Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Ali
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KEBAB TURKI BABA ALI TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh RISMA YANTI MUNTHE
082101019
DIPLOMA III KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
(3)
Aku Berjalan di Waktu Pagi
Ditemani Bayang-Bayang yang Berjalan di Belakangku
Diiringi Restu Orang-Orang yang Kucintai
Ketika Siang Datang dan Matahari Pun Semakin Garang
Langkahku Goyah
Akan Kubawa Kemana Kakiku ?
Haruskah Kulanjutkan Perjalananku ?
Sementara Dahaga Merongrongku
Aku Harus Menunda Perjalananku
Tetapi Sedetik Kemudian
Aku Mendengar Seseorang Berbisik kepadaku
Aku Tak Boleh Berhenti di Tengah Jalan
Ada Secercah Cahaya yang Sedang Menantiku di Depan Sana
Dan Ada Asa Orang Lain di Pundakku
Asa Orang-Orang yang Mencintaiku
Aku Menoleh Kebelakan
Dan Aku Seperti Melihat Lambaian Tangan Mereka
Ditelingaku Lantas Terngiang Perkataannya
“Doa dan Kasih Sayang Kami Menyertaimu”.
(4)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb…
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis tercinta yaitu Ayahanda Muddin Munthe dan Ibunda Zairah Ritonga, terima kasih yang tak terhingga atas seluruh limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Juga teristimewa kepada Keluarga, Kakak dan Abang Penulis tersayang atas segala dukungan, semangat dan doanya. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang dipilih adalah ”Kebab Turki Baba Ali”.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbing.
(5)
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si Selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Bapak Doli Mohammad J. Dalimunthe, SE, MSi, selaku Dosen wali Penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada teman spesial penulis Fadil yang selalu memberi semangat dan kasih sayang kepada penulis.
7. Kepada sahabat-sahabat penulis Ratih, Pipin, Manan, Lia, Noni, Any, Agus, Ayu, Citra, Iros, Rani, Sofi, Milala, Kak Risa, Liza, Bg Ade, Azdin, Indra, Raysah, Sapar, Dahman, Ratna, Cicik, Nita, Era terima kasih yang sebesar-besarnya buat kalian atas perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
(6)
8. Kepada teman-teman magang Group 06 Desi, Nia, Devi, Tika, dan Miya, serta seluruh teman-teman seperjuangan lainnya yang telah banyak membantu dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar dapat dibalas oleh ALLAH SWT. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi semua pihak.
Medan, Juni 2011
Penulis
Risma Yanti Munthe
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR TABEL... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang…………... 1
1.2 Alasan Memilih Bisnis ini... 7
1.3 Peluang Bisnis... 8
1.4 Tujuan dan Manfaat...…………... 10
1.5 Penutup………... 11
BAB II PEMBAHASAN... 12
2.1 Profil Perusahaan………... 12
2.2 Pemilik Perusahaan………... 13
2.3 Struktur Organisasi ……….………... 14
2.4 Analisis Pasar... 16
2.4.1 Produk yang dihasilkan... 16
(8)
2.4.2 Gambaran Pasar... 19
2.4.3 Proyeksi Penjualan... 24
2.5 Strategi Pemasaran... 28
2.6 Aspek Produksi... 34
2.7 Analisis SDM... 36
2.8 Rencana Perkembangan Usaha... 37
2.9 Pemanfaatan IT... 39
2.10 Analisis Keuangan... 40
2.11 Analisis Resiko... 42
BAB III PENUTUP... 44
Kesimpulan... . 44
Saran... 44
DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan... 15
Gambar 2.2 Kebab Isi Keju... 16
Gambar 2.3 Kebab Isi Daging Sapi... 17
Gambar 2.4 Konsep Outdoor (gerobak)... 17
Gambar 2.5 Konsep Outdoor (booth)... 18
Gamabr 2.6 Konsep Indoor (shopping centre,mall)... 18
Gambar 2.7 Menu Kebab... 20
Gambar 2.8 Zero Level Chanel... 33
(10)
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Pembeli Kebab Turki Baba Ali... 22
Tabel 2.2 Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Ali... 25
Tabel 2.3 Rencana Arus Kas Rencana Arus Kas (dalam ribuan rupiah) Kebab Turki Baba Ali Tahun 2012... 26
Tabel 2.4 Analisis Pesaing... 33
Tabel 2.5 Daftar Bahan Baku... 34
Tabel 2.6 Daftar Nama Alat Produksi... 36
Tabel 2.7 Daftar Nama Alat Produksi... 40
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat. Yang dimaksud dengan Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisai dan memformulasi hasil yang diinginkan urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.(Phillip,2007) Yang dimaksud dengan Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual Product atau Jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.(Charlie,2006) Maka yang dimaksud dengan Perencanaan bisnis adalah suatu langkah yang penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana tanpa memandang ukuran bisnis.(Charlie,2006).
Perencanaan Bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20).
Perencanaan bisnis mempunyai dua fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan usaha memerlukan investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar, dan manfaat usaha
(12)
bagi pendiri, masyarakat dan Negara.Perencanaan bisnis mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangi kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, usaha kecil menengah sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar.
Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakan yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang kreatif, inovatif, efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsur pokok yaitu: kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.
Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam
(13)
menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha mampu menghadapi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwijudkan bersama. Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa, manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan.
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling).
Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan
Mas’ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan.
(14)
Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.
2. Pengarahan
Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegwai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
3. Pengawasan
Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.
Ada 3 hal yang penting dalam bisnis:
• Semua bisnis menghasilkan barang atau jasa • Semua bisnis mencari keuntungan
• Semua bisnis mencoba meneruskan keinginan konsumen
Tolak ukur dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya Perencanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah
(15)
merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.
Didala dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga calon investor ataupun mitra usaha akan merasa yakin pada usaha yang akan kita jalankan.
Perencanaan bisnis mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerj 2. Keadaan fisik dari sebuah bangunan yang kita tempati.
3. Pegawai, tenaga kerja staff. 4. Produk yang kita hasilkan.
5.
6. Rincian Rugi/Laba. 7. Perhitungan neraca.
8.
(16)
Mengapa perencanaan bisnis begitu penting?
Rencana bisnis akan bermanfaat dalam banyak cara. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perencanaan bisnis penting untuk membangun sebuah usaha:
• Pertama, rencana bisnis akan menetapkan dan memusatkan tujuan dengan memanfaatkan keterangan dan
• Dapat dimanfaatkan sebagai suatu alat penjualan dalam menangani hubungan penting termasuk para pemberi pinjaman, investor, dan • Dapat dimanfaatkan rencana untuk menghimpun pendapat dan nasehat
dari orang lain, termasuk mereka yang berkecimpung di bidang bisnis, yang akan memberi nasehat berharga denga
Terlalu sering, masukan dari para ahli, untuk menghemat banyak hal. Jika berprinsip suka-suka gue dalam berbisnis, maka yang ada hanyalah penderitaan yang terjadi.
Tujuan bisnis:
• Profit (keuntungan) • Growth (pertumbuhan)
• Continuity (berkesinambungan) • Stability (stabilitas)
• Public Service (pelayanan umum)
Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan
(17)
ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
1.2 Alasan Memilih Bisnis Ini
Seiring dengan perkembangan zaman, maka dunia usaha dan industri juga mengalami perkembangan yang semakin pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha dan pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut. Adapun jenis usaha yang sedang berkembang pesat saat ini yakni usaha di sektor industri kuliner, Kuliner adalah bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari serta membutuhkan pengolahan yang serba enak. dipredikasi akan terus meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia yang semakin tinggi. Salah satu jenis usaha yang berkembang saat ini adalah usaha makanan Kebab Turki Baba Ali.
Makanan jenis Kebab Turki Baba Ali adalah salah satu makanan yang sering kita dengar. Kebab merupakan jenis makanan ringan yang bahan dasarnya adalah roti.
Dari observasi penulis di dunia usaha kuliner berpotensi sebagai salah satu usaha untuk dikembangkan. Oleh sebab itu penulis berkeinginan untuk melakukan
(18)
inovasi dengan memberikan beberapa rasa kebab, yang tidak hanya kebab isi daging yang selama ini ada di pasar dengan harapan dapat menjadi menu andalan. Hal ini lah yang melatarbelakangi mengapa penulis tertarik untuk meneliti bisnis kebab dengan judul “Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Ali”
1.3 Peluang Bisinis
Dalam menjalankan usaha, harus memperhatikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Saya sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
(19)
Dari analisis perkembangan pasar yang saya lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini.
Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, tren penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha saya.
Diperkirakan untuk kawasan Dr.Mansyur, dan sekitar terdapat minimal 10.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan Indonesia maka
(20)
permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari perencanaan bisnis “ Kebab Turki Baba Ali“ ini adalah :
1. Untuk membuat perencanaan usaha Kebab Turki Baba Ali. 2. Untuk mengetahui langkah menjadi Wirausaha (entrepreneur). Manfaat dari perencanaan bisnis “Kebab Turki Baba Ali “ ini adalah:
1. Agar bisnis yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha baru.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
1.5 Penutup
Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah kedepannya.Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar serta masuknya berbagai kebudayaan asing khususnya makanan yang mampu menghipnotis masyarakat Indonesia.Bisnis Kebab ini dinilai sebagai salah satu usaha yang berpotensi untuk dikembangkan.
(21)
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan Data Perusahaan
Nama Perusahaan Kebab Turki Baba Ali
Bidang Usaha Kuliner
Jenis Produk Makanan Cepat Saji/ Fastfood
Alamat Perusahaan Jln. Dr. Mansyur No 22, Medan
Nomor Telepon 061-73438299
Alamat Website
Mulai Berdiri Januari 2012
(22)
Lokasi dan fasilitas Perusahaan Lokasinya sangat strategis, terletak di pusat kota medan dan dekat dengan kampus, status bangunan masih menyewa sedangkan fasilitas lainnya sudah milik pribadi
2.2 Pemilik Perusahaan
Nama Risma Yanti Munthe
Jabatan Pemilik
Tempat dan Tanggal Lahir Rantauprapat, 10 Februari 1990
Alamat Rumah Jln. Abdul Hakim No.122 Medan
Nomor Telepon 061-45877322
Alamat E-mail
(23)
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan bisnis tersebut.
Menurut (Drs. Zaenuddin Achmad:2007) Organisasi adalah tempat orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Struktur Organisasi adalah keseluruhan yang menunjukan hubungan antara fungsi-fungsi dan otoritas relatif dan tanggung jawab individu yang memimpin atau bertanggung jawab atas masing-masing fungsi resfektif.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai. Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan.(www.google.com)Oleh karenanya
(24)
setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan atau suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Adapun struktur organisasi dari usaha Kebab Turki Baba Ali ini adalah :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kebab Turki Baba Ali
Risma Yanti Munthe
Pemilik
Untuk tahap awal usaha Kebab Turki Baba Ali ini hanya dikelola oleh satu orang pemilik dan tiga orang karyawan. Jika usaha ini berkembang diharapkan dapat dilakukan menambah karyawan.
2.4 Analisis Pasar
Yang dimaksud dengan pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Kotler (2001 : 10). Keberadaan
Manan Koki
Fivin Pelayan Ratih
(25)
pasar mempunyai fungsi sangat penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi
2.4.1 Produk/Jasa Yang Dihasilkan.
Gambar : 2.2 Kebab Isi Keju
Sumber:
Gambar : 2.3 Kebab Isi Daging Sapi
(26)
Desain Outlet Kebab Turki Baba Ali
Gambar : 2.4
Konsep Outdoor ( Gerobak )
Sumber :
Gambar : 2.5
Konsep Outdoor ( Booth )
(27)
Gambar : 2.6
Konsep Indoor ( Shooping Centre, Mall )
Sumber :
Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan mendifrensiasikan produk yang dihasilkan dengan produk saingan. Dalam hal ini keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk lainnya.
Keunggulan dari produk kami antara lain :
• Memberikan cita rasa masakan ala timur tengah.
• Terbuat dari bahan-bahan alami yang menyehatkan, tanpa penyedap dan bahan pengawet.
• Harga terjangkau.
• Memberikan variasi pada kebab, yang tidak hanya menyediakan kebab turki saja kami juga menyediakan berbagai jenis burger, hotdog, roti bakar dsb.
(28)
• Menggunakan bahan-bahan yang alami. • Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.
• Memiliki koki berpengalaman baik seperti tamatan tata boga SMK atau perguruantinggi serta mendapatkan sertifikat kursus memasak disebuah lembaga kursus.
• Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan pelayanan terbaik.
• Terletak dikawasan elit mahasiswa. 2.4.2 Gambaran Pasar
Perkembangan informasi saat ini sangat cepat. Berita dan kejadian Negara manapun sudah mudah untuk kita ketahui sama halnya dengan makanan yang masuk ke negeri kita, kebab adalah makanan khas turki yang sudah banyak dijual di berbagai daerah di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, bandung, dan Surabaya.
Kebab ini terdiri dari roti pita yang berisi daging yang telah dicampur dan diolah dengan rempah-rempah. Selain daging di dalamnya ada toping dan berupa sayuran segar seperti bawang, selada, dan mentimun. Kebab merupakan makanan yang trend saat ini, sangat diminati sebagai makanan yang mulai menyamai burger di Indonesia. Dengan cita rasa yang khas banyak orang mulai menjadikan kebab sebagai makanan favorit mereka dan menjadi pelanggan fanatic gerai-gerai kebab di Indonesia.
(29)
Menu:
Gambar : 2.7 Menu Kebab
Sumber :
Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. ADVERTISING atau pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti Harian Analisa,Waspada,Tribun Medan.
2. Melakukan Promosi Penjualan pada acara makanan cepat saji/fastfood di Sumatera Utara,Medan.
3. Melakukan PERSONAL SELLING atau DIRECT MARKETING melalui tenaga marketing yang ramah.
4. Pembuatan dan penyebaran Brosur,Leaflet,dan Spanduk.
Karakteristik pembeli dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
(30)
Dalam menganalisa pasar, kami memperhatikan faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup yang sangat berkorelasi dengan pola pembelian. Dari faktor-faktor yang ada tersebut, kami menentukan pasar sasaran dengan karakteristik sebagai berikut :
• Pembeli KEBAB TURKI BABA ALI dapat digolongkan dari berbagai lapisan masyarakat seperti dikalangan perkerja,mahasiswa sampai tingkat anak sekolahan.
Tabel 2.1 Karakteristik Pembeli Kebab Turki Baba Ali
K a r a k t e r i s t i k K e t e r a n g a n
Wilayah Geografis Jl. Dr. Mansyur no. 22 Medan
Pekerjaan Mahasiswa dan Karyawan
Jenis Kelamin Pria dan Wanita
Umur 10 – 50 Tahun
Sumber: www.google.com
Dalam menjalankan usaha, harus memperhatikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.
(31)
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Saya sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang saya lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, tren penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.
(32)
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha saya.
Diperkirakan untuk kawasan dr. Mansyur, dan sekitar terdapat minimal 10.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan Indonesia maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.
2.4.3 Proyeksi Penjualan
Dari Pengamatan Langsung dan dari data jumlah Mobil /Sepeda Motor yang melakukan parkir di Kebab Turki Baba Ali maupun pembeli yang berjalan kaki kebab ini cukup terkenal di Medan dimana rata-rata pengunjung setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa kebab turki baba ali cukup laris dan memasyarakat serta dari segi Ekonomi layak untuk dijadikan Produk yang akan dipasarkan. Data tersebut juga ditunjang oleh data dari kebab lain yang kurang terkenal yang notabene adalah produk tiruan dari kebab turki gings Terkenal di Medan dimana setiap hari rata rata menjual lebih dari 100 roti. Dengan mengambil Asumsi bahwa kalau kebab turki baba ali ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 50
(33)
potong roti maka Omset yang diharapkan adalah Rp 600.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga roti adalah Rp.12.000/potong,- jauh lebih rendah dibandingkan dengan Produk sejenis dari kebab gings yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang.
Tabel 2.2 Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis KEBAB TURKI BABA ALI
Uraian
Tahun
1 2 3 4 5 a. Sumber Dana
(In flow)
200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt
b. Penggunaan Dana (Out Flow)
85 Jt 115 Jt 127 Jt 35 Jt 148 Jt
c. Arus Kas Bersih (Net Flow = a-b)
115 Jt 85 Jt 73 Jt 65 Jt 52 Jt
d. Keadaan Kas Awal
0 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt
e. Keadaan Kas Akhir (c + d)
(34)
Tabel 2.3 Rencana Arus Kas
Rencana Arus Kas (dalam ribuan rupiah) KEBAB TURKI BABA ALI
Tahun 2012
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI BlnXII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 30000 28000 30000 40000 40000 35000 35000 40000 45000 50000 55000 55000
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total penerimaan 30000 28000 30000 40000 45000 35000 35000 40000 45000 50000 55000 5500
B. PENGELUARAN
Pembelian Aset (Investasi) 10000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 Pembelian Bahan baku 4000 4000 4500 4500 5000 5000 5500 5000 5500 6000 6000 6000 Pembelian Bahan Pembantu 1000 1000 2000 2000 2000 2000 2500 2000 2500 3000 3000 3000 Upah Karyawan(3 orang) 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Transport 1000
(35)
Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Gaji Staf administrasi & Umum 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
1500 1500 1500 1500
Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pemasaran 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Alat Tulis Kantor 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Listrik, Air, Telepon 200 200 200 200 300 300 300 300 400 400 400 400
Biaya Administrasi Lain-lain 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 25800 15800 18500 18500 18900 19100 20100
19100
20000 21100 21200 21200
C. SELISIH KAS 4200 12200 11500 21500 26100 15100 14900 20900 25000 28900 33800 33800 D. SALDO KAS AWAL 0 133800 272800 396600 530400 668700 805500 942300 1059100 1165900 1299000
(36)
2.5 Strategi Pemasaran
Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka penulis juga menerapkan strategi pemasaran yang telah teroganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk di kedepannya, Berbagai usaha pemasaran yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Promosi penjualan
Prmosi penjualan usaha kebab turki baba ali ini terdiri dari: Iklan
o Brosur / daftar harga o Selebaran
o Sponsor spanduk kegiatan
2. Pengembangan Produk dengan Penambahan Kualitas 3. Penambahan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Menurut (Koetler,2007) Strategi Pemasaran Perusahaan juga dapat dilakukan berdasarkan analisis 7P dengan analisis SWOT . Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu strengths, weakness, opportunities dan threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan.
Analisis SWOT terdiri dari 4 faktor, yaitu : 1. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
(37)
2. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa yang akan datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisis SWOT merupakan strategi pemasaran perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis 7P yaitu :
1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk kebab turki baba ali yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Kebab Turki ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera masyarakat.Produk kebab turki ini bermacam-macam jenisnya seperti kebab turki isi telur, kebab isis keju dan kebab isi telur campur keju. Karena jenisnya yang bermacam-macam kebab turki ini dapat menarik selera konsumen untuk membeli nya.
(38)
2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga kebab turki, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu potong roti/kebab dipatok dengan harga Rp. 12.000 dibandingkan dengan harga rata-rata kebab yang lain Rp.15.000.
3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Dan juga memasang spanduk dan menyebarkan brosur.
4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen tanpa melalui perantara.
(39)
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan cepat menanggapi permintaan pelanggan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari kebab Turki ini adalah gambar kebab turki itu sendiri. Penulis memasang gambar semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian masyarakat
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut (Kotler:2007) pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan
(40)
kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
• Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Kebab Turki ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti kebab gings, kebab mantap, kebab lezatos dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan kebab turki baba ali ini.
• Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha kebab turki baba ali ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
• Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha kebab ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Kebab Turki Baba Ali, ini disebabkan karena harga telah tertera di dalam buku menu.
• Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Dalam pemasaran dan penjualan hanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi.
(41)
Gambar 2.8 Zero Level Channel
Sumber: Kotler (2007:13)
Gambar 2.8 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Kebab Turki Baba Ali adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha kebab turki ini “menjajakan” produknya dengan cara mendirikan warung atau café sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Kebab Turki ini (Kotler,2007:13). Dan dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha kebab turki ini adalah produk sejenis, adapun keunggulan dan kelemahan dari pesaing usaha kami adalah sebagai berikut:
Tabel.2.4 Analisis Pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Restoran 1. Fasilitasnya bagus 1. Harga Mahal
2. Rasa Kebab Kurang Nikmat
Kafe 1. Menyediakan Fasilitas Wifi
2. Menyediakan Berbagai Macam Jenis Kebab Turki Baba Ali
1. Rasa Kebab Kurang Nikmat
Sumber
(42)
Tabel 2.4 Pesaing memiliki keunggulan dari segi tempat yang nyaman dan fasilitas yang baik tetapi pesaing memiliki kelemahan dari segi harga nya yang mahal dan rasanya yang kurang nikmat. Oleh sebab itu usaha dari Kebab Baba Ali ini harus menciptakan tempat yang nyaman dan meningkatkan fasilitas yang baik bagi pelanggan.
2.6 Aspek Produksi
Bahan baku utama pembuatan kebab turki baba ali untuk satu porsi yaitu: Tabel 2.5 Daftar Bahan Baku
Bahan Baku Banyak
Daging Pita 250 gram
Bawang Bombay 1 Siung
Bawang Putih 3 Siung
Tomat Pasta 1,5 sdm
Tomat 3 buah
Daun Salam ½ sdt
Roti Pita 2 lembar
Air 200 ml
Wortel Potong 250 gr
Cabai Hijau 1 buah
Garam 1 sdt
(43)
Tabel 2.5 Bahan baku yang diproduksi untuk pembuatan Kebab Turki Baba Ali ini sangat mudah diperoleh di pasar. Sehingga produksi pembuatan Kebab Turki Baba Ali ini dapat berjalan dengan lancar.
Cara Membuat Kebab:
1. Tumis daging kambing hingga kecoklatan. Masukkan bawang bombai dan bawang putih. Aduk rata.
2. Tambahkan sari tomat, tomat pasta, thyme dan air kaldu. Aduk, biarkan mendidih. 3. Masukkan wortel, cabai hijau, garam, dan lada bubuk. Aduk sampai matang. Angkat
lalu tusuk-tusuk daging kambing dengan garpu agar cepat lunak. Taburkan parsley di atasnya. Sisihkan.
4. Tumis mentega dan masukkan bawang putih. Masukkan garam dan merica lalu aduk rata. Masukkan daging.
5. Angkat kebab dan letakkan di atas roti pita lalu gulung. Sajikan hangat.
Sekilas Info Tentang Kebab :
Kebab biasanya di panggang atau dibakar supaya dagingnya tidak mudah basi, selain itu minyak dan lemak yang nempel di daging juga jadi berkurang. Nah, kalau ingin coba hidangan wajib Raja-Raja Arab dan India, bias coba buat santap kebab. Mau isi daging kambing, sapi, atau ayam? Tetap aja jempolan .
(44)
Alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi.
Tabel 2.6 Daftar Nama Alat Produksi
Nama Mesin/Peralatan Merek
Jumlah Unit
Harga/Unit
Jumlah Harga
1. Kompor Gas Miyako 2 Rp.200.000 Rp.400.000
2. Tabung Gas LPG12kg 3 Rp. 150.000 Rp.450.000
3. Wajan Flat Maxim 2 Rp. 400.000 Rp.800.000
4. Pisau Stainless 5 Rp. 20.000 Rp.100.000
5. Sudip Kiwi 5 Rp. 20.000 Rp.100.000
6. Barner (alat pemanggang)
Mutiara
1 Rp.4.000.000 Rp.4.000.000
TOTAL Rp4.790.000 Rp.5.850.000
Tabel 2.6 Alat produksi pembuatan Kebab Turki Baba Ali ini sangat mudah diperoleh karena alat-alat pembuatannya dapat di beli di pasar. Sehingga produksi nya dapat berjalan dengan lancar.
2.7 Analisis SDM
Sumber Daya Manusia menurut (Philip:2007) merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Maka pengetahuan karyawan/ SDM sangat perlu ditingkatkan, sehingga sasaran dan tujuan dari organisasi dapat di capai. Untuk mengembangkan Sumber Daya
(45)
pimpinan/pemilik organisasi dalam meningkatkan produktifitas penjualan.
Kompetensi SDM juga sangat berpengaruh terhadap organisasi untuk mencapai performasi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Sehingga setiap organisasi/ bisnis dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan yang memiliki karakteristik tersendiri. Untuk bidang keuangan SDM ataupun karyawan harus memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan suatu organisasi/ bisnis. Dan untuk bidang pelayanan seorang karyawan harus mampu menarik simpati para pembeli/ konsumen.
Untuk menciptakan profesionalisme dalam menjalankan misi suatu organisasi/ bisnis adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, jujur, pekerjaan yang terprogram dengan baik dan adanya waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut, serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pemimpin yang professional harus mampu mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia/ karyawan yang tersedia.
2.8 Rencana Perkembangan Usaha
Strategi produksi menurut (Hutagalung:2010) merupakan salah satu faktor penting untuk memajukan sebuah usaha, penambahan fasilitas bermain untuk anak-anak seperti; plosotan, ayunan, bola dunia, mandi bola dan lain-lain merupakan salah satu strategi yang bagus untuk menarik perhatian para konsumen, begitu juga dengan adanya tempat beribadah/ mushalla yang nyaman dan bersih, serta pelayanan yang baik dan ramah juga akan membuat para pelanggan merasa senang, dan puas, sehingga mereka tidak akan berpikir dua kali untuk datang kembali.
(46)
pengembangan ilmu etika sangat penting untuk memajukan sebuah organisasi bisnis. Begitu juga dengan keahlian memasak yang harus terus di kembangkan untuk menambah kesempurnaan dan kelezatan pada Kebab Turki Baba Ali. Strategi yang di gunakan untuk memasarkan Kebab Turki Baba Ali ini dengan menyebarkan brosur-brosur kepada konsumen. Untuk memberikan informasi tempat makanan yang enak dan berkualitas, cara ini lebih efisien untuk membantu meningkatkan usaha bisnis.
Keuangan bisnis akan di di pegang oleh orang yang di percaya atau di anggap mampu untuk mengoprasionalkan keuangan bisnis ini, agar tidak terjadi kesalahan atau pun kecurangan dalam suatu bisnis atau organisasi.
Strategi di dalam perkembangan usaha yaitu: • Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
• Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini.Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan pelatihan kepada karyawan yang berprestasi.
(47)
• Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
• Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.
Dilihat dari kondisi saat ini usaha kebab Turki Baba Ali berpotensi untuk dikembangkan dilihat dari analisis promosi,harga,dan permintaan masyarakat terhadap produk kebab turki baba ali yang semakin meningkat.
2.9 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Kebab Turki Baba Ali menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
(48)
Tabel 2.7 Biaya Investasi Awal
Item Jumlah Biaya
Sewa tempat/bulan Rp.1.000.000
Pembeliaan bahan baku awal Rp.4.000.000
Pembuatan desaign grobak Rp.3.500.000
Pembelian Barner (alat pemanggang) Rp.4.000.000 Pembuatan banner untuk grobak Rp.2.000.000
Pembelian penggorengan Rp.1.000.000
Pembelian perlengkapan grobak Rp.4.000.000
Kursi Rp.1.000.000
Pembuatan kemasan 3000 buah @ 1000 Rp.3.000.000 Tabung gas 3 kg 3 buah @Rp. 150.000 Rp. 450.000 Tungku kompor 2 buah @Rp. 200.000 Rp. 400.000 Galon air 2 buah@ Rp. 50.000 Rp. 100.000 Lampu neon 3 buah@ Rp50.000 Rp. 150.000
Perlengkapan lain-lain Rp.1.000.000
(49)
Biaya Variabel
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya variabel pada bisnis kebab ini: 1. Roti Tortila
2. Daging Kebab 3. Roti Burger 4. Daging Burger 5. Salada
6. Mentimun 7. Bawang Bombay 8. Mentega
9. Tomat 10. Saos 11. Mayones 12. Roti Syawarma 13. Gaji pegawai
(50)
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Biaya tetap pada bisnis kebab ini: 1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon
7. Biaya Perlengkapan Kantor Laba bersih
Rp25.600.000,00 – Rp5.000.000,00 = Rp 20.600.000,00
Modal awal : Rp 25.600.000
Laba bersih : Rp 20.600.000
Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu :
Modal Awal = 25.600.000 = 1 tahun 2 bulan Laba Bersih 20.600.000
(51)
Berbagai jenis resiko dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu:
• Risiko yang sistematis (systemaic risk), yaitu risiko yang diakibatkan oleh adanya kondisi atau situasi tertentu yang bersifat makro, seperti perubahab situasi politik, perubahan situasi pasar, situsi krisis atau resesi, dan sebagainya yang berdampak pada kondisi ekonomi secara umum.
• Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk), yaitu risiko yang unik, yang melekat pada suatu perusahaan atau bisnis tertentu saja.
• Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
• Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
• Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
• Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. • Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
• Adanya kompetiter yang sudah lebih dulu menguasai pasar untuk produk tertentu. • Prediksi target penjualan yang tidak sesuai seperti harapan, karena produk kami yang
(52)
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
• Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Ali ini memiliki potensi untuk Dikembangkan.
• Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya.
• Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
• Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu perencanaan bisnis terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut
dapat berkembang.
3.2 Saran
• Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
• Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Charlie,Lie.2006. Kilas Kilau Bisnis, Penebit Gramedia : Bandung
Charlie, 2006, perencanaan bisnis
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini 2010.Kewirausahaan, Penerbit USU Press : Medan
Kotler,Philip,Kevin Lane Keller.2007 .Manajemen Pemasaran, Jilid 1,Edisi 12,Penerbit PT.Macanan Jaya Cemerlang : Jakarta
Phillip, 2007, pengertian bisnis
Winardi,2001 .Manajemen Perkantoran dan Pengawasan, Penerbit Mandar Maju : Bandung
(1)
2.10 Analisis Keuangan
Tabel 2.7 Biaya Investasi Awal
Item Jumlah Biaya
Sewa tempat/bulan Rp.1.000.000
Pembeliaan bahan baku awal Rp.4.000.000
Pembuatan desaign grobak Rp.3.500.000
Pembelian Barner (alat pemanggang) Rp.4.000.000
Pembuatan banner untuk grobak Rp.2.000.000
Pembelian penggorengan Rp.1.000.000
Pembelian perlengkapan grobak Rp.4.000.000
Kursi Rp.1.000.000
Pembuatan kemasan 3000 buah @ 1000 Rp.3.000.000
Tabung gas 3 kg 3 buah @Rp. 150.000 Rp. 450.000
Tungku kompor 2 buah @Rp. 200.000 Rp. 400.000
Galon air 2 buah@ Rp. 50.000 Rp. 100.000
Lampu neon 3 buah@ Rp50.000 Rp. 150.000
Perlengkapan lain-lain Rp.1.000.000
(2)
24 BEP (Break Event Point)
Biaya Variabel
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya variabel pada bisnis kebab ini: 1. Roti Tortila
2. Daging Kebab 3. Roti Burger 4. Daging Burger 5. Salada
6. Mentimun 7. Bawang Bombay 8. Mentega
9. Tomat 10.Saos 11.Mayones 12.Roti Syawarma 13.Gaji pegawai
(3)
Biaya Tetap
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Biaya tetap pada bisnis kebab ini: 1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon
7. Biaya Perlengkapan Kantor Laba bersih
Rp25.600.000,00 – Rp5.000.000,00 = Rp 20.600.000,00
Modal awal : Rp 25.600.000
Laba bersih : Rp 20.600.000
Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu :
Modal Awal = 25.600.000 = 1 tahun 2 bulan Laba Bersih 20.600.000
(4)
26 2.11 Analisis Resiko
Berbagai jenis resiko dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu:
• Risiko yang sistematis (systemaic risk), yaitu risiko yang diakibatkan oleh adanya kondisi atau situasi tertentu yang bersifat makro, seperti perubahab situasi politik, perubahan situasi pasar, situsi krisis atau resesi, dan sebagainya yang berdampak pada kondisi ekonomi secara umum.
• Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk), yaitu risiko yang unik, yang melekat pada suatu perusahaan atau bisnis tertentu saja.
• Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
• Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
• Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
• Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. • Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
• Adanya kompetiter yang sudah lebih dulu menguasai pasar untuk produk tertentu. • Prediksi target penjualan yang tidak sesuai seperti harapan, karena produk kami yang
masih baru.
(5)
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
• Perencanaan Bisnis Kebab Turki Baba Ali ini memiliki potensi untuk Dikembangkan.
• Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya.
• Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
• Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu perencanaan bisnis terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut
dapat berkembang.
3.2 Saran
• Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
• Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong
berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.
(6)
28 DAFTAR PUSTAKA
Charlie,Lie.2006. Kilas Kilau Bisnis, Penebit Gramedia : Bandung
Charlie, 2006, perencanaan bisnis
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini 2010.Kewirausahaan, Penerbit USU Press : Medan
Kotler,Philip,Kevin Lane Keller.2007 .Manajemen Pemasaran, Jilid 1,Edisi 12,Penerbit PT.Macanan Jaya Cemerlang : Jakarta
Phillip, 2007, pengertian bisnis
Winardi,2001 .Manajemen Perkantoran dan Pengawasan, Penerbit Mandar Maju : Bandung