2. Bakteri
Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Staphylococcus aureus karena ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus Geetha et al., 2011. Bakteri ini juga mudah dikultur dengan media MH. Bakteri ini memliki ciri khas yang membedakan dengan
bakteri jenis lain yaitu dapat memfermentasi manitol, sehingga bakteri ini mudah dikenali.
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri Gram positif yang berbentuk kokus dan bersifat anaerob fakultatif. Bakteri ini mampu tumbuh pada
suhu sekitar 7˚C - 48˚C dengan suhu 37˚C mampu tumbuh secara optimum dan
pada pH 4,0 - 9,3 dengan pH optimumnya 7,0 - 7,5 Hartono, 2002. Bakteri Staphylococcus aureus dapat ditemukan terutama pada kulit,
hidung dan mulut Pratiwi, 2008. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi seperti jerawat dan bisul. Abses, nanah dan benjolan merah merupakan ciri khas dari
infeksi lokal yang
disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Bakteri
Staphylococcus aureus dapat memfermentasi karbohidrat, menghasilkan asam laktat dan tidak menghasilkan gas Jawetz et al., 2005.
3. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian lokal pada kulit yang sehat maupun sakit Voigt, 1984. Basis salep menurut
Voigt 1984 dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: a.
Dasar Salep Mudah Dicuci Dengan Air Dasar salep ini merupakan emulsi minyak dalam air dan biasa disebut
dengan dasar salep tercuci air karena mudah dicuci dengan air. Konsistensi dasar salep ini menyerupai krim yang dapat diencerkan dengan air. Kelemahan dari
dasar salep ini dapat mengabsorbsi cairan. Contohnya adalah salep hidrofilik. b.
Dasar Salep Larut Dalam Air. Dasar salep ini biasa disebut greaseless karena tidak mengandung bahan
berlemak sehingga mudah dicuci dengan air. Dasar salep ini juga mengandung komponen larut dalam air. Contohnya adalah salep PEG.
c. Dasar Salep Absorbsi
Dasar salep ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pencampuran larutan berair hasil pembentukan emulsi air dan minyak dan emulsi air minyak.
Keuntungan dasar salep ini dapat berfungsi sebagai emolien, tetapi kerugian dasar salep ini sukar dicuci dengan air.
d. Dasar Salep Hidrokarbon
Dasar salep ini mengandung bahan berlemak dan berfungsi sebagai emolien untuk kulit yang mampu bertahan lama dan tidak mudah menguap di
udara. Tetapi dasar salep ini sukar dicuci dengan air. Pada formulasi salep pemilihan dasar salep tergantung beberapa faktor,
yaitu laju pelepasan obat yang diinginkan, ketersediaan hayati obat, lama dan pendeknya kestabilan obat Ansel, 1989.
4. Uji Sifat Fisik Salep