EKSKRESI KELEBIHAN ION HIDROGEN dan PEMBENTUKA PEMBENT

3. PRODUKSI ION BIKARBONAT BARU

enyangga paling penting untuk mekanisme ini adalah penyangga phospat dan monia . 2 N BIKARBONAT BARU oleh SISTEM PENYANGGA PHOSPAT angga yang penting, Bila ion-ion hidrogen disekresikan ke dalam kelebihan bikarbonat yang difiltrasi ke dalam cairan tubulus, hanya sebagian kecil dari kelebihan ion hidrogen ini yang dapat diekskresikan dalam bentuk ion hidrogen dalam urin. Alasan untuk ini adalah bahwa pH minimal urin adalah sekitar 4,5. Bila terdapat kelebihan ion hidrogen dalam urin, ion hidrogen akan bergabung dengan penyangga selain bikarbonat dan ini akan menghasilkan pembentukan ion bikarbonat baru yang dapat masuk ke dalam darah, dengan demikian membantu mengganti ion bikarbonat yang hilang dari cairan ekstraseluler pada keadaan asidosis. P a

A. EKSKRESI KELEBIHAN ION HIDROGEN dan PEMBENTUKA

Sistem penyangga phospat terdiri dari HPO 4 - dan H 2 PO 4 . Keduanya menjadi pekat di dalam cairan tubulus akibat reabsorbsinya yang realtif buruk dan akibat reabsorbsi air dari cairan tubulus.Oleh karena itu walaupun phospat sebenarnya bukan peny phospat jauh lebih efektif sebagai penyangga dalam cairan tubulus. 2.3,4,6 Proses sekresi ion hidrogen ke dalam tubulus sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dimana selama terdapat kelebihan ion bikarbonat dalam cairan tubulus, kebanyakan ion hidrogen yang disekresikan akan bergabung dengan ion bikarbonat. Akan tetapi, sekali semau bikarbonat telah direabsorbsi dan tidak ada lagi yang tersisa untuk berikatan dengan ion hidrogen, setiap kelebihan ion hidrogen dapat bergabung dengan Mutiara Indah Sari : Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH, 2007 HPO 4 - dan penyangga tubulus lainnya. Setelah ion hidrogen bergabung dengan HPO 4 - untuk membentuk H 2 PO 4 ion hidrogen dapat diekskresikan sebagai H 2 PO 4 dan dapat diekskresikan sebagai garam natrium dalam bentuk NaH 2 PO 4 , dengan membawa serta kelebihan ion hal ini phospat, hasil akhirnya han ion bikarbonat baru dalam darah. 2,3,4. ntuk H 2 PO 4 dan pembentukan ion bikarbonat baru oleh penyangga phospat hidrogen. 2.3,4,6 Pada keadaan ini ion bikarbonat yang dihasilkan dan memasuki darah peritubular lebih menghasilkan peningkatan bikarbonat darah, daripada hanya penggantian bikarbonat yang disaring. Jadi, kapanpun ion hidrogen yang disekresikan ke dalam lumen tubulus bergabung dengan penyangga selain bikarbonat dalam adalah penamba Gambar 2. Ekskresi kelebihan ion hidrogen dalam be Mutiara Indah Sari : Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH, 2007 Gambar 3. Ekskresi kelebihan ion hidrogen dalam bentuk NaH 2 PO 4 dan pembentukan ion UKAN BIKARBONAT BARU oleh SISTEM PENYANGGA AMONIA interstisial dan diambil oleh cairan peritubular. Jadi untuk tiap molekul glutamin yang bikarbonat baru oleh penyangga phospat

B. PEMBENT

Sistem penyangga khusus kedua dalam cairan tubulus bahkan lebih penting secara kuantitatif daripada sistem penyangga phospat terdiri atas amonia NH 3 dan ion amonium NH 4 + . Ion amonium disintesa dari glutamin, yang secara aktif ditransport ke dalam sel epitel tubulus proksimal, cabang tebal asenden ansa Henle, dan tubulus distal. Di dalam sel setiap molekul glutamin akan dimetabolisme untuk membentuk dua ion NH 4 + dan dua ion HCO 3. NH 4 + kemudian disekresikan ke dalam lumen tubulus melalui mekanisme transport imbangan sebagai pertukaran dengan ion natrium, yang direabsorbsi . HCO 3 - bergerak melawan membran basolateral bersaam denagn ion natrium yang direabsorbsi kedalam cairan Mutiara Indah Sari : Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH, 2007 dimetabolisme di dalam tubulus proksimal, dua ion NH 4 + disekresiakn dalam urin dan dua ion HCO 3 dihasilkan sebagai ion bikarbonat baru. 2.3,4,6 Gambar 4. Produksi dan sekresi ion NH 4 + oleh sel tubulus proksimal serta produksi dan sekresi HCO 3 ke dalam darah Dalam tubulus kolligens, penambahan ion NH 4 + ke cairan tubulus terjadi melalui mekanisme yng berbeda. Disini ion hidrogen disekresikan oleh oleh mebran tubulus ke dalam lumen, tempatnya bergabung dengan amonia NH 3 untuk membentuk ion amonium NH 4 + , yang kemudian diekskresikan. Untuk setiap NH 4 + yang diekskresikan, dihasilkan HCO 3 yang baru dan ditambahkan ke darah. 2 Mutiara Indah Sari : Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH, 2007 Gambar 5. Penyanggaan sekresi ion hidrogen oleh amonia dalam tubulus kolligens dengan membentuk NH 4 + yang kemudian diekskresikan . Untuk setiap NH 4 + yang diekskresikan dibentuk HCO 3 baru di dalam sel tubulus dan dikembalikan ke dalam darah Mutiara Indah Sari : Fungsi Sistem Ginjal Dalam Homeostasis pH, 2007

IV. KOREKSI ASIDOSIS oleh GINJAL