Parasetamol IVFD NaCl 0,9 Pemeriksaan yang dilakakukan Pemeriksaan Fisik Pasien

terhadap efek konstipasi jarang terjadi. Kadar puncak loperamid dalam plasma adalah 4 jam. Waktu paruhnya adalah 7-14 jam. Lopreamid tidak diserap dengan baik oleh pemberian oral dan penetrasinya kedalam otak tidak baik sehingga tidak menimbulkan euphoria dan ketergantungan. Sebagian besar obat disekresi memalui feses. Obat ini sama efektifnya dengan difenoksilat untuk pengobatan diare kronik.

b. Cefotaxim

Cefotaxim merupakan sefalosporin generasi ketiga berspektrum luas. Cara kerjanya adalah dengan menghambat sintesa dinding sel mikroba pada proses transpeptidase tahap keetiga dlam reaksi pembentuka dinding sel. Obat ini sangat efektif terhadap bakteri gram negatif dan kurang untuk bakteri gram positif. Obat ini dapat melintasi daerah sawar darah otak. Obat ini dapat dihidrolisa oleh enzim β-laktamase yang diproduksi oleh enterobakter sehingga obat ini tidak efektif tehadap infeksi yang disebabkan oleh enterobakter.. Kadar serum yang dicapai setelah pemberian infus 1 gram adalah 60-140 gmL.obat ini mengalami penetrasi ke dalam jaringan dan cairan tubuh dengan baik. Waktu paruh plasma sekitar 1 jam dan diberikan tiap 4-6 jam. Metabolitnya ialah desasetilsefotaksim yang kurang aktif. Obat ini sangat efektif untuk pengobatan meningitis oleh baktri gram negatif. Dosis untuk orang dewasa adalah 2-12 ghari dibagi dalam 3-6 dosis. Dalam keadaan gagal ginjal diperlukan penyesuaian dosis.

c. Parasetamol

Parasetamol merupakan golongan obat analgetik non narkotik. Tidak seperti obat AINS, obat ini mempunyai sedikit atau tidak mempunyai aktivitas antiinflamasi. Dibandingkan analgetik narkotik, maka keuntungan terapi Jamuda J.W. Tarigan : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 analgetik non narkotik tidak menimbulkan ketergantungan fisik atau toleransi. Parasetamol bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin di hipotalamusSSP. Ini menerangkan efek antipiretik dan analgetiknya. Efeknya kurang terhadap siklooksigenase jaringan perifer yang mengakibatkan aktivitas anti inflamasinya lemah. Parasetamol tidak mempengaruhi fungsi trombosit dalam meningkatkan pembekuan darah, efek sampingnya lebih sedikit daripada aspirin. Pemakaian parasetamol dosis besar dan dalam jangka waktu yang lama me nyebabkan persediaan glutation di hati berkurang, dan N-asetil-benzokuinon bereaksi dengan grup sulfhidril protein hati membentuk ikatan kovalen, sehingga terjadi nekrosis hati, nekrosis pada tubuler ginjal dapat juga terjadi Ganiswara, S.G, 1995

d. IVFD NaCl 0,9

Infus IVFD 0,9 merupakan larutan elektrolit yang diberikan melalui intravena untuk memenuhi kebutuhan normal akan cairan dan elektrolit atau kehilangan yang berkelanjutan, untuk penderita yang mual, muntah, diare dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya melalui mulut. Bila tidak mungkin diberikan intravena, volume cairan yang besar dapat pula diberikan secara subkutan. Bagi pasien yang mengalami gangguan keseimbangan cairan disarankan pemberian 31 mmol Natrium dan Clorida dan 20 mmol KCl per liternya selama sehari Baltrop dan Brueton 1991. Jamuda J.W. Tarigan : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 BAB III PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN

3.1 Studi Kasus

Kanker Rektum + Diare Kronis

3.1.1 Identitas Pasien

Nama : PHP Nomor Rekam Medik : 33.67.46 UmurJenis Kelamin : 49 tahun Laki-laki AgamaSuku : KristenBatak Alamat : Pematang Siantar Pembayaran : Askes Tanggal Masuk RS : 7 September 2007 Tanggal keluar RS : 5 Oktober 2007 Ruangan : Rindu A II

3.1.2 Ringkasan Pada Waktu Pasien Masuk RSUP H. Adam Malik Medan

Pasien masuk ke Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan melalui unit IGD pada tanggal 7 September 2007 pukul 18 15 WIB, kemudian pasien dirawat inap di unit Rindu A II Interna Pria. Pasien mengalami gangguan buang air besar mencret dan mual yang telah dialami ± 1 bulan dan memberat dalam waktu 1 minggu terakhir. Pasien juga mengalami demam yang turun bila diberi obat penurun demam. Riwayat penurunan berat badan pasien ± 3 kg dalam Jamuda J.W. Tarigan : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 1 bulan. Terdapat benjolan pada bokong kanan pasien sejak 3 bulan lalu, mula- mula benjolan sebesar biji jagung dan semakin lama semakin membesar, kemudian benjolan pecah dan mengeluarkan nanah dan bau yang disertai denga rasa nyeri. Tidak diketahui adanya riwayat trauma pada pasien.

3.2 Pemeriksaan yang dilakakukan Pemeriksaan Fisik Pasien

Sensorium : Compos Mentis Tekanan darah : 9060 mmHg Denyut nadi : 78 xi Pernafasan : 24 xi Suhu tubuh : 37 C Pemeriksaan laboratorium Pasien melakukan pemeriksaan hematologi di laboratorium Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Tanggal Normal Pemeriksaan Unit 79 109 Faal Ginjal - uric acid - ureum - Creatinin mgdL mgdl mgdL 16 0,7 4,7 20 0,6 2,6-7,0 10-40 0,7-1,4 Faal Hati - SGOT - SGPT - Bilirubin Total - Bilirubin Direct - Alkalin fosfatase L L mgdL mgdL L 28 15 18,9 9,3 0,29 0,04 77,5 1,0-38,0 1,0-41,0 0,15-1,00 0,05-0,20 40-129,0 Met. Karbohidrat - KGD adrandome - CEA - Feritinin - TIBC - AFP mgdL ngmL ngmL gdL ngmL 137 6,77 32,18 234 2,96 200 0-3 32-284 250-425 0-15 Jamuda J.W. Tarigan : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 - Serum iron gdL 38 50-160 Elektrolit Darah - Natrium - Kalium - Klorida mEgdL mEqdL mEqdL 135 4,5 106 134 3,9 104 135-155 3,6-5,5 96-106 Pasien juga melakukan pemeriksaan kolonoskopi pada tanggal 10 September 2007 di laboratorium Divisi Gastroentero-Hepatologi RSUP H. Adam Malik dengan hasil: pada 10 cm pada bagian rektum dijumpai massa berbenjol- benjol, mudah berdarah, nekrotik, dan tampak pus. Kesimpulan: Ca Rektum. Pasien juga melakukan pemeriksaan USG Abdomen di laboratorium Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP H. Adam Malik pada tanggal 17 September 2007 dengan hasil: - Tidak tampak metastase ke liver dan visceral membran - Tidak tampak lymphadenopathy - Pancreas, spleen, liver dan GBbiliary normal normal scan. Pasien juga melakukan pemeriksaan CT Lower Abdomen di laboratorium Bagian CT Scan RSU DR. Pirngadi Medan pada tanggal 19 September 2007, dengan hasil: Tampak massa mengisi circular rektum sehingga tampak trapping udara dan kontras di dalamnya. Dinding rektum sebagian sudah vesica-urinaria terdorong ke anterior oleh mass, tetapi dindingnya masih licin dan tidak tampak batumassa di dalamnya, tidak tampak pembesaran kelenjar lympe di para-aorta.

3.3 Diagnosa Penyakit