Pendapat dan Alasan Ulama Memperbolehkan Zakat Fitrah

54

A. Pendapat dan Alasan Ulama Memperbolehkan Zakat Fitrah

Menggunakan Uang Para ulama yang memperbolehkan membayar zakat fitrah menggunakan uang diantaranya adalah: Abu Hanifah, al-Tsauri, Umar bin Abdul Aziz dan Imam Hasan Basri. 3 Menurut Abu Hanifah, untuk zakat fitrah, tidak harus jenis-jenis yang ditegaskan dalam hadits. Akan tetapi boleh memberikan zakat fitrah dengan menilai harga jenis-jenis itu. Boleh menyampaikannya dengan dirham, atau dinar atau mata uang lain, atau harta benda yang lain yang dikehendaki. 4 Berikut adalah alasan-alasan yang melatarbelakangi pendapat golongan yang memperbolehkan zakat fitrah menggunakan uang, diantaranya adalah: Pertama, tujuan dari zakat pada hakikatnya adalah membuat kecukupan, memelihara kemashlahatan fakir miskin dan memenuhi kebutuhannya. Zakat fitrah juga merupakan hak fakir miskin untuk memenuhi hajat kebutuhan mereka. 5 Apabila kebutuhan serta maslahatnya dalam bentuk uang, maka mengeluarkan uang lebih utama. Seperti, melimpahnya zakat bagi si miskin, yang menyebabkan si miskin terpaksa menjualnya, sedang uang dapat dimanfaatkan untuk prioritas kebutuhannya seperti, membeli makanan dan pakaian yang dikehendaki baginya dan bagi anak-anaknya. 6 3 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 1987, h. 955. 4 Permono, Sumber Sumber Penggalian Zakat, h. 158. 5 Muhammadiyah Ja’far, Tuntutan Ibadat Zakat Puasa Dan Haji, T.tp., Kalam, T.th, h 66. 6 Thaha Abdullah Al Afifi, Hak Fakir Miskin, Indonesia: Dar El Fikr, 1987, h. 113. 55 Kedua, berdasarkan hadits Mu’az bin Jabal. Tawus berkata: Mu’az berkata kepada penduduk Yaman: ‘Berikanlah kepadaku barang-barang yaitu baju gamis, atau pakaian-pakaian lain, sebagai ganti dari zakat sya’ir dan jagung, hal mana lebih mudah bagimu dan lebih baik bagi para sahabat Nabi SAW di Madinah. Mu’az sebagai petugas yang diperintahkan oleh Nabi SAW yang segala apa yang ia lakukan adalah sepengetahuan Nabi SAW, oleh karena Nabi SAW tidak melarangnya, hal itu menunjukan bahwa tindakan Mu’az yang demikian itu dibolehkan oleh syara’ dan Nabi SAW mengakuinya. 7 Ketiga, Abu Hanifah membolehkannya, karena beranggapan adanya dua dimensi dalam zakat fitrah: ubuddiyah dan sosial. Sehingga harus dipertimbangkan juga, manakah yang lebih bermanfaat bagi para mustahiq: memberi mereka makanan atau uang? Seperti itu pula pendapat Hasan Al- Bashri, Umar bin Abdul Aziz dan al-Tsaury, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Al Mundzir. 8 Keempat, berdasarkan beberapa riwayat, diantaranya: Abu Ishaq berkata: “aku mendapatkan orang-orang membayarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan beberapa dirham seharga makanannya”. Dan riwayat Ibnu Abu Syaibah dari ‘Aun, ia berkata: “aku mendengar surat dari Umar Bin Abdul Aziz yang dibacakan pada ‘Abdi, Gubernur Bashrah, bahwa zakat masing-masing setengah dirham”. 9 7 Permono, Sumber Sumber Penggalian Zakat, h. 156-160 8 Muhammad Bagir Al-Habsyi, Fiqh Praktis, Bandung: Mizan, 1999, h. 318-321. 9 Didin Hafidhuddin, Panduan zakat bersama Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Jakarta: Republika, 2002, h. 120-121. 56 Kelima, menurut Yusuf Qardhawi, zakat menggunakan uang lebih praktis dilaksanakan dewasa ini lebih-lebih bagi masyarakat modern yang dimana-mana orang tidaklah bermuamalah kecuali dengan uang, maka uang jelas lebih bermanfaat bagi simiskin. Dan apabila dahulu makanan lebih mudah didapat, maka dewasa ini uanglah yang lebih mudah dan dipandang lebih bermanfaat. 10 Karena harga beras setiap tahun berubah, maka pelaksanaan Harian BAZIS pada setiap permulaan bulan Ramadhan mengumumkan harga standar satuan zakat fitrah yang berlaku untuk wilayahnya, dan hanya berlaku pada tahun itu. Untuk mempermudah dan pengumpulan dan penyaluran zakat, BAZIS berpendirian sahnya mengeluarkan zakat dengan qimah harga, termasuk juga zakat fitrah. Karena menurut Keputusan Gubernur DKI Jakarta, zakat itu dikelola secara produktif, maka dalam hal ini, akan lebih mudah pengumpulannya apabila zakat fitrah itu dikeluarkan tidak berupa makanan pokok beras akan tetapi dirupakan harganya. 11

B. Pendapat dan Alasan Ulama Melarang Zakat Fitrah Menggunakan Uang