehingga dengan berbagai alasan masyarakat tidak mau
menyekolahkan anaknya di sekolah tertentu. Demikian pula sebaliknya,
sekolah yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat
akan dicari, bahkan masyarakat akan membayar dengan biaya mahal
asalkan anaknya diterima di sekolah tersebut. 1 Semua ini tegantung
dengan bagaimana pihak sekolah, dapat menjalin hubungan yang baik atau
tidak dengan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilaknkan, tetapi sekolah masih dihadapkan
dengan berbagai permasalahan yang salah satunya menurunnya jumlah
siswa. Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya hubungan
kerjasama sekolah dengan masyarakat dalanl menentukan kebijakan
sekolah. Akibatnya masyarakat kurang mengetahui informasi mengenai
keberadaall sekolah. Padahal salah satu penentu keberhasilan suatu
sekolah, yaitu adanya kerjasarna yang baik antara sekolah dengan
masyarakat.
Lembaga sekolah sekarang ini nampaknya masih sedikit yang
menjalin hubungan dengan masyarakat dengan baik. Hal ini disebabkan
3
adanya persepsi bahwa keberhasilan suatu sekolah cukup dilakukan oleh
pihak sekolah. Atau ada semacam persepsi seolah-olah sekolah yang
bertanggung jawab sepenuhnya. Sedangkan pihak masyarakat cukup
dimintakan bantuannya dalam bentuk biaya saja, sehingga masyarakat
tidak perlu terlibat dalam upaya peningkatan mutu di sekolah. Keterlibatan
masyarakat sering diartikan sebagai bentuk intervensi yang terlalu jauh
memasuki lingkungan sekolah. Keadaan ini juga turut berpengaruh
terhadap terciptanya hubungan yang kurang harmonis antar sekolah
dengan pihak masyarakat. Persepsi yang salah ini sebagai akibat dari
kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan, dan juga
pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya
pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun.
Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan sarana yang
sal1gat penting dalam mempertahankan eksistensi sekolah ditengah-tengah
masyarakat. Masyarakat dan sekolah memiliki hubungan yang sangat erat
dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya
sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan
kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Tujuan diadakannya hubungan sekola.h dengan masyarakat itu
sendiri, dengan harapan agar masyarakat umum tertarik terhadap citra balk
lembaga pendidikan tersebut. Hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan salah satu cara yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan
jumlah siswa atau siswi yang ada agar terus mel1ingkat dari tahun-ketahun.
Dntuk itu pihak sekolah perlu secara terns menerns membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat, untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang adadi sekolah, juga
memperkenalkan berbagai keahlian yang tersedia dijerijang pendidikan
tersebut. Dari pemahaman ini, diharapkan sekolah dapatlllengembangkan
program selanjutnya, dan juga dapat menumbuhkan rasa simpati
masyarakat terhadap program-program sekolah yang dapat melibatkan
4
Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat
kuat, dan berpengaruh pula kepada para individu yang ada dalam
lingkungan
lembaga
pendidikan.
Oleh
sebab
itu
sangat
perlu
dipertimbangkan, dalam memperbaiki dan mempertinggi hubungan
keljasama antara masyarakat dan lembaga pendidikan, yaitu dengan
melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan
bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut. 2
Oleh karena itu, dalam konteks ini perlu adanya peran pengelola
husemas pendidikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai sekolah. Agar masyarakat khususnya orang tua murid tertarik
untuk menitipkan anaknya kepada piha.1( sekolah. Sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah tersebut memiliki banyak peminatnya. Untuk itu
peran husemas pada setiap lembaga pendidikan sangatlah penting dalam
memberikan informasi mengenai keberadaan sekolah, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang diperlukan, dan dapat mengembangkan citra
yang diharapkan lembaga pendidikan tersebut agar lebih dikenal
masyarakat luas.
Sementara itu, Sanafiah Faisal mengemukakan bahwa hubungan
antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat
dari dua segi, yaitu: 3
I. Sekolah sebagai partner masyarakat didalam melaksanakan fungsi
pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan
masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial,
dan mempunyai hubungan yang fungsional.
2. Sekolah sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan
dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara
masyarakat dengan sekola.lt memiliki ikatan hubungan rasional
berdasarkan kepentingan dikedua belah pihak.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan
dikelola masyarakat. Sekolall dan masyarakat adalah partner yang
1000'1 h
2 Wahjosumidjo,
":l':l:L?:'l")
Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada,
5
seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan satu sama
lain. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat, karena
masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerjasama
yang baik antara sekolah dan masyarakat akan memberikan manfaat bagi
sekolah, karena secara tidak langsung akan membuat sekolah semakin
dikenal oleh masyarakat.
Salah satunya yang terjadi pada SMK, yang memiliki tugas
mendidik dan membentuk siswa atau siswi menjadi individu yang cerdas
sehingga mereka menjadi lebih bemlartabat, dan dapat berpartisipasi aktif
dalam kehidupan masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber
daya manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan, keterampilan dan
keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kemampuan apabila
terjun dalam dunia kerja. Tujuan dari pendidikan di Sekolah Menehgah
Kejuruan (SMK) adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
siswa untuk menyiapkan mereka sebagai tenaga keJja tingkat menengah
yang terampil, terdidik, dan profesional, serta mampu mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan ilmu pehgetahUah dan teknologi.
Fenomena menarik yang terjadi saat ini, yaitu m.el1ingkamya calon
siswa yang masuk ke SMK dari tahun ke tahun belakangan inL Men1.lrut
Suyanto, sekitar 65 persendari sekitar 3,1 juta siswa lulusan SMP tahun
2006 melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas, sebariyak
827 ribu anak atau 35 persen memilih masuk ke SMK. 4
Berdasarkan fenomena di atas dapat dilihat, bahwa dalanl halini
posisi SMK lebih diminati daripada SMA, perbandingan siswa SMKdan
SMA saat ini 60:40 dan Suyanto menargetkan pada tahun 2015
mendatang, perbandingan SMK dengan SMA mencapaiangka 70:30 5
karena siswa SMK dipersiapkan untuk siap kerja setelah lulus. Siswaatau
4
C"!. __ セ⦅N
... _
"T__
1
n'
6
siswi SMK melaksanalcan proses pembelajaran dengan tiga aspek
pembelajaran, yaitu aspek nonnatif, aspek adaptif, dan produktif yang
secat'a jelas merupakan satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap
upaya peningkatan kualitas analc didik.
SMK memiliki tugas mendidik dan membentuk siswa atau siswi
menjadi individu yang cerdas, sehingga mereka menjadi lebih bennartabat
dan dapat berpartisipasi alctif dalatn kehidupan masyaralcat. Bertolalc
belalcang dengan kenyataan yang ada, di SMK Yanusa mehgalami
penurunanjumlah siswa dalatn tahun teralchir ini.
SMK Yanusa Jalcarta adalah salah satu lembaga pendidikan swasta,
yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurussa'adatain. Pada tahun pelajaran
1985 dibuka jenjang pendidikan atas dasar pelmintaan masyaralcat sekitar.
Pada perjalanannya, SMK Yanusa Jalcarta mengalatni perkembangan dan
peningkatan baik dilihat dari sarana prasarana penunjang pendidikan dan
pembelajaran, maupun dari jumlah siswa yang belajar di sekolah tersebut.
Grafik siswa dari tahun ketahun semalcin meningkat. Hal ini disebabkan
oleh jumlah pesaing tidalc banYalc bennunculan. Natnun pada 5 tahun
teralchir setelah banyalmya sekolah pesaing, berdatnpalc pada penuiunan
jumlah siswa yang mendaftarkan diri ke SMK Yanusa. Penurunan ini
terlihat dari data jumlah siswa tahun pelajaran 2005/2006 berjunl1ah 416
siswa, tahun pelajaran 2006/2007 beIjumlah 300 siswa, tahun pelajaran
2007/2008 beIjumlah 245 siswa, tahun pelajaran 2008/2009 berjumlalI 202
siswa, dan pada tahun pelajat'an 2009/2010 berjumlalI 190 siswa.
Di sisi lain, SMK ini juga telah menghasilkah .output yang
berkualitas, telall terbukti setelah mereka lulus dari sekolalI banyak
diantara mereka yang langsung mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
jurusan yang mereka pilih di SMK sebesar 70%. Hasil ini diperolehdari
penelitian yang dilakukan oleh pihalc sekolah, melalui pehgatnatah dan
komunikasi kepada lulusan. Namun tidalc menutup kemungkinan
menurunllya jumlah siswa di sekolalI ini. karena sekblah il1i. kuranll
7
sekolah
tersebut
dituntut
melakukan
husemas
yang
baik
demi
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi sekolah di tengah
masyarakat, juga dalam menghadapi persaingan yang tetjadi saat ini.
SMK YANUSA selalu mengadakan perubahan ke arah yang lebih
baik, tetapi jumlah input yang dimiliki selalu menurut pada tahun terakhir.
Hal ini dilihat karena hubungan sekolah dengan masyarakat (HUSEMAS)
masih belurn berjalan secara maksimal. Akhimya peneliti tertarik untuk
meneliti lebih jelas tentang husemas yang tertulis dalam judul
"PENGELOLAAN HUSEMAS DI SMK YANUSA PONDOK PINANG
JAKARTA".
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifJkasi masalah yang
dikemukakan peneliti sebagai berikut :
I. Kurangnya perencanaan dalam pendanaan, sehinggapengelolaan
husemas tidak berfungsi secara optimal.
2. Tidak adanya struktural husemas yang jelas, sehingga koordinasi fugas
kurang berjalan dengan baik.
3. Pelaksanaan husemas di SMK Yanusa yang kurangoptimal,sehingga
masyarakat kurang mengetahui keberadaan sekolah.
4. Kurangnya pengawasan dari kepala sekolah, sehingga ketjasama tim
dalam pengelolaan husemas tidak optimal.
5. Kurang maksimalnya pengelolaan husemas, sehingga mel1gakibatkan
menunmnya jumlah siswa di SMK Yanusa.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang teridel1tifikasi dan agar
pembahasan masalah ini terarah, maka peneliti membatasi penelitian iill
pada masalah Pengelolaan Husemas di SMK Yanusa Jakarta, meliputi:
tujuan dall flmgsi husemas, jenis-jenis kegiatan husemas, tahap-tahap
pengelolaan
husemas
yang
terdiri
mulai
dari
perencanaan,
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan yang akan
diteliti adalah: bagaimanakah pengelolaan husemas di SMK Yanusa
Jakarta?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan diperoleh mengenai pengelolaan
husemas di SMK Yanusa ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi peneliti sendiri untuk menambah pengetahuan mengenai
pengelolaan husemas di SMK Yanusa Jakarta.
2. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
pengelolaan kegiatan husemas yang ada disekolah tersebut.
3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat
memberikaninformasi
mengenai pengelolaan kegiatan husemas yang ada di SMK Ya.l111sa
Jakarta.
BABII
KAJIAN TEOR!
A. Hakikat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Syamsi, hubungan suatu lembaga dengan
masyarakat bertujuan untuk mengembangkan opinipublik yang
positif terhadap suatu badan, publik harus diberipeneranganpenerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan
yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian
akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapa.t-pendapatdan
saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaanbadan ituharus
diperhatikan dan dihargai.!
Kinderd, Bagin, dan Gallagher mendefmisikan husemasini
sebagai usa.ha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan
saluran informasi dua arah yang efesien serta saling pengertian
antara sekola.h, personel dengan masyarakat. 2
Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting,
sebagai berikut:
I.
Kepentingan yang sama antara sekola.h dan masyarakat.
Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin ba.hwa anakanak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik,
demikian pula sekolah.
I
Suryosubroto, Mallajemell Pelldidikall di Sekolah, (Jakarta: PT. Renika Cipta, 2004), h.
10
2.
Peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah. Peras
serta disini adalah kepedulia.ll masyaralcat tentang hal-hal yang
teIjadi di sekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan
sekolah.
3.
Kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat,
melalui komunikasi dua arah yang efesien.
Dengan adanya hubungan efektif antara sekolah dengan
masyarakat, dapat memungkinkan orang tua dan warga sekitar
untuk berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan
pendidikan sekolah. 3 Oleh karena itu, hublmgan sekolah dan
masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam
keseluruhan kerangka penyelenggaraan pendidikan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah, agar dapat diterima di
tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat. Untuk itu periu mengupayakan teIjadinya
kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk
kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah hubungan
tersebut adalah untuk mensukseskan program-program sekolah
yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Leslie sebagaimana dikutip Piet, mengatakan bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara sekolah dan masyarakat, dengan tujuan
meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan
dari praktek pendidikan, serta mendorong minat dan kerja sama
para anpgota masyarakat dalam rangka usaha memperbaiki
sekolah.
Sekolah harns seialu siap mengantarkan peserta didik terjun
langsung ke masyarakat, dengan membekali peserta didik akan
pengetahuan, niIai-niiai dan keterampiian-keterampilan khusus
J Wahjosumidjo,
"){)[)'), h 1.1.A
kepemimpinan kepala sekolah, (Jakmta: PT. Raja Grafindo Persada,
11
baik melalui kegiatau intra maupun ekstra. Maka pengertiau
hubungan sekolah dengau masyarakat adalah rangkaian kegiatau
orgauisasi untuk menciptakau hubungan yang harmonis dengau
masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar orgauisasi tersebut,
agar mendapatkan dukungau terhadap efisiensi dau efektivitas
pelaksauaau keJja secara sadar dau sukarela.
Sebagai salah satu aspek penting dalam meningkatkau mutu
sekolah, partisipasi masyarakat dau orang tua peserta didik saugat
diperlukau dalam
pembuatau berbagai
keputusan.
Dengau
demikiau masyarakat dapat lebih memahami serta mengawasi dau
membautu
sekolah
dalam
pengelolaau
termasuk
kegiatau
pembelajarau.
Oleh karena itu hubungan sekolah dengau masyarakat harus
dikelola secara professional, untuk kepentingau meraih simpati
masyarakat karena sekolah merupakau bagiau integral dari
masyarakat sekitaruya. Sesuai dengau azas pendidikan seumur
hidup, sekolah itu hendaknya mempunyai dwi fungsi: mampu
memberikau pendidikau formal dan juga pendidikan non formal,
baik untuk para pemuda maupun U1ltu.1( orang dewasa pria wauita.
Dari definisi di atas dapat disimpulkau, bahwa hubungau
sekolah dengau masyarakat merupakau sarana yang sangat
berperau dalam membina serta mengembaugkau pertmnbuhau
pribadi peserta didik di sekolah. Masyarakat memiliki hubungan
yang saugat erat dalam mencapai tujuau atau pendidikausecara
efektif dau efisien. Sebaliknya lell1baga pendidikan juga harus
menunjaug
pencapaiau
tujuau
atau pemenuhari kebutuhari
masyarakat, khususnya kebutuhau pendidikau.
12
2. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut, T. Sianipar tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat dapat ditinjau dari dua segi yaitu kepentingan sekolah
dan kepentingan masyarakat itu sendiri. 5
Ditilljau
dari
kepentingan
sekolah,
pengembangan
penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan
untuk:
a. Memelihara ke1angsungan hidup sekolah.
b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c. Memperlancar proses belajar-mengajar.
d. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang
diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu
sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk:
a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama dalam bidang mental-spiritual.
b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.
d. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin
mellingkat.
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan
tujuan meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan
program-program sekolah yang berrnutu dan relevandel1gan
kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu
melallirkan sosok-sosok individu yang mapan secara intelekfual
13
dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah akan eksis dan
semakin maju, oleh karena itu tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat diantaranya sebagai berikut:
a. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan
sekolah situasi dan perkembangannya.
b. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga
sekolah
dalam
hubungannya
dengan
pembinaan
dan
pengembangan sekolah.
c. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya
kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Menurut Mulyasa, hubungan sekolah dengan masyarakat
bertujuan antara lain untuk:
a. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
b. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
penghidupan masyarakat.
c. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah. 6
Dntuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cam yang
bisa dilakukan oleh sekolah dalam menarik simpati masyarakat
terhadap sekolah dan menjalin hubungan yangharmonis antara
sekolah dengan masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah,
baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan,
maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat
gambaran yangjelas tentang sekolah yang bersangkutan.
Tujuan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat
akan tercapai dengan baik. Apabila terj adi kesepakatan antara
sekolah dengan masyarakat tentang kebija.1(an, perencariaan
program dan strategi pelaksanaall pendidikan di sekolah. Dengan
14
demikian tidak ada lagi penghalang dalam melaksanakan program
hubungan sekolah dengan masyarakat.
3. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok dari hublmgan sekolah dengan masyarakat
adalah menarik simpati masyarakat pada umurnnya publik
(masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga
dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap
sekolah tersebut, yang pada akhirnya menambah "income" bagi
sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. 7
Fungsi Sekolah dalam Masyarakat antara lain:
a.
Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang
mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola
hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan, dan sebagainya.
b.
Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang
memilih/lllelllbeda-bedakan
anggota
lllasyarakat
menurut
kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan
sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individulanggota
masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya
semaksimal mungkin.
c.
Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency),
yang membantu meningkatkan taraf sosial warga negara. dan
dengan
demikian
mengurangi/menghilangkanperbedaan
"kelas" dalam masyarakat.
d.
Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang
berusaha
mengurangi/menghilangkan
perbedaan-perbedaan
atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga terdapat usaha
penyesuaian diri yang lebih besar dalampersatuandan
kesatuan bangsa.
15
e.
Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of
preservation), yang memelihara dan meneruskan sifat-sifat
budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.
Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah
a. Sumber (suplier) yang menyediakan peserta didik, guru, sarana
dan prasarana penyelenggaraan sekolah.
b. Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerill1a kelllbali
dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu.
c. Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus
menerus mengikuti dan tutut mempengaruhi proses pendidikan
di sekolah.
Berdasarkan dua fungsi di atas, maka fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.
Mengembangkan pengertian masyarakllt tentang semua aspek
pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
b.
Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat. terhadap
sekolah dan apa harapan-harapannya mengenai
エオェ 。ョセ
pendidikan di sekolah.
c.
Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk
sekolahnya, baik finansial, material maupun moril.
d.
Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besarpllda
masyarakat terhadap kualitas pendidilcan yang dllpatdiberikan
oleh sekolah.
e.
Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukandan
memperoleh
fasilitas
dalam
merealisasikan
perubahan-
perubahan itu.
f.
Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalamusahausaha memecahkal1 persoalan pel1didikan.
16
g.
Meningkatkan semangat kerja sarna antara sekolah dengan
masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan
untuk meningkatkan kehidupan dalarn masyarakat.
Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.
b.
c.
d.
Penentuan sumber dan kebutuhan belajar. Kualitas murid
dalarn arti bahwa sekolah yang bersangkutan tidak akan
kekurangan murid yang meminatinya sehingga dapat
memperoleh
murid
yang
baik
serta
marnpu
mempertahankannya untuk tetap mengikuti pendidikan di
sekolah tersebut.
Tersedianya tempat-tempat penelitian. Untuk mengimbangi
teori yang diperoleh di sekolah diperlukaan prakteklapangan.
Untuk mendapatkan praktek ini banyak dijumpaikesillitankesulitan bila temyata sekolah tersebut kurangmendapat
tempat di hati masyarakatnya. Olehsebab itu hubungan yang
baik dengan masyarakat sangat diperlukan.
Pemenuhan sarana dan prasarana. Banyak diantara sekolahsekolah yang terbentur pada masalah sarana dan prasarana
dalarn usaha me1ayani pendidikan untuk masyarakatnya.
Melalui hubungan baik dengan masyarakat memungkinkan
dapat membantu dalarn pemecahan masalah tersebut.
Pemenuhan sumber dana dan daya manusia yang terungkap
dalarn cipta, rasa, karsa dan karyanya. 8
Agar kegiatan husemas dapat beljalan dengan baik, perlu
diterapkan tiga fungsi husemas tersebut. Lembaga pendidikan
harns mengetahui apa yang menjadi keinginan atau harapan
masyarakat terhadap lembaga yang terkait. Selain itu husemas
harns dapat memelihara komunikasi yang baik dengat khalayak,
dengan memberikan informasi yang deperlukanmereka berkaitan
dengan organisasi. Husemas juga harns dapat menitik beratkan
moral dan tingkall laku yang baik, guna menjaga citra yang sela.t11a
ini sudah dibangun. Kelancaran hubungan sekolah dengan
masyarakat sangat didukung oleh adanya program yang sistematis
dan realistis, yang telah direncanakan oleh husemas.
17
4. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:
a.
Memberikan informasi dan menyarnpaikan ide atau gagasan
kepada
masyarakat
atau
pihak-pihak
lain
yang
membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat
langsungmemberikan informasi kepada masyarakat atau
pihak-pihak yang memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan· bahan-bahan tentang
permasalahan dan informasi yang akan disarnpaikan atau yang
menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d. Membantu pemimpin dalanl mengembangkan rencanadan
kegiatan lanjutan yang berhubungan denganpelaksanaaan
kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik
dengan pihak luar, yang temyata menumbuhkan harapan untuk
penyempumaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh
organisasi.
e. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalarn
masyarakat tentang masalah pendidikan.
f. Membantu kepala sekolah bagaimana usahauntuk melllperoleh
bantuan dan keIja sarna.
g. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
h. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umtim.9
Hubungan sekolah dengan masyarakat dila1rukan atasdasar
kesamaan tujuan dan tanggung jawab. Sekolah menghendaki agar
peserta didik
kelak menjadi manusia pembangunan yang
berkualitas. Demikian pula masyarakat, mengharapkan agar
sekolah dapat menciptakan sumber daya manusia yangproduktif
dan berkualitas. Sehingga dapat mel1gembangkan berbagai potensi
masyarakat setelall kembali dan hidup bermasyarakat.
Sementara
menyelenggarakan
pendidikan.
Dalam
itu,
masyarakat
pendidikan
atau
masyarakat
juga
berusaha
membantu
usaha-usaha
terdapat
1embaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, lembaga keaganlaan, politik, s()sial,
olahraga, dan kesenian yang bergerak dalarn usaha pendidikan.
Nセ
18
Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu atau pribadipribadi yang simpati terhadap pendidikan.
5. Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a. Obyektif dan Resmi
Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada
masyarakat harns merupakan suara resmi dari instansiatau
lembaga yang bersangkutan.
b. Organisasi yang tertib dan berdisiplin
Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akanberfungsi
bilamana tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara
lancar dan efektif serta memilikihubungan ketja ke dalamdan
ke luar organisasi yang efektif pula.
c. Informasi harns bersikap mendorongtimbulnyakeinginan
untuk ikut berpartisipasi atau iknt memberikan duknng!lll seCara
wajar dari masyarakat.
d. Kontinuitas informasi
Hubungan sekolah dengan masyarakat harns berusaha agar
masyarakat memperoleh informasi secara kontinyu sesuai
dengan kebutuhan.
e. Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpanbalik dad
informasi yang disampaikan harns mel1dapatperhatian
sepenulmya. IO
6. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Ngalim Purwanto ada tiga jeriis hubungan
masyarakat yang bisa dikembangkan, yakni: II
a.
Hubungan edukatif
Adalah hubungan kerja sama dalarri halmendidik
murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
Hubungan irii dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan
keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak. Untuk 1tu
sekolah dan masyarakat perIu mengadakal1 pertemuan secara
berkala guna membahas pendidikan ariak.
19
b.
Hubungall kultural
Hubungan kultural adalah usaha kerja sama autara
sekolah dan masyarakat, yang memungkinkan adanya saling
membilla dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah
itu
berada.
Misalnya
dengan
bekerja
sama
menyelellggarakan pelltas selli siswa yang menampilkan
berbagai ragam seni dan budaya masyarakat setempat,
mengundang perwakilan orang tua siswa untuk bercerita di
kelas tentang kebudayaan setempat, dsb.
c.
Hubullgan illstitusional
Yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dellgan
lembaga-Iembaga atau illstansi-instansi resmi lainnya, baik
swasta maupun pemerintah. Misaillya sekolah mengadakan
kunjungan ke media massa, kalltor kepolisian, pemadam
kebakaran, bandara, dsb., yang semuanya itu dilakukan dalam
rangka perbaikan dan kemajuan pendidikan. Dengan demikian
siswa tidak lagi asing dellgan lingkungan tempat tinggalnya
yang penuh dengan berbagai ragam jellis profesi.
Agar berbagai kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di
masyarakat sesuai dan sejalan, serta menunjang pendidikan di
sekolah,
sebaiknya
dikembangkan
oleh
program-program
yang
disusun
lembaga-Iembaga
masyarakat
dan
tersebut
dikonsultasikan dengan sekolah-sekolah tempat peserta didik
belajar. Dan akan lebih baik lagi kalau program-program tersebut
dapat disusun bersama secara kolaboratif antara pihak sekolah
dellgan lembaga-Iembaga yang ada di masyarakat.
20
Jenis kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat itu
sendiri antara lain:
a.
b.
Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi
atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kernungkinan
yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
I) Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat melalui perantara media tertentu seperti
misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi
lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak,
pameran sekolah dan berusaha independen dalam
penerbitan majalah atau buletin sekolah.
2) Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat me1alui tatap muka, rnisalnya: rapatbersama
dengan komite sekolall, konsultasi dengan tokoh
masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya.
Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas humas ke dalam, sasarannya
adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik,
karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan
dengan dua kemungkinan yakni:
1) Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian
informasi melalui surat edaran; penggunaan papan
pengunmman di sekolah; penyelenggaraanmajalahdindirig;
menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikanpada warga
sekolah; pemasangan iklao/pemberitahuan khusus melalui
mass media; dan kegiatan pentas seni.
2) Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat
dewan guru; upacara sekolah; karyaWisatalrekreasi
bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatanP
Dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
terdapat bentuk-bentuk kegiatan khusus yang telah dikerial publik,
yaitu: 13
1.
Festival, misalnya acara festival musik.Biasanya disekolah
mengadakan pentas seni yaitu kegiatan yangmenalllpilkan
kreasi-kreasi yang dimiliki siswa.
21
2.
Fair, secara periodik misalnya menyelenggarakan ulang tahun
kota Jakarta dan tennasulc juga acara yang sama berkaitan
dengan kegiatan bazar, pameran, pertunjulcan dan sebagainya.
3.
Parade, misalnya menghadapi hari kemerdekaan, yaitu
diselenggarakannya acal'a upacara bendera.
4.
Perlombaan, yaitu dengan mengikutsertakan siswa-siswi yang
memiliki bakat serta kemampuan-kemampuan dalam suatu
bidang seperti (lomba bahasa inggris dan bennain musik)
untulc dilombakan antar sekolah.
Dengan adanya program kegiatan yang relevan, maka
diharapkan sekolah mampu menggali partisipasi masyarakat untulc
berperanserta
dalam
mengembangkan
sekolah.
Sehingga
masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap sekolah
7. Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Bentulc operasional hubungan sekolah dengan masyaralcat
tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan
situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.
a.
b.
c.
Di bidang Sarana Akademik
Tillggi relldalmya prestasi lulusan (lrualitas maupun kuantitas),
penelitian, karya ilmiah (lokal, llasional, internasional), jumlah
dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana
akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan, serta
teknologi instrulcsional yang mendulcung PBM, tennasuk
ulruran prestasi dan prestise-nya.
Di bidang Sarana Pendidilcan
Gedung atau bangullan sekolah tennasulc ruang belajar, ruang
praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau
mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri
bagi popularitas sekolah.
Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja
bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan,
sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat
sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar
Z⦅セ N エ
セlN
_
1
,
."
セ
22
d.
e.
f.
g.
Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan saranahubungan
sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta
atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama
sekolah dapat dikenaI Iebih Iuas sampai luar kota. Bahkan
tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat
kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan
dilaluinya.
Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
Kegiatan ini juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah
dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar
sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa
nama hamm sekolah tersebut.
Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat
sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM,
demikian sebaIiknya fasilitas yang ada di masyal'akat
sekitamya dapat digunakan untukkepentingan sekolah.
Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalamkegiatan
kuriknler dan ekstrakurikuler sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan
operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang
dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihakpihak terkait. 14
8. SiCat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Bahwa
pada
dasamya
hubungan
sekolah
dengan
masyarakat hamslah bersifat pedagogis, sosiologis danproduktif
yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan
secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
a.
b.
c.
d.
Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa'at bagi
kedua belah pihak.
Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa
sekolah merupakan bagian yang tak tel'pisahkan (integral) dari
masyarakat.
Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan
antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan keluar sekQlah guna menambah simpati l11asyarakat
terhadap sekolah.
23
e.
Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan
mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala
pemilikan material dan immaterial sekolah. 15
B. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
Hubungan Sekolah dengan masyarakat (husemas) sebagai salah
satu komponen penting dalam pengelolaan sekolah tidak dapat
diabaikan. Komponen ini mesti direncanakan dengan balk dan benar,
diorganisasikan, dilaksanakan dengan baik, dan juga mesti dievaluasi
secara terus menerus tingkat keberhasilan dan kegagalannya untuk
dapat meningkatkannya pada masa yang akan datang.
Pengelolaan Husemas sebagai penghubung dari pihak sekolah
dengan masyarakat hams selalu dipelihara dengan baik, karena sekolah
akan selalu berhubungan dengan masyarakat dan tidak bisa lepas
darinya, karena masyarakat merupakan partner sekolah dalam
mencapal kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin
tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta
didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu
yang diperolehn