ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK.

(1)

Rieska Septiane, 2013

ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF

PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sukabumi Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

RIESKA SEPTIANE

0908953

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Rieska Septiane, 2013

Analisis Kesulitan Menggambar

Perspektif pada Mata Pelajaran

Gambar Teknik di SMK Negeri 1

Sukabumi

Oleh Rieska Septiane

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rieska Septiane 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

Rieska Septiane, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF

SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

OLEH

RIESKA SEPTIANE 0908953

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I,

Drs. Dadang Ahdiat M.T

NIP. 19530411 1981011 001

Pembimbing II,

Nuryanto, S.Pd., M.T

NIP. 19760513 2006061 010

Mengetahui: Ketua

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T.


(5)

ANALISIS TINGKAT KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

(Penelitian terhadap Siswa Kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sukabumi Tahun Ajaran 2012/2013) Rieska Septiane (0908953)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya pemahaman siswa pada tugas perspektif yang merupakan salah satu materi dari mata pelajaran Gambar Teknik. Pada mata pelajaran Gambar Teknik ini peserta didik dituntut untuk menguasai materi gambar perspektif. Namun dalam pelaksaan pembelajaran gambar perspektif sering kali ditemui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang salah satunya ditandai dengan telatnnya waktu pengumpulan tugas siswa dan nilai siswa dibawah Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yaitu 75.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang kesulitan siswa dalam menggambar perspektif untuk membuktikan kebenarannya. Maka untuk membuktikan kebenaran tersebut penulis melakukan penelitian yang berjudul Analisis Kesulitan Menggambar Perspektif pada Mata Pelajaran

Gambar Teknik” di SMK Negeri 1 Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik terhadap materi gambar perspektif di SMK Negeri 1 Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang disampaikan secara deskriptif. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang dibagikan kepada responden, yaitu siswa kelas X TGB di SMK Negeri 1 Sukabumi tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat dua faktor kesulitan belajar pada siswa, yaitu faktor internal yang meliputi aspek psikologi yakni bakat, minat, motivasi, emosi, kognitif, dan intelegensi. Sedangkan pada faktor eksternal yaitu aspek lingkungan keluaraga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Berdasarkan data yang didapat, faktor internal kesulitan belajar yang paling dominan adalah indikator kognitif dengan perolehan persentase sebesar 27,53%. Sedangkan pada faktor eksternal adalah perhatian keluarga dengan persentase 25,29%. Jadi, indikator kognitif dan indikator perhatian keluarga memiliki pengaruh lebih besar dalam kesulitan belajar peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk SMK Negeri 1 Sukabumi dalam mengenal dan mengatasi kesulitan belajar menggambar perspektif siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik.

Kata kunci : Kesulitan belajar, Faktor Internal dan Eksternal, Mata Pelajaran Gambar Teknik, Gambar perspektif.


(6)

ANALYSIS OF DIFFICULTY IN PERSPECTIVE DRAWING SUBJECT DRAWING TECHNIQUES

( Research on Class X Student Skills Program Architecture Engineering Sukabumi SMK 1 Academic Year 2012/2013 )

Rieska Septiane (0908953)

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of understanding of the student perspective on the task, which is one subject matter of the Image Engineering. On this subject Engineering Drawing students are required to master the material perspective images. However, the implementation of the learning perspective images often encountered students who have difficulty learning, which is marked by not timely collection of student assignments and grades of students below mastery Minimum Criteria ( KKM ) is 75.

Based on the above it is necessary to research on student difficulties in drawing perspective to prove its truth. So to prove the truth of the authors conducted a study entitled "Analysis of Difficulty Drawing Perspective on Engineering Drawing Lesson" at SMK Negeri 1 Sukabumi. The purpose of this study is to analyze what factors are causing learning difficulties of students in the subjects of the technical drawing in perspective drawing material SMK Negeri 1 Sukabumi. This study uses a quantitative approach presented descriptively. The instrument used was a questionnaire that was distributed to the respondents, the students of class X TGB at SMK Negeri 1 Sukabumi school year 2012/2013. This study used descriptive research methods with quantitative approaches.

From the research that has been conducted, there are two factors in students' learning difficulties, ie internal factors include the psychological aspects of talents, interests, motivation, emotion, cognition, and intelligence. Whereas on the external factors which aspects of the family environment, the environmental community, and the school environment. Based on the data obtained, the internal factors of the most dominant learning difficulties was the acquisition of cognitive measures with the percentage of 27.53 %. While external factors are a family concern with the percentage of 25.29 %. Thus, indicators of cognitive and attention indicator families have a greater influence on student learning difficulties. The results of this study are expected to be input to SMK Negeri 1 Sukabumi in identifying and overcoming difficulties students learn to draw perspective on the subject Engineering Drawing.

Keywords : Learning Difficulties, Internal and External Factors, Engineering Drawing Lesson, Picture Perspective.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR ISTILAH vii DAFTAR TABEL viii DAFTAR BAGAN ix DAFTAR GAMBAR x BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah 2 C. Batasan Masalah 3 D. Rumusan Masalah 3 E. Penjelasan Istilah dan Judul 3 F. Tujuan Penelitian 5 G. Manfaat Penelitian 5 BAB II TINTAUAN PUSTAKA 6 A. Tinjauan Pustaka 6 1. Pengertian Belajar 6 2. Proses Belajar 11

3. Hasil Belajar 11

4. Faktor yang Mempengaruhi Belajar 12

5. Kesulitan Belajar 19

6. Gambar Perspektif 22

B. Anggapan Dasar 28


(8)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 29

A. Metode Penelitian 29

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 29

1 Variabel Penelitian 29

2 .. Paradigma Penelitian 30

C. Data dan Sumber Data 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian 31

1. Populasi 31

2. Sampel 31

E. Instrumen Penelitian 32

1. Angket 32

2. Dokumentasi 33

F. Kisi-kisi Instrumen 34

G. Pengujian Instrumen Penelitian 36

1. Uji Validitas 36

2. Uji Reabilitas 37

H. Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 40

A. Hasil Penelitian 40

1. Deskripsi Data 40

a. Pelaksanaan Penelitian 41 b. Pengujian Instrumen Penelitian 43

2. Hasil Analisis Data 46

a. Faktor Internal 48 b. Faktor Eksternal 51

B. Pembahasan Hasil Penelitian 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

A. Kesimpulan 60

B. Saran 61

DAFTAR PUSTAKA xi


(9)

DAFTAR ISTILAH

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan (hal. 1)

TGB : Teknik Gambar Bangunan (hal. 1)

KD : Kompetensi Dasar (hal. 1)

PLP : Program Latihan Profesi (hal. 2)


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 35

Tabel 3.2 Persentase Interval Terhadap Kriteria 39

Tabel 4.1 Perolehan Skor Responden 40

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas 44


(11)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Paradigma Penalitian 30

Bagan 4.1 Diagram Batang Perolehan Skor Seluruh Faktor 47

Bagan 4.2 Diagram Pie Interpretasi Tiap Indikator Faktor Internal 51 Bagan 4.3 Diagram Pie Interpretasi Tiap Indikator Faktor Eksternal 55

Bagan 4.4 Diagram Pie Persentase Skor pada Kedua Faktor 56


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jarak dan Titik mata ke Objeknya 25

Gambar 2.2 Posisi Bidang pada Gambar 26

Gambar 2.3 Sudut Pandang 27

Gambar 4.1 Peneliti menjelaskan cara pengisian kuisioner 42

Gambar 4.2 Responden mengisi kuisioner dengan teliti 42


(13)

Rieska Septiane, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian, salah satunya Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Sukabumi. Lulusannya dipersiapkan untuk menjadi seorang drafter atau ahli menggambar bangunan yang siap kerja baik di kontraktor maupun konsultan arsitektur.

Gambar Teknik adalah mata pelajaran yang wajib dimengerti oleh siswa Teknik Gambar Bangunan. Gambar Teknik merupakan alat komunikasi antara pembuat gambar, pekerja, dan perancang. Kemampuan membaca dan membuat gambar merupakan kompetensi penguasaan Gambar Teknik yang harus dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar Gambar Teknik. Rendahnya penguasaan terhadap Gambar Teknik akan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar selanjutnya, karena Gambar Teknik mempelajari dasar-dasar menggambar yang baik dan benar. Salah satunya adalah penguasaan dasar-dasar perspektif.

Perspektif merupakan gambar tiga dimensi yang bertujuan menggambarkan suatu benda sesuai dengan sudut pandang mata dalam bentuk 3 dimensi. Menggambar perpektif bangunan mencakup seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang dipelajari di mata pelajaran Gambar Teknik. Di dalamnya terdapat garis, bidang, 3 dimensi, dan yang lainnya. Kemampuan dalam menggambar perspektif sangat diperlukan untuk dapat menguasai kompetensi pada mata pelajaran lain seperti Menggambar Konstruksi Lantai dan Dinding Bangunan (MKLDB), Menggambar Lay Out Dekorasi Interior dan Exterior (MLDIE), atau


(14)

Rieska Septiane, 2013

juga pada saat melakukan Praktek Kerja Industri (PraKerIn), karena pada sebagian mata pelajaran tersebut banyak menggunakan gambar perspektif mendasar pada setiap tugasnya.

Berdasarkan pengamatan penulis, pada pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) dan diskusi dengan guru mata diklat Gambar Teknik, serta pendapat beberapa siswa, bahwa sekitar 70% dari jumlah siswa Teknik Gambar Bangunan (32 siswa), yaitu ±22 siswa mengalami kesulitan dalam menggambar perspektif. Terlihat pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dari KD menggambar perspektif, yaitu masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai gambar dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, juga banyaknya siswa yang terlambat mengumpulkan tugas.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang kesulitan siswa dalam menggambar perspektif untuk membuktikan kebenarannya. Maka untuk membuktikan kebenaran tersebut penulis melakukan penelitian dengan topik Analisis Kesulitan Menggambar Perspektif pada Mata Pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 1 Sukabumi. Penelitian tersebut di harapkan mampu mengungkap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas X program Teknik Gambar Bangunan pada saat menggambar perspektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat di identifiksdiksn beberapa permasalahan penelitiannya, sebagai berikut:

1. Adanya siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas menggambar perspektif pada mata pelajaran Gambar Teknik.

2. Banyaknya siswa mendapatkan nilai di bawah KKM (75)


(15)

Rieska Septiane, 2013

C. Batasan Masalah

Kesulitan belajar siswa pada kompetensi dasar menggambar perspektif dibatasi pada masalah berikut ini:

a. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TGB tahun ajaran 2012/2013 b. Kesulitan dibatasi pada faktor internal siswa, yaitu: Faktor psikologis

(bakat, motivasi, minat, emosi, dan kemampuan kognitif). Dan pada faktor eksternal siswa, yaitu: Lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga.

D. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka perumusan masalah yang didapat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan menggambar perspektif siswa pada mata pelajaran gambar teknik?

E. Penjelasan Istilah dalam Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang dipergunakan dalam judul penelitian ini, maka perlu dibuat penjelasan istilah sesuai dengan judul penelitian yaitu, Analisis Kesulitan Menggambar Perspektif pada Mata Pelajaran Gambar Teknik”

Istilah-istilah yang dijelaskan diantaranya: 1. Analisis

Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:32) merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman makna keseluruhan.


(16)

Rieska Septiane, 2013

2. Kesulitan

Kesulitan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:337) adalah segala sesuatu yang membuat tidak lancar (lambat). Kesulitan dalam bentuk apapun akan menghalang-halangi seseorang untuk dapat mencapai tujuan. Jadi kesulitan merupakan faktor yang dapat menjadikan seseorang itu menjadi lambat atau berhenti sama sekali dalam mencapai tujuannya. 3. Belajar

Belajar ialah suatu bentuk pertumbuhan atau perobahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertinghak laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 2005:21)

4. Analisis Kesulitan Belajar Siswa merupakan menganalisis suatu keadaan apapun yang menghalang-halangi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Kesulitan belajar yang bersumber dari dalam diri siswa (faktor internal: bakat, motovasi, minat, emosi) dan dari luar siswa (faktor eksternal: lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah)

5. Menggambar Perspektif merupakan salah satu materi yang dajarkan pada mata pelajaran Gambar Teknik. Gambar perspektif adalah gambar dengan arah pandang tunggal, hasil gambarnya yang tidak tampak distorsi jika dibuat dengan tepat dan pada umumnya lebih cepat dimengerti sebab gambar ini mempunyai kelebihan dari gambar-gambar lain karena menunjukan wujud bangunan dalam 3 dimensi seperti biasa kita lihat. (Ching, 1996:62)

6. Mata pelajaran Gambar Teknik

Gambar Teknik adalah salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari kelas X siswa SMK Negeri 1 Sukabumi khususnya jurusan Teknik Gambar Bangunan.


(17)

Rieska Septiane, 2013

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam menggambar perspektif pada mata pelajaran gambar teknik.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini ialah: 1. Secara Praktis

a. Membantu Guru memahami kesulitan siswanya dalam proses belajar mengajar, khususnya mata pelajaran Gambar Teknik pada materi perspektif.

b. Diharapkan siswa dapat mengevaluasi diri dengan kesulitan yang di alaminya, sehingga dapat meningkatkan prektasi belajarnya.

2. Secara Teoritis

a. Sebagai acuan Guru mata pelajaran Gambar Teknik dalam menjelaskan materi gambar perspektif sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa.


(18)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan Kuantitatif menurut Sugiyono (2010:20), menyatakan bahwa :

“dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.”

Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey dengan bentuk data kuantitatif, karena data dikumpulkan berbentuk angka-angka yang dideskripsikan.

Jadi, penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk mendeskripsikan tentang objek yang diteliti sebagaimana adanya dan berlaku pada saat itu pula, sehingga hasil penelitian saat ini belum tentu sama dengan penelitian yang akan datang. Hal ini sesuai dengan data sample atau populasi yang akan di teliti dan tidak membuat kesimpulan secara umum.

B. Variabel Dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:66) variabel penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi


(19)

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Pada penelitian ini memiliki variabel penelitian sebagai berikut: X= Kesulitan Menggambar Perspektif

2. Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:66) paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menujukan hubungan antara variable yang akan di teliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian. Berdasarkan pernyataan tersebut maka paradigm penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Paradigma Penelitian Sumber: Data Pribadi, 2013

Sumber: Data Pri Siswa Kelas X TGB SMK 1

Sukabumi

KESIMPULAN DAN SARAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Kesulitan menggambar perspektif (Variabel X)

ASPEK YANG DIUNGKAP

1.Faktor Eksternal siswa meliputi: a.Lingkungan keluarga

b.Lingkungan masyarakat c.Lingkungan sekolah

2.Faktor Internal siswa yang meliputi: a.Faktor Psikologis

TEORI

Fe

ed

B

ac


(20)

C. Data dan Sumber Data

Agar metode yang digunakan tepat, maka perlu disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan. Bila dilihat dan teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket, observasi pengamatan), dan gabungan ketiganya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut

Sugiyono (2012:199) „Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab.‟

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian yang diperoleh baik secara langsung. Dalam penelitian ini sumber data yang dipergunakan adalah sumber data sekunder dan primer.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder berupa teori-teori dari buku dan internet. Sedangkan sumber data primer ialah Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas X di SMK Negeri 1 Sukabumi tahun ajaran 2012/2013 dan nilai hasil belajarnya.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012: 80) adalah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini berkaitan dengan subjek penelitian, yaitu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Sukabumi. Jumlah populasi siswa yang mengikuti mata diklat Gambar Teknik adalah 32 siswa.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan sampel


(21)

untuk penelitian ini penulis mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto sebagai berikut:

„apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih.‟

Dan juga didukung oleh pendapat Sugiyono (2012:124) dengan menggunakan Sampling Jenuh yaitu teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Jumlah sampel siswa yang mengikuti mata diklat Gambar Teknik adalah 32 siswa, maka sampel yang diambil 32 siswa.

Dengan demikian, karena seluruh populasi dijadikan sebagai sampel, maka penelitian ini dapat juga disebut sebagai penelitian populasi.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semuafenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian dapat diwujudkan kedalam benda misalnya angket (quetionnere), daftar cocok

(chek list), alat pedoman wawancara (interview guide dan interview scadule),

lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau

observation scadule), soal tes, inventori.

1. Angket

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang analisis kesulitan belajar menggambar perspektif pada mata pelajaran Gambar Teknik.


(22)

Penyusunan instrumen angket ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi dengan indikator yang sesuai dengan variabel penelitian. (dapat dilihat pada tabel 3.1)

b. Membuat pernyataan dari indikator yang telah ditentukan. Data yang diharapkan terkumpul melalui alat ini yaitu gambaran kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada waktu mempelajari gambar perspektif mata pelajaran gambar teknik.

c. Menetapkan skor untuk setiap pernyataan. Skala yang digunakan adalah skala likert katagori penilaian empat dengan ukuran ordinal. Artinya, objek yang diteliti mempunyai peringkat dalam empat urutan. Untuk pernyataan positif mempunyai skor sebagai berikut: Skor 1 = untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 = untuk jawaban Tidak Setuju (TS) Skor 3 = untuk jawaban Setuju (S)

Skor 4 = untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

Sedangkan, untuk pernyataan negatif mempunyai skor sebagai berikut:

Skor 1 = untuk jawaban Sangat Setuju (SS) Skor 2 = untuk jawaban Setuju (S)

Skor 3 = untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

Skor 4 = untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) d. Melakukan uji coba dengan uji validitas dan reliabilitas.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai informasai atau data tambahan yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan jumlah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sukabumi yang mengikuti mata pelajaran Gambar Teknik tahun ajaran 2012/2013.


(23)

F. Kisi-Kisi Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa angket. Seperti yang telah di jelaskan pada Instrumen penelitian, penyusunan instrument angket harus di dasari dengan pembuatan kisi-kisi angket. Kisi-kisi angket di buat untuk mengetahui indikator tentang fariabel X yaitu kesulitan menggambar perspektif.

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel X:


(24)

Rie ska S ept iane , 2013 AN AL ISI S KE SU LI T AN ME NG G A MB AR P ERSP EK T IF P ADA MA T A P ELAJ AR AN G AMB AR T EK NI K U ni v ers it a s Pe nd id ikan Ind o nesi a | repos it o ry. up i. ed u | p er p us ta kaa n. up i. ed u BUTIR SOAL 1,2,3,4 5,6,7,8 9,10,11,12,13,14,15,16,17,18 19,20,21,22,23,24 25,26 27,28,29,30 31,32,33 34,35,36 37,38,39 40 INDIKATOR

a. Bakat menggambar siswa b. Motivasi siswa (internal)

c. MInat siswa dalam menggambar d. Emosi siswa didalam kelas e. Kemampuan Kognitif Perhatian keluarga

Hubungan Masyarakat sekitar a. Hubungan Teman sebayas b. Hubungan dengan Guru pengajar c. Fasilitas Sekolah

ASPEK

Faktor Psikologis

1. Lingkungan Keluarga

2. Lingkungan Masyarakat

3. Lingkungan Sekolah

VARIABEL KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF JUDUL ANALISIS KESULITAN MENGGAMBA R PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sumber: Data Pribadi, 2013


(25)

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat (Arikunto, 2010:212). Tinggi rendahnya instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk menguji validitas angket digunakan Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut sebagai berikut:

 

 

  2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N rXY

(Suharsimi Arikunto, 2010:212) keterangan :

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga

product moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

rxy = koefisien korelasi butir

∑X = jumlah skor tiap item

∑Y = jumlah skor total item

∑X2

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY = jumlah perkalian X dan Y N = jumlah sampel


(26)

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :

2

1 2 t

r n r

 

 (Riduwan, 2004: 137)

keterangan :

Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga

distribusi ttabel dengan taraf signifikansi (

) = 0,05 yang artinya peluang

membuat kesalahan 5% setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel

dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka

item tersebut valid. 2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda, dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik perhitungan belah dua menggunakan rumus Spearman Brown. :

(Sugiyono, 2010:185) keterangan :

r

i

= reabilitas internal seluruh instrument

r

b

= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

ri

= 2rb

1 + rb

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel


(27)

H. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, maka data yang telah dikumpulkan perlu di analisis atau diolah. Langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik data meliputi:

1. Memeriksa dan menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh responden

2. Memeriksa bobot nilai untuk jawaban angket 3. Memeriksa dan memberi skor.

4. Mengolah data dengan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:207) Statistik deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden melalui distribusi pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan menggunakan table frekuensi.

Dalam penelitian ini, peneliti menginterpretasikan data dengan cara menaksir rata-rata skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal untuk selanjutnya interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi tertentu.

Rumus yang digunakan dalam klasifikasi skor adalah sebagai berikut:

X + 1,5 (Si) > µ = Sangat tinggi

X + 1,5 (Si) < µ > 1,5 (Si) = Tinggi X – 0,5 (Si) < µ > X + 0,5 (Si) = Cukup X – 1,5 (Si) < µ > X – 0,5 (Si) = Rendah

µ < X – 1,5 (Si) = Sangat Rendah Dengan ketentuan:

Xmax = skor maksimum/tertinggi

Xmin = skor minimum/terendah

Rata-rata ideal (X) =


(28)

Sedangkan untuk memperoleh persentase perolehan skor digunakan rumus:

(Riduwan, 2007:95) Dengan:

P : persentase jawaban fo : jumlah skor yang muncul N : jumlah skor total/skor ideal

Persentase hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui interval berikut:

No Interval Kriteria

1 < 31 % Sangat Rendah

2 31% - 45% Rendah

3 46% - 60% Cukup

4 61% - 85% Tinggi

5 86% - 100% Sangat Tinggi Tabel 3.2. Presentase Interval terhadap krieria

Sumber: http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e5331_040348_chapter3.pdf

Pengujian reliabilitas memiliki kriteria sebagai berikut, jika r hit > r tab dengan tingkat kepercayaan 95%, maka angket variable tersebut dikatakan reliabel.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai analisis kesulitan menggambar perspektif pada mata pelajaran gambar teknik siswa SMK Negeri 1 Sukabumi tahun ajaran 2012/2013 maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi siswa yang mengalami kesulitan menggambar perspektif diantaranya ialah, bakat menggambar siswa, motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, emosi belajar siswa, kognitif, hubungan dengan masyarakat sekitar, hubungan dengan Guru pengajar, serta fasilitas sekolah. Indikator-indikator tersebut yang sangat mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran perspektif. Namun dari berbagai faktor tersebut yang paling dominan ialah sebagai berikut :

 Faktor internal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar siswadalah indikator kognitif (pemahaman siswa). Sekitar 15 siswa dari jumlah sampel 32 siswa kurang cakap memahami materi gambar perspektif.. Hal ini disebabkan: (1) Kurangnya kecakapan siswa menangkap setiap materi gambar perspektif yang disampaikan oleh Guru mata pelajaran Gambar Teknik, (2) Siswa yang kurang peduli terhadap pentingnya materi menggambar perspektif, sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan ketika guru menerangkan materi di depan kelas, (3) Keinginan siswa yang rendah untuk menguasai seluruh materi gambar perpektif yang telah diterangkan oleh guru mata pelajaran gambar Gambar Teknik, (4) Banyaknya siswa yang menyelesaikan setiap tugas gambar perspektif dekat dengan waktu pengumpulan tugasnya.

 Faktor eksternal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar adalah lingkungan keliarga yakni perhatian keluarga. Hal ini disebabkan oleh:


(30)

(1) Kurangnya rasa kepedulian orang tua terhadap aktivitas pembelajaran siswa disekolah, (2) Kurangnya pantauan orang tua terhadap kegiatan siswa di sekolah maupun di luar sekolah, (3) Adanya ketidak harmonisan yang terjadi di dalam rumah yang menyebabkan turunnya semangat belajar. Hasil yang didapatkan, nilai dan hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. 2. Faktor yang paling dominan dari kedua faktor yaitu faktor internal. Faktor

yang berasal dari dalam diri setiap individu sangat mempengaruhi kesulitan belajar. Sedangkan, dari berbagai indikator yang muncul terdapat indikator yang paling dominan, yang juga berasal dari faktor internal yaitu indikator kognitif pada faktor psikologi.

B. Saran

Setelah menyimpulkan hasil analisis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya guru lebih memperhatikan lagi bahwa antara satu siswa dengan siswa yang lain pada dasarnya memiliki kecakapan yang berbeda. Guru pada bidang studi perlu berupaya mencari solusi untuk membangun perhatian belajar siswa agar mereka optimal dalam mengembangkan potensinya. Serta meningkatkan kembali peran guru sebagai pengajar, pendidik, dam pembimbing yang baik bagi siswanya.

2. Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya, bukan bertele-tele, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi kepada siswa. Semakin dekat penjelasan guru dengan realitas kehidupan semakin mudah siswa menerima dan mencerna materi pelajaran yang disajikan.

3. Siswa akan mudah memahami materi ajar jika siswa tersebut memperhatikan dengan seksama materi yang diajarkan. Perhatian dapat timbul secara langsung, karena pada siswa sudah ada kesadaran akan


(31)

tujuan dan kegunaan mata pelajaran yang diperolehnya. Perhatian tidak langsung, baru akan timbul bila dirangsang ileh guru dengan penyajian pelajaran yang menarik, juga dengan penggunaan media pembelajaran yang merangsang siswa berpikir, menghubungkan pengetahuan yang telah siswa miliki, maka pelajaran pun akan diterima dengan baik.

4. Perlu adanya bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dengan memberikan bimbingan belajar dengan sebaik-baiknya, siswa akan terpantau setiap kesukaran yang ia hadapi. Tentu saja dengan keterlibatan dukungan dan perhatian orang tua akan sangat membantu keberhasilan bimbingan siswa tersebut.


(32)

Rieska Septiane, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, Risa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serbajaya.

Arifin, R. M. 2008. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Diklat Statika Bangunan 2 di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Bandung: diterbitkan UPI

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bachtiar, Soeseno. 2012. Buku Pintar Memahami Psikologi Anak Didik.

Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.

Ching, Frank. 1996. Grafik Arsitektur. Jakarta: Erlangga

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.

Gulo. W, 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Grasindo [online].Tersedia: [online].Tersedia:http://books.google.co.id/books?id=A9NuJgpTRCEC &printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false [30 september 2013] Hamalik. Oemar. 2005. Metoda Belajar Kesulitan-kesulitan Belajar (edisi 3).

Bandung: Tarsito.

Mirnayati, Dina. 2011. Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa Kelas II Program Keahlian Kria Tekstil SMK Negeri 5 Yogyakarta. Yogyakarta: Terbitan Universitas Negeri Yogyakarta

Montague, Jhon. 2001. Dasar-dasar Gambar Perspektif. Jakarta: Erlangga

Poerwodarminto. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka.

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakatra: Pustaka Pelajar.


(33)

Rieska Septiane, 2013

Riduwan. 2007. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, dkk. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta

Nasution. S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Rajawali Pers

Sardiman. 1990.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Raja Grasindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

W.S Winkel, 1983, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(1)

Sedangkan untuk memperoleh persentase perolehan skor digunakan rumus:

(Riduwan, 2007:95) Dengan:

P : persentase jawaban fo : jumlah skor yang muncul N : jumlah skor total/skor ideal

Persentase hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui interval berikut:

No Interval Kriteria

1 < 31 % Sangat Rendah

2 31% - 45% Rendah

3 46% - 60% Cukup

4 61% - 85% Tinggi

5 86% - 100% Sangat Tinggi Tabel 3.2. Presentase Interval terhadap krieria

Sumber: http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e5331_040348_chapter3.pdf

Pengujian reliabilitas memiliki kriteria sebagai berikut, jika r hit > r tab dengan tingkat kepercayaan 95%, maka angket variable tersebut dikatakan reliabel.


(2)

Rieska Septiane, 2013

ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai analisis kesulitan menggambar perspektif pada mata pelajaran gambar teknik siswa SMK Negeri 1 Sukabumi tahun ajaran 2012/2013 maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi siswa yang mengalami kesulitan menggambar perspektif diantaranya ialah, bakat menggambar siswa, motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, emosi belajar siswa, kognitif, hubungan dengan masyarakat sekitar, hubungan dengan Guru pengajar, serta fasilitas sekolah. Indikator-indikator tersebut yang sangat mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran perspektif. Namun dari berbagai faktor tersebut yang paling dominan ialah sebagai berikut :

 Faktor internal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar siswadalah indikator kognitif (pemahaman siswa). Sekitar 15 siswa dari jumlah sampel 32 siswa kurang cakap memahami materi gambar perspektif.. Hal ini disebabkan: (1) Kurangnya kecakapan siswa menangkap setiap materi gambar perspektif yang disampaikan oleh Guru mata pelajaran Gambar Teknik, (2) Siswa yang kurang peduli terhadap pentingnya materi menggambar perspektif, sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan ketika guru menerangkan materi di depan kelas, (3) Keinginan siswa yang rendah untuk menguasai seluruh materi gambar perpektif yang telah diterangkan oleh guru mata pelajaran gambar Gambar Teknik, (4) Banyaknya siswa yang menyelesaikan setiap tugas gambar perspektif dekat dengan waktu pengumpulan tugasnya.

 Faktor eksternal yang lebih mempengaruhi kesulitan belajar adalah lingkungan keliarga yakni perhatian keluarga. Hal ini disebabkan oleh:


(3)

(1) Kurangnya rasa kepedulian orang tua terhadap aktivitas pembelajaran siswa disekolah, (2) Kurangnya pantauan orang tua terhadap kegiatan siswa di sekolah maupun di luar sekolah, (3) Adanya ketidak harmonisan yang terjadi di dalam rumah yang menyebabkan turunnya semangat belajar. Hasil yang didapatkan, nilai dan hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. 2. Faktor yang paling dominan dari kedua faktor yaitu faktor internal. Faktor

yang berasal dari dalam diri setiap individu sangat mempengaruhi kesulitan belajar. Sedangkan, dari berbagai indikator yang muncul terdapat indikator yang paling dominan, yang juga berasal dari faktor internal yaitu indikator kognitif pada faktor psikologi.

B. Saran

Setelah menyimpulkan hasil analisis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya guru lebih memperhatikan lagi bahwa antara satu siswa dengan siswa yang lain pada dasarnya memiliki kecakapan yang berbeda. Guru pada bidang studi perlu berupaya mencari solusi untuk membangun perhatian belajar siswa agar mereka optimal dalam mengembangkan potensinya. Serta meningkatkan kembali peran guru sebagai pengajar, pendidik, dam pembimbing yang baik bagi siswanya.

2. Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya, bukan bertele-tele, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi kepada siswa. Semakin dekat penjelasan guru dengan realitas kehidupan semakin mudah siswa menerima dan mencerna materi pelajaran yang disajikan.

3. Siswa akan mudah memahami materi ajar jika siswa tersebut memperhatikan dengan seksama materi yang diajarkan. Perhatian dapat timbul secara langsung, karena pada siswa sudah ada kesadaran akan


(4)

Rieska Septiane, 2013

ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan dan kegunaan mata pelajaran yang diperolehnya. Perhatian tidak langsung, baru akan timbul bila dirangsang ileh guru dengan penyajian pelajaran yang menarik, juga dengan penggunaan media pembelajaran yang merangsang siswa berpikir, menghubungkan pengetahuan yang telah siswa miliki, maka pelajaran pun akan diterima dengan baik.

4. Perlu adanya bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dengan memberikan bimbingan belajar dengan sebaik-baiknya, siswa akan terpantau setiap kesukaran yang ia hadapi. Tentu saja dengan keterlibatan dukungan dan perhatian orang tua akan sangat membantu keberhasilan bimbingan siswa tersebut.


(5)

Rieska Septiane, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, Risa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serbajaya.

Arifin, R. M. 2008. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Diklat Statika Bangunan 2 di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Bandung: diterbitkan UPI

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bachtiar, Soeseno. 2012. Buku Pintar Memahami Psikologi Anak Didik. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.

Ching, Frank. 1996. Grafik Arsitektur. Jakarta: Erlangga

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.

Gulo. W, 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Grasindo [online].Tersedia: [online].Tersedia:http://books.google.co.id/books?id=A9NuJgpTRCEC &printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false [30 september 2013] Hamalik. Oemar. 2005. Metoda Belajar Kesulitan-kesulitan Belajar (edisi 3).

Bandung: Tarsito.

Mirnayati, Dina. 2011. Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa Kelas II Program Keahlian Kria Tekstil SMK Negeri 5 Yogyakarta. Yogyakarta: Terbitan Universitas Negeri Yogyakarta

Montague, Jhon. 2001. Dasar-dasar Gambar Perspektif. Jakarta: Erlangga

Poerwodarminto. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka.

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakatra: Pustaka Pelajar.


(6)

Rieska Septiane, 2013

ANALISIS KESULITAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. 2007. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, dkk. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta

Nasution. S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Rajawali Pers

Sardiman. 1990.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Raja Grasindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI.

W.S Winkel, 1983, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.