3 Pak Murdana sering berada sendirian di kamarnya. Istri Pak Murdana
sangat aktif beraktivitas di luar rumah untuk mengurus PKK serta ngayah di banjar dan pura. Anak-anak Pak Murdana jarang berada di Susut karena sibuk
dengan pekerjaannya di Gianyar dan Denpasar. Untuk kegiatan selain memasak dan mencuci baju, Pak Murdana sudah terbiasa melakukannya sendiri walau gerak
tubuh Pak Murdana saat ini sudah tidak sebaik saat masih muda.
Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Ketut Murdana No.
Nama Status
Umur tahun
Pendidikan Pekerjaan
Ket.
1. I Ketut Murdana
Kawin 65
D2 Pensiunan
Kepala Keluarga
2. Ni Made Karsini
Kawin 65
D2 Pensiunan
Istri
3. Putu Murdianto
Kawin 42
S1 Swasta
Anak Pertama
4. Made Suryadiana
Kawin 38
S1 Swasta
Anak Kedua
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga Pak Murdana dan istri dahulu bekerja sebagai guru. Saat ini Pak Murdana
dan istri sudah pensiun dari pekerjaannya. Sehari-harinya Pak Murdana memenuhi kebutuhan hidup dengan mengandalkan uang pensiunan
bersama istri yang nominalnya masing-masing Rp 1.500.000,-. Walau kedua anak laki-laki Pak Murdana sudah bekerja, namun Pak Murdana
tidak ingin merepotkan kedua anaknya secara finansial. Disamping itu, anak-anak Pak Murdana juga jarang untuk berkunjung kembali ke Susut
karena sudah harus memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga. Pak Murdana bersama istri bertahan dengan uang pensiunan tersebut untuk
memenuhi kebutuhan makanan, kesehatan, dan upacara keagamaan di Desa Susut. Pak Murdana dan istrinya tidak memiliki sumber penghasilan
selain dari uang pensiun yang diterima setiap bulannya.
4 1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sebulan Pak Murdana bersama istri memaparkan beberapa pengeluaran yang
menjadi prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Perincian untuk kebutuhan sebulan keluarga Pak Murdana
adalah sebagai berikut : •
Kesehatan : Rp 1.600.000,-
• Makan Sehari-hari
: Rp 1.075.000,- menyesuaikan •
Listrik dan air : Rp 75.000,-
• Hari Raya
: Rp 250.000,- b Kesehatan
Pak Murdana memiliki Asuransi Kesehatan Askes untuk pengambilan insulin di RSUD Bangli. Pengecekan kesehatan
selebihnya seperti operasi stroke, kontrol kolesterol, dan lain-lain tidak menggunakan asuransi dikarenakan Pak Murdana mengidap
penyakit kronis lain yaitu kolesterol tinggi, jantung dan stroke. c Sosial
Dahulu Pak Murdana bekerja dan tinggal di Kintamani bersama istrinya yang sama-sama berprofesi sebagai guru. Setelah 20 tahun
tinggal di Kintamani, keluarga Pak Murdana memutuskan untuk tinggal bersama saudara di Desa Susut. Anak-anak Pak Murdana
sudah berkeluarga di Gianyar dan Denpasar. Saat ini Pak Murdana tinggal bersama istri dan kepala keluarga lainnya yang masih ada
hubungan saudara dengan Pak Murdana. Karena kesibukan istri yang jarang ada di rumah, Pak Murdana lebih sering menghabiskan waktu
untuk beristirahat, sesekali melakukan olahraga ringan di teras dan secara teratur memantau waktu yang tepat untuk minum obat.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Pak I Ketut Murdana yang didampingi, maka penulis melakukan
beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara interpersonal kekeluargaan dengan keluarga Pak
Murdana, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami,
problematika dalam bidang perekonomian, serta mengobservasi suasana tempat tinggal Pak Murdana.
2.1 Permasalahan Keluarga