Penyelesaian dengan Manual Studi Kasus 3

83 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. 9 160.159 160.159 10 85.8928 85.893 11 54.8732 54.873 12 45.8355 45.836 13 300 300 14 300 300 15 300 300

4.1.3 Studi Kasus 3

Perhatikan gambar 4.20 yang terdiri dari lapisan dinding dengan material berbeda yaitu semen berpengikat tanah liat, lembaran asbes, dan batu bata dari kiri ke kanan. Apabila suhu permukaan dinding sebalah dalam node 1 adalah 200 o C, hitunglah distribusi suhu sepanjang dinding komposit dengan menggunakan perhitungan manual, perangkat lunak Tochnog dan perangkat lunak ANSYS. 200 o C Gambar 4.20 Dinding komposit

4.1.3.1 Penyelesaian dengan Manual

Penyelesaian perhitungan manual, diselesaikan secara 1 dimensi sehingga bentuk dari elemen dinding tersebut menjadi bentuk bar. Gambar 4.21 Elemen dalam bentuk bar 84 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. Tabel 4.3 Data studi kasus 3 Elemen Node kWmK hWm2K lm wm Am Tw °C 1 1 dan 2 0,080 0,050 1 1 200 2 2 dan 3 0,074 0,150 1 1 3 3 dan 4 0,720 40 0,100 1 1 Tabel 4.3 lanjutan Elemen Node Tf °C 1 1 dan 2 2 2 dan 3 3 3 dan 4 30 1. Matrik konduktansi elemen 1 1 [ ] 1 1 xx e AK K L −   =   −   4.10 1 1 1 1, 6 1, 6 10, 08 [ ] 1 1 1, 6 1, 6 0, 05 K − −     ==     − −     2 1 1 0, 493 0, 493 10, 074 [ ] 1 1 0, 493 0, 493 0,15 K − −     ==     − −     Batas konveksi persamaan matriknya : 1 1 [ ] 1 1 xx AK K hA L −     =+     −     4.11 node 3 terhubung batas konveksi sehingga persamaan matriknya : 85 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. 3 1 1 7, 2 7, 2 10, 072 [ ] 1 1 40 7, 2 7, 2 40 0,1 K − −         = + = +         − −         7, 2 7, 2 7, 2 47, 2 −   =   −   2. Matrik gaya Matrik gaya tiap elemen menggunakan persamaan 4.12 dengan menggantikan q = hT. karena Q = 0 dan q = 0 dan konveksi hanya terjadi pada node 4 , maka hanya elemen 3 yang memberikan kontribusi nodal. Gaya nodal tersebut { } e F hAT ∞   =     4.12 Sehingga matrik gaya masing – masing elemen 1 2 3 { } { } { } 1200 F F F   =       =       =     3. Matriks kondukt ansi termal global 1 1, 6 1.6 0 1 1, 6 1.6 0 2 [ ] 0 3 0 4 K −     −   =       2 0 1 0, 493 0, 493 0 2 [ ] 0, 493 0, 493 0 3 0 4 K     −   =   −     86 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. 3 1 2 [ ] 7, 2 7, 2 3 7, 2 7, 2 4 K       =   −   −   3 1 2 4 1, 6 1, 6 1 1, 6 2, 093 0, 493 2 [ ] 0, 493 7, 693 7, 2 3 7, 2 47, 2 4 G K −     − −   =   − −   −   4. Matrik gaya global : 1 2 { } 3 1200 4 G F =               5. Penyelesaian dengan menggunakan syarat batas T 1 = 200 o C Dengan persamaan {f}=[K]{t} maka : 1 2 3 4 1 200 1, 6 2, 093 0, 493 0, 493 7, 693 7, 2 7, 2 47, 2 1200 T T T T             − −       =       − −           −       Dari persamaan di atas memuat 3 buah temperatur nodal yang belum diketahui besarannya yaitu t 2, t 3 dan t 4 Maka persamaan linier dari bentuk di atas : Diketahui t 1 = 200 o C -1,6 t 1 + 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 0 4.13 - 0,493 t 2 + 7,493 t 3 - 7,2 t 4 = 0 4.14 – 7,2 t 3 + 47,2 t 4 = 1200 4.15 Substitusi nilai t 1 = 200 ke persamaan 4.13 87 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. -1,6 200 + 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 0 -320 + 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 0 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 320 4.16 Eliminasi persamaan 4.14 dan 4.15 - 0,493 t 2 + 7,4933 t 3 - 7,2 t 4 = 0 x 6,556 – 7,2 t 3 + 47,2 t 4 = 1200 + -3,232 t 2 + 50,435 t 3 + 47,2 t 4 = 0 – 7,2 t 3 + 47,2 t 4 = 1200 + -3,232 t 2 + 43,235 t 3 = 1200 4.17 Eliminisasi persamaan 4.17 dan persamaan 4.16 -3,232 t 2 + 43,235 t 3 = 1200 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 320 + x 1,544 -3,232 t 2 + 43,235 t 3 = 1200 3,232 t 2 – 0,761 t 3 = 494,08 + 42,474 t 3 = 1694,08 t 3 = 39,885 Substitusi t 3 = 39,885 ke persamaan 4.16 2,093 t 2 – 0,493 t 3 = 320 2,093 t 2 – 0,493 39,885 = 320 t 2 = 162,285 Substitusi t 3 = 39,885 ke persamaan 4.15 – 7,2 t 3 + 47,2 t 4 = 1200 – 7,2 39,885 + 47,2 t 4 = 1200 t 4 = 31,507 Hasil dari perhitungan manual t 1 = Node 1 = 200 o C 88 Wira Pratama : Pengembangan Perangkat Lunak Open Source Untuk Penyelesaian Peristiwa Perpindahan Kalor 2 Dimensi Dengan Metode Elemen Hingga, 2010. t 2 = Node 2 = 162,285 o C t 3 = Node 3 = 39,885 o C t 4 = Node 4 = 31,507 o C

4.1.3.2 Penyelesaian dengan Tochnog