Rieska Septiane, 2013 ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, maka data yang telah dikumpulkan perlu di analisis atau diolah. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam teknik data meliputi: 1.
Memeriksa dan menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh responden
2. Memeriksa bobot nilai untuk jawaban angket
3. Memeriksa dan memberi skor.
4. Mengolah data dengan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2012:207
Statistik deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden
melalui distribusi pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan menggunakan table frekuensi.
Dalam penelitian ini, peneliti menginterpretasikan data dengan cara menaksir rata-rata skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal untuk
selanjutnya interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi tertentu.
Rumus yang digunakan dalam klasifikasi skor adalah sebagai berikut: X + 1,5 Si µ
= Sangat tinggi X + 1,5 Si µ 1,5 Si
= Tinggi X
– 0,5 Si µ X + 0,5 Si = Cukup
X – 1,5 Si µ X – 0,5 Si
= Rendah µ X
– 1,5 Si = Sangat Rendah
Dengan ketentuan: X
max
= skor maksimumtertinggi X
min
= skor minimumterendah Rata-rata ideal X
=
Standar deviasi ideal Si =
Rieska Septiane, 2013 ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sedangkan untuk memperoleh persentase perolehan skor digunakan rumus:
Riduwan, 2007:95 Dengan:
P : persentase jawaban
fo : jumlah skor yang muncul
N : jumlah skor totalskor ideal
Persentase hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui interval berikut:
No Interval
Kriteria 1
31 Sangat Rendah
2 31 - 45
Rendah 3
46 - 60 Cukup
4 61 - 85
Tinggi 5
86 - 100 Sangat Tinggi
Tabel 3.2. Presentase Interval terhadap krieria Sumber: http:repository.upi.eduoperatoruploads_e5331_040348_chapter3.pdf
Pengujian reliabilitas memiliki kriteria sebagai berikut, jika r hit r tab dengan tingkat kepercayaan 95, maka angket variable tersebut dikatakan
reliabel.
Rieska Septiane, 2013 ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai analisis kesulitan menggambar perspektif pada
mata pelajaran gambar teknik siswa SMK Negeri 1 Sukabumi tahun ajaran 20122013 maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi siswa yang mengalami
kesulitan menggambar perspektif diantaranya ialah, bakat menggambar siswa, motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, emosi belajar siswa,
kognitif, hubungan dengan masyarakat sekitar, hubungan dengan Guru pengajar, serta fasilitas sekolah. Indikator-indikator tersebut yang sangat
mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran perspektif. Namun dari berbagai faktor tersebut yang paling dominan ialah
sebagai berikut :
Faktor internal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar siswadalah indikator kognitif pemahaman siswa. Sekitar 15 siswa dari jumlah
sampel 32 siswa kurang cakap memahami materi gambar perspektif.. Hal ini disebabkan: 1 Kurangnya kecakapan siswa menangkap setiap
materi gambar perspektif yang disampaikan oleh Guru mata pelajaran Gambar Teknik, 2 Siswa yang kurang peduli terhadap pentingnya
materi menggambar perspektif, sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan ketika guru menerangkan materi di depan kelas, 3
Keinginan siswa yang rendah untuk menguasai seluruh materi gambar perpektif yang telah diterangkan oleh guru mata pelajaran gambar
Gambar Teknik, 4 Banyaknya siswa yang menyelesaikan setiap tugas gambar perspektif dekat dengan waktu pengumpulan tugasnya.
Faktor eksternal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar adalah
lingkungan keliarga yakni perhatian keluarga. Hal ini disebabkan oleh: