Tinjauan Atas Prosedur Akuntansi Dalam Penerimaan Kas di The British Institute Dago

(1)

THE BRITISH INSTITUTE DAGO

Review of Accounting Procedure on Cash Receipts at The British Institute Dago

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Disusun Oleh : IRMA LAILA

21311014

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

(3)

vi LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.1 Maksud Penelitian ... 5

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 7

1.6.2 Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8


(4)

vii

2.1.3 Manfaat Prosedur ... 10

2.2 Akuntansi ... 12

2.2.1 Definisi Akuntansi ... 12

2.2.2 Tujuan Akuntansi ... 13

2.2.3 Fungsi Akuntansi ... 14

2.3 Kas ... 15

2.3.1 Definisi Kas... 16

2.4 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas ... 16

2.4.1 Definisi Penerimaan Kas ... 17

2.4.2 Definisi Prosedur Penerimaan Kas ……… 17

2.4.3 Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan tunai dan Piutang ... 18

2.4.4 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai ... 21

2.4.5 Sistem Penerimaan Kas Dari Piutang ... 23

2.5 Sistem Akuntansi ... 28

2.5.1 Definisi Sistem ... 28

2.5.2 Karakteristik Sistem ... 29

2.5.3 Klasifikasi Sistem ... 31

2.5.4 Definsi Sistem akuntansi ... 33

2.6 Penggajian ... 33


(5)

viii

2.7.2 Fungsi-fungsi Yang Terkait Dalam sistem

Akuntansi Penggajian ... 35

2.7.3 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penggajian ... 37

2.7.4 Catatan akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penggajian ... 39

2.7.5 Jaringan Prosedur Dalam Sistem Akuntansi Penggajian .... 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Objek Penelitian ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.2.2 Sumber Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 49

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 49

4.1.1.2 Bagan Stuktur Organisasi Perusahaan ... 53

4.1.1.3 Uraian Tugas ... 54

4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 56


(6)

ix

4.1.2.2 Prosedur Sistem Penggajian Di TBI Dago ... 61

4.2 Pembahasan ... 63

4.2.1 Prosedur Dalam Penrimaan Kaas Di TBI Dago ... 63

4.2.2 Posedur Sistem Penggajian Di TBI Dago ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 74


(7)

DATA PRIBADI

Nama : Irma Laila

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Februari 1992

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Cisitu Indah VI RT 06/04 Dago Biru Bandung 14035

Telepon : 087821972458

Email : Irma_ordinarygirl@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

1998 – 2004 : MI Al - Mukhlis 2004 – 2007 : SMPN 35 Bandung


(8)

(9)

75

Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsepdan Aplikasi”. PustakaPelajar.

Azhar Susanto.2009.”Sistem Akuntansi Prosedur dan Metode”. Yogyakarta :

BPFE.

Ely Suhayati, Sri dewi Anggadini.2009. “Akuntansi Keuangan” .Yogyakarta : GrahaIlmu.

Elder J Randal , Beasley . Mark S, Arens Alvin A., dan Abadi Jusuf .2012 .”Jasa Audit dan Assurance :Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia)”, Jakarta : SalembaEmpat.

Gaol,L, Jimmy.2009. “Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan

Aplikasi”.Jakarta :Penerbit PT Grasindo.

Iwan, S.2011. ”Teknik Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi”. Bandung : CEPLAS.

Jonathan Sarwono, Ely Suhayati.2010. “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS” . Bandung :GrahaIlmu.

Mardi. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moch Tofik.2010. “Panduan Praktisi Membuat Apliukasi Penggajian Dengan

Excel 2007”, Mediakita, Jakarta.

Mulyadi .2013 .”Sistem Akuntansi” .Jakarta :SalembaEmpat.


(10)

Prof. Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2009. ”Analisis dan Desain”.

Andi.Yogyakarta.

Sofyan Syafri Harahap. 2010.”Analisis Kritisatas Laporan Keuangan”.Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Sofyan Syafri Harahap.2011 .”Teori Akuntansi” ,RajawaliPers.

Supriati.2012. “Metode Penelitian”.Bandung :Labkat Press UNIKOM

Soemarso S.R. 2009.”Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1, Edisi Kelima”. Jakarta : SalembaEmpat.

Sugiyono.2009.”Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan RD”: Bandung : Alfabeta 99.

Sutarman.2009.”Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati.2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Genesis Press.

Zaki Baridwan.2009. ”Akuntansi Pemerintahan”. Jakarta: Salemba Empat.


(11)

iii

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan atas prosedur akuntansi penerimaan kas di The British Institute”. Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Diploma III pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan berbagai dukungan, bantuan, bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini,SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Program studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si.,Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.


(12)

iv tugas akhir.

6. Seluruh Dosen tetap maupun Dosen tidak tetap Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu Pengetahuan kepada penulis.

7. Seluruh Staf-staf dan Karyawan Program Studi Akuntansi yang telah memberikan pelayanan dan informasi.

8. Ibu Meika dan Bapak Suryaman yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis di The British Institute Dago.

9. Kedua orang tua saya Bapak Rasman dan Ibu Entin tercinta yang telah memberikan cinta, kasih, doa, perhatian, semangat dan materi selama ini kepada penulis. Terima kasih atas pengorbanan yang sangat besar selama ini. 10. Untuk seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan doa hingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

11. Seluruh rekan-rekan TBI Dago yang selalu memberi semangat dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

12. Amrina Aulya yang selalu memberikan semangat, doa, cinta, kasih, setia dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan Tiara Eka Pertiwi, Gita Mustikawati, Vera Novianti, Delyan Fahrizal yang telah memberikan semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.


(13)

v Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penyajian, susunan kata maupun isinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, The British Institute Dago serta bagi penulis yang menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juli 2014


(14)

1

Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

In preparing this final project, the author is conducting research on TBI Dago which is addressed in Ir. No. H Juanda. 157. Phenomenon that occurs in TBI Dago is there are so many number of students who have not paid the course fee, and as a result it is causing the casual employee payroll in TBI Dago become obstructed. The formulation of research problems are cash receipts procedures in TBI Dago and payroll system procedures in TBI Dago.

The method to be used is descriptive method. The analysis in this study is a review of the accounting procedures in TBI Dago cash receipts. The data obtained by the author include primary and secondary data with the data collection is done through field studies conducted by observation, interviews, documentation and literature.

The cash receipt procedure that is used in TBI Dago has been running with appropriate procedure. It is no difference with the theory proposed by Mulyadi. Although the procedure in TBI Dago payroll system has already been implemented fairly well, but still has some disadvantages that delay in payment of salaries was caused by the delay of students payment. TBI Dago should make an effort in order to decrease the late students payment by sending SMS blast to remind the students to pay the payment.

Keyword : Cash Receipt Procedure, Payroll System Procedure

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan baik jasa maupun non jasa, merupakan suatu sistem organisasi yang mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Pada umumnya tujuan tersebut adalah memperoleh laba dari operasi, memiliki pertumbuhan yang baik, dan terjaganya kelangsungan hidup perusahaan yang ingin dicapai. Salah satu faktor yang membuat perusahaan itu tetap bisa beroperasi yaitu penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan itu sendiri. Penerimaan kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan bertambahnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya penjualan kecil produksi, penerimaan piutang maupun hasil transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas. (Soemarsono S.R:2009)

Kas adalah alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena suatu organisasi/instansi harus mempertahankan posisi liquiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi. (Harahap:2010 )


(15)

Penerimaan kas menjadi komponen penting dalam setiap kegiatan transaksi perdagangan barang maupun jasa. Salah satu perusahaan jasa yang ingin penyusun bahas adalah The British Institute atau lebih dikenal dengan nama TBI. TBI merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu penyedia kursus bahasa inggris. TBI sendiri tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia salah satunya yang berada di Bandung yaitu TBI Dago. Mengingat akan begitu pentingnya bahasa inggris pada zaman ini mulai dari kalangan pelajar bahkan untuk dunia kerja sekalipun, TBI Dago pun memiliki banyak peminat mulai dari pelajar SD, SMP, SMA, kuliah bahkan orang yang sudah bekerja. TBI Dago sendiri memiliki beberapa staff yang terdiri dari staff pengajar dan administrasi. TBI Dago memiliki dua macam pegawai yaitu pegawai kontrak dan pegawai kasual/part time. Pegawai kontrak menerima gaji dari kantor pusat sedangkan pegawai kasual menerima gaji langsung dari pihak kantor cabang. Pendapatan utama perusahaan jasa ini berasal dari pembayaran biaya kursus dari seluruh siswa yang mengambil kursus di TBI Dago.

Untuk sistem pembayaran di TBI Dago, perusahaan ini memakai sistem pembayaran dimuka dan pembayaran biaya kursus pun dibayar tiap 4 minggu sekali, oleh karena itu jatuh tempo pembayaran kursus setiap siswapun berbeda-beda tergantung waktu masuk siswa tesebut karena di TBI Dago tidak memiliki sistem ajaran baru yang pasti seperti layaknya sekolah atau tempat kursus yang lain. Fenomena yang terjadi pada TBI Dago menurut Ibu Meika selaku supervisor di TBI Dago adalah kelancaran kegiatan operasional di TBI Dago sangat bergantung pada kelancaran sistem pembayaran yang dilakukan oleh para siswa di TBI dago. Namun pada kenyataannya masih banyaknya siswa yang terlambat membayar biaya kursus yang secara langsung berpengaruh terhadap siklus penggajian pegawai kasual di TBI Dago. Pembayaran gaji pegawai kasual ini dibayar di kantor cabang sehingga apabila terjadi keterlambatan pembayaran biaya kursus siswa di kantor cabang maka menyebabkan pembayaran gaji pegawai kasual menjadi terhambat. Berikut ini tabel data pembayarn biaya Kursus siswa di TBI Dago:

Tabel 1.1 Data Pembayaran Biaya Kursus Siswa Di TBI Dago Periode Januari – May 2014

Kelas Dewasa Bulan Bayar Keterangan Total Kelas Total Siswa Total Datang Dan Bayar Total Datang dan Belum Bayar Total Bayar dan Tidak Datang Total Tidak Datang dan Tidak Bayar 20 Jan –

15 Feb 60 Kelas 517 Siswa 379 Siswa 93 Siswa 45 Siswa 69 Siswa 17 Feb –

15 Mar 61 Kelas 603 Siswa 453 Siswa 82 Siswa 68 Siswa 75 Siswa 17 Mar –

12 Apr 63 Kelas 555 Siswa 365 Siswa 113 Siswa 77 Siswa 106 Siswa 14 Apr –

10 May 66 Kelas 546 Siswa 399 Siswa 88 Siswa 70 Siswa 51 Siswa Sumber : Laporan Bulanan Pembayaran siswa TBI Dago


(16)

Tabel 1.2 Data Pembayaran Biaya Kursus Siswa Di TBI Dago Periode Januari – May 2014

Kelas Anak

Sumber : Laporan bulanan pembayaran siswa TBI Dago.

Dari tabel laporan bulanan pembayaran siswa TBI Dago periode bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2014 di atas terlihat jumlah siswa yang terlambat membayar biaya kursus TBI Dago. Untuk pembayaran biaya kursus kelas dewasa adalah Rp.685.000 /4 minggu sedangkan untuk kelas anak adalah Rp.490.000 /4 minggu. Contohnya seperti pada bulan Januari ada sekitar 93 siswa kelas dewasa yang terlambat membayar biaya kursus jadi sekitar Rp.63.705.000 (93 siswa x Rp 685.000) jumlah uang yang masih belum dibayarkan oleh siswa kelas dewasa pada TBI Dago. Dengan nominal tersebut TBI Dago bisa membayar sekitar 24 orang pegawai kasual. Oleh sebab itu kelancaran pembayaran biaya kursus sangat berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran gaji pegawai kasual. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis memilih judul penelitian

“TINJAUAN ATAS PROSEDUR AKUNTANSI DALAM PENERIMAAN KAS DI THE BRITISH INSTITUTE”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada di TBI Dago yaitu sebagai berikut :

1. Masih banyaknya siswa yang terlambat membayar biaya kursus di TBI Dago. 2. Keterlambatan pembayaran kursus menyebabkan pembayaran gaji pegawai kasual

menjadi terhambat Bulan Bayar Keterangan Total Kelas Total Siswa Total Datang Dan Bayar Total Datang dan Belum Bayar Total Bayar dan Tidak Datang Total Tidak Datang dan Tidak Bayar 20 Jan –

15 Feb 26 Kelas 230 Siswa 159 Siswa 42 Siswa 29 Siswa 17 Siswa 17 Feb –

15 Mar 26 Kelas 223 Siswa 157 Siswa 40 Siswa 26 Siswa 18 Siswa 17 Mar –

12 Apr 26 Kelas 222 Siswa 158 Siswa 41 Siswa 23 Siswa 25 Siswa 14 Apr –

10 May 25 Kelas 226 Siswa 161 Siswa 45 Siswa 20 Siswa 13 Siswa


(17)

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur penerimaan kas di TBI Dago?

2. Bagaimana sistem akuntansi penggajian pegawai di TBI Dago?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

a) Memahami dan menganalisis bagaimana prosedur penerimaan kas yang ada di TBI Dago.

b) Sebagai acuan bagi penyusun untuk menuangkan dan mengembangkan ilmu yang telah penyusun dapatkan dibangku kuliah.

1.4.2 Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui bagaimana prosedur penerimaan kas di TBI Dago. b) Untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi penggajian di TBI Dago. 1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti, bagi penyusun sendiri, maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi penyusun, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih baik tentang prosedur penerimaan kas secara nyata dengan membandingkannya dengan teori yang telah penyusun peroleh di bangku perkuliahan. b. Bagi perusahaan, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran

berupa penilaian terhadap keandalan prosedur sistem pembayaran yang telah diterapkan..

c. Bagi akademis lainnya, penelitian ini bermanfaat, untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penerimaan kas.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kas

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan.

Menurut Harahap (2010:258) pengertian kas adalah sebagai berikut:

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saatserta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagaiberikut:

1) setiap saat dapat ditukar menjadi kas 2) tanggal jatuh temponya sangat dekat

3) kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.”

Berdasarkan definisi beberapa ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kas adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.


(18)

2.2 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan Kas dapat berasal dari berbagai macam sumber, diantaranya: Pelunasan Piutang, Piutang tunai tetapi ada juga sumber penerimaan yang jarang terjadi seperti: Penjualan Aktiva Tetap. Penerimaan kas bisa berbagai macam cara seperti: lewat pos, pembayaran langsungke kasir atau pelunasan ke Bank. Prosedur penerimaan uang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transanksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip-prinsip Internal Control.

Pengertian penerimaan kas menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam PSAP No.3, mengemukakan bahwa:

“Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/

Daerah.Jadi semua aliran kas yang masuk kedalam kas suatu perusahaan, itu yang dinamakan

sebagai Penerimaan kas”.

Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa penerimaan kas merupakan kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang menyebabkan bertambahnya kas perusahaan.

2.3 Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji.Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.

Menurut Mulyadi (2013:373) mengemukakan bahwa sistem akuntansi penggajian adalah:

“Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan sistem pengendalian

intern yang digunakan untuk kepentingan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna

pengawasan biaya tenaga kerja”.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut.

Menurut Iwan Satibi (2011:74) menerangkan bahwa :

“Objek penelitian secara umum akan memetakan atau menggambarkan wilayah penelitian atau

sasaran penelitian secara komperhensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan

wilayah penelitian yang dimaksud.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran tentang apa atau siapa yang menjadi objek peneliti untuk mendapatkan suatu data.


(19)

Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah tentang proses penerimaan kas di TBI Dago.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.

Menurut Sugiyono (2009 : 2) bahwa:

”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat diketahui bahwa metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan.

Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini adalah metode deskriptif dan metode wawancara yang dapat mengungkapkan dan gambaran masalah yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

Menurut Sugiyono (2009 : 29) menyatakan bahwa:

“Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu masalah atau fenomena dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Dengan metode ini penulis menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan prosedur penerimaan kas pada TBI Dago.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data setidaknya dilakukan berbagai banyak cara agar data yang diperoleh komplit atau sempurna sesuai dengan yang diinginkan agar penelitian berlangsung mudah. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan yaitu TBI Dago Adapun cara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a) Pengamatan (Observasi)

Menurut Sutrisno Hadi, dalam Sugiyono (2012:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Dari penjelasan diatas penulis mengamati langsung TBI Dago untuk mengetahui kegiatan yang berkenaan dengan pemabayaran uang kursus di TBI Dago..

b) Wawancara (Interview)

Menurut Esterberg, dalam Sugiyono (2012:231) Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Dari penjelasan diatas penulis melakukan wawancara dengan bagian admintrasi mengenai prosedur penerimaan kas pada TBI Dago.

c) Mengumpulkan Data (Dokumentasi)

Menurut Sugiyono (2012:240), mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.


(20)

Merupakan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh di TBI Dago.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan dan pengumpulan data yang diidentifikasikan dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti penulis. Contohnya seperti data laporan bulanan tentang pembayaran uang kursus, slip pembayaran uang kursus, beserta slip gaji karyawan kasual di TBI Dago.

2.Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Merupakan pengumpulan data-data dari literatur, sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah, menbaca, dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan.

3.2.2 Sumber Data

Sebuah data memiliki informasi namun sebuah data juga harus memiliki kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) sumber data adalah :

“Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh.”

Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer

Merupakan data yang langsung didapat dan dijadikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan.

Menurut Sugiyono (2009:137) :

“Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi dokumen-dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan perusahaan, stuktur organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian.”

Sedangkan menurut Ulber Silalahi (2012:289) Data Primer adalah :

“Suatu objek atau dokumen original material mentah dari pelaku yang disebut first-hand

information”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:87)

“Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang

dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya.”

2. Data Sekunder

Sedangkan menurut Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati (2010:69) data sekunder adalah:

“Data yang sudah ada dan data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan

yang tidak yang tidak mendesak.”

Menurut Ulber Silalahi (2012:289) data sekunder adalah:

“Data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia

sebelum penelitian dilakukan”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:88)

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan”.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer sendiri diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara


(21)

langsung dari TBI Dago. Contohnya seperti data laporan bulanan pemabayaran uang kursus di TBI Dago.

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum peneliti melakukan penelitian. Contohnya seperti dari buku-buku yang berkaitan dengan penerimaan kas


(22)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang penulis dapatkan dari TBI khususnya dalam Bab IV ini adalah dat atentang sejarah singkat perusahaan, stuktur organisasi, uraian tugas dari stuktur organisasi aktifitas perusahaan, prosedur penerimaan kas pada TBI Dago.

TBI (The British Institute) adalah sebuah lembaga penyedia pelatihan bahasa Inggris bagi orang dewasa, remaja dan anak-anak. Pelajaran kami disampaikan melalui pendekatan belajar mengajar komunikatif yang berpusat pada suatu task atau tugas.

4.2 Pembahasan

4.2.1Prosedur Dalam Penerimaan Kas Di TBI Dago

Menurut Mulyadi Mulyadi (2011:464) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan jasa adalah :

1. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan jasa.

Pada TBI Dago bagian keuangan sebagai fungsi akuntansi menjurnal penerimaan kas dari berbagai sumber termasuk semua pembayaran biaya kursus yang dibayarkan oleh siswa yang mengambil kursus di TBI Dago. Akan tetapi masih banyak siswa yang telambat membayar biaya kursus sehingga berpengaruh terhadap penerimaan kas di TBI Dago

2. Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Pada TBI Dago fungsi akuntansi yaitu bagian keuangan membuat jurnal transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus seperti jurnal penerimaan kas. Semua transaksi pengeluran.

Dari pemaparan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2011:467) tentang sistem akuntansi penerimaa kas, di TBI Dago sudah berjalan sesuai dengan teori yang ada hanya saja dalam sistem akuntansi penerimaan kas di TBI Dago terhambat akibat masih banyaknya siswa yang terlambat membayar biaya kursus di TBI Dago yang secara langsung berpengaruh terhadap pembayaran gaji karyawan kasual.

4.2.2 Prosedur Sistem Penggajian di TBI Dago

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian menurut Mulyadi (2013:385) sebagai berikut:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

Pencatatan waktu hadir digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dapat pula dibentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatatan waktu.

Pada TBI Dago catatan jam hadir karyawan sudah memakai mesin pencatat waktu yaitu

fingerscan.Pencatatan waktu hadir dilakukan oleh IT Dan Office Supervisor.

b. Prosedur pembuatan daftar gaji

Dalam hal ini data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Apakah gaji dan upah karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, maka gaji tersebut dan dipotong dengan PPh Pasal 21.

Pada TBI Dago dalam hal data yang dipakai sebagai pembuatan daftar gaji untuk karyawan kasual tidak berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, akan tetapi daftar gaji bulan sebelumnya


(23)

dan daftar hadir, TBI Dago pun melakukan perhitungan Pph pasal 21 pada setiap gaji karyawannya untuk karyawan kontrak saja.

c. Prosedur distribusi biaya gaji

Dalam prosedur ini, distribusi biaya gaji serta biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

Biaya gaji serta biaya tenaga kerja pada TBI Dago didistribusikan langsung kepada setiap karyawan di setiap departemen.

d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Dalam proses ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji

Pada TBI Dago prosedur pembuatan bukti kas keluar dibuat oleh bagian keuangan, dalam proses ini data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Bagi karyawan kontrak informasi potongan Pph pasal 21 dicantumkan dalam daftar gaji namum bagi karyawan kasual potongan Pph pasal 21 sudah ditanggung oleh pihak kantor.

e. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.

Pada TBI Dago, prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan, dimana Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank lalu fungsi keuangan mentransfer gaji kepada setiap karyawan. Akan tetapi pembayaran gaji karyawan kasual di TBI Dago menjadi terhambat dikarenakan alokasi dana untuk membayar gaji karyawan terhambat karena banyaknya siswa yang belum membayar biaya kursus sedangkan pendapatan utama penerimaan kas untuk membayar gaji karyawan kasual berasal dari pemabayaran biaya kursus siswa.

Dari pemaparan teori menurut mulyadi diatas sistem penggajian di TBI Dago sendiri sudah berjalan sesuai dengan teori yang ada, akan tetapi sistem penggajian karyawan menjadi terganggu dikarenakan masih banyaknya siswa yang terlambat membayar biaya kursus di TBI Dago sehingga menyebabkan terhambatnya prosedur penggajian karyawan kasual pada TBI Dago.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan penulis pada TBI Dago mengenai prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh TBI Dago tersebut, maka penulis dapat memperoleh kesimpulan adalah sebagai berikut:

Sumber utama pendapatan penerimaan kas pada TBI Dago adalah sebagian besar berasal dari pembayaran yang diterima dari siswa yang mengambil kurus di TBI Dago sehingga penerimaan kas ini menjadi sangat berpengaruh terhadap kelangsungan aktivitas yang berjalan di TBI Dago


(24)

1. Prosedur penerimaan kas pada TBI Dago memiliki langkah-langkah sebagai berikut: Pada tahap satu Student menyerahkan pembayaran kursus dalam bentuk uang kas. Setelah itu Student advisor menginput penerimaan tuition fee lalu menginput penerimaan kas dan dilakukan proses pencetakan yang menghasilkan bukti pembayaran rangkap 2 yang akhirnya bukti pembayaran itu akan diberikan kepada student dan disimpan oleh

student advisor. Di setiap akhir shift masing masing student Advisor melakukan pengecekan atas semua pembayaran yang telah diterima lalu Keesokan harinya Student Advisor yang bertugas melakukan perhitungan melakukan penghitungan dan pengecekan jika terjadi selisih atas semua penerimaan pembayaran uang yang diterima. Setelah melakukan pengecekan, Student Advisor yang bertugas mengisi form berita acara penerimaan kas yang selanjutnya akan diberikan kepada bagian keuangan untuk diperiksa kembali. Setelah melakukan penegecekan bagian keuangan membuat jurnal atas penerimaan kas yang diterima. Selain membuat jurnal penerimaan kas bagian keuangan juga membuat jurnal umum selain jurnal penerimaan kas. Setelah selesai menjurnal semua transaksi semua dokumen yang ada diarsipkan oleh bagian keuangan. Dalam prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan pada TBI Dago ini sudah berjalan dengan ketentuan yang berlaku sesuai teori yang dikemukakan oleh para ahli. Hal ini tidak ada perbedaan dengan yang telah dikemukakan oleh Mulyadi, akan tetapi penerimaan kas di TBI Dago menjadi terganggu yang dikarenakan banyaknya siswa yang terlambat membayar biaya kursus.

2. Prosedur sistem penggajian pada TBI Dago memiliki langkah-langkah sebagi berikut: Tahap awal bagian IT mendata jam hadir setiap karywan yang masuk dari alat

fingerscan. Lalu Hasil data dari alat fingerscan yang berupa catatan jam hadir karyawan diserahkan ke Office supervisor untuk diperiksa dan dicocokan. Setelah itu Office Supervisor membut daftar kartu jam hadir berdasarkan jam kerja karyawan yang selanjutkan akan diserahkan ke bagian keuangan. Selanjutkan data tersebut akan dijadikan acuan oleh bagian keuangan dalam penghitungan gaji karyawan kasual. Berdasarkan daftar kartu jam hadir tersebut bagian keuangan mulai membuat daftar gaji dan apabila ada perubahan gaji maka bagian keuangan membuat dokumen perubahan gaji. Setelah itu bagian keuangan membuat rekapan daftar gaji karyawan kasual. Lalu setelah rekapan daftar gaji selesai, bagian keuangan mebuat bukti kas keluar yang dibuat berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji. Lalu dari hasil hitungan daftar gaji, bagian keuangan membuat kartu penghasilan gaji karyawan yang nantinya akan dibagikan kepada masing-masing karyawan kasual. Prosedur penggajian pada TBI Dago sudah cukup baik, namun masih memiliki kekurangan yaitu terjadinya keterlambatan pembayaran gaji karyawan yang dikarenakan banyaknya siswa TBI Dago yang belum membayar biaya kursus yang berpengaruh terhadap kelancaran sistem penggajian karyawan kasual di TBI Dago.

5.2 Saran

Berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan penulis pada TBI Dago mengenai prosedur penerimaan kas oleh TBI Dago tersebut, maka ada beberapa saran yang akan penulis berikan untuk memajukan TBI Dago adalah sebagai berikut:

1. Dalam prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh TBI Dago, sebaiknya TBI Dago membuat aturan pembayaran kepada setiap siswa yang telat melakukan pembayaran biaya kursus, Contohnya seperti dikarenakan pemabayaran setiap anak memiliki jatuh tempo pembayaran yang berbeda, untuk menghindari keterlambatan pembayaran TBI menyelaraskan tanggal pembayaran bagi setiap siswa sehingga TBI memiliki tanggal pembayaran yang pasti. Upaya lain TBI dago dapat memakai SMS Blast yang telah terkomputerisasi untuk mengingatkan siswa yang melakukan keterlambatan bayar.


(25)

Dalam prosedur sistem penggajian, sebaiknya 10 hari sebelum waktu pembayaran gaji TBI Dago sudah merencakan atau mengalokasikan besaran dana untuk pembayaran gaji karyawan kasual sehingga sistem penggajian dapat berjalan dengan lancar

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsepdan Aplikasi”. PustakaPelajar.

Azhar Susanto.2009.”Sistem Akuntansi Prosedur dan Metode”. Yogyakarta : BPFE.

Ely Suhayati, Sri dewi Anggadini.2009. “Akuntansi Keuangan” .Yogyakarta : GrahaIlmu.

Elder J Randal , Beasley . Mark S, Arens Alvin A., dan Abadi Jusuf .2012 .”Jasa Audit dan Assurance :Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia)”, Jakarta : SalembaEmpat.

Gaol,L, Jimmy.2009. “Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi”.Jakarta :Penerbit PT Grasindo.

Iwan, S.2011. ”Teknik Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi”. Bandung : CEPLAS.

Jonathan Sarwono, Ely Suhayati.2010. “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS” . Bandung :GrahaIlmu.

Mardi. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moch Tofik.2010. “Panduan Praktisi Membuat Apliukasi Penggajian Dengan Excel 2007”, Mediakita, Jakarta.

Mulyadi .2013 .”Sistem Akuntansi” .Jakarta :SalembaEmpat.

Nafain, M .2010 .”Penganggaran Perusahaan“. Jakarta :Salemba Empat. Prof. Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2009. ”Analisis dan Desain”. Andi.Yogyakarta.

Sofyan Syafri Harahap. 2010.”Analisis Kritisatas Laporan Keuangan”.Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Sofyan Syafri Harahap.2011 .”Teori Akuntansi” ,RajawaliPers.

Supriati.2012. “Metode Penelitian”.Bandung :Labkat Press UNIKOM

Soemarso S.R. 2009.”Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1, Edisi Kelima”. Jakarta : SalembaEmpat.

Sugiyono.2009.”Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan RD”: Bandung :Alfabeta 99.

Sutarman.2009.”Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati.2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Genesis Press.

Zaki Baridwan.2009. ”Akuntansi Pemerintahan”. Jakarta: Salemba Empat.


(26)

(27)

8 2.1 Prosedur

Kata prosedur biasanya diidentifikasikan sebagai rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

2.1.1 Definisi Prosedur

Menurut M.Nafarin (2009:84) menyatakan bahwa:

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerjanya seragam”.

Sedangkan menurut Ardiyose (2013:734)menyatakan bahwa:

“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara beragam”.

Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa:

"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang".

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tatacara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan yang menghasilkan suatu tujuan tertentu.


(28)

2.1.2 Karakteristik Prosedur

Karakteristik prosedur yang dikemukakn oleh Mulyadi (2009:5) menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik prosedur, diantaranya sebagai berikut:

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

Dengan adanya prosedur, suatu organisasi dapat mencapai tujuannya karena melibatkan beberapa orang dalam melakukan kegiatan operasional organisasinya dan menggunakan suatu penanganan segala kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

Pengawasan atas kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik karena kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.Selain itu, biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut dapat diatur seminimal mungkin karena kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

Dalam suatu prosedur yang dilaksanakan oleh suatu organisai dalam menjalankan segala kegiatannya, biasanya prosedur tersebut menunjukan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dan rangkaian tindakan tersebut dilakukan seragam.

4. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab. Penetapan keputusan yang dibuat oleh pimpinan organisasi merupakan keputusan yang harus dilaksanakan oleh para bawahannya untuk menjalankan prosedur kegiatan yang sudah ada.Selain itu, keputusan atas


(29)

orang-orang yang terlibat dalam menjalankan prosedur tersebut, memberikan suatu tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana tersebut sesuai dengan tugasnya masing-masing.

5. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.

Apabila prosedur yang sudah ditetapkan oleh suatu organisasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka hambatan yang akandihadapi oleh pelaksana kecil kemugkinan akan terjadi. Hal ini menyebabkan ketetpatan waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan organisasi yang ingin dicapai oleh organisasi yang ingin dicapai oleh organisasi dapat terlaksana dengan cepat.

2.1.3 Manfaat Prosedur

Selain karakteristik prosedur Mulyadi (2009:5) menjelaskan mengenai manfaat dari prosedur, diantaranya sebagai berikut:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

Jika prosedur yang telah dilaksanakan tidak berhasil dalam pencapaian tujuan organisasi maka para pelaksana dapat dengan mudah menentukan langkah-langkah yang harus diambil pada masa yang akan datang.Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga pencapaian tujuan organisasi tidak berhasil.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas. Dengan prosedur yang dilaksanakan secara teratur, para pelaksana tidak perlu melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan melakukan pelaksanaan kegiatan secara teratur dan rutin.Sehingga para pelaksana


(30)

dapat melaksanakan kegiatannya secara sederhana dan hanya mengerjakan pekerjaan yang memang sudah menjadi tugasnya.

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana

Berdasarkan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka para pelaksana mengetahui tugasnya masing-masing.Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui program kerja yang akam dilaksanakan.Selain itu, program kerja yang telah ditentukan dalam prosedur tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

Dengan prosedur yang telah diatur oleh perusahaan, maka para pelaksana mau tidak mau harus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai prosedur yang berlaku.Hal ini menyababkan produktifitas kinerja para pelaksana dapat meningkat, sehingga tercapai hasil kegiatan yang efisien dan efektif.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan. Pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh parapelaksana dapat dilakukan dengan mudah bila paa pelaksana melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan prosedur yang akan terjadi pun dapat dicegah, tetapi apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan, maka akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing


(31)

2.2 Akuntansi

Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.

2.2.1 Defnisi Akuntansi

Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, yang diterjemahkan oleh abadi Jusuf (2012:23) mengemukakan bahwa:

“Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan”.

Menurut Soemarso (2010:3) definisi akuntansi adalah:

“Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: 1. Kegiatan Akuntansi

Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.


(32)

2. Kegunaan Akuntansi

Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambil keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

Sedangkan definisi akuntansi menurut Rudianto (2009:4) yaitu:

“Akuntansi sebagai sebuah sistem yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Menurut Mulyadi (2009:2) menyatakan:

“Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, pemeriksaan dan penyajian dengan cara-cara tertentu, transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain serta penafsiran terhadap hasilnya”.

Berdasarkan definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa akuntansi bukan hanya sekedar pencatan, pengidentifikasian dan penggolongan akan tetapi salah satu sumber daya pengambil keputusan menegenai informasi keuangan dalam suatu perusahaan.

2.2.2 Tujuan Akuntansi

Akuntansi sendiri memiliki tujuan, berikut beberapa tujuan akuntansi menurut para ahli:

Menurut Ely suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:3) tujuan akuntansi adalah:

Menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi atau perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar perusahaan.


(33)

Menurut A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) oleh Sofyan Syafri Harahap (2011:122) merumuskan 4 tujuan akuntansi, sebagai berikut:

1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.

2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya.

3. Memelihara dan melaporkan pengumuman terhadap kekayaan. 4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

2.2.3 Fungsi Akuntansi

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi anggadini (2009:3) mengemukakan beberapa fungsi akuntansi sebagai berikut:

1. Menghitung laba yang dicapai oleh perusahaan kemudian menilai apakah pemimpin perusahaan telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban

perusahaan khususnya dari segi keuangan

Menurut Arfan Ikhsan dan I.B Priantara (2009:9) fungsi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Penyedia informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor juga kreditor untuk dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.

2. Penyedia informasi posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal kekayaan tersebut.


(34)

3. Penyedia informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Penyedia informasi keuangan yang dapat memunjukkan kemungkinan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya.

5. Penyediaan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.

6. Penyedia informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirkan aliran kas masuk kedalam perusahaan

Berdasarkan penjelasan fungsi diatas maka penulis menyimpulkan fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keungan suatu organisasi.Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi didalamnya

2.3 Kas

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan.


(35)

2.3.1 Definisi Kas

Pengertian Kas menurut Soemarso S.R (2009:296) adalah:

“Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”

Sedangkan menurut Menurut Harahap (2010:258) pengertian kas adalah sebagai berikut:

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saatserta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagaiberikut:

1) setiap saat dapat ditukar menjadi kas 2) tanggal jatuh temponya sangat dekat

3) kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.” Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kas adalah:

“Investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Berdasarkan definisi beberapa ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kas adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.

2.4 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan Kas dapat berasal dari berbagai macam sumber, diantaranya: Pelunasan Piutang, Piutang tunai tetapi ada juga sumber penerimaan yang jarang terjadi seperti: Penjualan Aktiva Tetap. Penerimaan kas bisa berbagai macam cara seperti: lewat pos, pembayaran langsungke kasir atau pelunasan ke Bank. Prosedur penerimaan uang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar


(36)

transanksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip-prinsip Internal Control.

2.4.1 Definisi Penerimaan Kas

Pengertian penerimaan kas menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam PSAP No.3, mengemukakan bahwa:

“Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/ Daerah.Jadi semua aliran kas yang masuk kedalam kas suatu perusahaan, itu yang dinamakan sebagai Penerimaan kas”.

Sedangkan menurut Soemarso S.R (2009;289) menerangkan pengertian penerimaan kas sebagai berikut :

“Penerimaan kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan bertambahnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya penjualan kecil produksi, penerimaan piutang maupun hasil transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas”.

Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa penerimaan kas merupakan kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang menyebabkan bertambahnya kas perusahaan.

2.4.2 Definisi Prosedur Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2011:375) Prosedur akuntansi penerimaan kas adalah: “Rangkaian aktivitas bisnis yang terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan kemudian melakukan pencatatan atau penagihan kas atas pembayaran penjualan dalam suatu periode transaksi”.

Sedangkan Menurut Abdul Halim (2010:3)

“Prosedur penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasam transaksi


(37)

dan kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur penerimaan kas merupakan serangkaian proses yang terjadi secara berulang-ulang yang menyebabkan penambahan kas disuatu perusahaan.

2.4.3 Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang Menurut Mulyadi (2011:456), sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi dalam tiga prosedur sebagai berikut:

1. Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale.

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam penerimaan kas dari Over-theCounter Sale dengan langkah pembeli memesan barang langsung kepada Wiraniaga (sales-person) di Bagian Penjualan; Bagian Kas menerima pembayaran dari pembeli dapat berupa uang tunai, atau kartu kredit Bagian Penjualan memerintahkan Bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada Pembeli; Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima ke Bank; Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan; Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari Penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

2. Penerimaan Kas dari COS Sales

Cash-On-Delevery Sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales


(38)

memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli serta jaminan penerimaan kas dari perusahaan penjual.

3. Penerimaan Kas dari Credit Card Sales

Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam Over-the Counter Sales maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui COS Sales.

Dalam Over-the Counter Sales, pembeli datang ke perusahaan melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan tunai yang melibatkan COS Sales, pembeli tidak perlu dating ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis untuk penggunaan kartu kredit dalam pembayaran barang. Sedangkan sistem penerimaan kas dari piutang terbagi atas penjelasan sebagai berikut:

1. Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

a. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagihan.

b. Bagian Penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada debitur.

c. Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.

d. Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian Kasa.

e. Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.


(39)

f. Bagian Kasa mengirim kuitansi tanda penerimaan kas kepada debitur. g. Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank untuk melakukan clearing atas cek

tersebut.

2. Penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

a. Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada saat transaksi terjadi.

b. Debitur mengirim cek atas nama dan surat pemberitahuan melalui pos. c. Bagian Sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari

Bagian Kasa dan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk diposting ke dalam Kartu Piutang

d. Bagian Kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur

3. Penerimaan kas dari piutang melalui Lock-box collection plan dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

a. Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada saat transaksi terjadi.

b. Debitur melakukan pembayarannya pada saat faktur jatuh tempo dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di kota terdekat. c. Bank membuka PO Box, mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan

yang diterima perusahaan. Serta membuat daftar surat pemberitahuan dan mengurus check clearing.

d. Bagian Kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Akuntansi untuk dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas.


(40)

2.4. 4 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2011:462) sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai terdiri dari :

1) Fungsi yang terkait 1. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini berada di tangan kasir.

3. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, penerima kas, dan pembuat laporan penjualan

2) Dokumen yang digunakan

Menurut Mulyadi (2011:464) dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1. Faktur Penjualan

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.


(41)

2. Bukti Penerimaan Kas

Dokumen ini berisikan jumlah kas yang diterima dari pelanggan.

3. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan jasa adalah :

1) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan jasa.

2) Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus.

4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2011:467) jaringan yang membentuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:


(42)

1. Prosedur Penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pelanggan dan membuat faktur penjualan tunai sebagai kemungkinan atas pengguna jasa melakukan pembayaran tarif jasa ke fungsi kas.

2. Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman. 3. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

4. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

5. Prosedur Pencatatan ke Buku Besar

Pada bagian jurnal akan memposting jurnal penerimaankas ke buku besar.

2.4.5 Sistem Peneriman kas dari Piutang

Sesuai elemen-elemen yang termasuk dalam sistem akuntansi maka di dalam suatu perusahaan sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang meliputi :


(43)

1) Fungsi yang Terkait

Penerimaan kas dari piutang melibatkan beberapa fungsi dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja guna memenuhi prinsip-prinsip pengendalian intern dan menghindari terjadinya penyimpangan atau penyelewengan dalam perusahaan.

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang adalah :

1. Fungsi Sekretariat

Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan. Fungsi ini juga bertugas untuk membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur. 2. Fungsi Penagihan

Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

3. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan). Fungsi kas bertanggung


(44)

jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.

5. Fungsi Pemerikasaan Intern

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank,untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.

2) Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan biasanya terdiri dari formulir dimana formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dengan formulir ini data yang berkaitan direkam untuk pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan selanjutnya. Formulir adalah secarik kertas yang mempunyai ruang untuk diisi.

Menurut Mulyadi (2011:470) Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang:

1. Surat Pemberitahuan

Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberi tahu maksud pembayaran yang dilakukannya. Dokumen ini juga digunakan sebagai


(45)

dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang.

2. Daftar Surat Pemberitahuan

Daftar ini merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor bank dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bank dalam pencatatan penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.

3. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas.

4. Kuitansi

Dokumen ini merupakan bukti peneimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka.

5. Bukti Kas Masuk

Dokumen ini dibuat oleh bagian piutang sebagai tanda terima uang yang dikirimkan kepada kreditur dan sebagai bukti dasar untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang dalam jurnal penerimaan kas


(46)

3) Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan merupakan salah satu unsur dari sistem akuntansi pokok. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penerimaan kas yang berasal dari piutang :

1. Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan oleh bagian akuntansi untuk meringkas dan mencatat transaksi penerimaan kas dari berbagai sumber.

2. Buku Besar

Buku besar merupakan ringkasan akun-akun yang sudah dicatat dalam jurnal yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan. 3. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Penerimaan Kas dari Piutang Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan menggunakan prosedur untuk mencatat berbagai informasi yang diperoleh dari terjadinya transaksi. Prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari piutang :

1. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagih.

2. Bagian penagihan mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaan untuk melakukan penagihan kepada debitur. 3. Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.


(47)

5. Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang. 6. Bagian kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.

7. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.

2.5 Sistem Akuntansi

Untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis suatu perusahaan tentunya membutuhkan suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan di dalam pengambilan keputusan. 2.5.1 Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri.Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.


(48)

Menurut Sutarman (2009:5) pengertian sistem adalah:

“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Jogiyanto (2009:34) pengertian sistem adalah:

“Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen”.

Menurut Jimmy L.Goal (2009:9) pengertian sistem adalah:

“Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.

Dari beberapa definisi sistem diatas sehingga dapat disimpulkan pengertian sistem secara garis besar merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan tertentu untuk mencapai suatu maksud. 2.5.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2), sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.


(49)

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai Lingkungan (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.


(50)

7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak terarah dan terkendali.

8. Mempunyai Keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. 9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.5.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8), “Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstak (abstractsystem) dan sistem fisik (physicalsystem).

Sistem abstrak (abstractsystem) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physicalsystem)

adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. 2. Sistem alamiah (naturalsystem) dan sistem buatan manusia

(humanmadesystem).

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.


(51)

3. Sistem tertentu (deterministicsystem) dan sistem tak tentu (probabilisticsystem)

Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closedsystem) dan sistem terbuka (opensystem).

Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem.Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar.Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar.Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system).Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem.Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima

input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.


(52)

2.5.4 Definisi Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2013:3):

“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Definisi sistem akuntansi menurut Azhar Susanto (2009:124) adalah sebagai berikut:

“Sistem Akuntansi dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem -subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan”.

Berdasarkan definisi diatas maka penulis menyimplkan bahwa sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan.

2.6 Penggajian

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut juga sebagai upah, tetapi kedua hal tersebut memiliki sedikt perbedaan. 2.6.1 Definisi Penggajian

Menurut Soemarso (2009:307):

“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberikan tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan”.


(53)

Mardi (2011:107)mengemukakan bahwa:

“Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai”.

Menurut Moch Tofik (2010:2):

“Penggajian adalah semua gaji yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya.Para manajer, pegawai administrasi, dan pegawai penjualan, biasanya mendapat gaji dari perusahaan yang jumlahnya tetap. Tarif gaji biasanya dinyatakan dalam gaji perbulan”.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya diberikan bulanan kepada pegawai.

2.7 Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji.Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.

2.7.1 Definisi Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2013:373) mengemukakan bahwa sistem akuntansi penggajian adalah:


(54)

“Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan sistem pengendalian intern yang digunakan untuk kepentingan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja”.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2013:223) menyatakan bahwa sistem akuntansi penggajian adalah :

“Fungsi, organisasi, formulir, catatan dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.

2.7.2 Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagi berikut:

1. Fungsi kepegawaian

Bagian ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji, mutasi karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, memberhentikan karyawan dan memonitoring status-status dalam penggajian.


(55)

2. Fungsi pencatat waktu

Bagian ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan atau instansi, sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah

Bagian ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada pegawai.

4. Fungsi akuntansi

Bagian akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubunganya dengan pembayaran gaji karyawan. Fungsi akuntansi yang mengenai sistem akuntansi penggajian berada di tangan bagian utang, bagian kartu biaya dan bagian jurnal.

a. Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang, bertanggungjawab atas pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan menerbitkan bukti kas atas timbulnya gaji karyawan.


(1)

46

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Merupakan pengumpulan data-data dari literatur, sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah, menbaca, dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan.

3.2.2 Sumber Data

Sebuah data memiliki informasi namun sebuah data juga harus memiliki kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) sumber data adalah :

“Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh.”

Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer

Merupakan data yang langsung didapat dan dijadikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan.

Menurut Sugiyono (2009:137) :

“Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi dokumen-dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan perusahaan, stuktur organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian.”


(2)

47

Sedangkan menurut Ulber Silalahi (2012:289) Data Primer adalah :

“Suatu objek atau dokumen original material mentah dari pelaku yang disebut first-hand information”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:87)

“Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya.”

2. Data Sekunder

Sedangkan menurut Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati (2010:69) data sekunder adalah:

“Data yang sudah ada dan data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak yang tidak mendesak.”

Menurut Ulber Silalahi (2012:289) data sekunder adalah:

“Data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:88)

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan”.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer sendiri diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari TBI Dago. Contohnya seperti data laporan bulanan pemabayaran uang kursus di TBI Dago.


(3)

48

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum peneliti melakukan penelitian. Contohnya seperti dari buku-buku yang berkaitan dengan penerimaan kas.


(4)

(5)

(6)