Nama Daerah Bagian – bagian Jahe Merah

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh kombinasi bahan pengisi sukrosa-sorbitol terhadap sifat fisik tablet hisap jahe merah Zingiber officinale Roxb.. 2. Mengetahui pada konsentrasi berapa bahan pengisi sukrosa-sorbitol dapat menghasilkan tablet hisap jahe merah Zingiber officinale Roxb. yang optimum.

D. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Jahe Merah Zingiber officinale

Roxb. a. Sistematika Tanaman jahe merah Zingiber officinale Roxb. dalam sistematika tumbuhan adalah : Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingiberales Familia : Zingiberaceae Genus : Zingiber Spesies : Zingiber officinale Roxb. Backer and Van den Brink, 1965

b. Nama Daerah

Di Indonesia jahe memiliki nama daerah karena banyak ditanam oleh penduduk berbagai suku, antara lain beuing, bahing, pege, sipode, lahia, sipodoh, jahi Sumatra; helia, jahe, jae, jhai Jawa; halia, pedas, pemedas Kalimantan; jae, jahya, lahya, cipakai, reja, alia, lea, late Nusa Tenggara; luya, liya, melito, luta, garaka Sulawesi; laia, saya, pusu, sehi, sehil, siwet, garaka, gora, gisora Maluku Anonim, 1978. c . Morfologi Tanaman Jahe Merah Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 mm sampai 23 mm, lebar 8 mm sampai 15 mm, tangkai daun berambut, panjang 2 mm sampai 4 mm; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 mm sampai 1 cm, tidak berambut, seludang agak berambut. Perbungaan berupa malai tersembul di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur yang sempit, 2,75 sampai kali lebarnya, sangat tajam, panjang malai 3,5 cm sampai 5 cm, lebar 1,5 cm sampai 1,75 cm; gagang bunga hampir tidak berambut, panjang 25 cm, rahis berambut jarang, sisik pada gagang terdapat 5 buah sampai 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berambut, panjang sisik 3 cm sampai 5 cm. Daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, panjang 2,5 cm, lebar 1 cm sampai 1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung, panjang tabung 2 cm sampai 2,5 cm, helainya agak sempit, bentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 mm sampai 2,5 mm, lebar 3 mm sampai 3,5 mm, bibir berwarna ungu gelap, berbintik- bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 mm sampai 15 mm, lebar 13 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm, tangkai putik 2 Anonim, 1978.

d. Bagian – bagian Jahe Merah

1. Rimpang dan Akar Jahe merah mempunyai rimpang lebih kecil dibandingkan dengan klon jahe gajah maupun jahe kecil, berwarna merah sampai jingga muda. Seratnya agak kasar, aromanya tajam dan rasanya sangat pedas. Panjang akar 17,03-24,06 cm, diameter akar 5,36-5,46 mm, panjang rimpang 12,33-12,60 cm, tinggi rimpang 5,86-7,03 cm, berat rimpang 0,29-1,17 kg. 2. Batang Jahe merah mempunyai batang agak keras, berbentuk bulat kecil, berwarna hijau kemerahan, diselubungi oleh pelepah daun, dan tinggi tanaman 48,23±14,05 cm. 3. Daun Jahe merah mempunyai daun berselang-seling teratur, warna daun lebih hijau gelap dibandingkan dengan klon jahe gajah maupun jahe kecil, permukaan daun atas berwarna hijau muda, jika dibanding dengan bagian bawah. Luas daun 32,55-51,58 mm, panjang daun 24,30-4,79 cm, lebar daun 2,79-31,18 cm dan lebar tajuk 44,9±7,97 cm Santoso, 1995. 4. Habitat Jahe Merah Secara garis besar, pertumbuhan jahe dipengaruhi oleh kondisi lingkungan biotik dan abiotik fisik. Kondisi abiotik, seperti tanah dan iklim sangat memegang peranan penting. Umumnya jahe cocok ditanam di tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik humus. Jenis tanah yang biasa digunakan adalah tanah latosol merah coklat atau andosol. Tanaman ini tidak cocok ditanam di tanah rawa dan tanah berat yang banyak mengandung fraksi tanah liat dan di tanah yang didominasi kandungan pasir kasar. Jahe juga tidak menyukai tanah yang system drainasenya jelek, terutama yang menyebabkan genangan air. Genangan air dapat mengakibatkan rimpang menjadi busuk Tim Lentera, 2002.

e. Kandungan Jahe Merah

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

PROFIL PENGGUNAAN OBAT GENERIK BERLOGO DAN OBAT GENERIK BERMEREK (BRANDED GENERIC) ANTI DIABETIK ORAL DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

0 1 24

OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb) DENGAN KOMBINASI LAKTOSA-MANITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN.

0 0 29

OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb) DENGAN KOMBINASI SUKROSA-MANITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI TERHADAP SIFAT FISIK TABLET.

1 2 24

OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb) DENGAN KOMBINASI LAKTOSASORBITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN.

1 19 28

Pengaruh Carboxymethycellulose Natrium (CMC-NA) dan Gelatin B Sebagai Pengikat Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Hisap dari Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb var. Rubrum) yang Dikeringkan - Ubaya Repository

0 0 1

OPTIMASI FORMULA GRANUL INSTAN EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Roxb.) DENGAN KOMBINASI LAKTOSA DAN SUKROSA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN - repository perpustakaan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jahe (Zingiber officinale Roxb.) 1. Klasifikasi Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.) - OPTIMASI FORMULA GRANUL INSTAN EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Roxb.) DENGAN KOMBINASI LAKTOSA DAN SUKROSA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX L

0 0 10