Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Statistik Deskriptif

32

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

Data merupakan faktor yang penting untuk menunjang suatu penelitian. Data penting yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber pada responden dimana data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap masyarakat yang pernah menerima pelayanan puskesmas. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan kuesioner, dilakukan dengan menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden ataupun kepada masyarakat sekitar menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument dalam kuesioner merupakan replikasi dari penelitian terdahulu.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey melalui kuesioner. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden. Tujuan mengadakan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan. Penelitian pustaka juga dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan memahami buku, literature, artikel, data dari internet yang relevan dengan permasalahan.

3.7 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data untuk mengidentifikasi masalah dilakukan dengan metode analisis statistik yakni menggunakan software statistik 33 SPSS. Metode dan teknik analisis dilakukan sebagai berikut:

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Uji ini berguna untuk mendeskripsikan data apa saja yang diinput, baik dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, maupun standar deviasi.

3.7.2 Uji Kualitas Data

Data pada sebuah penelitian merupakan factor yangpaling menentukan valid atau tidaknya sebuah penelitian, sehingga dalam pengolahan data harus dikelola dengan sebaik mungkin. Valid tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi 2 dua syarat penting yaitu validitas dan reliabilitas.

3.7.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variable penelitian. Jika instrument validbenar maka hasil pengukuranpun kemungkinan akan benar. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS. Umumnya dalam penelitian sosial nilai a yang dipilih adalah 0,05. Jika nilai Sig 0,05, maka suatu item instrumen yang diuji korelasinya adalah valid. 34

3.7.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas adalah lebih besar dari 0,6 walaupun bukanlah suatu ukuran mati. Suatu instrument yang reliable jika memiliki koefisien cronbach alpha diatas 0,60. 3.7.3 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum Best Linier Unbiased Estimator = BLUE, yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah two-tailed test yaitu membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikan yang 35 sudah ditentukan. Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang mendekati distribusi normal adalah: 1. Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05 apabila p 0,05 maka distribusi data normal. 2. Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05 apabila p 0,05 maka distribusi data tidak normal.

3.7.3.2 Uji Multikolineritas

Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen, untuk mengetahui apakah ada gejala multikolineritas atau model regresi yakni dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1 Tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter-Plot. Scatter-Plot menggunakan dasar analisis sebagai berikut: 1. Jika ada plot tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, 36 maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.3.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson dilihat dengan kriteria sebagai berikut: Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 0,8 Ada Autokorelasi 1,08-1,66 Tanpa Kesimpulan 1,66-2,34 Tidak ada Autokorelasi 2,34-2,92 Tanpa Kesimpulan Lebih dari 2,92 Ada Autokorelasi 37

3.7.4 Uji Regresi Linier Berganda

Uji ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Keterangan: Y = Kepuasan Masyarakat X 1 = Kualitas Pelayanan Jasa X 2 = Fasilitas Puskesmas a = Konstanta nilai Y’ apabila X 1 , X 2 …..X n = 0 b = Koefisien regresi nilai kenaikan atau penurunan e = error

3.7.5 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan jasa dan fasilitas puskesmas terhadap kepuasan masyarakat secara simultan maka akan digunakan:

3.7.5.1 Uji Simultan Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama 38 terhadap variabel dependen”. Uji ini dilakukan untuk membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel . Hipotesis: H : b 1 ,b 2 = 0, artinya Kualitas Pelayanan Jasa X 1 , dan Fasilitas Puskesmas X 2 , secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat Y pada Puskesmas yang ada di Kota Kisaran. H : b 1 ,b 2 0, artinya Kualitas Pelayanan Jasa X 1 , dan Fasilitas Puskesmas X 2 , secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat Y pada Puskesmas yang ada di Kota Kisaran. Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1 H diterima apabila F hitung F tabel pada = 5 dan nilai probabilitas 0,05. 2 H ditolak apabila F hitung F tabel pada = 5 dan nilai probabilitas 0,05.

3.7.5.2 Uji Parsial Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara parsialindividual terhadap variabel dependen, uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung denagn t tabel . H : b 1, b 2 = 0, artinya Kualitas Pelayanan Jasa X 1 , dan Fasilitas Puskesmas X 2 , secara parsial tidak berpengaruh secara 39 signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat Y pada Puskesmas yang ada di Kota Kisaran. H : b 1, b 2 0, artinya Kualitas Pelayanan Jasa X 1 , dan Fasilitas Puskesmas X 2 , secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat Y pada Puskesmas yang ada di Kota Kisaran. Dengan Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa secar parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.5.3 Uji Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≥ 1.Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y adalah besar. Hal ini berarti model yang 40 digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di kota Kisaran sebesar 126.925 jiwa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu responden yang ditemui di lokasi penelitian dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah puskesmas yang pernah mendapatkan pelayanan dari Puskesmas di Kota Kisaran sebanyak 100 responden dengan kriteria usia 15-64 tahun. Karakteristik responden yang menjadi objek penelitian ini dapat menjadi 4 kategori:

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria 36 36.0 36.0 36.0 Wanita 64 64.0 64.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 42 Berdsarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita sebanyak 64 orang atau 64, sedangkan 36 lainnya atau sejumlah 36 orang berjenis kelamin pria.

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 15-24 THN 8 8.0 8.0 8.0 25-34 THN 37 37.0 37.0 45.0 35-44 THN 26 26.0 26.0 71.0 45-54 THN 12 12.0 12.0 83.0 55-64 THN 17 17.0 17.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Brdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden berusia 25- 45 tahun sebanyak 37 responden, kemudian berusia 35-44 tahun sebanyak 26 responden, kemudian sebanyak 17 orang berusia 55-64 tahun, 12 orang berusia 45-54 tahun, dan 8 orang berusia 15-24 tahun.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah: 43 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 2 2.0 2.0 2.0 SMP 3 3.0 3.0 5.0 SMA 70 70.0 70.0 75.0 Sarjana 20 20.0 20.0 95.0 Pasca Sarjana 5 5.0 5.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa kelompok SMA memiliki frekuensi terbesar sebanyak 70 orang 70, diikuti pendidikan terakhir S1 sebanyak 20 orang 20, S2 sebanyak 5 orang 5, SMP sebanyak 3 orang 3 dan sisanya tingkat pendidikan SD sebanyak 2 orang 2.

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid PelajarMahasiswa 6 6.0 6.0 6.0 PegawaiKaryawan 25 25.0 25.0 31.0 Wiraswasta 41 41.0 41.0 72.0 IRT 23 23.0 23.0 95.0 Lain-lain 5 5.0 5.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 44 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai Wiraswasta sebanyak 41 orang 41, kemudian pegawaikaryawan sebanyak 25 orang 25, Ibu Rumah Tangga sebanyak 23 orang 23 dan 6 orang 6 pelajarmahasiswa.

4.2 Statistik Deskriptif

Pengukuran analisis deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran actual, rata-rata mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu kualitas pelayanan jasa, fasilitas puskesmas dan kepuasan masyarakat disajikan sebagai berikut: Tabel 4.5 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Kualitas Pelayanan Jasa 100 31.00 69.00 100.00 84.8300 .65398 6.53979 Fasilitas Puskesmas 100 7.00 17.00 24.00 21.3200 .15432 1.54318 Kepuasan Masyarakat 100 13.00 27.00 40.00 34.2400 .27857 2.78568 Valid N listwise 100 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel Kualitas Pelayanan Jasa memiliki jumlah sampel sebanyak 100, dengan nilai minimum 69,00, nilai maksimum sebesar 100,00, memiliki nilai range 31,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 84,8300 dengan standard error sebesar 0,65398 dan standart deviation atau simpangan baku sebesar 6,53979. 2. Variabel Fasilitas Puskesmas memiliki jumlah sampel sebanyak 100, dengan nilai minimum 17,00, nilai maksimum sebesar 24,00, memiliki nilai range 45 7,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 21,3200 dengan standard error sebesar 0,15432 dan standart deviation atau simpangan baku sebesar 1,54318. 3. Variabel Kepuasan Masyarakat memiliki jumlah sampel sebanyak 100, dengan nilai minimum 27,00, nilai maksimum sebesar 40,00, memiliki nilai range 13,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 34,2400 dengan standard error sebesar 0,27857 dan standart deviation atau simpangan baku sebesar 2,78568.

4.3 Uji Kualitas Data