Prinsip pengembangan kurikulum RANGKUMAN MATERI PEDAGOGIK

6. Prinsip pengembangan kurikulum

Prinsip Pengembangan Kurikulum yang dikemukakan oleh Asep Herry Hernawan dkk. dalam Sudrajat, 2007, yaitu: a. Prinsip Pengembangan Kurikulum Relevansi – kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi. Sebaliknya, secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi relevansi epistomologis, tuntutan dan potensi peserta didik relevansi psikologis serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat relevansi sosilogis b. Prinsip Pengembangan Kurikulum fleksibilitas – mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. c. Prinsip Pengembangan Kurikulum kontinyuitas – adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar- jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. d. Prinsip Pengembangan Kurikulum efisiensi – mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. e. Prinsip Pengembangan Kurikulum efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah 7. Evaluasi Pengalaman Belajar a. Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh seberapa jauh pengalaman belajar berkembang dan terorganisasi yang benar-benar menghasilkan hasil yang diinginkan, b. Evaluasi merupakan proses yang sistematis artinya dalam pengajaran kegiatan ini tentu direncanakan, berkesinambungan dari awal hingga akhir pelaksanaan program. c. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. d. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian evaluasi dapat berfungsi: 1 Mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hasil evaluasi yang diperoleh itu dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa. 2 Mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. 3 Sumber informasi atau data bagi pelayanan BK kepada siswa. 4 Untuk pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

8. Teknik dan Instrumen Penilaian