Format File JPEG Penelitian Terdahulu

34 Tahap update bobot, bias dan indeks. 8. Tiap unit keluaran y k , k = 1, …, m memperbaharui bobot-bobot dan indeksnya j = 0, 1, …, p menggunakan persamaan 2.28, yang dapat disederhanakan sebagai: = + ∆ 2.40 Tiap nilai unit tersembunyi z j , j = 1, …, p memperbaharui bobot dan indeksnya i = 0, 1, …, n menggunakan persamaan 2.30, yang dapat disederhanakan sebagai: = + ∆ 2.41 9. Tes kondisi berhenti.

2.4 Format File JPEG

Pada penelitian ini, citra yang digunakan adalah citra berformat JPEG Joint Photographic Expert Group atau JPG. JPEG menggunakan teknik kompresi yang menyebabkan kualitas citra turun lossy compression. Setiap kali menyimpan file ke tipe JPG dari tipe lain, ukuran gambar akan mengecil, kualitas citra turun dan tidak dapat dikembalikan lagi. Pada gambar-gambar tertentu, penurunan kualitas citra hampir tidak terlihat oleh mata. File JPEG digunakan untuk citra yang memiliki banyak warna karena format ini memiliki kedalaman warna 24 bit atau sekitar 16 juta warna dan umumnya digunakan untuk menyimpan citra hasil foto. Format file ini mampu menyimpan citra dengan mode warna RGB, CMYK dan grayscale. Karakteristik JPEG memiliki ekstensi .jpg atau .jpeg.

2.5 Penelitian Terdahulu

Pendeteksian citra telah banyak digunakan untuk membantu kebutuhan manusia dalam pencarian informasi yang dapat diolah kembali menjadi informasi lain bagi pengguna yang berbeda. Penelitian mengenai masalah ini telah banyak dilakukan dengan berbagai algoritma untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Universitas Sumatera Utara 35 Pada tahun 2005, Devireddy dan Rao menggunakan metode BP untuk mendeteksi tulisan tangan. Pada penelitian tersebut dibuktikan bahwa sistem memiliki kemampuan untuk mengenali pola tanpa harus terpengaruh dari perubahan posisi dari sebuah nilai input. Citra juga dapat digunakan dalam pengenalan wajah menggunakan algoritma genetic dan BP untuk meningkatkan efisiensi kecocokan wajah Anam et al. 2009. Selain itu, pendeteksian juga dapat dilakukan dengan mencari perbedaan rotasi perubahan sebuah cita menggunakan LED Angle light-emitting diode deflection angle sehingga dapat mengenali objek dari sudut berbeda Li, 2011. Peneletian juga dapat digunakan dengan menggabungkan beberapa metode untuk meningkatkan hasil pendeteksian yang lebih akurat, dengan menggunakan dua metode pendekatan Bhatia, 2011. Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan untuk mendeteksi cita berdasarkan masa lalunya, dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Judul Pengarang Tahun Kelebihan Kekurangan 1. Hand Written Character Recognition Using Backpropagation Network Srinivasa Kumar Devireddy, Settipalli Appa Rao 2005 Mampu untk mengenali pola tanpa harus terpengaruh dengan perubahan posisi. Belum mampu mengenali pola yang kompleks. 2. Face Recognition Using Genetic Algorithm and Backpropagation Neural Network Sarawat Anam, Md Shohidul Islam, MA Kashem, MN Islam, MR Islam, MS Islam 2009 Hasil pendeteksian cukup akurat dengan tingkat kecocokan 82.61 menggunakan GA dan 91.30 menggunakan BP na 3. An LED Assembly Angle Detection System Li Chunming, Shi Xinna, Xu Yunfeng, Wu Shaoguang 2011 Dapat mengenali perubahan kecerahan citra serta perubahan sudut yang berbeda dari sebuah citra na 4. Accurate Corner Detection Methods using Two Step Approach Nitiin Bhatia, Megha Chhabra 2011 Hasil pendeteksian lebih akurat serta lebih mudah dan efisien na Universitas Sumatera Utara 36 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini secara garis besar membahas analisis metode Harris Corner Detection HCD dan Backpropagation BP pada sistem serta tahap-tahap yang akan dilakukan dalam perancangan sistem yang akan dibangun.

3.1. Identifikasi Masalah