Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

ABDUL RASYID SIREGAR

082101112

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orang tuaku yang tercinta RAMLAN SIREGAR dan ASLAMIAH MARBUN yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab”.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.si. selaku Ketua Program Studi

Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi


(3)

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.

5. Kepada saudara kandung penulis Ramli Siregar yang setia menjadi teman

tukar fikiran.

6. Kepada kawan-kawan magang kelompok 13, Kepada Dipo, Dimas, Victor,

Zulmi, Kurnia, Trisuci dan Julifan yang telah memberi motivasi bagi penulis.

7. Kepada seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat PAAP USU dan

Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PEMA FE) USU yang telah begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis, yang menjadi wadah penulis dalam berproses.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, 23 Juni 2011 Hormat Penulis


(4)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

BAB II WIRAUSAHA NASI GORENG KEBAB A. Data Perusahaan ...1

B. Biodata Pemilik/Pengurus ...12

C. Struktur Organisasi ...13

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ...14

1. Produk yang Dihasilkan ...14

2. Keunggulan Produk ...15

3. Gambaran Pasar ...16

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju ...17

5. Trend Perkembangan Pasar ...18

6. Proyeksi Penjualan ...19

7. Analisis Pesaing ...20

E. Aspek Produksi ...24

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ...24

2. Proses Produksi ...26

3. Peralatan yang Dibutuhkan ...28

4. Sarana Penunjang ...29

F. Analisis Sumber Daya Manusia ...30

G. Rencana Pengembangan Pasar ...31

1. Stategi Produksi ...30

2. Strategi Organisasi dan SDM ...31

3. Strategi Marketing ...31

4. Strategi Keuangan ...32

H. Pemanfaatan IT ...32

I. Analisis Keuangan ...33

1. Proyeksi Keuangan ...34

2. Laporan Keuangan ...36

3. Rencana Arus Kas ...38

J. Analisis Resiko Usaha ...41

1. Analisis Resiko Usaha ...41

2. Antisipasi Resiko Usaha ...42

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...43

B. Saran ...44


(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan-perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang

dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit untuk direncanakan dan diawasi.

Usaha kecil menengah (UKM) mempunyai peranan penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi Negara, baik Negara berkembang maupun Negara maju.pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan yang baik. Kemampuan UKM perlu

diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha

mereduksi kendala yang dialami UKM sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan masyarakat .

Usaha kecil menengah sangat membutuhkan perhatian yang khusus dan harus didukung oleh informasi yang akurat , agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha , yaitu jaringan pasar. Terdapat 2 aspek yang yang harus dikembangkan untuk


(6)

1. Membangun sIstem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai

keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber sumber daya yang diperlukan sehingga sumber daya yang diperlukan sehingga sumber sumber daya itu bias

dikapitlisasikan (Zimmerer ,2008) .dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi menciptakan suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan

perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam

menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha mampu menghadapi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Terbukti denagn banyaknya para pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha yang menarik ,dan sudah pasti akan menghasilkan


(7)

laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan

perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen

Kegitan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang .kita semua orang .Kita semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari hari dengan kegiatan bisnis.setiap hari kita belanja dipasar ,toko atau supermarket .Kita juga membaca Koran ,menyalakan lampu listrik ,melihat siaran televisi, mengendarai sepeda motor atau mobil atau bis kota dan sebagainya. Kesemuanya itu adalah tidak lepas dari campur tangan langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiata bisnis. Manfaat bisnis menurut Draft ( 2002:232) adalah :

• pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

• keuntungan usaha

• pertumbuahan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan

• mengatasi berbagai resiko

• tanggung jawab

Distribusi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam aktivitas sebuah perusahaan. Jika perusahaan ingin tetap hidup terus secara


(8)

berkesinambungan, maka perusahaan harus mampu memasarkan produk yang dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut. Dan jalan yang harus ditempuh perusahaan adalah mendistribusikannya melaui jalur atau saluran distribusi, yaitu jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang dan jasa dari produsen hingga sampai ke pemakai industri dan konsumen. Untuk mampu memasarkan produknya ke masyarakat dan memastikan produknya dapat dinikmati konsumen maka perusahaan harus membuat keputusan yang tepat dalam memilih jalur pendistribusian yang akan digunakan untuk merealisasikan hal tersebut.

Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin berkembang. Hal ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

Perkembangan bisnis ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan baik bidang teknologi, sistem informasi, komunikasi, maupun bidang ilmu manajemen. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai kemudahan di segala bidang membuat masyarakat tertarik untuk memulai sebuah bisnis baik yang menghasilkan barang maupun jasa.

Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka pemilik bisnis itu akan mencapai tujuannya yaitu memperoleh tingkat

pengembalian (laba) yang wajar atas investasi bisnis mereka. Tujuan dan sasaran bisnis dapat ditetapkan melalui perencanaan bisnis.


(9)

Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara jelas lokasi, proses, masalah bahan baku, masalah tempat, tanah dan lainnya.

Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.

Mengapa perencanaan bisnis begitu penting?

Rencana bisnis akan bermanfaat dalam banyak cara. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perencanaan bisnis penting untuk membangun sebuah usaha:

• Pertama, rencana bisnis akan menetapkan dan memusatkan tujuan dengan

memanfaatkan keterangan dan analisis yang sesuai.

• Dapat dimanfaatkan sebagai suatu alat penjualan dalam menangani

hubungan penting termasuk para pemberi pinjaman, investor.

• Dapat dimanfaatkan rencana untuk menghimpun pendapat dan nasehat

dari orang lain, termasuk mereka yang berkecimpung di bidang bisnis, Terlalu sering, pengusaha maju sedikit demi sedikit, tanpa memanfaatkan masukan dari para ahli, untuk menghemat banyak hal. Jika berprinsip suka-suka gue dalam berbisnis, maka yang ada hanyalah penderitaan yang terjadi.


(10)

Tujuan bisnis:

• Profit (keuntungan)

• Growth (pertumbuhan)

• Continuity (berkesinambungan)

• Stability (stabilitas)

• Public Service (pelayanan umum)

Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual Product atau Jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu (Charlie,2006). Maka yang dimaksud dengan Perencanaan bisnis adalah suatu langkah yang penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana tanpa memandang ukuran bisnis.

Perencanaan bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi penting yaitu: bagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).

Adapun jenis usaha yang berkembang pesat saat ini yakni usaha di sektor kuliner. Kuliner adalah salah satu usaha yang banyak diminati masyarakat


(11)

sudah mulai di gerakkan pemerintah daerahnya masing-masing. Untuk usaha kuliner di medan lebih banyak ditemukan di daerah perkotaan., khususnya di sekitaran kampus dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat yang strategis dimana banyak nya usaha kuliner yang mempunyai bermacam jenis makanan dengan pasar persaingan yang sempurna. Dengan melihat prospeknya usaha Kuliner di Medan khususnya di Jl. Dr Mansur, membuat saya tertarik untuk membuat perencanaan bisnis berupa Perencanaan Bisnis Nasi Goreng Kebab.

B. Ringkasan Eksekutif

Nasi goreng (Hanzi) adalah sebuah komponen penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng kebab merupakan jenis kuliner yang baru hadir di kota Medan, nasi goreng kebab adalah hasil dari revolusi dari kuliner yang pernah ada yaitu kebab. Nasi goreng kebab memiliki cita rasa yang khas, cita rasa khas itu hadir dari kelezatan dari daging kebab yang di campurkan ke dalam nasi goreng, dan menggunakan

minyak goreng yang kaya protein yaitu minyak samin dan menggunakan berbagai campuran rempah-rampah untuk menjamin kelezatan rasa. Di dalam nasi goreng kebab bagian yang terpenting adalah daging kebab nya, karena daging kebab ini lah yang menjadi ciri khas tersendiri dari nasi goreng kebab. Dari banyaknya komoditas kuliner di Indonesia Nasi Goreng Kebab dapat dikatakan berprospek


(12)

cerah karena merupakan sebuah inovasi dari nasi goreng yang sudah dikenal cukup lama di Indonesia.

Nasi goreng sangat digemari masyarakat Medan, dan peluang inilah sebagasi salah satu landasan untuk membuat produk baru, sebuah inovasi dari nasi goreng yaitu nasi goreng kebab. Warnanya sedikit kemerahan, Ditambah dengan kebab, kecambah dan irisan tipis ayam dan telur. Inilah keistimewaan nasi goreng kebab, ditambah tempatnya yang berlokasi di Jl. Dr mansur akan semakin

memudahkan konsumen untuk membeli karena tempatnya yg srategis dan dikenal rata-rata masyarakat Medan. Keunggulan nasi goreng kebab ini juga dapat dilihat dari bumbu yang digunakan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan terasa aroma terasi bakar. Saat disajikan, penampilannya yang menarik, dan warnanya coklat kemerahan, berpadu taburan sayur, tak ketinggalan suwiran daging ayam, irisan telur rebus, acar mentimun, cabai rawit, dan kebab akan semakin menarik minat konsumen.

Target pasar yang akan kami capai adalah masyarakat kota Medan pada umum nya dan mahasiswa USU pada khusus nya yang kami asumsikan 150.000 orang. Dari jumlah tersebut kami asumsikan 0,1% yang akan menjadi konsumen usaha kami, yaitu sekitar 150 orang/hari.

Tabel 1

GAMBARAN VOLUME PENJUALAN

Jenis Produk Unit Total Nilai (Rp)


(13)

Kebab 40 440.000

Burger 20 180.000

Aneka Minuman 60 300.000

TOTAL 170 1.420.000

Produk yang di hasilkan adalah produk yang pertama ada di kota Medan yang memiliki cita rasa tinggi dan sangat sesuai dengan lidah masyarakat Medan. Selain memiliki cita rasa yang khas, harga yang kami tawarkan juga lebih murah dari para kompetitor yang sudah pernah ada, dan juga kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Keunggulan dari produk usaha kami adalah, jenis usaha pertama yang ada di kota Medan dan merupakan produk terbaik yang kami berikan kepada konsumen.

C. Tujuan Usaha

Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari

usaha/bisnis yang dijalankan adalah untuk mendapatkan penghasilan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan juga tujuan akhirnya adalah dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan serta diharapkan juga bisa memberikan penghasilan yang berkesinambungan.

Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis Nasi goreng kebab terus dapat berjalan dengan baik antara lain:


(14)

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan serta menarik minat bagi konsumen atau para investor terhadap produk yang ditawarkan.

3. Untuk memiliki kemampuan wawasan tentang dunia kuliner khususnya

Nasi goreng yang ada di Medan.

4. Mempromosikan betapa prospeknya usaha kuliner saat ini kepada para

investor yang masih ragu-ragu menanamkan modalnya untuk usaha kuliner.

5. Menjadi wirausahawan alternative disaat terjadinya Pemutusan

Hubungan Kerja di sebuah Perusahaan tertentu.

D. Manfaat Usaha

1. Bagi Investor

Sebagai pertimbangan kepada para Investor untuk dapat lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di usaha Nasi goreng kebab.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan bisnis terutama dengan


(15)

memperhatikan harga terhadap permintaan dalam mengkonsumsi setiap produk yang akan dipasarkan.

E. Sistematika Penelitian

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas empat bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan

pembahasannya.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan data dan sistematika penelitian.

BAB II : PERENCANAAN BISNIS

Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Nasi Goreng Kebab yang dibuat oleh penulis.

BAB III: PENUTUP

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang.


(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB .

A. DATA PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, e-mail yang mana dalam data

perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

Nama Perusahaan : NASI GORENG KEBAB

Bidang Usaha : Franchise (Kuliner)

Jenis Produk/ Jasa : Makanan

Alamat Perusahaan : Jl. Dr Mansur Medan - Sumatera Utara

Nomor Telepon : 085760869234

Alamat Email

Bank perusahaan : BNI (Bank Negara Indonesia)

Mulai berdiri : 4 Mei 2011

B. BIODATA PEMILIK/ PENGURUS

Nama : Abdul Rasyid Siregar

Jabatan : Pemilik Perusahaan


(17)

Alamat Rumah : Jl. Sisingamangaraja no. 12 Balige, Tobasamosir

Nomor Telepon : 085760869234

Alamat Email

Pendidikan terakhir : SMA

Pengalaman Kerja : Karyawan Swasta

C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memilliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. “ sinergisme ”

ABDUL RASYID SIREGAR Pimpinan

PATUAN RIZAL Anggota TRI JULIFAN

Anggota

M FAUZA Anggota


(18)

dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya individual mereka (strategi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi.

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Produk yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta penyajiannya. Produk yang berbahan baku daging pilihan disajikan dalam kemasan khusus berupa streform yang telah diberikan label.


(19)

b. Nilai / Manfaat Produk

Produk Nasi Goreng Kebab yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen.dimana produk yang menggunakan bumbu-bumbu yang alami dan tidak mengandung vetsin. Produk Nasi Goreng Kebab juga memiliki Potential Benefit

(manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh

konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Nasi Goreng Kebeb merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.

2. Keunggulan Produk

Nasi Goreng Kebab bukan usaha yang pertama, melainkan usaha follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada. Oleh karena itu, dalam aspek pembahasan pemasarannya, Nasi Goreng Kebab hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah dikenal di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis. Disini Nasi Goreng Kebab menempatkan dirinya di benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen, yaitu dengan memeberikan fasilitas membership pada pelanggan.


(20)

”Nasi Goreng Kebab” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap produk-produk ”Nasi Goreng Kebab” adalah produk yang sehat. Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

a.Rasa yang sangat Khas dan unik.

b. Kesegaran dan kelembutan dari Kebab sangat terasa. c. Kemasan yang ramah lingkungan .

d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.

e.Mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan member dari

produk kami.

3. Gambaran Pasar

a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun. Maka diasumsikan peningkatan permintaan adalah 36% pertahun.

Tabel 2


(21)

Tahun

Perkiraan Permintaan ( dalam Unit )

2011 2.115

2012 2.937

2013 3.995

b. Penawaran

1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Tabel 3

Penawaran dari produk sejenis Dipasar Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam Unit )

Nasi Goreng ADS 1.563

2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun

mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan

permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan. Diasumsikan kenaikan penawaran 5% per tahun, maka:

Tabel 4

Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab


(22)

( dalam Unit )

2011 2.340

2012 2.457

2013 2.579

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk di kawasan daerah Setia Budi yang berkisar kurang lebih 10.000 jiwa. Selain dari penduduk Setia Budi sendiri, target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.

Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan kampus Universitas Sumatera Utara Maka para Mahasiswa dan Dosen di Universitas tersebut menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.


(23)

Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan pembatasan segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan

masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend

perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini

mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka

masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.


(24)

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga

mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan franchise yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk


(25)

perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya

Tabel 5

Proyeksi Penawaran Nasi Goreng Kebab Tahun

Perkiraan Penawaran ( dalam Unit )

2011 2.340

2012 2.457

2013 2.579

Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti pada Tabel 6 di bawah ini:

7. Analisis Pesaing

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

Product

Tahun Permintaan

(A) (unit) Penawaran (B) (unit) Peluang (C = A-B)

(unit) Rencana Penjualan (unit) Pangsa Pasar (unit)

2011 2160 2340 180 2250 55,0%

2012 2937 2457 480 2697 55,1%


(26)

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Nasi Goreng Kebab yang memiliki kualitas terbaik dengan inovasi dari nasi goreng biasa yang memiliki daging kebab pilihan. Sebagai makanan yang secara penyajiannya panas Nasi goreng ini memberikan pilihan kepada konsumen karena ketika konsumen merasa tidak cocok dengan menu makanan keseharian mereka, atau tidak ketemu dengan menu yang paling pas maka peluang ini lah yang dijadikan kesempatan untuk memberikan kualitas rasa yang khas sehingga lidah konsumen tidak asing lagi dengan menu nasi goreng dan daging kebabnya. Nasi goreng kebab memiliki citra rassa yang lezat dengan bahan bakunya yang alami tanpa pelezat makanan akan semakin dekat dengan menu makanan masyarakat.

Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam


(27)

menentukan harga Nasi Goreng Kebab, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan

memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 8.000,-. Namun, ada potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk yang diperoleh saat mendaftarkan diri sebagai member Nasi Goreng Kebab.

Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.

People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri


(28)

sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,

pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Nasi Goreng Kebab terinspirasi dari warna merah kuning kemudian dengan tulisan Nasi goreng Kebab berwarna hitam dan kuning..

Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari Kotak busa dengan sendok yang sudah tersedia di dalamnya tanpa kertas nasi dan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dan bagi member akan

disediakan kemasan khusus berbentuk kotak nasi plastic tebal yang sudah berlebel.


(29)

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha Nasi Goreng Kebab ini adalah pesaing yang sejenis yakni usaha Asli Daging Sapi (ADS), nasi goreng jawa, dan nasi goreng cabe-cabe. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:

Tabel 7

Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Asli daging

Sapi (ADS)

1. Lebih ekonomis dari segi

harga

2. Lebih mengenyangkan.

1. Kesegaran dan

kelembutan yang kurang dijamin dari daging yang di goreng.

2. Kurang higienisnya

produk yang dihasilkan

Nasi Goreng

Jawa

1. Tampilan yang menarik

2. Rasa yang khas.

3. Rasa yang kurang

diminati masyarakat medan

4. Kurangnya unsur

kesehatan dalam ayam.

5. Harga sedikit lebih mahal.

Nasi Goreng Cabe-cabe

1. Bagi konsumen penggemar

rasa Pedas akan lebih berminat pada produk ini

1. Berkurangnya uinsur

kesehatan diakibatkan menggunakan tambahan cabe yang kesan nya


(30)

E. ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):

Tabel 8

Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Uraian Banyak

Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Daging kebab

30 tiang daging

Rp. 95.000 Rp. 2.850.000

2 Roti tortila 50 pacs Rp. 12.000 Rp. 600.000

3 Beras 30 /10 kg Rp. 80.000 Rp. 2.400.000

4 Roti burger 50 pacs Rp. 3.000 Rp. 150.000 5 Roti syawarma 50 pacs Rp. 3.000 Rp. 150.000 6 Daging burger 50 pacs Rp. 2.500 Rp. 125.500

7 salada 40 kg Rp. 4.000 Rp. 160.000

8 Saos sambal 10 derigen Rp. 35.000 Rp. 350.000 9 Saos tomat 10 derigen Rp. 25.000 Rp. 250.000 10 Pengemas member 3 unit Rp. 3.500 Rp. 10.500 11 Saos mayonaise 15 botol Rp. 15.000 Rp. 225..000


(31)

12 tomat 30 kg Rp. 7.000 Rp. 210.000

13 Timun 30 kg Rp. 5.000 Rp. 150.000

14 Bawang bombai 30 kg Rp. 12.000 Rp. 420.000

15 Cabai merah 30 kg Rp. 8.000 Rp. 240.000

16 Bawang putih 30 kg Rp. 24.000 Rp. 720.000 17 Minyak samin 30 botol Rp. 12.000 Rp. 360.000

18 Blue band 30 kg Rp. 36.000 Rp. 108.000

Total Rp 9.279.000

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Berikut merupakan proses produksi Nasi Goreng Kebab :

a. Membeli bahan baku pada pemasok . Pemasok bahan-bahan dari nasi goreng kebab adalah ddi order dari jagarta untuk menjaga kualitas cita rasa.


(32)

b. Menyediakan bahan-bahan tambahan seperti seperti bawang

merah, bawang putih, cabai merah, dan terasa terasi.

c. menggoreng semua bahan yang sudah disediakan dalam

penggorengan termasuk bumbu, telur, dan nasi.

d. Menambahkan sedikit telur bebek kedalam bumbu.

e. Beberapa sayuran seperti, cambah, kubis, sawi diiris tipis

dimasukkan ke dalam tumisan bumbu. Tak ketinggalan mie kuning, yang juga menjadi ciri khas. Semuanya diaduk agar bercampur rata dengan bumbu. Lalu ditambahkan irisan daun bawang dan kecap manis.

f. Kemudian mengiris daging kebab yang sudah tersedia dalam

panggangan.


(33)

g. Lalu memadukan nasi goreng dengan kebab disertai berbagai bumbu lainnya dan menempatkannya kedalam wadah yang tersedia.

h. Setelah tu menata agar kelihatan menarik dan kemudian Nasi

Goreng Kebab siap untuk di sajikan.

Nasi Goreng Kebab  Sehat dan bergizi [Tanpa vetsin]


(34)

 warna merah tanpa kecap

 Harga terjangkau

 Daging kebab piliha yang segar dan lembut

 Rasa di atas rata-rata [berani dicoba]

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 9

Peralatan yang Dibutuhkan

Nama Mesin/Peralatan

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

1. Kompor Gas Miyako 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

2. Pemanggang - 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

3. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

4. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000


(35)

6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000

7. Piring Royalex 1 lusin Rp. 120.000 Rp. 120.000

8. Packing nasi - 1 paket Rp. 45.000 Rp. 45.000

9. Sendok Sainless 1 lusin Rp. 80.000 Rp. 80.000

10.Codet Carrefour 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000

Total Pembelian Mesin/Peralatan

Rp. 1.535.000

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak ( lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

Tabel 10 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

(per bulan)

1. Listrik Rp. 30.000,-

2. Air Rp. 50.000,-

3. Sewa Tempat Rp. 500.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 580.000,-


(36)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih

mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang. Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan. Seperti membuat inovasi baru dari Nasi Goreng Kebab. Misalnya pilihan nasi goreng kebab super dan nasi goreng kebab special, tentunya dengan rasa-rasa yang berbesa namu tetap nikmat dan tidak asing bagi lidah konsumen.


(37)

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan dalam perusahaan.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan:

1. membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan

kepada masyarakat umum.

2. Mempromosilan melalui jaringan sosial internet, guna untuk

memperkenalkan produk ini ke masyarakat luas. Memberi tau kepada masyarakat tentang manfaan produk ini. Namun pemesanan tidak bisa dilakukan. Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi perusahaan.


(38)

Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaraan ini.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari

keuntungan yang selama ini didapat.

Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan

perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk franchise ini.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta

pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Nasi Goreng Kebab menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.Diharapkan

sampai ke luar negri dan ada pasar dari luar negri yang berminat membuka usaha menengah seperti ini di negaranya.


(39)

Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia dengan sistem franchising.

I. ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur

undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28


(40)

dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Nasi Goreng Kebab, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat


(41)

diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

a. Sumber Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Tabel 11 Sumber Pendanaan Uraian

Persentase (%) Jumlah

(c = a + b + c + d)

(a) (b) (c) (d)

1. Modal Sendiri

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 20.000.000

2.

Pinjaman

0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 20.000.000

b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 12

Kebutuhan pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah Rp. 3.800.000

b. Bangunan Rp. 0 c. Mesin/Pemanggang Rp.1.000.000 d. Peralatan Kantor Rp. 500.000


(42)

e. Alat angkut/gerobak Rp. 2.000.000 f. Infrastruktur Rp. 1.000.000 g. Biaya pra operasi Rp. 500.000

Jumlah Rp. 8.800.000

2. Laporan Keuangan

PROYEKSI ARUS KAS 4 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah) NASI GORENG KEBAB

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 36% per tahun)

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana

Uraian

Tahun

1 2 3 4

a. Sumber dana (in flow) 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 b. Penggunaan dana (out flow) 8.800.000 11.968.000 16.276.480 22.136.012 c. Arus kas bersih (net flow = a

– b)

11.200.000 8.032.000 3.723.250 (2.136.012)

d. Keadaan kas awal 0 11.200.000 19.232.000 22.955.250


(43)

dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan

Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.


(44)

J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu

bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk

menghasilkan produk usaha.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi

ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat

dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(45)

peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan Nasi Goreng Kebab

ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga akan meningkatkan minat masyarakat dalam hal inovasi usaha


(46)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Nasi Goreng Kebab adalah usaha kecil yang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan di luar menu makanan biasa. Produk yang dihasilkan memiliki cirri rasa yang khas dan lezat ditambah kesegaran dan kelembutan daging kebab..

b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Nasi Goreng Kebab adalah

struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.

c. Gambaran pasar untuk usaha Nasi Goreng Kebab sangat menjanjikan

karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(47)

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Nasi Goreng Kebab , yaitu sebagai berikut :

a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan

kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Nasi Goreng Kebab.

b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk

mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang

murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Http://id.wikipedia.org/wiki/nasigoreng

Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999

Rofy, ide bisnis,


(1)

dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan

Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.


(2)

J. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(3)

peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan Nasi Goreng Kebab ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga akan meningkatkan minat masyarakat dalam hal inovasi usaha


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Nasi Goreng Kebab adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan di luar menu makanan biasa. Produk yang dihasilkan memiliki cirri rasa yang khas dan lezat ditambah kesegaran dan kelembutan daging kebab..

b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Nasi Goreng Kebab adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.

c. Gambaran pasar untuk usaha Nasi Goreng Kebab sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(5)

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Nasi Goreng Kebab , yaitu sebagai berikut :

a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Nasi Goreng Kebab.

b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,

Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010 Http://id.wikipedia.org/wiki/nasigoreng

Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999

Rofy, ide bisnis,