Faktor yang mempengaruhi Peran Bidan dalam pelaksanaan Bounding Attachment

e. Menyentuh puting susu dengan tangannya. f. Menemukan puting susu, reflek mencari puting rooting melekat dengan mulut terbuka lebar. 8. Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan, seperti oprasi, berikan kesempatan skin to skin contact. 9. Bayi baru lahir dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang invasive seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi. 10. Dengan rawat gabung, ibu akan mudah merespon bayi.

F. Faktor yang mempengaruhi Peran Bidan dalam pelaksanaan Bounding Attachment

Menurut Ellen A. Benowitz salah satu Faktor yang mempengaruhi Peran Bidan dalam pelaksanaan bounding attachment adalah faktor kinerja dimana Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja output berupa produk dan jasa yang dicapai seseorang atau kelompok dalam menjalankan tugas melalui sumber daya manusia sesuai tanggung jawabnya. Kinerja mengandung 2 komponen penting yaitu : a Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya. b Produktivitas berarti kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja. Universitas Sumatera Utara Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktivitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam pencapaiannya. Kinerja tenaga kesehatan menjadi unsur yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka memelihara dan meningkatkan pembangunan kesehatan. Menurut Gibson 2003, hal. 253 kajian-kajian mengenai kinerja memberikan kejelasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja personal, yang dikelompokkan dalam 3 tiga variabel yaitu : a Variabel individu : pengetahuan, beban kerja, kepuasan, latar belakang, karakteristik demografis. • Pengetahuan Adalah kemampuan intelektual responden yang mencakup pemahaman materi. Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan, pelatihan maupun melalui pengalaman. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya: media massa, media elektronik, buku petunjuk, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Pengetahuan juga merupakan resultan dari akibat proses penginderaan terhadap suatu obyek. Penginderaan tersebut sebagian besar berasal dari penglihatan dan pendengaran. Pengukuran atau penilaian pengetahuan pada umumnya dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat bantu kuesioner berisi materi yang ingin diukur responden Notoatmodjo, 2003, hal. 121-124. a .Variabel Organisasi : sumber daya, kepemimpinan, supervisi, imbalan atau intensif, kebijakan, struktur organisasi, dan desain pekerjaan. Universitas Sumatera Utara b Variabel Psikologis : persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi • Motivasi Motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, guna mencapai suatu tujuan. Motivasi kerja adalah sesuatu menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan Hasibuan, 2009, hal. 216. Di lihat dari teori motivasi, motivasi adalah tidak adanya kemauan dari diri sendiri untuk melakukan tindakan tersebut. Dapat dikarenakan seseorang tersebut bekerja disuatu pekerjaan tidak atas kemauan nya sendiri, tidak adanya dorongan dari pimpinan pekerjaan yang mendorong untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik, tidak adanya motivasi yang diberikan pimpinan kepada pegawainya agar bekerja dengan baik. Motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah akan sebaliknya.” John R. Schemerhorn, mendefenisikan motivasi sebagai “mengacu pada pendorong di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan gigihnya upaya seseorang dalam pekerjaannya.” Motivasi merupakan pendorong utama perilaku seseorang dalam suatu pekerjaan. Jadi motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut interinsik dan faktor diluar diri yang disebut faktor ekstrinsik. Universitas Sumatera Utara Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat dua jenis motivasi yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik sehungan dengan reward nyata seperti gaji , keamanan posis, promosi, kontrak, lingkungan kerja dan kondisi kerja. Sebahagian besar dari dari reward nyata ini ada di level organisasi dan berda di luar kewenangan manager selaku individu. Motivasi intrinsic sehubungan dengan reward yang bersifas psikologis seperti kesempatan mengguanakan kemampuan, rasa tertantang untuk berprestasi, menerima pujian, pengakuan positif, dan diperlakukan secara baik. Motivasi merupakan keadaan yang mendorong dan memacu seseorang untuk berperilaku dalan rangka mencapai tujuan. Motivasi juga merupakan kebutuhan, keinginan serta hasrat yang mendorong seseorang dalam suatu arah tertentu. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, karena adanya motivasi, manusia lebih bergairah untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujauannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yang dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara lain resepsi individu megenai diri sendiri, seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Presepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendoronga dan mengarahkan seseorang untuk bertindak, harga diri dan prestasi, faktor ini mendorong atau mengarahkan individu motivasi untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri , kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat, serta dapat mendorong individu untuk berprestasi, adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan Universitas Sumatera Utara menjadikan dirinya berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Faktor selanjutnya adalah faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu, antara lain jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi inijuga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud, kelompok kerja dimana individu bergabung, kelompok kerja tempat dimana individu bergabung dpat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu. Peranan kelompok ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehungan dengan kiprahnya dalam kehidupan social, situasi lingkungan pada umumnya,setiap individu terdoronga untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya. Menurut Herzberg 1966, ada dua jenis faktor yang mendorng seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor hygiene faktor ekstrinsik dan faktor motivator faktor intrinsik. Faktor hygiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termassuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. Sedangkan faktor motivator faktor intrinsik memotivasi seseorang untuk berusaha untuk mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnyaa adalah achievement, pengakuan, kemajuan tungkat kehidupan. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antarvariabel, baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti Nursalam, 2008, hlm. 55. Adapun kerangka konsep penelitian tentang Peran Bidan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Klinik Bersalin Swasta Medan Tembung adalah sebagai berikut : Dukungan motivasi Tindakan Peran Bidan dalam pelaksanaan IMD: 31 Universitas Sumatera Utara