Progressive macular hipomelanosis Pityriasis Versikolor Dan Diagnosis Bandingnya ( Ruam – Ruam Bercak Putih Pada Kulit)

permanen. Untuk berkembangnya leukoderma ini dapat tidak didahului erupsi iritan atau dermatitis kontak sebelumnya. Pada stadium awal leukoderma bersifat reversibel jika paparan dihentikan. 7 Hipomelanosis oleh karena hidrokuinon biasanya tidak berbatas tegas, tidak terjadi depigmentasi penuh dan tidak ada lesi satelit. Kelainan ini bersifat reversibel. Pada pemeriksaan histologi leukoderma karena bahan kimia tidak mempunyai gambaran diagnostik yang khas untuk dibedakan dengan vitiligo. Pada makula tidak ditemukan melanosit dan tidak ada perubahan pada epidermis dan dermis. 7,12 Terdapat banyak kemungkinan mekanisme terjadinya leukoderma akibat bahan kimia. Hal- hal ini mencakup inhibitor kompetitif tirosinase, hambatan oksidasi sintesis tirosinase, gangguan pada sintesis melanosom, gangguan transfer melanosom dari melanosit ke keratinosit atau berkurangnya sintesis melanin di melanosom. Sulfhidril merupakan bahan sitotoksik yang menggangu pembentukan melanin dengan cara menghambat tirosinase atau lebih mengutamakan pembentukan phaeomelanin dan metabolitnya dibanding melanogenesis. 7 Diagnosis dugaan chemical leukoderma dapat dibuat berdasarkan riwayat paparan ulang terhadap bahan kimia yang telah diketahui dapat menyebabkan leukoderma. Chemical leukoderma harus selalu dijadikan diagnosis banding vitiligo. Namun tidak ada tes definitif atau histologi untuk membedakan vitiligo dengan chemical leukoderma. 7 Chemical leukoderma bersifat irreversibel jika bahan kimia tersebut tidak segera dieliminasi dengan segera. Leukoderma lokal dan masih pada tahap awal dapat pulih kembali dengan cara menghentikan bahan kimia yang dicurigai dan jika perlu dengan oral atau topikal PUVA. Leukoderma yang disebabkan oleh hidrokuinon biasanya pulih secara spontan., terutama jika ditambah dengan sinar ultra violet.

6. Progressive macular hipomelanosis

Progressive macular hipomelanosis PMH adalah suatu kondisi yang sering dijumpai di India Barat ditandai dengan makula hipopigmentasi yang menyebar cepat pada badan. Ditemukan terutama pada usia muda terutama wanita usia 18-25 tahun. Sering disangka sebagai pitiriasis versikolor dan pitiriasis alba. 7,14 Lesi berbentuk makula hipopigmentasi dengan batas tidak tegas, tidak berskuama, berukuran numular dan dapat berkonfluen dengan predileksi di badan bagian muka dan belakang. Patogenesis PMH belum diketahui. Beberapa hipotesis telah diajukan. Menurut Guilet dkk kelainan Donna Partogi : Pityriasis Versikolor Dan Diagnosis Bandingnya Ruam-ruam bercak putih pada kulit, 2008 USU e-Repository © 2008 ini terjadi karena campuran gen kulit hitam dan putih yang berasal dari orang tua penderita. Dugaan ini timbul karena kelainan ini banyak dijumpai pada ras campuran. Menurut Wiete dkk kelainan ini diakibatkan oleh Propionibacterium acnes. Makula hipopigmentasi timbul karena P. Acnes diduga menghasilkan zat yang menghambat melanogenesis seperti mekanisme hipopigmentasi pada pitiriasis versikolor. Hal ini berdasarkan pengamatannya bahwa lesi makula hipopigmentasi pada PMH memberikan flouresensi berwarna merah dan bersifat folikular jika dilakukan pemeriksaan lampu Wood. Borelli menduga kelainan ini karena genodermatosis namun tidak ada data-data yang mendukung. 14 Gambaran mikroskopis pada lesi menunjukkan melanin sedikit berkurang. Pemeriksaan ultrastruktural menunjukkan pergeseran melanosom tipe IV ke melanosom tipe I-III yang kecil. Penemuan ini menunjukkan bahwa kelainan ini mungkin merupakan hasil dari perubahan ukuran dan distribusi melanosom. 7,14 Kelainan ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan apapun tapi dapat menyembuh secara spontan dalam waktu 3 bulan hingga 4 tahun. 7 Wiete dkk 2004 melakukan penelitian pengobatan dengan benzoil peroxide dan antibiotik topikal yang berfungsi untuk menekan P.acnes dan merangsang melanogenesis dengan hasil yang bagus. 15

7. Pinta Carate, Mal de Pinta, Azul