Ikhya Munshifuddin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN CONGKLAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIK DI KELAS 1 SD
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah inti kegiatan yang dilakukan peneliti dalam memperbaiki masalah yang telah ditemukan peneliti, selain itu peneliti juga
melakukan proses pembenaran tindakan yang telah dirumuskan. 3.
Observasi Observasi ini dilakukan ketika dalam pelaksanaan pembelajaran dalam
penelitian, observasi dilakukan oleh teman sejabat dengan bertujuan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru.
4. Refleksi
Pada tahap ini yaitu dilakukanya pengkajian penelitian yang telah dilakukan melalui data yang terkumpul selama dalam satu siklus yang kemudian
dijadikan perbaikan untuk siklus berikutnya.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan di sekolah tersebut memiliki predikat akreditasi A, sekolah Dasar yang peneliti teliti adalah milik Negara atau biasa di
sebut sekolah negeri. Sekolah Dasar yang menjadi penelitian adalah salah satu komplek sekolahan yang merupakan dua sekolah yang dipimpin oleh satu kepala
sekolah, sekolah tersebut memiliki 18 kelas untuk satu SD, sekolah tersebut
langsung berhadapan dengan jalan alternatif dari arah cipaganti kota bandung. D.
Subjek Penelitian
Di kelas 1 yang dilakukan penelitian ini terdapat 18 siswa, kelas tersebut bukan merupakan kelas gemuk namun bisa di bilang kelas sisa. Di kelas ini setiap
siswa adalah merupakan kumpulan anak yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, peneliti bisa mengatakan bahwa siswa di kelas tersebut kemampuanya
dibawah rata-rata yaitu karena peneliti telah melakukan tindakan pengambilan informasi melalui wawancara dengan salah satu orang guru di sekolah tersebut.
kelas tersebut merupakan kelas ke tiga dari 3 kelas untuk kelas 1. Siswa di kelas tersebut cenderung banyak yang aktif, ada beberapa siswa yang membacanya
masih mengeja dan ada siswa yang belum bisa menulis dengan benar, dalam kecerdasan kognitif anak lebih cenderung pada kemampuan keterampilan
berkreasi dari pada berhitung atau menulis, untuk kecerdasan afektif untuk siswa
Ikhya Munshifuddin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN CONGKLAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIK DI KELAS 1 SD
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kelas 1 masih dapat di mengerti dalam setiap tindakan misal ketika ingin diperhatikan.
E. Waktu Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu pada semester dua tahun pelajaran 20142015 yaitu di adakan mulai dari bulan maret, yang terdiri
dari tiga siklus.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Dalam mendukung
pengungungkap data
penelitian, instrumen
pembelajaran yang digunakan yaitu sebagai berikut:
a. LKS
Pada pembelajaran untuk medukung kegiatanya peneliti menggunakan lembar kerja siswa LKS, lembar kerja ini digunakan untuk membimbing siswa
dalam memahami materi-materi yang yang diajarkan kepada siswa melalui yang dikaitkan dengan congklak.
b. Prasarana Kelas
Prasarana yang dimaksud ini yaitu perlengkapan kelas seperti bangku siswa, papan tulis, spidol, penghapus dan lain-lain.
2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian
Pada pengungkapan data penelitian, peneliti menerapkan tiga instrumen penelitian, diantaranya yaitu:
a. RPP
RPP yang digunakan mengikuti format yang dibuat oleh para guru di sekolah. Dalam penelitian RPP digunakan dalam tiga siklus sesuai dengan apa
yang akan diajarkan dan diteliti, pembelajaran yang di tulis dalam RPP akan menjadi acuan dalam penilaian aktivitas guru dan antivitas siswa dalam lembar
observasi terbuka.
Ikhya Munshifuddin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN CONGKLAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIK DI KELAS 1 SD
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Media Pembelajaran
Pada penelitian di kelas 1 ini peneliti memfokuskan untuk menggunakan media permainan congklak untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematik siswa, jadi dalam setiap siklus penggunaan media selalu dengan permainan congklak adapun untuk media yang lain hanya sebagai unsur
pendukung dalam terlaksananya pembelajaran. c.
Pedoman Observasi Menurut Marshall dalam Sugiyono, 2013, hlm. 64 menyatakan bahwa
“through observation, the researcher learn about behavior and the mening attached to those behavior”. Artinya bahwa melalui observasi, peneliti belajar
tentang prilaku, dan makna dari prilaku tersebut. Pendapat kedua dikemukakan oleh Widiawati 2013, hlm.
41 “Pedoman observasi adalah suatu pedoman atas pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis untuk mengetahui kinerja guru dan aktifitas siswa pada waktu tindakan pelaksanaan”. Tujuan dari observasi ini yaitu untuk memperoleh
gambaran interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam penggunaan pedoman observasi peneliti menggunakan metode observasi terbuka, menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja 2005, hlm. 110 yang
dimaksud observasi terbuka ialah “apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian
mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di kelas”. d.
Instrumen Tes Menurut Riduwan 2010, hlm.76 mengatakan bahwa tes sebagai
instrumen pengumpul data adalah serangkaian pernyataan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan yaitu tes intelegensi dan menurut Riduwan 2010,
hlm. 76 tes intelegensi adalah tes yang dilakukan untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan
berbagai tugas kepada orang yang diukur intelegensinya. Dari segi pensekoranya peneliti mengambil tes uraian terbatas, menurut Widoyoko 2009, hlm. 80
Ikhya Munshifuddin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN CONGKLAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIK DI KELAS 1 SD
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengatakan bahwa “tes uraian terbatas merupakan bentuk tes uraian yang memberikan batasan-batasan atau rambu-rambu tertentu kepada peserta tes dalam
menjawab soal tes”. Terdapat dua tipe dalam tes uraian terbatas Widoyoko, 2009, hlm. 81
yaitu: 1
Tipe Jawaban Melengkapi Yang dimaksud tipe jawaban melengkapi adalah butir soal yang
memerintahkan kepada peserta tes untuk melengkapi kalimat dengan satu frasa, angka, atau satu formula.
2 Tipe Jawaban Singkat
Yang dimaksud tipe jawaban singkat adalah butir soal berbentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan satu kata, satu frasa, satu angka atau satu
formula. Dari tipe tes di atas, peneliti menggunakan keduanya untuk mengukur
kemampuan komunikasi matematik melalui hasil belajar yang didapat. e.
Catatan Lapangan Setiap hari dalam melakukan peneliti membawa buku catatan yang
gunanya untuk mengetahui dan menemukan kejadian-kejadian yang ada dalam penelitian, catatan harian ini merupakan catatan kejadian dari aktifitas siswa dan
aktifitas guru, menurut Wiriaatmadja 2005, hlm. 125 mengatakan bahwa catatan lapangan itu adalah “yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana
kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan nuansa- nuansa lainnya merupakan kekuatan tersendiri dari penelitian peneliti tindakan
kelas yang beriklim kualitatif secara mendasar rounded dan mulai dari akar rumput grass roots.
ia merupakan internal validity dari penelitian ini”.
G. Prosedur Penelitian